Bruggghhhhhh
Cristabelle mengaduh pelan ketika tubuhnya di lempar keatas ranjang. Dia segera beringsut menjauh melihat Martin yang bergerak mendekatinya.
"T-tuan, k-kau mau apa?" tanya Cristabelle panik.
"Menurutmu?.
Martin menyeringai. Dia segera menarik lengan Cristabelle ketika melihatnya ingin kabur dari ranjang. Dengan cepat dia membanting tubuh Cristabelle keatas kasur kemudian menindihnya.
"Ada apa? Kenapa wajahmu berkeringat seperti ini?" tanya Martin sembari mengusap bibir pucat Cristabelle yang terus bergetar.
"T-tuan, aku mohon jangan seperti ini. Tolong turun dari atas tubuhku, aku tidak nyaman" jawab Cristabelle menahan tangis.
"Kau berani memerintahku?.
Cristabelle langsung menggeleng cepat. Setengah mati dia menahan tubuh kekar mafia tersebut agar tidak semakin menekan tubuhnya. Jujur saja, ini adalah pertama kalinya Cristabelle berada dalam jarak seintim ini dengan seorang pria. Wajar saja kalau dia merasa sangat ketakutan dan juga tidak nyaman. Di tambah lagi Cristabelle bisa merasakan kalau ada benda tumpul di bawah sana yang sedang menusuk-nusuk pahanya. Dia sadar kalau birahi Martin mulai naik, dan Cristabelle tidak mau jika harus kehilangan keperawanan di tangan pria yang bukan suaminya.
"A-aku tidak berani, tuan. Tapi aku benar-benar tidak nyaman dengan posisi ini. Kau-kau membuatku takut" jawab Cristabelle lirih.
Martin terdiam. Dia menatap lekat manik mata Cristabelle ketika berbicara. Bukan tanpa alasan kenapa Martin berbuat seperti ini pada Cristabelle. Sebenarnya Martin menyembunyikan sebuah rahasia besar, dan juga sebenarnya Martin tahu kalau gadis ini hanya di jadikan sebagai kambing hitam oleh salah satu musuhnya. Dan mengenai rekaman CCTV di club itu, Noran melakukan tugasnya dengan sangat baik. Kaki tangannya itu bergerak tanpa perlu dia suruh dengan memanipulasi rekaman supaya tidak memperlihatkan kejadian dimana Cristabelle yang memang sedang di paksa untuk membawakan minuman ke ruangannya. Dark Knight adalah salah satu club miliknya, jadi siapa yang bisa mencelakai Martin di daerah kekuasaannya sendiri? Sungguh bodoh orang itu, dan Martin sengaja menggunakan hal ini untuk menjerat Cristabelle agar terus berada di bawah kendalinya. Ya, sudah sejak lama Martin mengawasi gerak-gerik gadis ini. Atau bisa di katakan kalau sebenarnya Cristabelle sudah resmi menjadi miliknya sejak dia berusia sepuluh tahun. Jika kalian penasaran, maka bersabarlah karena Martin belum bersedia untuk membuka rahasia ini di hadapan kalian semua.
"Cristabelle, aku tahu kau sebelumnya tidak pernah datang ke tempat-tempat seperti Club Dark Knight. Tapi kenapa malam ini kau bisa tersesat disana? Adakah seseorang yang sengaja mengirimmu untuk mendekatiku?" tanya Martin penasaran.
Seorang Martin tidak mungkin tidak mengetahui kedatangan Cristabelle di club miliknya. Dia hanya penasaran kenapa gadis ini mau repot-repot datang ke tempat seperti itu. Sudah jelas pasti ada sesuatu yang mendorong Cristabelle untuk datang mencarinya.
"Tuan, aku-aku tidak di kirim oleh siapapun. Aku-aku datang atas inisiatifku sendiri, sungguh" jawab Cristabelle jujur. "Tapi, darimana tuan tahu kalau aku tidak pernah mengunjungi club? Apakah selama ini tuan mengawasiku?.
Martin tersenyum. Dia lalu menelusuri wajah pucat Cristabelle dengan satu jarinya.
"Apa aku terlihat seperti orang yang kurang kerjaan sehingga kau bisa menuduhku sedang mengawasimu? Dan juga bukankah tadi adalah pertemuan pertama kita, hem?" jawab Martin memutar balikkan fakta.
Cristabelle berfikir sebentar kemudian mengangguk. Benar juga, mereka baru pertama kali bertemu saat di club tadi. Tapi kenapa Cristabelle merasa kalau sebenarnya Martin mengetahui banyak hal tentangnya?.
"Kenapa? Apa kau merasa tidak puas dengan jawabanku?.
"Tidak, tuan. Hanya saja, hanya saja aku merasa kalau tuan itu sedikit berbeda padaku. Semua orang bilang kalau tuan itu sangat kejam, tuan juga tidak akan segan-segan untuk membunuh orang yang ingin mencelakai tuan. Lalu kenapa tuan tidak membunuhku?.
Entah mendapat keberanian darimana Cristabelle berani bertanya seperti itu pada Martin. Biarlah, kalaupun setelah ini dia harus mati, baginya itu cukup setimpal asalkan Cristabelle bisa menemukan fakta kenapa nama mafia dingin ini bisa tertulis di surat wasiat yang di tinggalkan oleh ayahnya. Cristabelle ingin tahu ada keterlibatan apa Martin dengan kematian keluarganya.
