bab 5. Pertemuan yang tak terduga

Dua hari sudah Bagas di Surabaya, pekerjaan yang menuntut konsentrasi dan banyaknya masalah di cabang perusahaan papanya membuat Bagas sedikit kelelahan.

Ingin rasanya tenang beristirahat dulu di hotel satu hari lagi, tetapi bayangan Yunia semakin bermain di benaknya. Maka dengan itu diputuskannya untuk cepat berkemas.

Perjalanan pulang pesawat dari Suravaya lancar dan Bagas semakin tak sabar berjumpa Yunia dan Mira.

Di lobby bandara dia sedang menunggu taxi yang akan membawanya pulang ke rumah.

Sesampainya di depan rumah, Bagas tertegun melihat adanya mobil yang berderet di depan rumahnya. Dibukanya pintu mobil dengan tergesa dan setengah berlari masuk ke dalam rumah dengan wajah cemas.

Setengah terpaku langkahnya ketika dia mendengar suara gelak tawa dari dalam.

Di hembuskan napas leganya melihat papa, mama, ayah, ibunya serta kakaknya bergantian memanggil nama Yunia, anak kesayangannya.

" Gas... sudah pulang kau nak, " sapa Rianti dengan girang.

Mira langsung menghampiri dan memberikan salam pada suaminya. Hatinya senang Bagas telah pulang.

Ketika akan mendekat berniat mencium Yunia, Sari ibunya Mira langsung berkata, " Nak Bagas lebih baik mandi dulu, kan habis dari perjalanan jauh, nanti baru peluk dan cium Yunia, " sahut nya dengan lembut.

Bagas pun menggangguk

Malam itu Bagas minta untuk Yunia tidur di sisinya. Rasa rindu pada anaknya masih memuncak. Diciumnya pipi mulus dan di belainya tangan Yunia. Bagas tertawa pelan melihat Yunia terusik dari tidur lelapnya karena di ganggu.

" Mas... jangan di bangunkan.. nanti rewel, aku cape mas seharian urus anakmu, " larang Mira yang sudah menggantuk kelelahan.

" Tidur saja Mir.. biar mas yang jaga, Kasihan kamu capek. " sahut Bagas sambil terus menatap buah hatinya.

Tak lama terdengar hembusan napas Mira teratur.

Bagas mengusap lembut pucuk kepala Mira dan dicium kening istrinya.

***

Bagas terbangun subuh itu mendengar tangisan Yunia yang keras. Di buka matanya untuk melihat apa yang terjadi.

Tampak Mira sedang mengganti baju Yunia, dan tak lama tangis itu mereda dan dia melihat Yunia ada di pangkuan Mira untuk di susui.

Tiba- tiba terdengar hHP nya berdering, tanda ada notifikasi masuk. Tak dihiraukan oleh Bagas, di lanjutkan tidurnya yang tertunda itu.

Bagas menggeliat bangun ketika ada tangan yang sedang mengusap pipinya. Di bukanya mata dan tampak Mira tersenyum padanya.

" Bangun mas.. ini sudah jam 7 lebih, hari ini ke kantor ? " tanya Mira lembut.

" Ya ampun, sudah jam 7 ya Mir, aku masih mengantuk tapi kerjaanku banyak hari ini, harus buat laporan dari Surabaya, " ujarnya sambil masih tergolek memeluk guling.

" Kalau gitu, ayo lekas bangun. Aku sudah buatkan kopi kesukaanmu , nanti keburu dingin mas, " sahut Mira sambil menarik selimut Bagas.

Dengan enggan Bagaspun bangun dan mencium istrinya serta langsung menuju kamar mandi.

" Mas.. kau terlihat gagah pakai baju itu, aku suka, " kata Mira ketika dilihat Bagas sudah selesai berpakaian.

Mira teringat kenangan ketika pertama kali bertemu Bagas.

****

Ketika itu ....

Mira sedang buru- buru ke kampus, tiba- tiba ban motornya bocor di tengah jalan.

Di toleh nya kiri kanan jalanan tampak lenggang sepi siang itu, tampak muka Mira yang panik, karena hari ini ada ujian dan dosennya ini selalu tak mau dengar alasan apapun bila ada mahasiswa yang terlambat.

