"Wira, kamu apa kabar? Aku kangen kamu" tanya wanita itu seraya langsung memeluk Wira
Wira hanya terdiam dan menatap wajah Angel. Angel yang mengetahui langsung menundukkan wajahnya
"Ekhemm.. Tidak baik berpelukan di depan umum. apa lagi masih belum halal" ujar ustadz muda
Mendengar perkataan ustadz muda itu lalu wanita yang memeluk Wira melepaskan pelukannya
"Siapa namamu nona?" tanya ustadzah
"Dinda Widya Sari. kakak bisa panggil aku Dinda" jawab wanita itu
"Kalau boleh tau, Dinda siapanya Wira?" tanya ustadzah lagi
"Mantan pacar. tapi sekarang kita teman baik."
Mendengar perkataan itu seketika Angel dan Aisyah tersentak kaget.
ohh.. jadi wanita ini mantan pacarnya mas Wira. Cantik yaa....
celetuk hati Angel
"Dinda sama siapa kesini? apa nggak ada yang nemenin kamu?" tanya ustadz muda
"saya bersama mama mas. tapi saya kehilangan jejak gara-gara tadi saya melihat ikan di gerobak sayur. setelah saya noleh ke belakang eh ternyata mama sudah tidak ada" jawab Dinda
"Rumah kamu dimana? mau saya antar?" tanya ustadzah
"Rumah saya di jalan Pesanggaran no 14 kak. pas di sebelahnya pesantren masuk gang" jawab Dinda
"Ohh kalau begitu kamu sama kita aja. biar kita antarkan kamu kerumah dengan selamat." ujar ustadzah
"tidak perlu kak. tidak usah repot-repot. saya masih ada perlu sama Wira"
"kebetulan kami ini temennya Wira. kalian bisa bareng kami dan juga kami juga akan kembali ke pesantren"
"baiklah kalau tidak merepotkan aku mau. terimakasih kak ustadzah, mas ustadz, Wira, dan kalian" jawab Dinda sambil menatap Aisyah dan Angel
Mereka pulang sambil berbincang-bincang. lalu Ustadzah bertanya pada Dinda
"Kalau boleh tau, waktu pacaran sama Wira dulu waktu kelas berapa?"
"Masih SMP. waktu itu saya masih kelas 2 dan dia sudah mau lulus ke jenjang berikutnya. tapi akhirnya hubungan kami kandas"
"kalo boleh tau lagi, kenapa bisa kandas?"
"Karena ada sesuatu hal" jawab Dinda seraya menatap mata Wira
Wira yang mengetahui itu langsung menundukkan wajahnya.
"Tapi setelah melihat perubahan yang ada dalam diri Wira, saya ingin Wira kembali lagi kepada saya" sambungnya
Deghh
Semua kaget seketika menatap Dinda
"Apa kamu masih menyimpan rasa terhadap Wira?" tanya ustadz muda
Dinda enggan menjawab namun tersenyum dan mengangguk
Melihat kejadian itu Ais lalu mengelus pundak Angel seraya tersenyum. Karena dia tau, Wira lah laki-laki yang diidamkan oleh Angel.
"Kalau kamu masih menyimpan rasa, mengapa kamu pergi begitu aja? tanpa kabar." Ucap Wira dengan nada terlihat kesal
"Aku pergi karena aku akan dijodohkan dengan seseorang pilihan orang tuaku. aku sudah menolak. tapi ini demi papa. papa yang paksa aku untuk menerima perjodohan ini dan pada akhirnya perjodohan itu gagal dengan sendirinya. ternyata dia sudah beristri. makanya aku cari kamu lagi. aku ingin minta maaf sama kamu"
"Setelah apa yang kamu lakukan padaku? kamu masih ingin menemui ku lagi?" tanya Wira
Dinda hanya mengangguk. Tak terasa dia seraya meneteskan air matanya
"Kamu tau bagaimana perasaan ku saat kamu pergi menghilang gitu aja?" tanya Wira
Dinda hanya menggeleng seraya meneteskan air mata
"sudahlah kamu tidak akan mengerti perasaanku bagaimana. lagi pula kita ini cuma teman. dan selamanya akan berteman" Ucap Wira sambil berlari kecil meninggalkan mereka semua ditempat
Melihat kejadian itu ustadz, ustadzah, Ais dan juga Angel menghampiri Dinda seraya menghiburnya.
"Kamu nggak usah dibawa ke hati perkataan Wira. Mungkin dia melakukan itu karena kecapean kan semalam dia bangun untuk sholat malam" ucap ustadz muda seraya menghiburnya
Dinda terdiam dalam tangisan seakan hatinya tergores begitu saja. Tak lama kemudian ustadz muda, ustadzah, Ais dan Angel langsung mengantarkan kerumahnya
...****************...
Di pesantren Wira terduduk diam di sekitar masjid. Fahrul dan firman melihat Wira dari kejauhan dan menghampirinya
"Heyy. ada apa? kok sendirian? bukannya tadi kamu diajak ustadz muda ke pasar ya? sama ustadzah, Angel dan juga si Ais" tanya Fahrul
"Gapapa. iya baru aja Dateng"
"Roman-romannya nih temen kita ini kaya ada banyak fikiran nih Rul" ucap firman seraya menyindir Wira
"Dinda. Seseorang dari masa lalu ketemu minta maaf dan ngajak untuk memulai hubungan lagi" jawab Wira dengan nada lesu
"Nah kan, tuh kan Rul, saya juga bilang apa, temen kita ini, baru kemaren nyampe di pesantren sekarang sudah terkena virus asmara" ucap firman seraya memegang bahu Wira
"Jadi kamu galau cuma karena itu Ra?" tanya Fahrul
Wira hanya diam muka datar dan mengangguk
"Yaelah Ra, kamu mah gara-gara satu cewek aja kamu udah galau gini. gimana satu pesantren coba mungkin udah pingsan kamu" jawab Fahrul seraya menyengir
"Tenang Ra, jika tidak ada gadis perawan yang mau, setidaknya masih ada janda yang selalu menunggu" ucap firman sambil tertawa
Wira ketawa mendengarnya, lalu menjawab
"kamuu aja dah yang bareng janda. saya mah ogah"
"siyee.. kalo janda muda mah saya siap" jawab Firman seraya tertawa menepuk bahu Wira secara pelan-pelan
"Gitu dong. ketawa. kita ini hidup di bumi ini cuma satu kali Ra. udah gitu mati. masa iya kamu cuma ngegalauin satu cewek. dan itu pun masa lalu kamu? yaelah bang. move on kali. diluar sana masih banyak yang siap nerima kamu apa adanya" ujar Fahrul
"betul banget tuh Ra. apalagi kamu kan kesini ingin jadi Hafizh Qur'an. pasti banyak tuh yang ngantri. apalagi Aisyah dan Angel pasti juga bakal ngantri Ke kamu kalo kamu udah jadi Hafizh Qur'an nanti." sahut Firman
Wira hanya diam dan mengangguk. memaknai semua perkataan temannya di waktu itu tanpa sadar ustadz muda, ustadzah, Ais dan juga Angel juga ikut mendengar perkataan mereka
"Ngantri apa?" tanya ustadzah
Serentak Wira, Fahrul dan firman kaget
"Ehh, Assalamualaikum ustadzah. ustadzah ini membuat aku terkejoet. hehe" jawab Firman seraya menyengir
"Waalaikumsalam. yang dimaksud kalian tadi ngantri apa? Aisyah dan Angel ngantri apa?" tanya ustadzah lagi
Firman dan Fahrul menggaruk kepala pada saat itu seakan mencari alasan
"oohh.. itu ustadzah, mereka ingin keluar katanya ingin refreshing ke pasar. jadi ya harus ngantri dulu nunggu Aisyah dan Angel datang. lalu baru mereka bisa pergi. bukan begitu kawan?" jawab Wira sambil menoleh kearah Fahrul dan firman
"Betul, ustadzah. Kita semua sudah nunggu dari tadi" Jawab mereka serentak
"Ohh yasudah, jika kalian ingin keluar izin dulu dengan yang jaga gerbang. jangan lama-lama dan juga hati-hati dijalan. kalo begitu ustadzah dan juga lainnya masuk dulu" ujar ustadzah
"iya silahkan ustadzah" jawab trio sejoli serentak
Ustadzah dan yang lainnya meninggalkan Mereka bertiga, sedangkan Angel dan juga Aisyah menatap wajah Wira seakan marah terhadap perlakuan Wira tadi. Wira hanya menundukkan wajahnya lalu membuang muka ke segala arah
...----------------...
"Kira-kira apa ya yang dilakukan Dinda, sampai Wira sebegitunya terhadap dia" tanya Aisyah kepada Angel seraya mengiris wortel di dapur
"Aku kurang tau betul. mungkin mas Wira ada trauma dengan masa lalunya. makanya dia sikapnya begitu kepada Dinda" jawab Angel
"Apa mungkin Dinda sudah pernah menyakiti perasaan Wira?" tanya Aisyah kepada Angel
"Entahlah" ujar Angel.
Apa benar Dinda pernah menyakiti perasaan mas Wira? kalau benar kasian juga Dinda.. Dia sampai jauh-jauh dari Bogor kesini hanya untuk mengetahui kabar Wira. Mungkin dilain waktu aku bisa bertanya pada mas Wira secara langsung
celetuk hati Angel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2021-07-15
0
bintangº))
lanjut thor
semanat💪💪
2021-06-16
1
Yuca
semangat thorr
2021-06-15
2