Murid Baru

Pagi-pagi sekali di kelas Key, hanya beberapa siswa yang sudah masuk kelas. Key yang duduk sendiri karena Viera yang belum datang itu menelungkupkan wajah di tangannya, ia menutup mata mencoba tidur karena masih mengantuk.

Kelas XI IPA 2 yang semula hening itu tak berlangsung lama, dapat diprediksi jika sebentar lagi akan terjadi bencana di kelas itu karena Deden dan kedua sahabatnya yang memasuki kelas itu sambil menenteng alat kebersihan. Kalian salah jika berpikir Deden akan beres-beres membersihkan kelas, justru mungkin ia yang akan menghancurkan kelas.

"Kalian diluar binasa ... , di pagi yang cerah secerah warna kolor yang sekarang dipake si cunguk Vino ini. Kami akan menampilkan sebuah lagu agar hari kalian lebih berjaya," ucap Deden membangunkan Key yang baru saja memejamkan matanya.

Vino yang disebut itu malah mengangkat jempolnya ke atas sambil tersenyum sok imut, ia menyelempangkan sebuah sapu yang telah diikat dengan tali rapia, memakainya seperti sebuah gitar.

Gibran duduk di meja guru menelungkupkan ember terbalik bersiap memukulnya heboh, sedangkan Deden memegang lap pel bagaikan stand mic. Mereka bertiga di depan kelas menjadi perhatian teman sekelas Key yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Satu-satu ... urang jodoh Key, dua-dua ... urang pasti jodoh Key, tiga-tiga ... kalo tidak jodoh, sama urang tabok sampe jadi jodoh."

Sebenarnya Deden memiliki suara khas yang bagus, tapi karena ia menyanyi berteriak-teriak seadanya menyanyikan lagu dengan cempreng ditambah dua sahabatnya di belakang yang mengiringi, mengeluarkan suara aneh tak karuan. Alhasil, Key harus menutup telinganya kesal, sehari saja rasanya ia tak bisa tenang.

Mereka bertiga menyanyi heboh dimulai dari menyanyi lagu Jaran goyang, kereta malam hingga cicak-cicak didinding, teman-teman sekelas Key ikut-ikutan menyanyi hingga ikut menari didepan, sampai sampai ada yang nyawer dengan uang 500 rupiahan. Kelas tampak ramai dan heboh, setiap ada Deden dan sahabat-sahabatnya. Kelas Key yang semula rapih dan teratur dapat seketika menjadi kapal pecah karena terkena bencana, bayangkan saja setiap hari Key harus menghadapi sikap Deden yang diluar nalar manusia itu.

"Guru killer datang woyy!" ucap Viera yang baru masuk dengan napas terengah kelelahan, ia baru saja berlari sepanjang koridor dari gerbang sekolah takut terlambat mengikuti pelajaran pertama itu.

Keadaan kelas yang semula keos mendadak panik, semua siswa segera duduk di bangkunya masing-masing dengan tenang tanpa suara satupun. Deden dan kedua sahabatnya masih berdiri kebingungan melihat keadaan.

"Sedang apa kalian disini? kalian bukan siswa kelas ini kan?"

Bu Fida guru fisika yang terkenal killer itu menatap tajam ketiga siswa yang berdiri di depan kelas, Gibran yang tadinya duduk di meja guru langsung berdiri sambil memegang ember yang ia bawa.

"Eh, Ibu. Gimana kabarnya, Bu? Rumus gaya masih massa dikali percepatan kan, Bu?" tanya Deden menyalami guru fisika itu diikuti Vino dan Gibran.

"Kembali ke kelas kalian sana, ini sudah jam pelajaran!" ucap Bu Fida memerintah.

"Baik, bu, sampai ketemu lagi," ucap Deden sopan.

Mereka bertiga berlari ke kelas mereka tunggang-langgang di XI IPS 5 sambil membawa alat-alat yang tadi mereka bawa, sebelum Bu Fida berubah pikiran untung saja mereka tidak terkena hukuman.

Key yang sedang duduk dikelasnya menatap ketiga orang sahabat tadi tersenyum tipis, hampir tak terlihat. Sedangkan Viera masih mengatur napasnya di sebelah Key kelelahan.

*    *    *    *    *

Kelas XI IPS 5, kondisinya tidak jauh dengan keributan yang setiap kali Deden ciptakan. Guru yang belum memasuki kelas membuat murid-murid bebas bermain sesuka hatinya.

Siswa-siswa yang tadinya pergi ke kantin, masuk terburu-buru menuju kelas melihat Pak Tono 'Guru Ekonomi' datang.

Deden duduk di jajaran pojok di barisan ketiga dengan Vino, sedangkan Gibran duduk di belakang Deden yang sebangku dengan Ilmi, mereka yang tadinya berbincang dan tertawa bersama itu berhenti karena kedatangan Pak Tono. Sebenarnya Ilmi juga cukup dekat dengan dengan Deden dan kawan-kawan, tetapi Ilmi masih memiliki kewarasan untuk tidak melakukan hal seperti Deden dan kedua sahabatnya itu.

"Anak-anak kita kedatangan murid baru pindahan dari Amerika, perkenalkan dirimu, nak."