Mira berusaha menelpon ayahnya tetapi HP ayah rupanya sedang tak aktif. Dengan rasa bingung, dia mencoba untuk mendorong motornya mencari tukang tambal ban.

Belum lama mendorong, Mira kembali terdiam. Napasnya terdengar memburu, keringat mengucur di mukanya yang cantik.

Dicobanya kembali menelpon ayah, tapi lagi- lagi tak aktif. Raut wajahnya panik dan kesal terlihat jelas.

Mobil Bagas melaju dengan kecepatan sedang di jalan itu. Dia sedang bersenandung mengikuti musik di radio. Terlihat wajah yang ganteng dan gagah itu sedang senang hatinya.

Dari kejauhan tiba- tiba dia melihat ada seorang gadis di pinggir jalan dengan wajah panik, kesal dan kelelahan.

" Cantik juga gadis itu, tapi kenapa ada di pinggir jalan dengan raut wajah seperti itu ya, aku hampiri siapa tahu aku bisa menolongnya" kata hatinya .

Bagas menepikan mobilnya dan keluar. Dihampirinya Mira yang sedang menunduk.

" Mbak.. kenapa? " tanyanya hati- hati.

" Mas.. bisa bantu saya, motorku ban nya bocor, saya harus cepat- cepat ke kampus ada ujian, tetapi saya tidak melihat ada tempat tambal ban di sekitar sini, " sahut Mira.

Bagas pun meoleh ke kanan dan kiri. Tak dilihatnya ada tempat tambal ban di sekitarnya.

Bagas berpikir sejenak kemudian dia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.

" Halo Leo... kamu sudah di kantor? coba kamu ke jalan Singosari Ujung ya, aku tunggu di sini, cepat bawa mobil pick up . Jangan lupa juga bawa tali. " perintah Bagas pada Leo supir perusahaan nya.

" Baik pak, " jawab Leo.

" Mbak.. tenang ya. ada supir kantor saya sebentar akan datang untuk bantu bawa motor mba ke tempat tambal ban terdekat, " kata Bagas dengan tersenyum.

Mira pun sedikit lega mendengarnya, tetapi raut wajah cemas masih membayang.

" Kenapa lagi mbak, jangan cemas gitu, sabar ya sebentar, " ujar Bagas sambil mengamati wajah Mira.

" Saya mau ujian mas... takut terlambat dosennya tak mau tahu apapun alasan. " sahut Mira tertunduk lagi.

" Kalau gitu tunggu sebentar lagi, nanti bila Leo sudah datang baru kita pergi dan saya akan antar mbak ke kampus ya, " jawab Bagas menenangkan Mira.

Mobil Leopun tak lama terlihat, ketika sampai Bagas hanya mengatur sebentar lalu menyerahkan kunci motor dan langsung mengajak Mira masuk mobilnya.

Bagas melarikan mobilnya dengan cepat dan dalam waktu singkat sudah sampai di depan kampus Mira.

" Mbak sudah sampai, saya minta nomor telepon mbak biar nanti kalau motornya sudah sampai, Leo bisa hubungi untuk ambil motornya, " kata Bagas.

" Terima kasih ya mas.. maaf merepotkan.

, " sahut Mira tertunduk malu.

Disebutkannya nomor teleponnya dan Bagas menyimpan di HP nya.

" Oh ya kita belum kenalan, nama saya Bagas, nama mbak siapa?"

" Mira . " sahut nya tersenyum.

" Oke mbak Mira.. nanti terlambat ujiannya, lebih baik cepat masuk," ujar Bagas.

" Ya .. makasih ya mas .. , " jawab Mira sambil tergesa turun.

Bagas tersenyum lalu beranjak pergi pada saat dilihatnya Mira berlari memasuki kampusnya.

