epi 5

"Aaahh...sial.sial sial," memang suara Arvan tidak terdengar dari luar, tapi terlihat ada beberapa barang yang jatuh.

"Pak Arvan kenapa pak Dimas?" tanya Windi bawahan Dimas.

"Tidak tau Win, tadi saya masuk baik baik aja kok" ucap Dimas dan melanjutkan pekerjaannya kembali.

Sore ini Sarah sengaja pulang duluan untuk mengambil motornya, dan dia memesan ojek online.

Saat menunggu didepan gerbang sekolah ada mobil Arvan, mau tidak mau Sarah menghampirinya.

"Sore daddy-nya Nisa, maaf anak-anak sudah pulang". jelas Sarah tetap tenang.

"Maaf bu Sarah apa saya mungkin mengenal anda??" tanya Arvan dengan dada berdebar-debar.

"Emmm maaf maksudnya gimana ya pak?? tanya Sarah.

"Sarah Amelia, benar itu nama anda?" tanya Arvan kembali.

"Emm...iya pak saya Sarah Amelia, kan sudah tertera di raport nisa nama panjang saya." Jelas Sarah walau agak kesal.

"Maksud saya apa kita pernah kenal, karena nama itu sangat saya ingat, sehingga saya ingin menanyakan ini pada anda sejak tempo hari"

"Ah bapak Arvan bisa saja, bagaimana saya bisa kenal dengan anda yang luar biasa ini," jawab sarah dengan wajah memerah, yang kalo di lanjutkan mungkin akan menangis "nama Sarah kan pasaran pak" imbuhnya lagi.

"Tapi saya yakin itu anda Bu Sarah"tin...tiinnn..

"Ah maaf pak teman saya sudah datang, saya mau mengambil motor seperti yang bapak katakan tadi pagi, dan terimakasih sudah menolong saya, semoga pertanyaan bapak yang barusan tidak di ungkit lagi, selamat sore."

Sarah meninggalkan Arvan yang belum paham maksud dari perkataan Sarah, jangan di ungkit, apa maksudnya saat Arvan hendak bertanya kembali Sarah sudah terlebih dahulu masuk dalam mobil Dimas dan mengantar ke bengkel.

Karena Dimas datang tepat waktu, ojok yang sudah dipesan akhirnya di cancel.

"Kenapa pak Arvan ke sekolah jam segini dek"tanya Dimas.

"Ya mana Sarah tau mas, Sarah keluar dia sudah di sana, ya Sarah bilang sekolah sudah bubar" jelas Sarah.

"Sepertinya ada yang lain antara kamu dan pak Arvan" tanya dimas langsung pada intinya.

"Mas bisa saja, saya aja baru ketemu pak Arvan kemaren lusa saat terima raport anaknya" jawab Sarah datar.

"Terima raport anaknya"tanya Dimas ragu dengan pendengarannya.

"Iya anaknya." Jelas Sarah dimas hanya terdiam dan tidak melanjutkan. (bukanya pak Arvan masih singel?kok bisa punya anak)batin Dimas, tapi dia hanya diam saja.

"Mas kok ngelamun?" tanya Sarah

"Enggak apa dek, ya sudah jangan di pikirkan pak Arvan, ayo ambil motor kamu motor Sarah sudah jadi, dan bisa di bawa pulang.

"Maaf pak habis berapa benerin motor saya??tanya Sarah.

"Sudah dibayar Bu sama bapak yang antar kan kesini" jawab tukang bengkelnya.

"Siapa ya pak kalo boleh tau" tanya Sarah lagi.

"Wah saya kurang tau Bu, mungkin Ibu bisa menghubungi nomer ini" kata pak bengkelnya dan menyodorkannya nomer telpon.

"Terimakasih pak kalo begitu." Ucap Sarah dan pamit pergi membawa motornya.

"Gimana dek, beres?" tanya Dimas.

"Sudah mas, Sarah langsung pulang ya!"

"Mas boleh mampir"tanya Dimas

"Besok saja ya mas" Sarah ada janji sama Rina mau ke toko buku dulu.

"Oh gitu, ya sudah, mas langsung pulang ya? kamu hati- hati bawa motornya. jangan ngelamun!" pesan Dimas.

" Siap... Sarah pergi ya mas, mas juga hati-hati!" balas Sarah, tanpa di sadari Dimas mendekat dan mencium kening Sarah, dan Sarah hanya diam karena shock dengan sikap Dimas yang diluar biasanya.

sarah masih terdiam dan melihat Dimas berlalu dengan mobilnya.

