Pernikahan Kedua

Pernikahan Kedua

Kuliah vs kantor

Rak berkas menumpuk di balik meja nomor tujuh. Clara telah terbiasa menginput data perbankan sebagai karyawan magang biasa, hal itu tidaklah mudah bagi dirinya yang saat ini masih berstatus kuliah.

"Clara, lo kok nikah diem diem aja. Pake dadakan lagi. Lo hamidun ya Cla?" tanya Fani. Ia mendengar desus karna Clara telah menikah, meski begitu isu itu benar atau tidak karna suatu hal kabar itu membuat ia terkejut.

"Udah deh. Sebagai sahabat, jangan ungkit bahas ini lagi. Nanti gue pasti cerita kok, kerjaan banyak banget nih. Tiga hari tumpukan berkas hitam tujuh begini bikin jari sama otak keriting aja. Hoooh ..." menatap layar monitor.

"Jiaaahaaahaa .. alamat lembur. Itu karma udah bikin gue ga bisa dateng ke acara nikah lo. Karma sama sahabat tuh. Rasain." ungkap senyum Fani.

Clara hanya menggeleng kepala. Ia bahkan tak menyangka jika sahabat baiknya itu selalu mendukung dan tak pernah marah berlebih.

Fani seorang admint di dunia perbankan, begitu juga Clara yang merangkap karyawan magang biasa menjadi wanita termuda. Ia menyukai sekali pekerjaannya. Namun ia harus membagi tugas kuliah malamnya.

Clara mengenal Fani saat lima tahun lalu. Fani teman yang menyedihkan saat berjuang hidup. Sama kala, sebagai anak yang terbuang tak mengenal lengkap keluarganya. Bahkan humor Clara sebagai anak haram, membuat dirinya malu, meski ia mempunyai sang kakak dan Oma yang mendukungnya.

Meski begitu, ia semakin sedih jika tak mempunyai orangtua yang lengkap. Sama hal, seperti Fani yang tak memiliki siapapun. Hanya saja keberuntungan Clara memiliki Oma dan kakak yang berbeda ibu.

Clara mengenal Fani yang tertutup awalnya. Dia care dan solid membuat mereka bersahabat hingga kini. Bertemu Fandi dan mendukungnya adalah awal ia jatuh cinta dari tangan kanan sang kakak, yang terlihat penggila kerja sebeku es.

Udaah aaakh. Kerjaain lagi berkas dari Pak Ceo. Yang ada nanti ga kelar kelar nih!" pinta Clara pada Fani.

****

Di suatu malam. Jamuan makan bersama di rumah keluarga kecilnya. Clara meletakkan tas hitam selempangnya ke sembarang tempat. Berbaring di kasur sebentar. Lalu ia segera mencari ponsel.

Tak satupun Fandi suaminya mengabarinya. Ia menikah telah berjalan satu bulan, tapi bertemu dan bertatap hanya satu atau dua kali. Hingga ia di ijinkan masih bekerja hingga kini. Sayang tak banyak pernikahan yang tau, karna sembunyi awal dari perjodohan Oma.

Meski awalnya Clara mengenal Fandi. Ia sahabat dari sang kakak yang katanya pria terbaik. Clara hanya pasrah, dan menyukai sifat dewasanya.

"Aku yakin. Oma akan bahagia. Aku pasti bisa membuat mas Fandi cinta sama aku. Aku akan menunggu, bahkan tipekal pria seperti Mas Fandi yang sibuk bekerja. Mana mungkin mempunyai kekasih." benak Clara.

Clara menuruni anak tangga. Lalu ia menatap meja makan malam telah tersaji dengan cepat. Bi inah asisten rumah kepercayaan menghampirinya.

"Nyah. Eeeuum .. tadi tuan Fandi bilang, kalau .." sedikit gugup menatap Clara.

Clara diam terpaku. Meletakkan gelas bening air mineral dan tersenyum pada bi inah.

"Baiklah bi. Tidak apa - apa! saya sudah terbiasa. Bi inah makan dengan saya yah. Mau yah bi? Saya tidak suka makan sendirian. Mau yah!"

"Tapi nyah .. anu, saya .."

Clara memegang tangan bi inah dan mendorong kursi. Meminta duduk dan makan bersama dengan ramah. Hal itu di lakukan tidak satu kali, sebelum ia menikah pun. Clara sangatlah santun pada yang lebih tua saat bertamu.

"Nyah. Seperti Almarhum Tuan besar tapi berbeda dengan ..., aaakh. Silahkan di makan Nyah. Bismillah .. !"

"Seperti apa bi?"

"Ituh .. Euuukhm," bi Inah kebingungan dan gugup menjawab pertanyaan Clara.

"Ya sudah, Eeeuum .. tidak penting kalau sulit bicara bi. Kalau gitu kita makan dan satu lagi, kalau kita berdua. Bi inah panggil aku nama saja ya!"

Hoooo .. mana bisa di katakan seperti itu jika ada Tuan. Benak bi Inah ikut menyantap makan, hanya mereka berdua di tengah malam.

Clara menyuap dengan senyuman. Tapi jauh dari hatinya sangat terpukul, hal seperti biasa adalah Fandi tak pernah menemaninya makan atau sekedar mengobrol. Jika bertemu hanya saling menatap dan satu patah dua patah berbicara.

"Mas Fandi, tak seperti awal. Jika ada ka Gilang, ia akan bersikap lembut. Tapi jika tak ada. Rasanya aku seperti orang asing." benak Clara.

****

Beberapa jam kemudian, Fani datang kerumah Clara. Seperti biasa, Fani selalu menemani di waktu ia sendiri.

"Lo lagi mikirin apa sih Cla?" tanya Fani pada Clara. Duduk dan mengambil remot serta camilan.

"Bukan apa- apa. Ada saatnya gue bakal cerita, yang jelas untuk saat ini. Lo sahabat gue yang setia, yang selalu jaga rahasia gue kan?"

"Heuuumh.. ia deh, gue tau. Lo menikah tapi masih lajang ya. Sabar ya, meski gue ga tau Fandi suami idaman lo yang setia, tipekal cowo idaman banget. Tapi itu menurut lo kan Cla! secara gue belum pernah kenal." Fani lalu mengaduk sedotan jus jambu, sambil bersedih.

"Yaah .. kok ngambek lagi sih Ni. Eeehh ia.. tadi mau ngomomgin apa sih. Kok di kantor pada rame?"

Yeeeeah. Penasarankan kamu? Eeekh tunggu! udah habis aja nih makan camilan. Tar aja deh Al, kita cabut sekarang!! ajak Fani pada Clara.

"Emang harus ya, udah malam begini. Antar berkas ke pak Venzo?"

"Kalau enggak kita bakal end Cla." ketus Fani menjawab.

"Oke. Gue ambil tas dulu ya!"

Clara mengambil tas dan membawa tumpukan report untuk di berikan pada atasan. Setelah selesai ia segera bergegas dan mampir ke toilet. Wajahnya yang lembab sedikit mengantuk, ia berusaha membawa sabun wajah untuk mencuci muka dan berwudhu.

"Gila. Masih ada emang urusan kantor ngirim berkas semalam ini. Pukul tujuh harusnya kita udah tenang dan santai Fani." gumam Clara.

----bersambung ---

Happy Reading All.

ig @ny.fadli_

author_oktiyan.

Terpopuler

Comments

Atoen Bumz Bums

Atoen Bumz Bums

mampir krna komen yg blg ini kocak critanya

2022-11-16

1

DIARA VS

DIARA VS

Mulai baca dong aku

2022-02-12

0

Ratna

Ratna

Mulai baca

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!