Ch. 3 - Makan Malam Yang Canggung

"Ryuu! Tunggu aku!"

Ara dengan kecepatan yang ia punya mencoba mengejar Ryuu yang sudah duluan mengambil sepedanya di tempat parkir sekolah. Namun, sebelum Ryuu menaiki sepedanya, Ara menarik tangan Ryuu.

"Boleh aku ikut pulang bersamamu?" tanya Ara dengan puppy eyes.

Ryuu melirik Ara sinis, "Siapa suruh kau tak bawa sepedamu."

"Ah, kan sudah kubilang tadi pagi! Sepedaku bannya bocor jadi aku tidak bisa membawanya ke Sekolah," jawab Ara agak kesal karna harus menjelaskan lagi.

Ryuu mengangguk, tapi tatapannya itu seperti tak percaya ucapan Ara. Melihat itu, Ara segera mencubit pipi Ryuu gemas. Namun dengan cepat pula di tepis oleh Ryuu.

"Lepaskan. Jangan sentuh-sentuh aku."

Ara tertawa, "Hmm, padahal dulu saat kecil kau sangat senang sekali jika aku mencubit pipimu."

Ryuu membelalakan matanya, "Hah? Kapan?"

"Tuh, kan! Kau selalu saja tidak ingat! Kau dulu pernah mengaku senang jika aku mencubit pipimu, bahkan kau memintanya sendiri," kata Ara sambil melanjutkan mencubit pipi Ryuu.

Ryuu lagi-lagi menepis tangan Ara di pipinya, "Tidak. Kau hanya membual saja. Aku tidak percaya dulu saat kecil aku seperti itu."

"Hahaha, pipimu merah. Kau sebenarnya ingat, kan? Iya kan? Aku tahu jika kau sedang gugup pasti pipimu merah!"

"Ah! Berisik! Cepat naik atau kau ku tinggalkan!" seru Ryuu yang sepertinya sudah mulai kesal.

Ara pun segera naik sepeda Ryuu di jok belakangnya. Namun, sebelum Ryuu mengayuh sepedanya, Ara segera melingkarkan tangannya di pinggang Ryuu. Dan itu tentu saja membuat Ryuu menoleh ke belakang.

"Bisa lepaskan, tidak?" tanya Ryuu sinis.

"Tidak. Hehe," jawab Ara sambil tersenyum lebar.

Ryuu pun memutar bola matanya kesal. Ia akhirnya terpaksa membiarkan Ara memeluknya dari belakang. Dengan rasa hati yang jengkel, Ryuu segera mengayuh sepedanya dengan cepat menuju rumah mereka yang bersebelahan.

***

Malam ini keluarga Ryuu dan keluarga Ara sedang melakukan kegiatan rutin, yaitu makan malam bersama setiap 1 bulan sekali. Ini karna orangtua mereka berdua sudah bersahabat sejak lama. Dan ditengah kesibukan orangtua Ryuu dan Ara, mereka menyempatkan diri untuk sekedar berkumpul dan makan malam bersama.

Sungguh harmonis, bukan?

"Bunda, Ryuu kemana?" tanya Ara pada Yuurin, Bundanya Ryuu.

"Hei, jangan ganggu Bunda Yuu. Dia sedang masak. Lebih baik kau bantu memotong bawang ini. Mommy akan mencuci sayuran di wastafel," ucap Santia cukup kesal pada anaknya seraya pergi dari situ sambil membawa sayuran.

Ara memonyongkan bibirnya, "Bunda Yuu, Ryuu kemana?" tanya Ara sekali lagi.

Yuu pun tertawa, "Dia ada di kamarnya, Ara. Coba panggil saja. Paling dia sedang belajar."

Ara mengangguk bersemangat sambil berlari menuju kamar Ryuu yang letaknya paling ujung dan pojok ruangan. Saat sudah didepan kamar Ryuu, Ara segera membuka pintu kamar Ryuu tanpa permisi.

"Ryuu! Makan malam sebentar lagi siap loh!"

Ara membelalakan matanya saat melihat Ryuu yang ternyata bukan sedang belajar. Melainkan sedang tertidur pulas di kasurnya. Melihat itu, Ara pun tertawa kecil sembari menghampiri sahabatnya tersebut.

"Wah, ini baru jam 7 malam. Tapi kau sudah se-pulas ini tidurnya, hihi," gumam Ara sambil memperhatikan wajah Ryuu yang sedang tertidur.