"Mas Dimas kenapa ya, kayak ada yang aneh?" batin Sarah dan juga pergi meninggalkan parkir bengkel menuju toko buku.

"Lama bener sih mbak" tanya Rina dengan kesal.

"Iya maaf Rin, baru kelar ambil motornya"

"Pacaran dulu ya"tanya Rina

"Pacaran sama siapa?"balas Sarah

"Tuh pegawai bank" tunjuk rina pada Dimas.

"Enggak pacaran, cuma nganterin ke bengkel"jawab Sarah. rina adakah anak tetangganya Sarah, dia sering ke rumah karena ada hendra teman sebayanya, hendra adiknya Sarah yang lulus sekolah tapi tidak mau kuliah malah bikin warung kopi dengan temanya.

"Kamu jadi nyari buku apa sih rin, pange ngajak mbak segala?" tanya Sarah.

"Buku tentang metode ilmiah mbak, yang sesuai sama penelitian aku" jawab Rina.

"Kenapa gak ngajak hendra aja sih, kan enak ada yang bonceng"

"Sama mbak Sarah lebih enak ada yang traktir" jawaban Rina bikin kesel.

Sarah sibuk baca-baca buku tentang pendidikan, dengan pelajaran IPA yang dia ajarkan tanpa sengaja.

"Pak Arvan... maaf" ucap Sarah kaget.

"Maaf kenapa bu Sarah" tanya Ar.van

"Eemm...tidak sengaja nyentuh"jawab Sarah kikuk.

"Bu Sarah boleh kok pegang tangan saya"sambung Arvan, sambil menyodorkan tangannya.

"Pak Arvan kenapa ya"tanya sara6h agak heran melihat tingkah konyol nya

"Bu Sarah, nyari buku juga?"tiba-tiba nisa mengagetkan

"Nisa, bikin kaget aja kamu dek" jawab Sarah riang.

"Ibu nganter adek cari buku, sekalian jalan-jalan" sambung Sarah.

"Bu Sarah udah nggak apa habis jatuh tadi pagi, itu perbannya aja masih nempel." Selidik Nisa

"Enggak apa dek, ya udah dilanjut nyari bukunya saya mau bantu adek saya dulu, pamit Sarah.

"Bu Sarah enggak mau bantu nisa cari buku" tiba-tiba Arvan bersuara

"Maksudnya gimana ya pak" tanya sarah balik

"Eemmm..maksudnya Nisa juga perlu buku, apa bu sarah mau membantu??jawab Arvan gagap sarah berfikir sejenak

Baik lah, Nisa butuh buku apa saja, ibu kasih recommended?" Nisa yang ditanya bingung karena memang di sana Arvan lah yang mengajak.

"Terserah daddy saja Bu,." Jawab nisa singkat.

Pandangan Sarah beralih pada arvan, "maksudnya ini gimana ya pak?saya kurang paham, bukunya Nisa yang nyari daddy-nya? Tanya Sarah dibuat bingung oleh Nisa.

"Ah ya, Nisa butuh buku kimia yang rekomen buku siapa ya Bu" bla bla bla dan seterusnya hanya Arvan yang bertanya dan cari, sedangkan Nisa merasa sudah memiliki semua buku yang dipilih oleh Sarah dan Arvan.

"Mbak Sarah, disini rupanya"suara Rina menghentikan sejenak kegiatan Sarah dan Arvan namun tangan ya di tarik nisa menjauh dari mereka.

"Adek siapa"?tanya Rina.

"Maaf kak saya Nisa, itu daddy saya lagi ngajak ngobrol bu Sarah, bisa kasih waktu sedikit enggak?tanya nisa pada Rina

"Kamu mau menjodohkan daddy kamu sama mbak Sarah ya? hayo ngaku" tanya Rina

"Saya enggak tau kak, tapi saya disini juga di ajak daddy, dan enggak tau mau ngapain, Nisa gak suka baca buku," keluh Nisa

"Ya udah ayo kebawah kita nonton bioskop, sambil nunggu mereka selesai." Ajak rina pada Nisa.

"Yuk kak, setuju saya, akhirnya rina dan Nisa menuju XXI, dan membiarkan Sarah dan Arvan belanja entah apa saja, ada buku, ada pensil, ada tas ada alat oleh raga dan lainya.

"Jadi pak Arvan ini semua buat apa?" tanya Sarah setelah semua sudah ada di depan kasir.

" Ya dipakai bu Sarah, mau buat apa lagi" jawab Arvan.

"Pak Arvan, sejauh ini saya mengikuti permainan bapak, Nisa sudah punya semuanya dan buat apa di beli lagi, bapak mau pamer uang sama saya!" tanya Sarah sedikit kesal.