Episodes
1 bab 1 . Senyuman manis
2 Bab. 2. Memulai Kehidupan Baru
3 bab 3. ada yang berubah
4 Bab. 4 Keceriaan Yang Nyata
5 bab 5. Pertemuan yang tak terduga
6 Bab 6. Hari- Hari Berlanjut
7 Bab 7. Merajut Cinta
8 bab. 8.Mira Jatuh Cinta
9 Bab 9. Perhatian Bagas
10 Bab 10. Mira Salah Paham
11 Bab 11. Masih Salah Paham
12 Bab. 12. Bagas Menyendiri
13 Bab 13. Mulai Dapat Teratasi
14 Bab 14. Adanya Saling Pengertian
15 Bab. 15. Semua Berjalan Lancar
16 Bab 16. Hari Yang Dinanti
17 Bab. 17. Hari- hari Bahagia
18 Bab. 18 . Permulaan Kehidupan Baru
19 Bab. 19. Hadiah Pernikahan
20 Bab 20. Rasa Cemas
21 Bab 21. Mira Tak Tega
22 Bab. 22. Hasil Yang Mengejutkan
23 Bab. 23. Fokus pada Yunia
24 Bab. 24 . Semua Berjalan Lancar
25 Bab. 25. Aktivitas Berjalan Kembali
26 Bab. 26. Nama itu Mengingatkan Kembali
27 Bab. 27. Mengenang Yang Pernah Ada
28 Bab. 28. Pertemuan Kembali
29 Bab. 29. Kebersamaan
30 Bab. 30. Sebuah Strategi ( 1)
31 Bab. 31. Sebuah Strategi (II)
32 Bab. 32. Sakit Hati Bagas
33 Bab. 33. Tujuan Riki
34 Bab. 34 . Mulai Melupakan Shinta
35 Bab. 35. Mira Bertanya - tanya
36 Bab. 36. Jawaban Bagas
37 Bab. 37. Sherly Mengganggu ( I )
38 Bab. 38. Sherly Mengganggu (II)
39 Bab. 39. Sherly Tak Menyerah
40 Bab. 40. Shinta Menikah
41 Bab. 41. Sherly frustasi
42 Bab. 42. Irwan Malu
43 Bab. 43. Babak Baru
44 Bab. 44. Bagas Kembali Fokus
45 Bab. 45. Liburan Keluarga
46 Bab. 46. Kebahagiaan Yang Sempurna
47 Bab. 47. Lepas dari Rutinitas
48 Bab. 48. Mulainya Suatu Serangan
49 Bab. 49. Bagas Marah (1)
50 Bab. 50. Bagas marah (II)
51 Bab. 51. Akhir Suatu Kemarahan
52 Bab. 52. Bagas Senang
53 Bab. 53. Ada Yang Menarik
54 Bab. 54. Mulainya Permainan Baru
55 Bab. 55. Hanyut Oleh Rasa
56 Bab. 56. Tak Kuasa Menolak
57 Bab.57. Hati Yang Mulai Berpaling
58 Bab. 58. Mira Merasa Aneh
59 Bab. 59. Bagas Rindu
60 Bab. 60. Mira Menepis Rasa Curiga
61 Bab. 61. Mira dan Bagas Bertengkar
62 Bab. 62. Rencana Intan Ke Jakarta
63 Bab. 63. Bagas Bimbang
64 Bab. 64. Intan Di Jakarta
65 Bab. 65. Perasaan Mira
66 Bab. 66. Keadaan Intan
67 Bab. 67. Kejutan Untuk Bagas Dan Intan
68 Bab. 68. Bagas Bertanggung Jawab
69 Bab. 69. Intan Menetap di Jakarta
70 Bab. 70. Yanto Kesal Pada Bagas
71 Bab. 71. Bagas dan Yanto Berbicara
72 Bab. 72. Argumentasi Bagas
73 Bab. 73. Lebih Perhatian Pada Keluarga
74 Bab. 74. Terkuaknya Suatu Kebohongan (1)
75 Bab 75. Terkuaknya Suatu Kebohongan (II )
76 Bab. 76. Mira Pulang
77 Bab. 76. Bagas Tidak Terima
78 Bab. 78. Mengikuti Keputusan
79 Bab. 79. Mira Memikirkan Itu
80 Bab. 80 . Bagas Bicara Dengan Mira
81 Bab. 81. Mira Mengambil Keputusan
82 Bab. 82. Rencana Mira Selanjutnya
83 Bab. 83. Mira Pamit Pergi
84 Bab. 84. Mira Memulai Kehidupan Baru
85 Bab.85. Mira Mulai Bekerja
86 Bab. 86. Sidang Cerai Mira dan Bagas
87 Pengumuman
88 Bab. 88. Mira Mulai Bahagia
89 Bab.89. Perhatian Kecil
90 Bab. 90. Aria Mulai Dekat
91 Bab.91. Intan Melahirkan
92 Bab. 92. Adanya Keraguan
93 Bab. 93. Sisi Lain Intan
94 Bab. 94. Menunggu Hari
95 Bab. 95. Intan Ingin Pulang
96 Bab. 96. Tak Seindah Kenyataan
97 Bab. 97. Penyesalan Terdalam Bagas
98 Bab. 98. Keterpurukan Bagas
99 Bab. 99. Ulang Tahun Yunia
100 Bab. 100 Hasrat Yang Tak Pasti
101 Bab. 101. Mencari Keberadaan Anton (I)
102 Bab. 102 Mencari Keberadaan Anton (II )
103 Bab. 103. Anton Menawarkan Yang Lain
104 Bab. 104. Mira Harus Terima Kenyataan
105 Bab. 105. Aria Berniat Serius
106 Bab. 106. Aria Melamar Mira
107 Bab. 107. Mira Menerima
108 Bab. 108. Hari Bahagia Dan Hari Yang Sedih
109 Bab. 109. Mempersiapkan Hari Bahagia
110 Bab. 110. Hari Bahagia itu Tiba
111 Bab. 111. Intan dan Bagas Terpuruk
112 Bab. 112. Kebahagiian Yang Semu
113 Bab. 113. Kegembiraan Bagas
114 Bab. 114. Mira merasakan Sesuatu
115 Bab. 115 Mira Hamil
116 Bab. 116. Mira Menjalani Hari- Hari
117 Bab. 117. Acara Tujuh Bulanan
118 Bab. 118. Kehidupan Yang Berbeda- Beda
119 Bab. 119. Posesifnya Aria
120 Bab. 120. Aria Junior
121 Bab. 121. Permulaan Dari Sesuatu
122 Bab. 122. Mencari Kebenaran
123 Bab. 123 Intan Ingin Minta Maaf
124 Bab. 124. Intan Melakukan Semua itu Sebelum Pergi (1)
125 Bab. 125. Intan Melakukan Semua itu Sebelum Pergi (II )
126 Bab. 126. Intan Mulai Melemah
127 Bab. 127. Mira Meradang
128 Bab. 128. Kebencian Bagas
129 Bab. 129. Menghadapi Saat- Saat Terakhir ( I )
130 Bab. 130. Menghadapi Saat- Saat Terakhir ( II )
131 Bab. 131. Dion Berulang Tahun
132 Bab. 132. Dion Menangis
133 Bab. 133. Merasa Kehilangan
134 Bab. 134. Bagas Harus mulai Kehidupan Baru
135 Bab. 135. Permainan Bagas
136 Bab. 136. Mira Kaget
137 Bab. 137. Pertanyaan Dion
138 Bab. 138. Kisah Anton (1 )
139 Bab. 139 . Kisah Anton ( II )
140 Bab. 140. Hubungan Antony
141 Bab. 141. Bagas Terpesona
142 Bab. 142. Cinta Antony
143 Bab. 143. Aria Kesal
144 Bab. 144. Ingatan Aria
145 Bab. 145. Baskoro Membuktikan Ucapannya
146 Bab. 146. Baskoro Melancarkan Aksinya
147 Bab. 147. Siasat Baskoro , Aria Tertipu
148 Bab. 148. Mencari Baskoro
149 Bab. 149. Baskoro Mengelak
150 Bab. 150. Kehidupan Masih Panjang
151 Bab. 151. Bagas Terkejut
152 Bab. 152. Desi Pergi
153 Bab. 153. Perkataan Menusuk
154 Bab. 154. Desi Menangis
155 Bab. 155. Penderitaan Desi
156 Bab. 156. Terbongkar Semua
157 Pengumuman
158 Bab. 157. Aria Bertemu Baskoro
159 Bab. 158. Cinta Antony
160 Bab. 159. Akhir Yang Membahagiakan ( 1 )
161 Bab. 160. Akhir Yang Membahagiakan (II )
162 pengumuman
Episodes

