Pangeran Gesrek

Pangeran Gesrek

Orang Gila

Sebelum membaca cerita ini kalian diharuskan memberikan perjuangan untuk menghapal terlebih dahulu, cukup dua kata yang dihapal dan ini wajib!

Urang \= Saya

Maneh \= Kamu

Happy reading gaes!

* * * * *

"Key pokoknya maneh sekarang jadi pacar urang!"

Rakafa Dean Farizi, atau yang biasa dipanggil Deden blasteran asal Amerika-sunda itu berteriak di salah satu meja kantin sambil menghadap gadis imut yang duduk sendirian menunggu pesanannya datang. Seorang pentolan dan most wanted SMA Bhayangkara itu langsung mendapatkan seluruh perhatian dari para warga kantin. Namun, tidak dengan Keyara Valensia 'Key', gadis imut yang Deden ajak bicara itu tetap berekspresi datar sambil menatap ponselnya fokus.

"Ayolah, Key. Kasih Deden kesempatan kali ini. Dia udah usaha lebih dari satu tahun loh buat deketin lo," timpal Vino salah satu sahabat Deden membela.

"Iya, Key. Senggaknya respon kek jangan diem aja," tambah Gibran sedikit memaksa.

Vino Arfan Dinata dan Gibran Anugrah, duo cecunguk sahabat Deden yang setia. Kelakuan mereka tidak jauh dari sahabat mereka yang agak gila, ketiga bersahabat itu merupakan siswa yang populer karena ketampanan mereka. Selain dikenal tampan, mereka juga terkenal karena sikap mereka yang aneh dan nyeleneh.

Key masih asik menatap ponselnya datar, hingga baso pesanannya datang. Ia menyimpan ponselnya dan bersiap makan tanpa peduli kepada cowok yang sekarang sudah duduk di hadapannya.

"Key, gimana sih supaya maneh nerima urang. Urang berani mendaki gunung! eh ... tapi urang takut jatoh ka jurang, urang berani menyelam ke lautan dalam! eh ... tapi urang geh takut tenggelam gak bisa renang. Pokokna urang berani ngelakuin apa aja! asal jangan ngedaki gunung sama berenang." Deden berbicara yakin dengan menunjukan muka serius, tapi siswa-siswa yang memperhatikan malah tergelak mendengar ocehannya.

Kantin yang semula ramai dengan tawa itu mendadak sepi karena mendapat tatapan tajam dari Vino dan Gibran, tidak ada yang meninggalkan kantin bahkan siswa lebih banyak yang berdatangan ingin melihat kejadian yang seketika menjadi trending topic di sekolah itu.

Keyara yang mulai muak dengan cowok dihadapannya menaruh sendok makannya kasar, membuat Deden yang menatapnya tersentak kaget.

"Pak! Key pesen baksonya satu mangkok lagi," ucap Key pada Pak Kasim penjual bakso.

"Badan kecil makannya banyak maneh ya ...." Deden menanggapi sambil terus menunggu Key menggubrisnya.

Pesanan bakso Key yang kedua datang, ia mengambil wadah penuh sambal cabe berukuran sedang dan menuangkannya setengah ke bakso miliknya dan setengahnya lagi ke bakso yang baru sampai. Key memang gadis penyuka makanan pedas bahkan bisa dibilang dia maniak, berbanding terbalik dengan Deden yang menatap mangkok baso itu ngeri, Setetes saja Deden tidak berani menambahkan sambal cabe itu jika itu makanan miliknya. Kuah bakso itu berubah warna hijau kemerahan pekat dipenuhi biji cabe.

"Itu mah sambal cabe dibakso-in namanya bukan bakso disambal-in," ucap Deden bergidik ngeri menatap bakso dihadapannya.

"Kalo lo berhasil ngabisin ini bakso sebelum gue, gue mau dan terima jadi pacar lo."

Keyara yang tadinya bungkam akhirnya membuka suara untuk pertama kalinya pada Deden, ia mendorong pelan satu mangkok bakso ke hadapan Deden sambil tersenyum sinis.

Kedua teman Deden membelalak kaget mendengar tantangan dari Keyara, mereka tahu betul jika Deden anti sekali dengan yang namanya makanan pedas.