Makin lama Ara memperhatikan wajah tampan Ryuu, makin kencang pula jantungnya berdetak. Menurut Ara, Ryuu 100x lipat lebih tampan saat sedang tertidur. Dan Ara merasa jantungnya itu seperti akan meledak.

Tiba-tiba, Ryuu membuka matanya perlahan. Melihat itu, tentu saja Ara salah tingkah. Namun, Ryuu tidak mengucapkan 1 kata pun. Ia hanya menatap Ara dalam-dalam.

"Ryuu, makan malam sudah si-"

SRETTT!!!

BRUGGHH!!!

Tubuh kecil Ara ditarik Ryuu begitu cepat hingga sekarang posisi Ara sedang berada diatas Ryuu. Mereka saling berpandangan lama. Benar-benar situasi yang sangat canggung dan aneh. Satu hal yang pasti, ada apa dengan dengan Ryuu?

"Ryuu, ayo bangun. Kau mengigau ya? Lagipula kenapa kau menarikku seperti ini?"

Ryuu masih saja diam sambil menatap Ara. Tanpa ekspresi apapun. Dan jujur saja, tatapannya itu membuat Ara merasa meleleh.

"Ryuu?"

SRETTT!!

Ara membelalakan matanya kaget saat kepalanya ditarik begitu saja oleh Ryuu hingga ia menabrak bibir Ryuu. Dengan kata lain..

Ryuu mencium Ara tiba-tiba!

Ara segera melepaskan ciuman Ryuu dan menatap Ryuu kaget. Tapi, yang di tatap hanya memasang ekspresi datar seolah tadi yang ia lakukan itu tidak salah. Perasaan antara senang, marah, dan canggung bersatu. Marah? Ya, karna Ryuu sudah mengambil first kiss-nya Ara.

"Ryuu, apa yang kau lakukan?" tanya Ara lirih.

***

"Lho? Ra? Mana Ryuu?" tanya Santia pada anaknya yang baru saja kembali dari kamar Ryuu.

Ara menggeleng, "Dia sedang tidur mom, tidak bisa dibangunkan."

Yuu pun tertawa, "Ryuu memang seperti itu. Susah sekali bangunnya. Ya sudah, ayo sekarang kita mulai makan malamnya. Semua sudah siap dihidangkan."

"Ara, panggil ayahmu dan ayah Ryuu di teras. Mereka sedang main catur. Ajak mereka ke dalam untuk makan malam," ucap Santia dan dibalas anggukan oleh Ara. Lalu setelah itu Yuu dan Santia pun segera pergi ke dapur untuk mengambil beberapa sisa makanan yang ada disana.

Baru saja Ara akan berjalan menuju teras, tiba-tiba dibelakangnya sudah ada Ryuu yang berdiri tanpa suara. Tentu saja Ara terkejut sambil mundur beberapa langkah. Kehadiran Ryuu yang tiba-tiba membuat Ara merasa bingung.

"Hei, bukankah k-kau tadi su-susah di bangunkan?"

Ryuu menatap Ara sinis, "Apa maksudmu? Aku sudah bangun dari tadi."

"T-tidak. Tadi baru saja aku dari kamarmu untuk membangunkanmu, tapi kau tak bangun-bangun juga."

Bukan menjawab, Ryuu malah mengernyitkan dahinya bingung sambil menatap Ara. Bukan, lebih tepatnya Ryuu menatap bibir Ara.

"Bibirmu berdarah," kata Ryuu seraya menyentuh bibir Ara.

Ara pun segera menepis tangan Ryuu. Ia lalu menutupi bibirnya dengan tangannya, "Bu-bukan urusanmu." ucap Ara seraya berlari menuju teras.

"Kenapa sikapnya seperti itu? Aku kan hanya bertanya saja," gumam Ryuu bingung.

***

"SELAMAT MAKAAAANNN!!!"

Semua sudah berkumpul di depan meja makan. Ada Santia dan Bram (Orangtua Ara), juga ada Yuurin dan Vino (Orangtua Ryuu). Tentu saja anak mereka yaitu Ara dan Ryuu juga ada disana.

"Mom, aku tidak berselera makan." Ujar Ara sambil menyimpan kembali piring berisi nasi dan lauk yang diberikan Santia.

"Ra, kok kamu begitu sih? Tidak biasanya loh kamu menolak makan malam seperti ini." Tegur Bram pada anaknya.