Updated 162 Episodes

1
bab 1 . Senyuman manis
2
Bab. 2. Memulai Kehidupan Baru
3
bab 3. ada yang berubah
4
Bab. 4 Keceriaan Yang Nyata
5
bab 5. Pertemuan yang tak terduga
6
Bab 6. Hari- Hari Berlanjut
7
Bab 7. Merajut Cinta
8
bab. 8.Mira Jatuh Cinta
9
Bab 9. Perhatian Bagas
10
Bab 10. Mira Salah Paham
11
Bab 11. Masih Salah Paham
12
Bab. 12. Bagas Menyendiri
13
Bab 13. Mulai Dapat Teratasi
14
Bab 14. Adanya Saling Pengertian
15
Bab. 15. Semua Berjalan Lancar
16
Bab 16. Hari Yang Dinanti
17
Bab. 17. Hari- hari Bahagia
18
Bab. 18 . Permulaan Kehidupan Baru
19
Bab. 19. Hadiah Pernikahan
20
Bab 20. Rasa Cemas
21
Bab 21. Mira Tak Tega
22
Bab. 22. Hasil Yang Mengejutkan
23
Bab. 23. Fokus pada Yunia
24
Bab. 24 . Semua Berjalan Lancar
25
Bab. 25. Aktivitas Berjalan Kembali
26
Bab. 26. Nama itu Mengingatkan Kembali
27
Bab. 27. Mengenang Yang Pernah Ada
28
Bab. 28. Pertemuan Kembali
29
Bab. 29. Kebersamaan
30
Bab. 30. Sebuah Strategi ( 1)
31
Bab. 31. Sebuah Strategi (II)
32
Bab. 32. Sakit Hati Bagas
33
Bab. 33. Tujuan Riki
34
Bab. 34 . Mulai Melupakan Shinta
35
Bab. 35. Mira Bertanya - tanya
36
Bab. 36. Jawaban Bagas
37
Bab. 37. Sherly Mengganggu ( I )
38
Bab. 38. Sherly Mengganggu (II)
39
Bab. 39. Sherly Tak Menyerah
40
Bab. 40. Shinta Menikah
41
Bab. 41. Sherly frustasi
42
Bab. 42. Irwan Malu
43
Bab. 43. Babak Baru
44
Bab. 44. Bagas Kembali Fokus
45
Bab. 45. Liburan Keluarga
46
Bab. 46. Kebahagiaan Yang Sempurna
47
Bab. 47. Lepas dari Rutinitas
48
Bab. 48. Mulainya Suatu Serangan
49
Bab. 49. Bagas Marah (1)
50
Bab. 50. Bagas marah (II)
51
Bab. 51. Akhir Suatu Kemarahan
52
Bab. 52. Bagas Senang
53
Bab. 53. Ada Yang Menarik
54
Bab. 54. Mulainya Permainan Baru
55
Bab. 55. Hanyut Oleh Rasa
56
Bab. 56. Tak Kuasa Menolak
57
Bab.57. Hati Yang Mulai Berpaling
58
Bab. 58. Mira Merasa Aneh
59
Bab. 59. Bagas Rindu
60
Bab. 60. Mira Menepis Rasa Curiga
61
Bab. 61. Mira dan Bagas Bertengkar
62
Bab. 62. Rencana Intan Ke Jakarta
63
Bab. 63. Bagas Bimbang
64
Bab. 64. Intan Di Jakarta
65
Bab. 65. Perasaan Mira
66
Bab. 66. Keadaan Intan
67
Bab. 67. Kejutan Untuk Bagas Dan Intan
68
Bab. 68. Bagas Bertanggung Jawab
69
Bab. 69. Intan Menetap di Jakarta
70
Bab. 70. Yanto Kesal Pada Bagas
71
Bab. 71. Bagas dan Yanto Berbicara
72
Bab. 72. Argumentasi Bagas
73
Bab. 73. Lebih Perhatian Pada Keluarga
74
Bab. 74. Terkuaknya Suatu Kebohongan (1)
75
Bab 75. Terkuaknya Suatu Kebohongan (II )
76
Bab. 76. Mira Pulang
77
Bab. 76. Bagas Tidak Terima
78
Bab. 78. Mengikuti Keputusan
79
Bab. 79. Mira Memikirkan Itu
80
Bab. 80 . Bagas Bicara Dengan Mira
81
Bab. 81. Mira Mengambil Keputusan
82
Bab. 82. Rencana Mira Selanjutnya
83
Bab. 83. Mira Pamit Pergi
84
Bab. 84. Mira Memulai Kehidupan Baru