"Eemm bukan itu maksudnya Bu Sarah, saya... cuma.. emmm....," Arvan kebingungan dengan pertanyaan kekesalan Sarah.

"Arvan....ini kamu kan Arvan Mahendra"

.

.

.

Bersambung

Happy reading jangan lupa tinggalin jejak ya🥰

Terpopuler

Comments

key

key

ah Thor...jgn bikin aku tambah penasaran..gregetan

2025-03-04

1

arhabi

arhabi

Gimana konsepnya sih ini Thor....Nisa anak siapa?

2024-03-04

2

arhabi

arhabi

Typo thor

2024-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 epi 1
2 epi 2
3 epi 3
4 epi 4
5 epi 5
6 epi 6
7 epi 7
8 epi 8
9 epi 9
10 epi 10
11 epi 11
12 epi 12
13 epi 13
14 epi 14
15 epi 15
16 epi 16
17 epi 17
18 epi 18
19 epi 19
20 epi 20
21 epi 21
22 epi 22
23 epi 23
24 epi 24
25 epi 25
26 epi 26
27 epi 27
28 epi 28
29 epi 29
30 epi 30
31 epi 31
32 epi 32
33 epi 33
34 epi 34
35 epi 35
36 epi 36
37 epi 37
38 epi 38
39 epi 39
40 epi 40
41 epi 41
42 epi 42
43 epi 43
44 epi 44
45 epi 45
46 epi 46
47 epi 47
48 epi 48
49 epi 48
50 epi 49
51 epi 50
52 epi 51
53 epi 52
54 epi 53
55 epi 54
56 epi 55
57 epi 56
58 epi 57
59 epi 58
60 epi 59
61 epi 60
62 ep 62
63 epi 63
64 epi 64
65 epi 65
66 epi 66
67 epi 67
68 epi 68
69 epi 69
70 epi 70
71 epi 71
72 epi 72
73 epi 73
74 epi 74
75 epi 75
76 epi 76
77 epi 77
78 epi 78
79 epi 79
80 epi 80
81 epi 81
82 epi 82
83 epi 83
84 epi 84
85 epi 85
86 epi 86
87 epi 87
88 epi 88
89 epi 89
90 epi 90
91 epi 91
92 epi 92
93 epi 93
94 epi 94
95 epi 95
96 epi 96
97 epi 97
98 epi 98
99 epi 99
100 bonus part 1
101 bonus part 2
102 bonus part 3
103 bonus part 3
104 BACA YUK NOVEL Baru AUTHOR "MENANTI SENJA"
Episodes

Updated 104 Episodes

1
epi 1
2
epi 2
3
epi 3
4
epi 4
5
epi 5
6
epi 6
7
epi 7
8
epi 8
9
epi 9
10
epi 10
11
epi 11
12
epi 12
13
epi 13
14
epi 14
15
epi 15
16
epi 16
17
epi 17
18
epi 18
19
epi 19
20
epi 20
21
epi 21
22
epi 22
23
epi 23
24
epi 24
25
epi 25
26
epi 26
27
epi 27
28
epi 28
29
epi 29
30
epi 30
31
epi 31
32
epi 32
33
epi 33
34
epi 34
35
epi 35
36
epi 36
37
epi 37
38
epi 38
39
epi 39
40
epi 40
41
epi 41
42
epi 42
43
epi 43
44
epi 44
45
epi 45
46
epi 46
47
epi 47
48
epi 48
49
epi 48
50
epi 49
51
epi 50
52
epi 51
53
epi 52
54
epi 53
55
epi 54
56
epi 55
57
epi 56
58
epi 57
59
epi 58
60
epi 59
61
epi 60
62
ep 62
63
epi 63
64
epi 64
65
epi 65
66
epi 66
67
epi 67
68
epi 68
69
epi 69
70
epi 70
71
epi 71
72
epi 72
73
epi 73
74
epi 74
75
epi 75
76
epi 76
77
epi 77
78
epi 78
79
epi 79
80
epi 80
81
epi 81
82
epi 82
83
epi 83
84
epi 84
85
epi 85
86
epi 86
87
epi 87
88
epi 88
89
epi 89
90
epi 90
91
epi 91
92
epi 92
93
epi 93
94
epi 94
95
epi 95
96
epi 96
97
epi 97
98
epi 98
99
epi 99
100
bonus part 1
101
bonus part 2
102
bonus part 3
103
bonus part 3
104
BACA YUK NOVEL Baru AUTHOR "MENANTI SENJA"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!