Maldives atau pulau maladewa merupakan destinasi yang dipilih Resa sebagai tempat yang dirasa tepat untuk bulan madu Arvi dan Shelo. Mereka bertiga sudah berada di bandara dengan outfit serba santai, terlebih Arvi yang tetap keren walaupun tidak menggunakan setelan jas seperti biasanya. Kaos putih dipadukan dengan sweatpants hitam dan sepatu kets putih membuatnya nampak begitu fresh juga tak lupa kacamata hitam. Sedangkan Shelo tampak gelisah karena baru pertama kali pergi keluar negri parahnya tanpa membawa persiapan apapun, hanya kaos hitam dan celana pendek jeans biru yang melekat padanya. Tak lupa ia memakai sepatu kets dan topi untuk menutupi wajahnya yang sedang menjadi trending topik.
Arvi memutuskan untuk pergi berdua saja dengan Shelo tanpa membawa asisten sama sekali, ia ingin memanfaatkan hari libur dengan liburan yang tenang dan damai tanpa memikirkan pekerjaan sedikitpun bahkan Arvi memilih untuk tidak menggunakan pesawat pribadi agar tidak mencuri perhatian, tentunya hal itu membuat Resa bekerja ekstra untuk mempersiapkan semuanya.
“ Kamu yakin kita pergi dengan tangan kosong begini ? Bisa-bisanya koper ditinggal di rumah.” Gerutu Shelo cemas pada Arvi yang terlihat santai menunggu jam boarding pass nya.
“ Tenang aja, jangan mempersulit diri. Resa uda siapin semua disana, yang perlu kita lakukan Cuma duduk manis dan sampai di sana dengan selamat.” Jawab Arvi santai.
Kurang lebih selama 9 jam 10 menit Arvi dan Shelo menikmati penerbangan di business class yang tidak semua orang memperhatikan mereka. Shelo begitu terpana dengan pemandangan di luar jendela pesawat, dimana ia merasa menyatu dan sejajar dengan awan. Senyum merekah pun terus Nampak di wajah Shelo seakan melupakan kecemasan nya pergi berdua bersama Arvi entah karena memang suasana hatinya atau memang karena Shelo mulai mempercayai Arvi dan merasa aman bersamanya.
Sampailah mereka berdua dibandara internasional Ibrahim Nasir, seketika itu disambut oleh tour leader yang seakan memang sudah mengenal Arvi. Mereka saling menyapa dan memeluk satu sama lain, dia bernama Ricky.. teman Arvi yang memiliki bisnis resort di Maldives.
“ Apa kabar bro ?? welcome welcome.. “ Kata Ricky menyambut Arvi dan Shelo.
“ Baik bro, lo sendiri gimana? Uda lama banget kita ga ketemu. Oya, kenalin.. ini Ricky dan ini Shelo.” Arvi pun saling memperkenalkan mereka.
“ Waahh.. selamat ya bro buat pernikahan kalian. Wish you all the best deh buat kalian, semoga bulan madu kalian membawa hasil. Gue udah siapin semua yang terbaik buat kalian berdua sesuai request Resa. “ Kata Ricky sambil mengantar mereka berdua ke resort tempat mereka akan tinggal selama 3 hari 2 malam.
Sepanjang perjalanan, mereka dibuat kagum oleh keindahan Maldives yang memang terkenal dengan pantai-pantai yang indah serta suasana alam yang tenang. Pesona itu dilengkapi dengan hotel dan resort mewah yang semakin memanjakan touris yang datang termasuk Arvi dan Shelo.
Tujuan mereka pun terhenti di salah satu pulau yang terkenal bernama Grand Park Kodhipparu dimana terdapat 120 villa yang dibagi disepanjang pinggir pantai, laguna dan di atas laut. Arvi dan Shelo tentu mendapatkan villa yang terbaik, Shelo tak henti-hentinya berdecak kagum melihat keindahan yang sebelumnya hanya bisa dia lihat di internet atau media social lainnya.
“ Jangan senang dulu. “ Kata Arvi yang menyusul Shelo yang sedang menikmati pemandangan villa dimana dikelilingi oleh laut dangkal dengan pesona kehidupan laut yang semakin mempercantiknya.
“ Resa hanya memesankan 1 villa untuk kita, jadi kita harus tidur bersama. “ Mendengar perkataan Arvi, kesenangan Shelo hilang dalam sekejap.
“ Kenapa begitu, seharusnya kamu memesan 2 villa untuk kita.” Bantah Shelo.
“ Apa wajar untuk pasangan yang sedang bulan madu, tidur di kamar yang berbeda. “ Sahut Arvi menyindir Shelo.
“ Tenang aja. Tidak akan terjadi sesuatu yang kamu takutkan itu. “ Jawab Arvi sambil pergi berkeliling sendirian di sekitar villa nya.
