kini ia sudah pulang dari pesantren. karena malam ini keluarga Raihan berkunjung ke rumahnya untuk acara tunangan
" saya, Ahmad Haidar ayah kandung dari Raihan"
" dengan ini mengajukan pinangan kepada Ayra AZ Zahra putri dari ibu Ida dan bapak Hamzah " ucap ayah Haidar dengan suara gagahnya
" saya sebagai bapak Zahra , karena anak saya juga setuju , akan menerima pinangan yang anda sampaikan " jawab ayah Hamzah
membuat mata Zahra berkaca kaca.
setelah acara yang menegangkan selesai dengan diskusi lumayan pakem . akhirnya pernikahan akan di laksanakan tanggal 10 Mei , sekitar dua Minggu lagi
dari keluarga Raihan bapak Haidar sebagai juru bicara meminta pernikahan di laksanakan secepat mungkin dengan alasan " karena pernikahan adalah perkara yang mulia , lebih cepat lebih baik"
aku yang ada di sebelah ayah hanya bisa menundukkan kepala. aku percaya jodoh, rejeki, mati sudah ditentukan oleh Allah .
dulu aku masih menunggu seseorang yang sudah berhasil mengambil hatiku
" apakah dia jodohku ??"
tapi sekarang sudah terbukti jika dia bukan jodohku . nyatanya sekarang aku akan jadi milik orang lain
selama dua Minggu kedepan Zahra di sibukkan dengan fitting baju.
ia juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan teman dekatnya di pesantren
Lima teman yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka.
"Ra, Lo jangan lupa undang kita "
" jangan lupa sama kita"
" gue siap jaga prasmanan "
" saya siap jadi tukang cuci piring
" gue juga siap nemenin malam pertama"
seperti itulah temanku yang kocak sudah seperti burung beo . membuatku semakin berat meninggalkan mereka.
ia akan rindu dengan makan bersama , tertawa bersama .
" Kalian semua gue undang, pas hari liburan , jadi bisa nginep dirumah gue semua " jawabku menahan air mata yang sudah berair
" kalian semua nggak ingin meluk gue" lanjutku dengan merentangkan ke dua tangan siap menerima pelukan
" mau dong , sini baby " jawab mereka bersamaan
air mataku sudah meluncur dari mata
" jangan nagis, ini adalah kabar baik buat Lo,, harus bahagia " ucap Ulya menyusut sudut mataku dengan tangannya .
di antara lima temanku Ulya lah orang yang paling mengerti tentang masalahku enggak salah jika dia ku anggap sebagai kakak ku selama di pesantren.
Ruang tamu ibu nyai menjadi tempat terakhirku sungkem . beliau memberiku do'a dan pesan
" nduk saya nggak bisa kasih kamu apa- apa , yha mung bisa mendoa kan , semoga kalian menjadi pasangan sakinah mawadah warohmah " ucap Bu nyai dengan tangannya menggenggam tanganku
aku langsung meng Amini dalam hati do' a sang guru sangat manjur.
" jangan lupa kitab yang yang pernah nak Zahra pelajari harus di amalkan "lanjutnya beliau
" kapan kapan kalau nak Zahra ingin kesini , pesantren ini akan selalu terbuka buat kamu" itulah pesan terakhir dari Bu nyai sebelum meninggalkan pesantren .
Magelang
ayra AZ Zahra
semua orang sibuk mempersiapkan acara pernikahan. Zahra hanya bisa berdiam diri di kamar dengan tangan membawa Al Qur'an .
kulantunkan ayat ayat Al qur' an membuatku merasa lebih tenang .
tok ...tok ... tok
ketukan pintu membuatku aktfitasku terhenti
ku letakkan mushaf di atas meja. ku bukak pintu .
" Abang boleh masuk dek ??" wajah mas Tama yang cengar cengir tanpa dosa itu .aku hanya bisa mencibir
" cieee yang mau nikah " ejekan Abang Tama dengan tiduran di atas kasurku membuatku tambah sebal.
" awas dek Wonosobo dingin , entar adek disana kerjaannya cuma selimutan lagi" ucapnya dengan tawa kecil
" kalau kakak nggak ngenalin aku sama dia ,, nggak akan aku jadi orang Wonosobo" ujarku dengan mataku menatap jendela
" bukan Abang yang ngenalin kamu sama dia " jawabnya dengan mengubah posisi menjadi duduk berhadapan dengan ku
" tanpa Abang kenalin kamu sama dia , Raihan sudah suka sama kamu, kamu inget dua tahun yang lalu , saat kamu mengeluarkan minuman , saat itulah dia tertarik sama kamu " ucap Abang Tama dengan tatapan tajamnya
aku hanya diam dan menundukkan wajahku mendengar penjelasan dari abang
" dia laki laki baik dek, aku udah kenal lama sama dia " lanjutnya
tangannya menyentuh ke dua bahu ku
" Abang tau kamu belum mencintainya , tapi Abang jamin kamu akan bahagia sama dia,, " tangisannya pecah, di susul dengan tangan kokoh milik Abang Tama meraih bahuku , usapan lembut di belakang kepala untuk menenangkanku.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Cholilurochmah
hallah jebul tetangga kabupaten..hehe
lanjut thor
2021-09-06
0
Qiza Khumaeroh
lnjuuttt,,,
2021-09-03
1
thywend
orang jateng nih
2021-09-02
1