Part 2 {Undangan Pesta}

Malam harinya, aku sudah siap dengan gaun yang ku kenakan. Aku sedang menunggu Bos Daniel keluar dari kamarnya.

Hari ini salah satu rekan bisnis Bos Daniel mengadakan pesta sebagai perayaan ulang tahun perusahaanya.

aku berdiri disamping tangga menunggu Bos Daniel turun.

Aku yang awalnya bersandar pada dinding sontak berdiri tegak saat mendengar derap langkah kaki.

Aku mengikuti Bos Daniel dari belakang sampai masuk ke dalam mobil.

Aku duduk disamping nya, "Bos, nona Stella datang ke acara ini."

"Kenapa bisa?" tanyanya dengan datar.

"Kemungkinan Tuan Sony kenal dengan nona Stella." Daniel hanya mengangguk. Stella adalah model, dia adalah pacar Daniel yang sudah 2 tahun dia jalani.

Mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing pekerjaan mereka.

Kami telah sampai di kediaman tuan Sony. Aku dan Bos Daniel masuk ke mansion milik Tuan Sony.

Aku mengandeng lengan Bos Daniel. Aku tersenyum manis memasuki pesta. Banyak sekali yang di undang dari para pem bisnis sampai aktris dan model.

"DANIEL!!!" teriak seorang wanita membuat aku dan juga Bos Daniel mengalihkan perhatian ke samping kanan.

terlihat Nona Stella berlari dengan kecil menghampiri kami. Aku melepaskan rangkulan di tanganku.

"Bagaimana kabarmu?Maafkan aku, aku sibuk akhir-akhir ini jadi jarang memberi kabar kepadamu." Daniel mengandeng tangan Stella. Aku hanya mengikutinya dari belakang.

"Tak apa. Aku tau kau sibuk. Ayo kita duduk." Aku hanya berjalan di belakang mereka yang tampak mesra.

sampai akhirnya menemukan meja yang kosong, mereka duduk berhadap-hadapan, "Kau mau makan tidak? aku ambilkan." tawar Stella kepada Daniel.

"Boleh."

"Sebentar." Stella pergi mengambil makanan untuk Daniel dan juga untuk dirinya.

"Anna, ambil kan aku dan Stella minuman." aku mengangguk, "Baik Bos."

aku berjalan menghampiri salah satu pelayan yang berjalan menawarkan minuman. Aku mengambil 2 gelas untuk Bos Daniel dan Nona Stella.

"Terima kasih." ucapku kepada pelayan yang memberikan aku minuman. Aku kembali ke meja Bos Daniel. Terlihat bos Daniel hanya menatap makanannya sedangkan Nona Stella menatap Daniel dengan senyum manisnya.

Aku menaruh minuman itu di samping sisi mereka, lalu aku menundukkan kepalaku melihat makanan yang di ambilkan Nona Stella.

aku berdiri di samping nona Stella, lalu membisikkan sesuatu kepadanya, "Maaf sebelumnya nona, perlu anda ingat. Bos Daniel alergi udang."

seketika mata Stella melotot, ia lupa jika kekasihnya alergi dengan udang, "Aduh sayang aku lupa jika kau alergi udang."

Daniel hanya tersenyum, "Tak masalah. Anna, ambilkan aku makanan yang lain." Aku mengambil makanan yang berada di depan Bos Aldo.

"Maafkan aku ya sayang. aku benar-benar lupa." sesal Stella yang benar-benar lupa dengan selera makan kekasihnya itu.

"Tak apa itu wajar."

"Untungnya ada Anna yang mengingatkanmu jika tidak aku masih terdiam dengan udang itu." Daniel hanya tersenyum. Asisten pribadinya memang benar-benar memerhatikan dirinya. Ia ingat Semua apa yang dia suka dan yang tidak dia sukai.