85
Bab.85. Mira Mulai Bekerja
86
Bab. 86. Sidang Cerai Mira dan Bagas
87
Pengumuman
88
Bab. 88. Mira Mulai Bahagia
89
Bab.89. Perhatian Kecil
90
Bab. 90. Aria Mulai Dekat
91
Bab.91. Intan Melahirkan
92
Bab. 92. Adanya Keraguan
93
Bab. 93. Sisi Lain Intan
94
Bab. 94. Menunggu Hari
95
Bab. 95. Intan Ingin Pulang
96
Bab. 96. Tak Seindah Kenyataan
97
Bab. 97. Penyesalan Terdalam Bagas
98
Bab. 98. Keterpurukan Bagas
99
Bab. 99. Ulang Tahun Yunia
100
Bab. 100 Hasrat Yang Tak Pasti
101
Bab. 101. Mencari Keberadaan Anton (I)
102
Bab. 102 Mencari Keberadaan Anton (II )
103
Bab. 103. Anton Menawarkan Yang Lain
104
Bab. 104. Mira Harus Terima Kenyataan
105
Bab. 105. Aria Berniat Serius
106
Bab. 106. Aria Melamar Mira
107
Bab. 107. Mira Menerima
108
Bab. 108. Hari Bahagia Dan Hari Yang Sedih
109
Bab. 109. Mempersiapkan Hari Bahagia
110
Bab. 110. Hari Bahagia itu Tiba
111
Bab. 111. Intan dan Bagas Terpuruk
112
Bab. 112. Kebahagiian Yang Semu
113
Bab. 113. Kegembiraan Bagas
114
Bab. 114. Mira merasakan Sesuatu
115
Bab. 115 Mira Hamil
116
Bab. 116. Mira Menjalani Hari- Hari
117
Bab. 117. Acara Tujuh Bulanan
118
Bab. 118. Kehidupan Yang Berbeda- Beda
119
Bab. 119. Posesifnya Aria
120
Bab. 120. Aria Junior
121
Bab. 121. Permulaan Dari Sesuatu
122
Bab. 122. Mencari Kebenaran
123
Bab. 123 Intan Ingin Minta Maaf
124
Bab. 124. Intan Melakukan Semua itu Sebelum Pergi (1)
125
Bab. 125. Intan Melakukan Semua itu Sebelum Pergi (II )
126
Bab. 126. Intan Mulai Melemah
127
Bab. 127. Mira Meradang
128
Bab. 128. Kebencian Bagas
129
Bab. 129. Menghadapi Saat- Saat Terakhir ( I )
130
Bab. 130. Menghadapi Saat- Saat Terakhir ( II )
131
Bab. 131. Dion Berulang Tahun
132
Bab. 132. Dion Menangis
133
Bab. 133. Merasa Kehilangan
134
Bab. 134. Bagas Harus mulai Kehidupan Baru
135
Bab. 135. Permainan Bagas
136
Bab. 136. Mira Kaget
137
Bab. 137. Pertanyaan Dion
138
Bab. 138. Kisah Anton (1 )
139
Bab. 139 . Kisah Anton ( II )
140
Bab. 140. Hubungan Antony
141
Bab. 141. Bagas Terpesona
142
Bab. 142. Cinta Antony
143
Bab. 143. Aria Kesal
144
Bab. 144. Ingatan Aria
145
Bab. 145. Baskoro Membuktikan Ucapannya
146
Bab. 146. Baskoro Melancarkan Aksinya
147
Bab. 147. Siasat Baskoro , Aria Tertipu
148
Bab. 148. Mencari Baskoro
149
Bab. 149. Baskoro Mengelak
150
Bab. 150. Kehidupan Masih Panjang
151
Bab. 151. Bagas Terkejut
152
Bab. 152. Desi Pergi
153
Bab. 153. Perkataan Menusuk
154
Bab. 154. Desi Menangis
155
Bab. 155. Penderitaan Desi
156
Bab. 156. Terbongkar Semua
157
Pengumuman
158
Bab. 157. Aria Bertemu Baskoro
159
Bab. 158. Cinta Antony
160
Bab. 159. Akhir Yang Membahagiakan ( 1 )
161
Bab. 160. Akhir Yang Membahagiakan (II )
162
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!