"Den gak usah dilakuin deh kalo lo gak sanggup, lo kan gak suka pedes," ucap Gibran mengingatkan

"Nyerah aja dulu, Den, hari ini. Besok lanjut lagi. Yuk, balik kelas," bujuk Vino berusaha menarik Deden.

Para siswa semakin serius memperhatikan, dari adik kelas hingga kakak kelas juga tidak bergerak selangkahpun dari tempat mereka.

"Oke urang terima tantangan maneh." Deden tersenyum manis sekaligus miris sambil mengambil sendok dan garpu, menatap bakso pedas level dewa di hadapannya.

Kedua sahabat Deden hanya dapat mengusap wajah kasar, tak berani melawan keputusan Deden walaupun berdampak buruk baginya.

Key mengambil ponselnya dan memasang stopwatch untuk menghitung waktu mereka.

Mulai!

Key memakan baksonya tenang, wajahnya masih datar tanpa kepedasan sedikitpun. Deden masih menatap bakso di hadapannya disuapkan satu bakso kemulutnya dan mengunyahnya perlahan, keringat tampak muncul di dahi Deden ia sudah kepedasan walau baru satu suap memakannya.

Key masih melanjutkan makannya tenang, sangat berbeda dengan Deden yang sudah kelabakan. Deden bersiap untuk suapan ke-dua, wajahnya sudah memerah menahan pedas. Kedua sahabat yang sedari tadi berdiri di belakangnya mulai khawatir akan kondisinya.

Tidak bisa ... Deden menaruh sendoknya di mangkok dan seketika berlari ke warung meminum satu botol penuh air mineral, ia juga meminum satu botol minuman berwarna dalam sekali teguk.

"Oke ... pass, berarti gue bukan pacar, lo. jangan deketin gue lagi!" Key telah menghabiskan makananya, mengambil ponselnya, dan membayar dua bakso serta air minum yang dihabiskan Deden. Setelah itu, ia pergi dari kantin yang menjadi pengap karena banyaknya siswa berdatangan.

* * * * *

"Gila tuh cewek, mukanya datar banget makan cabe sekilo," ucap Vino pada Gibran.

Mereka tengah menunggu Deden yang sudah tiga kali bolak-balik kamar mandi, padahal ia hanya memakan satu suap baksonya saja. Setelah kejadian di kantin tadi Deden langsung lari secepat kilat menuju kamar mandi dan duo cecunguk sahabatnya itu langsung mengikuti karena khawatir.

"Gak tau deh, nih. Gimana nasib si Deden berikutnya," jawab Gibran menimpali.

"Urang gak bakal nyerah, pokoknya Key harus jadi milik urang." Deden yang baru keluar dari kamar mandi menimpali.

"Lo tuh udah kalah, Den, udah disuruh buat jauhin dia juga udahlah nyerah aja," ucap Vino tegas.

"Banyak cewek cantik di sekolah ini, Den, bukan cuma Key aja. Fehsya adik kelas kita di X IPS 1 juga cakep tuh," timpal Gibran menanggapi.

"Teu hoyong! pokona urang harus sama key, lagian si Fehsya kan sering banget sama si Gara adek kelas yang cuek itu, sama-sama adik kelas cocok lah. Lagian tadi maneh liat gak urang ditraktir ku gebetan? kapan lagi coba?" Deden senyum-senyum sendiri, teguh dengan pendiriannya.

"Kumaha ceuk maneh wae lah! (Gimana kamu aja! )," ucap Vino dan Gibran bersamaan.

"Wihh mantap! sohib urang kompak ... Aduh! mau nabung lagi urang. Ikut, gak?" Deden memegang perutnya yang sakit dan berbalik lagi ke arah kamar mandi, Vino dan Gibran hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah sahabatnya itu.

* * * * *

"Key, katanya kamu ditembak sama Deden, bener?" tanya Viera sahabat satu-satunya Key, setidaknya itu yang dianggap Viera.

"Hmm," jawab Key datar.

Key duduk di sebelah Viera, teman sebangkunya. Ia memilih duduk dekat dengan jendela barisan ketiga, tanpa terlalu memperdulikan temannya itu ia membuka buku novel kesukaannya dan mulai membacanya.