Sudah 5 tahun Anna bekerja dengannya, awalan Anna selalu membuat ia marah karena selalu salah melayani dirinya. Namun lambat laun Anna mulai tahu bagaimana selera dirinya dan hanya Anna lah asisten pribadi yang mampu bertahan selama 5 tahun dan hampir habis kontrak kerja dengannya, sebelumnya asisten pribadinya hanya bertahan 2 Minggu paling lama 1 bulan.

saking tahunya Anna luar dalam tentang dirinya, banyak orang yang menganggap Anna adalah istrinya. Karena pekerjaan Anna yang memang seperti istri yang mengurus suaminya. namun aku dan Anna hanya cuek menangapi rumor itu.

Hubungan kami hanya sebatas atasan dan bawahan tidak pernah lebih. Anna adalah asisten pribadinya yang tidak terbawa perasaan, kebanyakan asisten pribadinya melamar kerja hanya untuk menggodanya namun Anna tidak. Anna benar-benar bekerja keras kepada dirinya.

"Ini Bos makanannya. Saya ambilkan Steak dan SOP serta kue sebagai hidangan penutup untuk Bos dan nona." Anna meletakan makanan didepan Bosnya dan menaruh hidangan penutup untuk sepasang kekasih itu. lalu berdiri di belakang samping Daniel.

"Anna, pergilah dan nikmati pesta ini."

"Baik Bos. Saya pamit undur diri." Anna membungkukkan badannya dengan hormat lalu dengan perlahan pergi.

"Anna sangat tahu diri mu ya? sepertinya aku harus banyak belajar darinya." ucap Stella sambil memakan makanannya.

"Ya kau harus belajar banyak darinya. Apa kau tidak cemburu Anna yang menyandang julukan istri ku padahal kau kekasihku." canda Daniel kepada kekasihnya itu.

"Tidak. Untuk apa aku cemburu? jika dia wanita yang tidak baik sudah lama dia melakukannya namun nyatanya tidak."

"Apakah Anna masih berhubungan dengan pria tuli itu?" tanya Stella kepada Daniel.

"Entah, aku tidak tahu. akhir-akhir ini aku melarang dirinya keluar malam."

"Kenapa?" tanya Stella. mereka makan sambil mengobrol membahas Anna, asisten pribadi Daniel.

"Kau tahu bukan musuhku semakin banyak. Mereka mengincar Anna karena mereka tahu Anna mengetahui titik lemah ku. Lagi aku mendengar kabar dari anak buah ku, jika ada musuh yang mengincar Anna sebagai titik lemah ku." Seketika bulu kuduknya merinding mendengar cerita dari Daniel.

Padahal Stella kekasihnya namun dia biasa saja, malah musuh Daniel mengincar Anna karena Anna yang selalu berada di samping Daniel. bagi musuh Daniel Stella tidaklah penting, yang penting adalah Anna karena Anna tahu luar dalam Daniel dan pasti Anna tahu dimana kelemahan Daniel.

"Kau harus berhati-hati sekarang dengan sekitarmu." Daniel hanya menganggukkan kepalanya.

❣️❣️❣️

Anna berjalan kesana kemari, dia juga binggung mau kemana, jika dia masih bersama dengan bosnya dia akan tambah bosan. Karena bosnya sedang bersama dengan kekasihnya.

Ia mengedarkan pandangannya dan menemukan sesosok pria yang telah mengisi hatinya selama 2 bulan ini. Ia berjalan dengan pelan. Suasana terdengar ramai karena dentuman musik yang begitu keras memenuhi gendang telinga.

Saat sudah berada di belakang pria itu, ia mencium pipi pria itu hingga membuat pria itu terkejut.

"Ah...Anna. Kau mengagetkan ku." ucap Yohan sambil mengelus dadanya.

"Hahahaha maafkan aku, Yohan. Kau sendirian disini?" tanyaku sambil duduk disampingnya. Aku menumpu kepalaku dengan telapak tangan. Mataku menatap wajah Yohan dengan tatapan penuh puja.

