Aku dengan sekuat tenaga menahan rasa sakit yang mereka berikan. Memukul ku mengunakan kayu, menampar atau bahkan membanting tubuhku.
Aku terus mengunci mulutku dengan rapat saat mereka kembali menanyakan dimana brankas rahasia milik Bos Daniel.
Tubuhku sudah sangat sakit sekali. Tangan dan kakiku di ikat dengan posisi kursi yang terjatuh membuat pandanganku mengabur dibuatnya.
Tubuhku sudah penuh dengan luka-luka dan memar bahkan sampai berdarah di buatnya. Aku takut sekali kepada mereka.
Mereka bahkan tega memukulku padahal aku adalah seorang wanita.
"Hiks...Bos Daniel...hiks...tolong aku..."
Seperti satu hati, Daniel yang fokus pada pekerjaannya seketika tubuhnya menegang karena seolah telinganya mendengar seseorang meminta tolong kepadanya.
ia jadi tak fokus bekerja saat ini. Sudah 2 hari ini asisten pribadinya tak kunjung ditemukan. Ia sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencarinya namun hasilnya belum ada sampai sekarang.
Ditambah Stella yang selalu menanyai dimana Anna membuatnya semakin frustasi dibuatnya. ia juga sama khawatirnya dan ia juga sedang berusaha mencari dimana Anna berada.
"Dimana kau Anna? aku sudah bilang jika pergi harus selalu beri kabar ke aku tapi kau..." sungguh Daniel tak bisa berkata-kata lagi.
Daniel melirik ke arah bingkai foto dirinya dan kekasihnya, dalam foto itu ada Anna yang masuk ke dalam foto sedang membawa kelapa muda, pose candid Anna masuk kedalam foto Daniel dan Stella.
"Bertahanlah sampai aku menemukanmu."
____________________❤️❤️❤️_________________
Aku terbangun dari tidurku, aku mengedipkan mataku saat merasakan cahaya lampu yang menyilaukan. Ah ternyata aku masih berada di tempat menyeramkan tadi.
Namun kali ini berbeda, aku sudah duduk dengan tegak walaupun tangan dan kakiku masih terikat. Didepan ku duduklah seorang pria yang tampak masih muda ku perkirakan usianya seumuran dengan Yohan.
"Sudah bangun?"
"Siapa kau?" tanyaku balik kepadanya. Aku melihat dia menyunggingkan senyum kepadaku membuat aku semakin binggung di buatnya.
"Aku beri kau kesempatan hidup. Dimana si brengsek itu menyimpan semua rahasianya?"
"Tuan aku benar-benar tidak tahu dimana Bos Daniel menyimpannya. aku hanya asisten pribadinya yang melayaninya seperti bayi." Jelas ku kepadanya walaupun sebenarnya aku takut melihat wajahnya yang terlihat menyeramkan.
Sedangkan pria itu berdiri dari duduknya lalu berjalan memutari gadis tawanannya itu. Dengan sekali sentak ia menarik rambut rawannya dengan kuat dan kencang membuat sang pemilik rambut meringis kesakitan.
"Hah...kau pikir aku percaya dengan ucapanmu?"
"Sebagai gantinya aku akan memberikan hadiah untukmu. Bagaimana jika telinga pria tuli itu untukmu." mata Anna membulat, menatap pria diatasnya dengan tajam.
"Apa maksudmu brengsek?" tanya Anna dengan tajam tak perduli bahwa pria di atasnya ini adalah pria yang sangat berbahaya.
"hahahah...ternyata kau sangat mencintai pria tuli itu ya? tak ku sangka selera mu rendah juga." ejek pria itu kepada Anna.
"Aku lebih baik mencintai dia sebagai pria suci daripada mencintai dirimu yang kotor. Derajatnya lebih baik daripada dirimu yang rendah ini." ucap Anna dengan sinis.
Pria itu semakin menarik rambut Anna dengan kuat, matanya menatap tajam ke arah Anna. Seolah tersinggung dengan apa yang Anna ucapkan barusan.
"Jaga ucapanmu. Kau akan mati malam ini juga." tanpa belas kasihan pria itu melepas ikatan tangan dan kaki Anna lalu menyeret Anna dengan Menarik rambut Anna dengan kencang.
Anna menangis meraung saat menerima perilaku seperti hewan seperti ini. Rasanya rambutnya ingin lepas dari kulit kepalanya, rasanya sakit dan perih.
ia tak berani berteriak, ia memberontak saja mendapatkan satu pukulan keras di pipinya yang membuat kepalanya semakin pusing.
Sampai ia akhirnya di masukan ke dalam bagasi ia tetap diam.
____________________❤️❤️❤️________________
Nathan berlari tergesa-gesa mengejar bosnya yang hendak masuk ke dalam rumahnya.
"TUAN...TUAN..." Daniel membalikan tubuhnya saat sekretarisnya berteriak memanggilnya.
"Ada apa? apa Anna sudah ditemukan?" tanyanya to the point.
"Alex baru saja menghubungiku, Dia sudah menemukan Anna. Sekarang Anna di bawa ke dermaga, Alex sedang mengikuti mereka sekarang. Dan pelakunya adalah Tuan Lucas." jelas Nathan dengan detail tak terbelit-belit.
"Sial. dia pasti akan membuang Anna di tengah laut. Nathan cepat kita susul Alex."