"Terus gimana Key lo terima, gak?" Viera masih penasaran akan kejadian tadi, ia tak mengetahuinya karena ia benar-benar sedang mager tadi untuk pergi ke kantin.

Key yang sudah tenggelam pada bacaannya tidak menjawab pertanyaan Viera, Viera yang sudah biasa diperlakukan seperti itu pun hanya menghembuskan napas pasrah dan mengalihkan dirinya dan memainkan sosmed di ponselnya.

Kelas Key di XI IPA 2 yang tadinya ramai karena jam istirahat akan habis sebentar lagi mendadak hening karena kedatangan Deden, Vino dan Gibran, bahkan siswi-siswi yang tadinya sedang bergosip ria di bangku belakang menghentikan aktifitas mereka.

Deden mmerintahkan siswa di depan Key untuk pindah tempat duduk, Vino dan gibran ikut duduk dengan saling pangku di sebelah Deden yang sekarang menghadap Key. Viera yang menyadari kedatangan mereka langsung mencolek badan Key yang masih serius dengan novelnya.

"Nanti maneh pulang bareng urang, ya," ucap Deden pada Key.

Gadis yang tengah mendongak karena merasa ada yang mencoleknya itu menautkan alisnya kemudian menghembuskan napas kasar, sepertinya usahanya tadi untuk menjauhkan cecunguk ini dihidupnya sia-sia.

"Nanti pulangnya naek motor sama urang yang ada lasernya. Jadi, kalo ada bahaya bisa aman. Bener gak, lur?" ucap Deden sambil tersenyum manis pada dua sahabatnya yang duduk menumpuk kayak cucian belum kering itu.

"Bener ...!" ucap keduanya serempak.

"Nanti kita makan cacing dari Zimbabwe pake daging kadal Nigeria, bener gak, lur?" ucap Deden lagi, sedikit mengeraskan suaranya.

"Bener ...!" Duo cecunguk sahabat Deden masih menjawab dengan serempak.

"Terus nanti urang anterin maneh selamat sampai tujuan tanpa hilang arah dan juga beban, bener gak, lur?"

"Bener ...!" Sekarang teman sekelas Key menjawab dengan serempak bahkan Viera juga ikut-ikutan.

"Terus nanti maneh tidur dengan mimpi indah tanpa keluh kesah karena ku urang ajak maen, bener gak, lur?"

"Bener ...!" Semua siswa semakin kompak menjawab dengan serempak.

"Terus-"

"Bisa diem gak, lo!" bentak Key memotong ucapan Deden kesal.

"Aduhh maungna hudang! ( Aduh harimaunya bangun! )" ucap Deden terlonjak kaget.

"Keluar lo sekarang!" Key berkata tegas, nadanya seperti memerintah.

"Yaudah atuh urang mau balik ke kelas, eh ... tapi kayaknya mampir ke kamar mandi dulu, diarenya kambuh lagi gara-gara makan bakso tadi." Deden dan kedua sahabatnya itu pun keluar kelas dengan santainya tanpa melihat Key yang sedari tadi menahan amarah.

Key yang sedang menenangkan dirinya ke posisi datar lagi itu dikejutkan kembali dengan kepala Deden yang menyembul dari pintu,

"Satu ditambah satu hasilnya dua, bener gak, lur?"

"Bener ...!" ucap teman sekelas Key masih serempak.

"fiks, tuh orang gila," batin key

* * * * *

Kamus Bahasa

Urang \= Saya

Maneh \= Kamu

Bener \= Benar

Lur a.k.a sadulur \= saudara

Teu hoyong \= Gak mau

Happy reading gaes!

Terpopuler

Comments

🐾🐞

🐾🐞

masih awal udah ngakak aj 😂. pasti seru nih dan aq dapat belajar pengetahuan baru
auto masuk daftar favorit

2021-01-02

1

mutmut

mutmut

wah author na urang sunda jigana

2020-08-05

1

M⃠❀⃟✵𝙅𝙚𝙣𝙟𝙚𝙣ᵃᵏᵘⁿ📴♡

M⃠❀⃟✵𝙅𝙚𝙣𝙟𝙚𝙣ᵃᵏᵘⁿ📴♡

bru kli ni bca novel bhasa nya cmpur sunda hahahh ngkak aink mah 😅😅😅

2020-08-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!