cerita 11

setelah selesai makan kami langsung

meluncur menuju pesantren.zahra tidak enak jika lama lama di luar walaupun bersama suami. namun dia masih berstatus santri. tak ingin melanggar peraturan pondok.kami pun sampai di pesantren.

kami berjalan melewati komplek pondok menuju ndalem bersamaan dengan papa Raihan dan mama ais berada di depan dalem. mereka sedang berbincang bersama ibunyai dan Abah.

tak lama mereka pamit pulang.aku pun menghantar mereka sampai depan gerbang.

.....

aku berjalan menuju pondok putri sambil memegang plastik berisi beberapa bungkus bakso yang masih hangat. aku sempat menolak saat dia membeli bakso karena perutku masih kenyang.

namun ia tetap keukeh dengan alasan

" itu buat kamu sama temen kamu !!

"saya nggak mau punya istri gepeng kaya kamu !!"

aku hanya mencibir. aku akui dia memang pintar mengambil hatiku. dan ahli dalam memaksa kehendak.

sesampai di pondok ke lima temanku terlihat gembira melihat aku membawa plastik berisi bakso.

" wow yang baru diner sama suami "

suara cempreng Arini dengan mengedipkan satu mata. genit !!

" *bawa apa Ra, kayaknya enak tuh ??"

tanya ima dengan mata melirik plastik yang sedang kubawa .

" ini bakso buat kalian , di makan sekarang ya, keburu dingin nggak enak* !!"

sambil meletakkan plastik di depan Ulya.

" adeuh, malaikat mana yang baik hati beliin bakso buat kita Ra??tanya irine teman yang suka makanan berbau gratis.

"pastinya malaikat tak bersayap?" mata Ulya melirik aku. aku memutar bola malas.

sesuai perintah sang suami aku makan bersama ke empat temanku yang rempong.

nafsu makanku kembali saat melihat temanku makan bersama - sama.memang apapun yang kita makan di pondok semuanya terasa nikmat dan berkah.

...****************...

sudah hampir lima bulan aku berada di pondok.alhamdulillah masa belajarku hampir selesai.mas Raihan sebulan sekali dia akan menjegukku. makan diluar sudah menjadi kebiasaan ku saat bersamanya.

entah bagaimana mas Raihan meminta izin dengan dalem sampai dalem memperbolehkan ku keluar dari pondok.

mungkin karena aku sudah bersuami atau karena mas Raihan masih ada hubungan keluarga dengan ndalem.

terkadang mas Raihan mendadak romantis

membawa coklat kesukaanku.terkadang dia juga berubah seperti bapak - bapak sedang memarahi anaknya di saat melihat tubuhku

semakin kurus.

" *perhatiin kesehatan kamu !!"

" nanti kalau kamu sakit , kamu juga yang ngerasain* !!"

aku tau marahnya dia itu tandanya dia sayang dan perduli kepadaku.

sebenarnya ia memang lelaki yang baik

memperlakukan aku dengan lembut dan pengertian.

aku tidak pernah terpikir dia akan selingkuh

dengan perempuan disana.

tidak pernah !!

ajaran ajaran orang tua membentuk karakter

yang sesungguhnya.menjadi pria yang Soleh bertanggung jawab, mengenal agama dengan sangat baik.

sikap itulah yang membuatku menyukainya.

apa tadi aku mengatakan aku menyukainya??

mungkin memang benar aku sudah mencintainya!!

dulu sebelum aku menikah .aku selalu berdo'a di sepertiga malam.

mendapatkan lelaki yang mengenal agama.

alumni pesantren.bisa membawaku menuju

ridho Allah.

dan sang ilahi telah menjawab do'aku.

kedatanganya mewarnai hidupku.

aku masih ingat pada saat ustazah syarifah menjelaskan isi kitab tentang suami istri.

"istri shalihah yang taat kepada suami dan memenuhi hak hak syar'i akan mendapatkan Ridha dari Allah dan hal itu akan menjadikan ia seseorang wanita ahli surga"

aku merasa di tampar .penjelasan dari ustazah syarifah meyadarkanku .selama ini aku belum memenuhi kewajibanku.

lagi lagi aku merasa tertampar mendengar hadis yang aku pelajari.

"Apabila seseorang suami mengajak istrinya

ke tempat tidur dan istrinya tidak memenuhi,

kemudian suaminya tidur dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknat (wanita itu) sampai pagi "

HR.Muttafaqun Alaihi

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***