"Jangan-jangan, kamu diet ya?" tanya Vino tiba-tiba.

"Ti-tidak kok, Om!" jawab Ara cepat.

Vino dan Yuurin pun tertawa, "Ryuu, apa Ara sedang dekat dengan seseorang?" tanya Yuurin penasaran.

Ryuu yang sedang makan hanya diam sambil melirik Ara. Dilirik seperti itu, Ara segera membuang muka.

"Loh, memangnya kenapa Bun?" tanya Santia pada Yuu.

"Haha, tidak. Hanya saja biasanya jika seorang cewek menyukai seseorang, dia pasti akan mengurangi porsi makannya," jawab Yuu lalu dibalas tawa oleh Santia.

"Kau sedang jatuh cinta ya, Ra? Gelisahmu itu terlihat mencurigakan sekali," ujar Bram pada anaknya yang masih saja diam.

Ara menatap semua yang ada disitu. Lalu, pandangannya terhenti tepat di 1 orang. Siapa lagi kalau bukan Ryuu? Namun, yang ditatap malah asyik melahap makan malamnya tanpa membalas tatapan Ara sedikitpun.

"Sepertinya Ryuu tidak perduli aku suka pada siapa," batin Ara sedih.

Ara pun menarik nafasnya dalam-dalam. Ia mencoba menetralisir semua yang dirasakannya sekarang. Bagaimanapun, dia harus menjawab pertanyaan Daddy-nya agar tak bertanya apapun lagi.

"Iya, Daddy benar. Aku sedang jatuh cinta pada seseorang. Tapi, sepertinya aku bertepuk sebelah tangan," kata Ara yang tak mengalihkan pandangannya dari Ryuu sedikitpun. Sedangkan Ryuu masih sibuk dengan makanannya.

Santia menatap Ara penuh arti, "Sudah, sudah. Tidak usah dibahas lagi, Daddy. Kau membuat anak kita semakin sedih."

Bram mengangguk dan memutuskan untuk kembali melanjutkan makan. Melihat suasana canggung seperti itu, Vino pun mencoba mencari ide.

"Ah, iya! Bun, bagaimana jika minggu depan kita camping? Bram, ajak keluargamu juga. Kita camping bersama, bagaimana?" tanya Vino dengan penuh semangat.

Yuu mengangguk, "Untuk urusan makanan, serahkan padaku dan Santia ya. Untuk urusan transportasi dan biaya tempat camping, itu urusan suamiku dan Bram."

Santia dan Bram pun mengangguk. Kedua pasang orangtua tersebut kini menatap anak mereka masing-masing. Ditatap seperti itu, Ryuu berhenti mengunyah makanannya. Sama seperti Ara yang juga berhenti menunduk.

"Iya, iya. Aku ikut," ujar Ryuu sinis yang mengerti arti tatapan dari Vino dan Yuu.

"Ara? Bagaimana? Sudah lama loh keluarga kita tidak berlibur bersama. Terakhir kita liburan bersama sekitar 2 tahun yang lalu, ya?" tanya Santia pada semua yang ada disitu.

Ara pun akhirnya mengangguk, "Hmm, iya deh. Aku juga ikut," jawab Ara malas lalu dibalas canda tawa oleh sepasang kedua orangtua tersebut.

Terpopuler

Comments

Pembacaaaa_

Pembacaaaa_

lanjut

2020-08-27

0

boyfriend✌

boyfriend✌

aku hadir meoww😊😍

udh bawa like juga😘😘
mangatse.

oh iya salam dari
"BADGIRL WITH LOVE" &"BIDADARI TAK BERSAYAP PENCURI SEPASANG SAYAP MALAIKAT"

2020-06-17

4

boyfriend✌

boyfriend✌

aku hadir meoww😊😍

udh bawa like juga😘😘
mangatse.

oh iya salam dari
"BADGIRL WITH LOVE" &"BIDADARI TAK BERSAYAP PENCURI SEPASANG SAYAP MALAIKAT "