Daniel dan Nathan dengan cepat bergegas ke pelabuhan sedangkan Alex memantau di pelabuhan serta menyiapkan kepala untuk mencari Anna.
hari semakin gelap bahkan jam sudah menunjukkan pukul 23.44 Anna berdiri ketakutan di pinggir pagar besi kapal.
Orang menculiknya mendorong tubuhnya sengaja ingin menceburkan dirinya ke dalam laut. padahal dia tidak bisa berenang.
"Tuan ku mohon jangan lakukan ini hiks....aku minta maaf tuan...hiks...tolong maafkan aku..." aku memohon ampun kepada-nya agar memberikan ku belas kasihan.
"permintaan maaf mu telat. Kau beruntung mungkin kau tidak akan mati karena Daniel sedang mengejar kita di belakang namun lain kali saat aku bertemu denganmu aku tidak akan melepaskan mu."
byur....
Lucas mendorong tubuh wanita didepannya dengan sangat mudah. ia menatap tenang air laut yang barusan terisi oleh seorang gadis muda.
"Kita putar balik." ucapnya yang langsung di angguki oleh anak buahnya. Dengan santainya Lucas menghirup udara segar ditengah-tengah laut.
memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menyejukkan tubuh dan badannya.
beda halnya dengan Aileen. Ia berusaha menggapai langit namun tidak bisa karena terlalu tinggi untuk di gapainya.
"Uhuk...tol...long...." beberapa kali Anna mencoba naik ke permukaan air namun dirinya selalu tengelam di buatnya.
sedangkan di atas kepala, mata Daniel tak henti-hentinya fokus kepada air laut. Ia mencari dimana Anna berada namun ia tak menemukan ada kapal selain kapal miliknya.
matanya menatap satu objek yang membuatnya semakin memicingkan matanya saat sudah hampir sampai dengan wanita yang mencoba untuk bertahan hidup karena tengelam di laut.
byur....
Daniel menengok ke samping dan menemukan Alex yang sudah terjun ke dalam laut. Daniel tahu itu adalah Anna. ia baru saja akan menyelamatkan Anna namun ia kalah cepat dengan pengawalnya yang langsung lompat tanpa babibu.
Alex berenang mendekati tubuh Anna. Alex berhasil meraih tubuh Anna dan mendekapnya dengan erat.
"ha...ha...hah..." terdengar suara nafas Anna yang tidak beraturan di buatnya. Anna begitu kuat memeluk leher Alex dan melingkarkan kakinya di pinggang Alex.
"Kau tak apa-apa?" tanya Alex dengan pelan. Alex tidak menunjukkan wajah khawatir ataupun apa. Alex tidak pernah menunjukkan wajahnya kecuali wajah datarnya.
Alex memeluk Anna dengan pelan lalu membawanya naik ke atas kapal. Anna masih berada di gendongannya dan enggan untuk lepas.
"Bawa dia ke dalam kamar." titah Daniel saat Alex berjalan mendekat ke arahnya dengan Anna yang berada didalam gendongannya.
ia dapat melihat bawa tubuh Anna bergetar kedinginan dan ketakutan. bajunya yang berlumuran darahnya sendiri dan tubuh Anna yang jauh dari kata baik-baik saja membuat darahnya mendidih.
luka berada di setiap badan Anna. Lucas pasti yang melakukan ini.
Alex meletakan Anna di atas ranjang yang berada di dalam kapal. ia melihat tubuh Anna yang masih menggigil kedinginan serta ketakutan. padahal tubuh Anna sudah kering. Ia dapat melihat raut ketakutan Anna. ia berpikir pasti Anna sudah lama bertahan dalam air saat itu.
Alex membuka kemejanya yang basah lalu mencoba melepaskan baju yang di kenakan Anna namun Anna terlihat mundur ketakutan kepadanya.
"Tak apa Anna. aku tidak akan berbuat jahat kepadamu, aku hanya akan membantumu agar hangat sementara." Anna masih saja terlihat ketakutan mungkin dia akan mengalami trauma setelah ini.
"Anna aku berjanji tidak akan berbuat macam-macam kepadamu. kau sekarang sudah baik baik saja, kau aman bersamaku." dengan pelan aku membuka pakaian Anna dan hanya menyisakan pakaian dalamnya saja.
aku bertelanjang dada sedangkan Anna yang hanya memakai pakaian dalam. jujur saja aku tidak ada maksud lain selain menghangatkan tubuh Anna. aku menarik Anna kedalam pelukanku dan menarik selimut tebal membungkus tubuh kami. rasanya hangat, aku pun sama terasa dingin sekali.
kulit kami sama-sama menghangat kan tubuh masing-masing. Aku merasakan tubuh Anna yang menegang lalu aku menepuk punggung Anna dengan pelan.
"Anna tenanglah aku tidak akan berbuat macam-macam aku hanya membantumu menghangatkan tubuh mu sampai di mansion nanti." Anna hanya terdiam jujur saja ia takut jika berdekatan dengan pria lain nanti.
tapi tubuhnya sangat kedinginan saat ini hampir 30 menit tubuhnya berada didalam air laut yang sangat dingin itu.
ia bahkan mendekap erat tubuh bagian atas Alex yang terasa hangat di tubuhnya. ia menempelkan pipinya yang terasa dingin seperti es batu di dada Alex.
ia mengatur nafasnya agar kembali normal seperti sedia kala. ia masih shock dengan kejadian tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments