Azriel termenung sendiri di kamarnya, ada banyak hal yang saat ini menganggu pikirannya. Azriel mencari keberadaan ibunya untuk meminta izin, sampailah Azriel di lantai bawah dan saat ini ia sudah menemukan keberadaan Haruka.
"Ma jalan-jalan yuk? Aku bosan berada di sini," Azriel mengajak Haruka pergi jalan-jalan.
Haruka berjongkok di hadapan Anaknya, "Jalan-jalan kemana sayang?" tanya Haruka mengelus rambut Azriel lembut.
"Ke supermarket saja, aku ingin beli makanan juga di sana," balas Azriel.
Saat Azriel dan Haruka sedang mengobrol Bella tidak sengaja melihat mereka berdua, Bella terdiam di memandangi Haruka dan anaknya sambil memegang gelas yang berisikan air putih.
Sambil memutar-mutar gelas Bella berkata, "Jadi Nathan sekarang sudah punya anak?" Bella baru tahu mengenai anaknya Nathan.
"Semakin susah saja aku merebut Nathan saat ini," tambahnya sambil melanjutkan jalannya menunju kamar. Tapi ia tidak masuk ke kamarnya melainkan masuk ke kamar Jeef.
Jeef yang tengah duduk santai sambil melihat pemandangan melirik ke arah Bella yang baru masuk ke kamarnya, "Ada apa dengan wajahmu?" tanya Jeef yang melihat raut wajah sedih dari wajah Bella.
Bella menyimpan gelasnya di meja lalu setelah itu membaringkan tubuhnya di kasur menatap ke langit-langit kamar, Bella merentangkan tangannya, "Kesempatanku mendapatkan Nathan semakin sulit, karena ternyata Nathan sudah punya anak," jelas Bella sedih.
Bukannya ikut sedih atau prihatin pada Bella, Jeef malah menertawakan Bella, "kan sudah ku bilang tadi, walaupun Tuan Nathan belum menikah rasanya sangat mustahil kau dapatkan," ledek Jeef.
Satu bantal mendarat dengan sempurna di wajah Jeef, "Bicara lagi ku tembak kau," ancam Bella kesal dengan Jeef yang bisanya hanya meledeknya saja.
Jeef mengambil bantal yang Bella lempar ke wajahnya, lalu memeluk bantal itu dengan kedua tangannya, "Lebih baik kau tidak usah punya pemikiran menghancurkan rumah tangga Tuan Nathan, kita hidup damai saja tidak usah mencari masalah," Jeef memperingati Bella agar tidak usah merebut Nathan dari istrinya.
Bella menatap ke arah Jeef, "Bukannya kita setiap saat juga cari masalah yah?" tanya Bella bermaksud menanyakan pekerjaannya.
"Tapi ini berbeda, kalau di ibaratkan kau harus melawan pertahanan paling tinggi di alam semesta," balas Jeef sedikit bergurau.
Bella kembali melempar Jeef menggunakan bantal yang sisa di kasur, "Terlalu over, memangnya semustahil itu apa?" Bella merasa ucapan Jeef terlalu berlebihan.
Bella kembali menatap ke arah langit-langit kamar, "Aku akan tinggal di Amerika beberapa hari, karena ada kerjaan kecil yang harus ku uruskan di sini. Tapi aku tidak akan tinggal di rumah ini setelah perayaan nanti, kemungkinan aku akan tinggal di hotel," jelas Bella yang tidak akan langsung pulang setelah perayaan.
Jeef menatap Bella dengan serius, saat ini pembicaraan keduanya mulai serius, "Lalu di Australia siapa yang menggantikan kau?" tanya Jeef.
"Aku meminta Asisten pribadiku untuk beberapa waktu mengantikan ku dulu, aku tidak akan terlalu lama tinggal di sini, kemungkinan hanya satu bulan saja," balas Bella.
"Memangnya ada pekerjaan apa kau di sini?" Jeef sangat ingin tahu pekerjaan apa yang Bella kerjakan di sini.
"Rahasia," balas Bella dengan santai.
Di tempat lain Azriel dan Haruka sampai di supermarket terdekat dari rumahnya, mereka ke supermarket juga harus di kawal oleh beberapa anak buah Nathan. Yang walaupun menunggu di luar supermarket saja.
"Kau mau beli apa saja?" tanya Haruka pada Azriel, Haruka mendorong troli belanjaan sambil berjalan-jalan mencari makanan apa yang ingin Azriel beli.