2020-06-17

5

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Hari Pertama di kelas 3 SMA
2 Ch. 2 - Salah Paham
3 Ch. 3 - Makan Malam Yang Canggung
4 Ch. 4 - Tidak Ingat
5 Ch. 5 - Mendiamkan Ryuu
6 PART BONUS (PICTURE)
7 Ch. 6 - Kedua Kalinya
8 Ch. 7 - Malu Sekali
9 Ch. 8 - Survei?
10 Ch. 9 - Hadiah
11 Ch. 10 - Kecewa
12 Ch. 11 - Ekskul
13 Ch. 12 - Tidak Peduli
14 Ch. 13 - Belum Mengerti
15 Ch. 14 - Belum Saatnya
16 Ch. 15 - Sulit
17 Ch. 16 - Alasan?
18 Ch. 17 - Pacaran?!
19 Ch. 18 - Tak Pernah
20 Ch. 19 - Pengakuan
21 Ch. 20 - Terungkap
22 Ch. 21 - Perasaan
23 Ch. 22 - Tantangan
24 Ch. 23 - Harus Berubah?
25 Ch. 24 - Rahasia
26 Ch. 25 - Alergi
27 Ch. 26 - Puncak? Yuhuuu!
28 Ch. 27 - Menginap
29 Ch. 28 - On The Way!
30 Ch. 29 - Tiba di Tujuan
31 Ch. 30 - Tak di Hargai
32 Ch. 31 - Sakit
33 Ch. 32 - Kesempatan
34 Ch. 33 - Tiga Kali?
35 Ch. 34 - Sahabat yang Aneh
36 Ch. 35 - Perjodohan
37 Ch. 36 - Sahabat Kedua
38 Ch. 37 - Pura-pura
39 Ch. 38 - Histeris
40 Ch. 39 - Aturan
41 Ch. 40 - Ajakan
42 Ch. 41 - Bersiap
43 Ch. 42 - Insiden
44 Ch. 43 - Festival Musik
45 Ch. 44 - Latihan
46 Ch. 45 - Kencan Teraneh
47 Ch. 46 - Catatan?
48 Ch. 47 - Kau Membacanya?!
49 Ch. 48 - Terkejut
50 Cuap-Cuap Meow (CCM)
51 Ch. 49 - Tsundere? (With CCM)
52 Ch. 50 - Rencana
53 Ch. 51 - Surprise?
54 Ch. 52 - Cupcake
55 Ch. 53 - A Painful Kiss
56 Ch. 54 - Apa apa dengan Ara?
57 Ch. 55 - Tantangan Kedua
58 Ch. 56 - Tamat?
59 Ch. 57 - Belum Pulang
60 Ch. 58 - Tidak Boleh (With CCM)
61 CCM's Time (Again )
62 Ch. 59 - Yang Sebenarnya
63 Ch. 60 - Tak Akan Bisa
64 Ch. 61 - Cemburu
65 Ch. 62 - Semangat!
66 Ch. 63 - Akan Pergi
67 Ch. 64 - Wanita Itu...
68 Ch. 65 - Renggang
69 Ch. 66 - Mendekati
70 Ch. 67 - Permohonan
71 Ch. 68 - Kebohongan Revina
72 Ch. 69 - Sadar
73 Ch. 70 - Ryuu Berubah?
74 Ch. 71 - Emosi
75 Ch. 72 - Masakan
76 Ch. 73 - Ajakan Kencan
77 Ch. 74 - Cara
78 Ch. 75 - Milikku (With. Pengumuman)
79 Ch. 76 - Adakah?
80 Ch. 77 - Marah
81 Ch. 78 - Kau Tak Percaya?
82 Ch. 79 - Playing Victim
83 Ch. 80 - Tak Jujur
84 CCM's Time (Hehehehe)
85 Ch. 81 - Pengakuan
86 Ch. 82 - Pergi
87 Ch. 83 - Maaf
88 Ch. 84 - Optimis
89 Ch. 85 - Pura-pura
90 CCM's Time (MAAF)
91 Ch. 86 - Universitas
92 Ch. 87 - Terjebak
93 Ch. 88 - Tak Sadar
94 Ch. 89 - Rencana?
95 Ch. 90 - Lupa
96 Ch. 91 - Pergi?
97 Ch. 92 - Surat
98 Ch. 93 - Sekali Seumur Hidup
99 Ch. 94 - Aku Mencintaimu
100 CCM's TIME (Curhat Tentang Ending)
101 PENGUMUMAN!
102 PENGUMUMAN (LAGI)
103 PENGUMUMAN MULU