Siswa perempuan cantik berambut pirang sebahu itu mengangguk pelan, semua mata tertuju padanya, Deden yang tadinya menghadap belakang berbincang dengan temannya itu kaget melihat siapa yang berdiri di depan.

"Yo, Zea!" ucap Deden mengangkat tangan itu.

"Kamu kenal dia, Den?" tanya Pak Tono heran.

"Dia temen urang pas di Amerika, Pak," ucap Deden menjelaskan.

"Yasudah, perkenalkan dirimu pada teman yang lain, Deden gak usah kan sudah kenal," titah Pak Tono pada Zea.

"Jadi urang tutup mata sama telinga nih pak biar gak kenalan lagi sama Zea? " Deden menutup matanya dengan kedua telapak tangan, tetapi tetap saja ia masih membuka celah untuk mengintip.

Pak Tono hanya mengisyaratkan Zea untuk memperkenalkan diri, sebelum penyakit aneh Deden kambuh kembali. Zea hanya tersenyum kecil, dan memulai memperkenalkan dirinya.

"Namakhu Zeana Oliv Andara, akhu pindahan dari Watterson High School di Amerika."

"Yasudah sekarang kamu duduk di bangku kosong depan sama Ningrum." Pak Tono menunjuk bangku kosong yang dimaksud.

"Kalau boleh, Akhu ingin duduk bareng Deden pak," pinta Zea sopan.

Vino akhirnya mengalah dan pindah duduk ke belakang bersama Gibran, Ilmi yang sebelumnya duduk bersama Gibran pindah ke belakang bersama Oby, Ruri yang sebelumnya duduk bersama Oby pindah ke belakang bersama Nuni, bangku sudah tidak ada lagi ke belakang menyisakan Dodi si kacamata empat yang berdiri entah akan pindah kemana. Ribet memang ....

"Kenapa kalian pada pindah semua?" tanya Pak Tono tampak frustasi.

Bangku di sebelah Deden yang sekarang sudah kosong diisi Zea, Zea yang memang cantik itu langsung mendapat teman dan seluruh perhatian dikelas.

"Aduh ... yasudah, Dodi kamu duduk bersama Ningrum." Pak Tono memijat kepalanya sakit melihat kelakuan anak muridnya itu.

Pak Tono kemudian pergi dan hanya menugaskan mengerjakan latihan soal, yang dibalas sorakan oleh seluruh murid karena bisa santai dikelas tanpa kekangan.

"Kenapa maneh pindah sekolah kesini, Ze?" tanya Deden bingung.

"Ya aku hanya ingin dekat dengan sahabatku, " jawab Zea sambil memeletkan lidah imut.

*  *   *   *  *

Jam istirahat sekolah berbunyi, Key dan Viera sudah meluncur duluan menuju kantin karena lapar. Mereka duduk di tempat bakso pak kasim langganan mereka, Key yang memang maniak pedas itu langsung saja menambahkan sambal cabe banyak-banyak ke baksonya.

"Lo ngeri ihh, Key." Viera menelan ludah melihat mangkok basok Key yang berubah warna itu.

"Enak tahu," jawab Key santai.

Deden dan sahabat-sahabatnya itu masuk area kantin, mereka langsung menjadi pusat perhatian seluruh warga kantin karena memang wajah mereka yang di atas rata-rata. Namun, sekarang mereka tidak hanya bertiga ada cewek cantik bersama mereka. Zea yang ikut bersama Deden dan sahabatnya itu langsung mendapat komentar dari para siswa tak terutama Viera.

"Key ... Key ... lihat deh cewek cantik yang bareng sama Deden. Siapanya, tuh?" Viera menyenggol bahu Key pelan.

Key yang melihatnya entah mengapa terlihat kesal, ia tak sadar memasukan satu tempat penuh sambal cabe ke mangkoknya.

"Gak tahu pacarnya kali!" jawab Key setengah berteriak.

"Kemarin dia baru nembak lo dan sekarang punya pacar cewek lain? Dasar playboy cap minyak gosok," Kesal Viera berkomentar.

"Bodo amat!"

"Key itu sambalnya gak kebanyakan? Nanti mati, loh!" Viera semakin ngeri menatap mangkok Key yang penuh cabe itu.

"Ke kelas, yuk, gak mood gue."

Viera langsung mengikuti Key yang berjalan cepat menuju kelas, memperhatikan dengan seksama wajah sahabatnya itu.

"Jangan bilang ... lo cemburu, Key? Cie ... cie. " Viera menggoda Key sambil menampilkan tatapan menyelidik.

Key yang ditanya itu hanya semakin mempercepat langkahnya meninggalkan Viera yang masih menggodanya itu.

*   *   *   *  *

Happy reading gaes, semoga suka sama ceritanya, dimohon krisannya yaa ....

"Gaes, Author bilang ke urang yang gak ngasih krisan ditabok katanya," ucap Deden.

Ptakk ....

"Maaf gaes Dedennya aku jitak pingsan sebentar, gausah didengerin. Have fun yaa ...."

Terpopuler

Comments

🐾🐞

🐾🐞

bakal jadi saingan nih

2021-01-02

1

Bubun Kino Anjani

Bubun Kino Anjani

ngakak aq nya thor...😂😂😂

2020-07-11

1

Yantii Muliaa🖤🖤

Yantii Muliaa🖤🖤

luchuu, keren.. 👍

2020-07-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!