"Iya aku datang karena permintaan Mark." aku hanya menganggukkan kepalaku.

Yohan adalah orang dari kalangan biasa saja, sedangkan Mark yang adalah temannya adalah seorang konglomerat. Mereka berdua adalah sahabat. Mark adalah anak sulung dari Tuan Sony.

Alasan aku mau berhubungan dengan Yohan adalah karena Yohan adalah pria yang sabar. Walaupun Yohan memiliki kekurangan yaitu tuli tanpa bantuan alat pendengar Yohan tidak bisa mendengar suara.

aku mencintai Yohan dengan tulus, bagiku kekurangan Yohan adalah sebuah keistimewaan. Dimana orang-orang selalu mengucilkan Yohan karena Yohan tuli. hanya ada Mark orang yang bisa Yohan percaya.

Mengambil hati Yohan itu sangat sulit. Aku bahkan harus sabar untuk mendapatkan hatinya sampai akhirnya Yohan menerimaku.

Banyak yang menentang hubungan ku dengan Yohan bahkan mengatakannya secara terang-terangan didepan Yohan dan didepan ku dengan membicarakan kekurangan Yohan. aku marah jika seseorang mulai bersikap kurang ajar kepada Yohan.

"Kenapa satu Minggu tidak bertemu dengan mu kau kelihatan tampan?" gombal ku kepada Yohan yang membuat Yohan tersipu malu.

"Yohan tatap aku!!" aku memegang wajahnya dan mengecup bibirnya dengan singkat.

"Kau tampan." pujiku sekali lagi kepadanya.

"Kau juga cantik." aku hanya tersenyum mendengarnya. Lalu aku mengobrol bersama dengan kekasihku.

mengobrol mengenai banyak hal. membahas pekerjaan dan lain sebagainya. Melewati waktu yang brutal antara sepasang kekasih yang melepas rindu.

tengah malam acara baru selesai. Anna pulang bersama dengan Yohan karena Bosnya pasti akan pulang bersama dengan kekasihnya dan menghabiskan waktu bersama.

aku memeluk Yohan dengan erat. Yohan menjalankan motornya. Aku merentangkan tanganku menikmati sejuknya udara dingin yang menusuk kulitku.

aku sangat senang menaiki motor dengan Yohan. bagiku mengunakan mobil kalah dengan mengunakan motor. Lebih enak mengunakan motor.

Seperti seseorang yang sedang kasmaran aku memeluk pinggang Yohan dengan erat lagi.

"Dingin." ucapku dengan menggigil. Yohan yang berada didepan tersenyum manis.

Hanya wanita ini yang mau menerima kekurangan dia apa adanya. Wajahnya tidak bisa di katakan tampan, ia memiliki wajah yang standar dan ia juga bukan pria dari kalangan atas tapi ia yakin ia mampu menghidupi Anna.

Ia dan Anna akan menikah sebentar lagi ketika kontrak kerja Anna akan berakhir dengan bosnya. Dan ana akan berhenti bekerja dan cukup dia saja yang bekerja.

ketika merasakan pelukan hangat di pinggangnya, ia merasa berarti di mata Anna. dimana semua orang menatap remeh dirinya namun Anna menatap tinggi dirinya.

Ia mencintai Anna, sangat mencintai Anna. ia berjanji akan membahagiakan Anna.

namun satu yang harus Yohan taati ketika akan menikah, Ibunya harus diutamakan bukan Anna. Yohan harus selalu patuh kepada Ibunya bukan kepada Anna.

Anna tidak mau jika setelah menikah nanti Yohan akan lepas tanggung jawab kepada keluarganya termasuk ibunya.

Anna ingin Yohan tetap memuliakan ibunya terdahulu. Bagi Anna wanita pertama yang harus di muliakan oleh anak lelaki adalah ibunya baru istrinya.

sungguh berhati malaikat bukan kekasihnya ini.

Yohan dan Anna saling bercanda di sepanjang perjalanan pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!