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Ch. 1 - Hari Pertama di kelas 3 SMA
2
Ch. 2 - Salah Paham
3
Ch. 3 - Makan Malam Yang Canggung
4
Ch. 4 - Tidak Ingat
5
Ch. 5 - Mendiamkan Ryuu
6
PART BONUS (PICTURE)
7
Ch. 6 - Kedua Kalinya
8
Ch. 7 - Malu Sekali
9
Ch. 8 - Survei?
10
Ch. 9 - Hadiah
11
Ch. 10 - Kecewa
12
Ch. 11 - Ekskul
13
Ch. 12 - Tidak Peduli
14
Ch. 13 - Belum Mengerti
15
Ch. 14 - Belum Saatnya
16
Ch. 15 - Sulit
17
Ch. 16 - Alasan?
18
Ch. 17 - Pacaran?!
19
Ch. 18 - Tak Pernah
20
Ch. 19 - Pengakuan
21
Ch. 20 - Terungkap
22
Ch. 21 - Perasaan
23
Ch. 22 - Tantangan
24
Ch. 23 - Harus Berubah?
25
Ch. 24 - Rahasia
26
Ch. 25 - Alergi
27
Ch. 26 - Puncak? Yuhuuu!
28
Ch. 27 - Menginap
29
Ch. 28 - On The Way!
30
Ch. 29 - Tiba di Tujuan
31
Ch. 30 - Tak di Hargai
32
Ch. 31 - Sakit
33
Ch. 32 - Kesempatan
34
Ch. 33 - Tiga Kali?
35
Ch. 34 - Sahabat yang Aneh
36
Ch. 35 - Perjodohan
37
Ch. 36 - Sahabat Kedua
38
Ch. 37 - Pura-pura
39
Ch. 38 - Histeris
40
Ch. 39 - Aturan
41
Ch. 40 - Ajakan
42
Ch. 41 - Bersiap
43
Ch. 42 - Insiden
44
Ch. 43 - Festival Musik
45
Ch. 44 - Latihan
46
Ch. 45 - Kencan Teraneh
47
Ch. 46 - Catatan?
48
Ch. 47 - Kau Membacanya?!
49
Ch. 48 - Terkejut
50
Cuap-Cuap Meow (CCM)
51
Ch. 49 - Tsundere? (With CCM)
52
Ch. 50 - Rencana
53
Ch. 51 - Surprise?
54
Ch. 52 - Cupcake
55
Ch. 53 - A Painful Kiss
56
Ch. 54 - Apa apa dengan Ara?
57
Ch. 55 - Tantangan Kedua
58
Ch. 56 - Tamat?
59
Ch. 57 - Belum Pulang
60
Ch. 58 - Tidak Boleh (With CCM)
61
CCM's Time (Again )
62
Ch. 59 - Yang Sebenarnya
63
Ch. 60 - Tak Akan Bisa
64
Ch. 61 - Cemburu
65
Ch. 62 - Semangat!
66
Ch. 63 - Akan Pergi
67
Ch. 64 - Wanita Itu...
68
Ch. 65 - Renggang
69
Ch. 66 - Mendekati
70
Ch. 67 - Permohonan
71
Ch. 68 - Kebohongan Revina
72
Ch. 69 - Sadar
73
Ch. 70 - Ryuu Berubah?
74
Ch. 71 - Emosi
75
Ch. 72 - Masakan
76
Ch. 73 - Ajakan Kencan
77
Ch. 74 - Cara
78
Ch. 75 - Milikku (With. Pengumuman)
79
Ch. 76 - Adakah?
80
Ch. 77 - Marah
81
Ch. 78 - Kau Tak Percaya?
82
Ch. 79 - Playing Victim
83
Ch. 80 - Tak Jujur
84
CCM's Time (Hehehehe)
85
Ch. 81 - Pengakuan
86
Ch. 82 - Pergi
87
Ch. 83 - Maaf
88
Ch. 84 - Optimis
89
Ch. 85 - Pura-pura
90
CCM's Time (MAAF)
91
Ch. 86 - Universitas
92
Ch. 87 - Terjebak
93
Ch. 88 - Tak Sadar
94
Ch. 89 - Rencana?
95
Ch. 90 - Lupa
96
Ch. 91 - Pergi?
97
Ch. 92 - Surat
98
Ch. 93 - Sekali Seumur Hidup
99
Ch. 94 - Aku Mencintaimu
100
CCM's TIME (Curhat Tentang Ending)
101
PENGUMUMAN!
102
PENGUMUMAN (LAGI)
103
PENGUMUMAN MULU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!