Keesokan harinya pada saat waktu dini hari. Wira bangun tidur seraya mengucek mata. Ketika melihat sanak saudaranya masih dalam keadaan tidur pulas. Wira beranjak dari kasur dan membangunkan temannya itu.
"Hey, ayo bangun. sudah waktunya sholat subuh" sambil tersenyum seraya membangunkan kedua temannya itu.
Fahrul dan firman membuka mata seraya melihat kearah jam dinding.
"Yaelah Ra, ini tu masih jam 2 pagi loh. masa kamu udah bilang waktu subuh" jawab Fahrul
"Hehehe, kalian gak mau sholat malam?" tanya Wira
"Bukan apa-apa ye Ra, ni waktu masih enak-enak nya tidur. lagian kamu aja dah sana gapapa, saya mau ngelanjutin tidur. lagi enak-enak mimpi disuapin makan sama si Angel eh ga taunya kang siomay yang bangunin. yaelah.." gerutu Firman
"Yasudah kalian lanjutkan tidurnya. biar saya sendiri yang ke masjid" Ucap Wira seraya meninggalkan kedua temannya itu
Ketika Wira hendak membasuh muka untuk berwudhu tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya dan mengagetkan dia
"Hey. mau kemana malam-malam begini?" serentak ustadz muda
"Astaghfirullah hal adzim. ya Allah ustadz. bikin Wira kaget aja. mau sholat ustadz di masjid." jawab Wira seraya mengelus dadanya karena kaget
"Ohh mau sholat? sekalian aja bareng sama saya. saya juga mau sholat. kita berjamaah."
"baiklah. dengan senang hati ustadz"
Lalu keduanya sama-sama berwudhu dan langsung masuk ke masjid untuk beribadah malam. setelah selesai beribadah Wira hendak langsung masuk ke asrama tiba-tiba Wira dipanggil oleh ustadz muda
"Wira. tunggu dulu" ustadz seraya mendekatinya
"Iya. ada ustadz?" tanya Wira
"kamu sudah mau kembali ke asrama kah?"
"iya ustadz. saya ingin melanjutkan mimpi." Wira seraya tersenyum
"Kamu besok pagi ada acara tidak?"
"tidak ada ustadz. memang ada apa?"
"saya ingin mengajak kamu ke pasar. bersama ustadzah dan juga Angel. bagaimana? kamu bisa?"
"insyaallah bisa ustadz. insyaallah nanti sehabis sholat shubuh saya langsung menunggu ustadz di masjid"
"Baiklah sampai jumpa besok. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab Wira seraya bersalaman kepada ustadz muda
Wira kembali ke asrama. dan hendak melanjutkan mimpinya itu. tiba-tiba teman seasramanya bertanya
"Kamu dari mana malam-malam begini?"
"saya dari masjid mas. habis sholat"
"ohh yasudah tidak apa-apa. silahkan lanjut tidur. soalnya tadi saya sempat bangun dan ngeliat kasur kamu kok nggak ada kamu. saya panik. kamu kan masih dibilang santri baru disini. takut nya kesasar" ujarnya
"hehe insyaallah tidak akan kesasar mas. baik kalo begitu saya istirahat dulu. assalamualaikum" ucap Wira seraya merebahkan tubuhnya
"Waalaikumsalam" jawab temannya itu.
...****************...
Setelah waktu subuh Firman dan Fahrul bergantian membangunkan Wira
"Ra, ayo kamu bangun. tadi aja kamu bangunin saya, sekarang kamu yang tidur. ayolah bangun. udah waktunya sholat subuh nih" ucap firman sambil membangunkan Wira
"iya iya ini saya udah bangun man." jawab Wira
"yaudah ayo. kita barengan ke masjid" ajak Fahrul
Wira dan firman mengangguk
Setelah selesai beribadah sholat subuh, mereka melanjutkan dengan kajian kitab secara rutin bersama semua santriwati dan santriwan. setelah selesai mereka kembali ke asrama untuk mengganti pakaian karena sekarang adalah hari Ahad atau Minggu. kecuali Wira yang enggan mengganti pakaian karena ada janji dengan ustadz muda
Ustadz muda melihat Wira dari kejauhan yang sedang duduk-duduk sendiri sambil melihat pemandangan alam sekitar
"Wira" ustadz muda lalu mendekatinya
"iya ustadz." Wira kemudian tersenyum
"Kamu betah di pesantren ini?" tanya ustadz muda
"Alhamdulillah saya betah ustadz disini. pemandangan alam nya bagus. orang-orang nya baik. lingkungan nya juga baik. semua yang ada disini itu baik. Alhamdulillah saya betah" Wira sambil tersenyum
"Alhamdulillah kalau kamu betah. Oh iya dengar-dengar kamu sudah hafal Al-Qur'an ya? sudah hafal berapa juz?" tanya ustadz
"nggak banyak kok ustadz. masih 5 juz. itu pun masih di juz awal." jawab Wira
"Alhamdulillah ya bagus dong. kamu sudah bisa hafal 5 juz. memang target kamu ingin hafal berapa juz?"