"Karena aku belum puas bermain denganmu, sayang. Nanti, nanti kau pasti akan mati juga di tanganku. Tapi itu nanti, bukan sekarang" jawab Martin mempermainkan keinginantahuan Cristabelle.
Martin tahu kalau gadis ini sebenarnya ingin menyelidikinya. Dan dia sengaja memberikannya ruang untuk melakukan hal itu. Martin ingin tahu langkah seperti apa yang akan di lakukan oleh Cristabelle. Dia penasaran apakah gadis sepolos ini berani menarik benang merah yang merujuk pada kematian kedua orangtuanya dulu. Dan tujuannya membawa Cristabelle pulang ke rumah ini adalah untuk mengajarinya cara bertahan diri dari serangan musuh-musuh yang kemungkinan besar masih mengincar nyawa Cristabelle. Karena gadis ini sebenarnya adalah.....
"Kenapa?" tanya Cristabelle lirih. Airmata mulai menggenang di pelupuk matanya. "Kenapa kau melakukan ini padaku? Aku tidak bersalah, aku di jebak. Kenapa semua orang tidak ada yang mau percaya dengan ucapanku? Aku tidak bersalah, aku tidak bersalah. Hiksss...
Tubuh Martin menegang ketika mendengar suara isak tangis Cristabelle. Perlahan-lahan dia turun dari atas tubuhnya kemudian menariknya untuk duduk. Martin tersenyum, dia mentertawai dirinya sendiri yang bisa begitu lembut menghadapi gadis ini. Berbanding jauh dengan sikapnya yang terkenal dingin dan juga acuh akan penderitaan orang lain. Sungguhlah, ini terlihat bukan seperti seorang Martin Knight. Atau karena rasa ketertarikannya pada Cristabelle yang membuat sikapnya berubah 180%?? Entahlah, hanya Tuhan yang tahu.
"Kalau memang kau tidak bersalah maka kau harus bisa membersihkan namamu dari tuduhan itu. Menangis tidak akan menyelesaikan masalah kalau kau mau tahu. Itu hanya akan membuatmu terlihat lemah dan menjijikkan. Orang mana yang akan percaya padamu kalau kau hanya bisa meratap seperti ini?" ejek Martin sembari menyeka airmata di wajah Cristabelle. "Cari tahu. Gunakan otakmu untuk mencari titik masalah dari apa yang sedang menimpamu sekarang. Bukankah kau bilang ada seorang pria yang menjebakmu?.
"Iya-iya benar, pria itu yang memaksaku membawakan minuman untukmu. Aku tidak bohong, sungguh" jawab Cristabelle dengan menggebu.
"Kalau begitu kau harus bisa membuktikannya padaku. Cari dia!.
"T-tapi bagaimana caranya? Aku tidak mengenalinya" tanya Cristabelle mulai putus asa.
"Dan kau akan menyerah begitu saja, iya!" bentak Martin. "Cristabelle, ternyata kau lebih memilih mati sia-sia ketimbang membersihkan nama baikmu sendiri. Baiklah, mulai besok kau bersiaplah menerima hukuman dariku. Dan jangan harap aku akan menolongmu meski kau menangis darah sekalipun!.
Setelah berkata seperti itu dengan kasar Martin mendorong tubuh Cristabelle hingga menabrak kepala ranjang. Dia benci melihat gadis ini begitu lemah. Tapi baru saja dia hendak memutar handle pintu, tiba-tiba saja Cristabelle memeluk kakinya. Dia kemudian menunduk, menatap dingin kearah mata gadis di bawahnya.
"Menyingkir dariku!.
"Tuan, tolong beritahu langkah apa yang harus aku ambil untuk menyelesaikan masalah ini. Aku tidak bersalah, jadi aku menolak untuk menerima hukuman!" ucap Cristabelle penuh harap.
Martin menyeringai. Akhirnya, kobaran api di diri gadis ini keluar juga.
"Jadi kau memutuskan untuk menyelidiki masalah ini?.
Cristabelle mengangguk.
"Kalau begitu kau perlu menjadi kuat dulu sebelum memulainya. Bagaimana, apa kau bersedia belajar di bawah pengawasanku?" tantang Martin sambil mencengkeram dagu Cristabelle.
Cristabelle kembali mengangguk.
"Kau bisu ya?.
"A-aku bersedia, tuan. Asalkan itu bisa membuktikan kalau aku tidak bersalah, maka aku akan patuh" jawab Cristabelle dengan cepat.
"Bagus. Sekarang kau istirahatlah, pelatihanmu akan di mulai besok!" ucap Martin lalu mengangkat tubuh Cristabelle dari lantai kemudian membawanya ke ranjang. "Aku akan langsung membunuhmu kalau kau berani menyerah. Paham?.
Cristabelle mengangguk takut. Dia diam saja ketika keningnya di kecup oleh Martin. Sebenarnya ingin melawan, tapi dia takut di bunuh. Cristabelle belum siap untuk mati sekarang karena dia perlu mencari tahu siapa yang telah membunuh kedua orangtuanya.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
🌴 VOTE
🌴 LIKE
🌴 COMMENT
🌴 RATE BINTANG LIMA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
💗💗oppa Sehun 💗💗💗
lanjuttt
2023-09-05
0
Selly Lashe
ini akan sangat seru...
2022-07-03
0
dugong cantik 👻
jngn2 orang tua nya juga anggota mafia
2021-08-20
1