Azriel memasukkan cemilan ringan ke dalam troli belanjaan, tanpa di sangkan di supermarket mereka bertemu dengan Angel yang juga sedang berbelanja bersama ayahnya. Angel yang mengenal Azriel menyapanya, namun seperti biasa Azriel tetap tidak menanggapi Angel.
"Hey... Kamu juga sedang belanja," Karena Azriel tak membalas sapaan dari Angel, akhirnya Haruka lah yang menyapa balik Angel.
"Iya," balas Angel tidak lupa dengan senyuman manis di bibirnya.
Azriel menarik baju Haruka, "Ma sudah, kita pulang sekarang."
"Kita duluan yah," ucap Haruka pada Angel.
Beberapa waktu kemudian, Azriel dan Haruka sampai di rumahnya. Azriel sudah pergi main bersama dengan pengasuhnya, sedangkan Haruka menghampiri Nathan yang berada di ruangan kerja, Haruka duduk di kursi yang berada di depan meja Nathan.
"Suamiku..... Aku lelah," ucap Haruka menundukkan kepalanya ke atas meja.
Nathan yang sedang sibuk dengan leptopnya menyempatkan mengelus-ngelus pucuk rambut Haruka, "Kau lelah kenapa?" tanya Nathan tanpa menatap Haruka.
"Tidak tahu, aku hanya merasa kalau tubuhku lelah saja," balas Haruka dengan santai.
"Ya sudah sana tidur," titah Nathan yang malah menyuruh Haruka tidur.
"Aku tidak ingin tidur," balas Haruka yang merasa bukan itu yang ia inginkan saat ini.
Nathan yang peka terhadap apa yang Haruka inginkan menutup leptopnya lalu mengangkat kepala Haruka agar menatap ke arahnya, "Lalu apa yang kau inginkan?" tanya Nathan dengan tatapan hangat.
Haruka tersenyum memandangi Nathan, ia malah mencium kening Nathan, "Dari pagi kau sibuk sekali, sampai tidak punya waktu bersamaku," ujar Haruka.
"Aku minta maaf."
"Tidak masalah, tapi kalau kau memang sedang sibuk lanjutkan saja, aku ingin makan dulu."
"Ya sudah kita makan berdua di balkon kamar, aku juga belum makan lagi."
"Tapi pekerjaanmu bagaimana?" tanya Haruka sambil melirik leptop yang sudah tertutup.
"Kamu lebih penting dari pekerjaanku," Nathan bangkit dari duduknya dan menarik Haruka untuk pergi ke kamar, sebelum ke kamar Nathan memerintah pelayannya untuk membawakan makanan yang enak ke balkon kamar.
Di tangga Haruka menghentikan langkahnya, dan itu membuat Nathan pun ikut berhenti, "Biar aku saja yang menyiapkan makanan untuk kita makan, aku kan istri kamu," Haruka malah. ingin menyiapkan makanannya sendiri.
Nathan menariknya untuk kembali berjalan, "Tidak usah, kalau kau terus yang masak pelayan di sini tidak ada kerjaan," balas Nathan melarang Haruka.
Mau tidak mau Haruka menuruti permintaan Nathan, sampailah keduanya di balkon mereka berdua sudah duduk di kursi dan menunggu makanan mereka datang, Nathan merangkul Haruka sambil melihat pemandangan indah.
"Suamiku, kau tidak punya kerjaan ke luar negeri?" tanya Haruka menatap Nathan.
"Sebenarnya banyak, tetapi aku tidak mungkin pergi karena aku tidak mau meninggal kau dan Azriel di sini, aku tidak bisa jauh dari kamu," jelas Nathan membalas tatapan Haruka.
Haruka sedikit baper mendengar ucapan Nathan, "Kalau aku ikut bagaimana?" tanya Haruka, sebenarnya ia ingin jalan-jalan juga sih.
"Azriel bagaimana? Sekarang kan dia sudah sekolah," jelas Nathan kembali.
Haruka hampir lupa dengan Azriel yang sekarang sudah sekolah, "Oh iya, aku lupa, aku pikir anak itu masih kecil."
"Tidak terasa, kita sudah lama juga menikah," ucap Haruka.
Aku update chapter barunya tiap malam yah, kalau gak ada kerjaan berarti bakalan tiap malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
vauzia zia
next thoor
2021-06-20
2
Dhut Nakzt Bunkzzhu
next kaka🤗🤗
2021-06-20
1
rheiga anugrah
lnjt
2021-06-20
1