Shelo terpaksa mempercayai apa yang Arvi katakan, ketika ia membuka kamar terlihat begitu banyak hiasan honeymoon service pada umum nya. Terlihat ada koper di sebelah tempat tidurnya bertuliskan nama Shelo dan Arvi. Ia pun cukup lega karena memang benar segala keperluan sudah dipersiapkan disana namun ketika Shelo membuka kopernya, ia speechless melihat pakaian yang disiapkan untuknya. Beberapa pakaian pantai yang hampir semua terbuka di bagian bahu warna warni pastel menyesuaikan outfit pantai dengan brand yang tentunya mahal. Akan tetapi yang membuat Shelo lebih terkejut adalah diantara semua pakaian itu, terdapat beberapa lingeri yang tentu membuatnya merinding bahkan untuk membayangkannya saja TIDAK.
“ Gila. Mana mungkin gue tidur pake kayak begini.” Kata Shelo shock.
“ Pake apa emangnya?” Sahut Arvi yang tiba—tiba datang memasuki kamar mereka. Shelo segera menyembunyikan semua itu dari hadapan Arvi tapi apa daya mata lelaki lebih cepat tanggap dari dugaan Shelo.
“ Aku.. aku juga ga tau kenapa ini bisa ada disini. “ Jawab Shelo tergagap karena merasa malu, hal yang sama juga terjadi pada Arvi untuk pertama kalinya dia menjadi salah tingkah dan kikuk di depan wanita ini. Muka nya yang mendadak berubah menjadi merah padam tidak dapat dipungkiri.
“ Bukan aku yang memintanya. Itu pasti ulah Resa, karena dia berpikir kita sungguh-sungguh berbulan madu. “Jawab Arvi mencoba memberi penjelasan agar Shelo tidak sempat berpikir negative tentang dirinya.
Mereka mulai merasa kepanasan, entah karena kejadian itu atau memang cuaca disana yang sudah mulai sore. Arvi berusaha menghindar, ia keluar dari kamar menuju dekat kolam renang di villa nya.
“ Jangan berpikiran macam-macam Arvi.” Gerutu Arvi pelan pada dirinya sendiri yang terus merasa panas dan berdebar.
Menjelang malam, waktu untuk makan malam tiba. Arvi dan Shelo yang sedari tadi sibuk dengan kesenangan masing-masing akhirnya bertemu. Terlihat Shelo begitu cantik memakai long dres motif bunga warna salem dengan tali kerut di bagian dadanya yang membuat lekuk tubuhnya terlihat oleh Arvi.
Berbeda dengan Arvi yang memakai kemeja putih dan celana pendek coklat selutut, sedikit lebih telihat formal.
“ Ricky menyiapkan private dinner di tepi pantai buat kita. Aku harap kamu ga nolak daripada kamu nanti kelaparan dan ngrepotin aku.” Kata Arvi yang masih bisa-bisanya bicara ketus pada Shelo, padahal dari pancaran matanya menunjukkan betapa manisnya Shelo malam ini.
“ Ngapain harus nolak. Wajar kalau aku dinner sama suami kan.” Balas Shelo mulai berani agar tidak terintimidasi oleh keadaan.
Sambil menikmati makan malam diiringi suara ombak, datang 2 orang warga yang memang bekerja untuk memberi hiburan pada tamu dengan lantunan biola dan gitar. Nada demi nada dimainkan membuat mereka berdua hanyut dalam suasana, rasa debar dalam dada mereka semakin berdegup kencang.
Bukan merasa asing tapi mereka merasa aneh.
Lagi-lagi, apakah ini hanya karena terbawa suasana atau memang rasa nyaman mulai timbul dalam hati mereka.
“ At a moment like this, you should ask your wife to dance.” Kata salah satu dari dua pelantun musik itu.
“ Oh.. no thanks, I can’t dance.” Jawab Arvi menolak. Namun mereka tak menyerah, dengan sopan mengajak Arvi untuk berdiri dan meraih tangan Shelo.
“ Oke.. oke.. “ Arvi mengulurkan tangan kepada Shelo yang terlihat tersenyum canggung. “ Please.. Dance with me.”
Shelo dengan memberanikan diri menerima ajakan Arvi, tentu untuk menjaga image Arvi dan mereka sebagai sepasang suami istri bahagia di mata orang lain yang melihat.
Selangkah demi selangkah, Arvi melingkarkan kedua tangan nya di pinggang Shelo sebaliknya Shelo melingkarkan kedua tangan nya pada leher Arvi yang tinggi. Tidak ada lagi jarak di antara mereka sementara alunan musik terus mengalir mengiringi malam indah yang membuat hati mereka berdebar secara tak terduga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Fitria_194
kyax bulan mdu bohonganx jdi bulan madu bneran nih
2021-12-25
1
Aurora
❤❤❤❤❤
2021-11-09
1
🌹💐ꋪ꒤ꇙꂵ꒐ꋊ꒐ ꋪꄲꇙꏂ 🌼🌹
🙊🐵 🐵🙊
🙈🐒🐒🐵🐒🐒🙈
🙉🐒❤🐒❤🐒🙉
🙊🐒❤❤❤🐒🙊
🙈🐒❤🐒🙈
🙈🐒🙈
🙉
2021-10-01
1