"saya ingin hafal 30 juz ustadz. saya ingin jadi Hafizh Qur'an. saya ingin menolong orang tua saya kelak nanti di akhirat. karena saya ingin jadi anak yang Sholeh yang bisa membanggakan kedua orang tua saya"
Ustadz muda mengangguk
"Aamiin. semoga cita-cita keinginan nak Wira bisa tercapai."
"Aamiin. terimakasih ustadz" jawab Wira
Lalu ustadzah datang menghampiri keduanya
"Assalamualaikum. sudah berapa lama kalian ada disini?" tanya ustadzah sambil tersenyum
"Waalaikumsalam" serentak
"Baru kok ustadzah. kami baru aja kumpul disini" jawab Wira
"apa sudah siap mbak?" tanya ustadz muda
"itu masih nunggu Angel sama Aisyah. mereka masih siap-siap" jawab ustadzah
"Aisyah siapa ustadzah?" tanya Wira
"Aisyah itu temen dekatnya Angel. dia itu sudah dari SD sudah selalu bersama. kaya sendal gitu tak bisa dipisahkan. ngomong-ngomong panggil aja saya kakak. tidak apa-apa. lagian ini juga bukan formal"
Wira mengangguk dan tersenyum
"Assalamualaikum." serentak Angel dan Aisyah
"Waalaikumsalam. kebiasaan anak cewe kalo dandan lama bingit" ucap ustadzah sambil bercanda
Angel dan Aisyah hanya tersenyum menundukkan wajahnya
"Mari langsung jalan. kalian didepan, biar saya dan Wira dibelakang kalian" ucap ustadz muda
"Baik ustadz" jawab serentak
...****************...
Di perjalanan mereka tampak berbincang bincang.
"Kamu dari mana?" tanya Aisyah kepada Wira
"saya dari Bogor." jawab Wira
"kenapa bisa ada di pesantren kami?"
"Maksudnya?" Wira tanya balik kepada Aisyah
"Kenapa bisa berkeinginan masuk pesantren ini?" perjelas Aisyah
"Ohh. Karena ingin memperdalam ilmu agama" jawab Wira
"Kenapa harus di pesantren ini?" tanya lagi Aisyah
"Mungkin takdir yang sudah membawa saya kesini" Wira sambil tersenyum
Aisyah dan Angel mengangguk
Tanpa terasa mereka semua sudah sampai di pasar. ustadzah, Ais dan Angel berbelanja sayur, ikan dan lauk pauk lainnya. sementara Wira dan ustadz muda mengikutinya dibelakang dan membawakan belanjaannya karena banyak
"Masih ada kah yang mau dibeli lagi?" tanya ustadz muda
"Mungkin ada. mari ikut dulu" jawab ustadzah
Ustadz muda dan Wira hanya mengangguk tersenyum. disaat ustadzah, Ais dan Angel menawar barang yang akan dibeli dan ustadz muda berbincang-bincang dengan Wira pada saat itu tanpa sengaja Wira bertabrakan dengan seorang perempuan
"Aduhh"
"Maaf. maaf mas. nggak sengaja" Ucap perempuan itu
Perempuan itu memegangi lengan kirinya karena baru tersenggol dengan Wira dan pada saat melihat kearah wajahnya siapa yang ia tabrak. dia kaget.
Deghh
"Wira" ucap perempuan itu sambil menunjuk ke arah Wira.
"Dinda" dalam hati Wira. dia terdiam melihat wajah perempuan itu
Mereka terdiam membisu seakan waktu berhenti pada saat itu juga.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
mantap 👍🏻
2021-07-15
0