BDS04. Pembunuhan atau pemerkosaan?

"Dinda, tak boleh macam itu. Pelan-pelan ngomongnya, bek lah kuat-kuat kali. Tak enak didengar orang-orang." ucap Adi mencoba menenangkan istrinya.

"Abang kata kalau pelan-pelan namanya bisik-bisik, bukan marah. Macam mana sih orang tuh!" sahut Adinda dengan melepaskan rangkulan tangan suaminya.

Adi menahan tawanya, tetap saja Adindanya selalu bisa memberi kesan tersendiri saat konflik telah dimulai.

"Maksudnya duduk sini, diselesaikan baik-baik." jelas Adi kemudian.

"Tak usah, Pah. Aku mau antar dia balik. Balik yang tak akan pernah balik lagi, kau paham itu?!" ujar Givan dengan menarik pergelangan tangan Fira.

"Tinggalin Fira, Van, Far!" tegas Adinda yang mendapat anggukan dari kedua anaknya.

Laki-laki yang selalu bersikap lembut, baik dalam ucapan maupun tindakan kini sudah tak terlihat lagi. Givan berubah seketika, saat amarahnya menyerang karena baru mengetahui bahwa dirinya sejauh ini dipermainkan.

Lima tahun ia menjalin hubungan dengan Fira. Ia hanya fokus untuk masa depannya, saat mendapat nasehat dari ayah kandungnya.

"Kasian papah Adi kau, mau jadi apa kau khamar tiap malam kau teguk terus? Nambah jumlah ladang bukan hal mudah, panen di segala musim punya resiko gagalnya. Ditambah biaya hidup anak-anaknya yang semakin meningkat, dikira ini khamar pakek uang kau sendiri kah? Ini pakek uang papah sambung kau! Mati-matian dia hidupin anak-anaknya, bukan hal kecil hidupin delapan anak dengan gaya hidup ibunya anak-anak yang selangit itu. Mau jadi apa kau nanti? Keturunan orang baik-baik, didikan orang baik-baik, tapi hobi main di club! Tiap malam ganti-ganti teman tidur! Sadar kau jadikan beban! Emang enak kepala muter tiap malam macam itu? Lepas mamah kau tau, udah lepas kepala kau dari leher kau itu. Kalau mau mabok, mau jajan perempuan, pakek uang sendiri! Sukses lah cepat, gantiin kau yang nunjang kebutuhan orang tua kau! Mau perempuan, mau mabok, udah terserah kau, kalau kau sukses nanti masih pengen macam itu! Nikmatin masa muda bukan begini caranya, Kawan! Ayo ikut Papah, begini caranya biar kau sukses, nyenengin mamah sama papah Adi kau."

Nasehat dari Mahendra yang membuat Givan sadar, bahwa dirinya sudah bermain terlalu jauh.

"Sakit, Bang. Jangan tarik-tarik aku, sakit betul ini." rintihan Fira yang semakin menjauh.

Ghifar, Adi dan Adinda saling melihat satu sama lain. Tentu mereka bingung ingin melakukan apa. Di satu sisi mereka tersakiti atas perlakuan Fira, tapi di sisi lainnya mereka kasihan melihat Fira yang ditarik seperti binatang tersebut.

"Lepas ini kau pindah ke kota C, merantau sana kau ke sana." ujar Adi dengan membawa istrinya duduk kembali di sofa.

Ghifar masih mematung dengan pikiran yang berkelana, ia masih tak percaya semua ini terjadi dengan begitu cepat.

"Sekalian tengok puyuh, sama ziarah ke makam kakek nenek kau." timpal Adinda, saat anaknya duduk dengan bersandar di bahunya.

Adinda merasakan ada air yang membasahi bagian bahu bajunya, isakan kecil pun terdengar samar di telinganya.

Adinda menoleh ke arah suaminya, kemudian ia menggenggam tangan Adi. Dengan Adi reflek menoleh langsung ke arah istrinya.

"Pue, Dek?" tanya Adi yang tak mengetahui Ghifar yang tengah terisak.

"Benih Abang lagi kena hantaman gelombang perasaannya, mewek dia keknya." ujar Adinda kemudian.

"Jangan nangis, Far! Perempuan tak cuma dia satu. Asal kau sukses, perempuan pasti antri sendiri."

"Nih, contohnya Mak kau aja. Tau Papah punya 14 hektar dulu, dia baperin Papah setengah nikmat. Kalau dipaksa nangis, didiemin malah bikin risih. Nemplok terus di lengen Papah, peluk cium seenak jidatnya."

Ungkap Adi mencoba mengembalikan akal sehat anaknya, meski ucapannya terdengar seperti mengumbar aib istrinya. Lalu Ghifar sedikit mendongak untuk melihat wajah ibunya, yang bahunya tengah ia sandari.

"Mak yang ngejar Bang Adi duluan? Kok Mak mau sih? Cantik-cantik, nyarinya yang macam gitu. Kan anaknya jadi jelek semua, memperburuk keturunan aja! " ucap Ghifar yang membuat rahang Adinda terjatuh dengan tatapan bodohnya.

Tarikan ringan mendarat di telinga Ghifar, "Nyatanya pilihan orang yang kau panggil Mak ini tak salah! Alhamdulillah, biceps tahan lama. Masa otot terawat, meski udah mau kepala lima. Ngajarin ngaji anak istrinya, dibekali ilmu agama dasar juga. Adi's bird tak usah diragukan lagi meski pas awal nikah punya cerita tersendiri, tokcer bisa bikin Mak kau hamil tujuh kali. Tabungan pendidikan aman untuk delapan anaknya, bisa sampek lulus sarjana. Semua anak punya bagian ladang, meski Bang Adi kau itu masih sehat wal afiat. Yang paling penting, Bang Adi kau itu bisa menjaga keharmonisan rumah tangga sampek sekarang. Jadi, nikmat mana yang kau dustakan?" jelas Adinda yang mendapat tepuk tangan Adi, juga tatapan polos dari Ghifar.

"Jadi jelek tak apa? Yang penting materi ada?" tanya Ghifar, yang menarik kesimpulan sendiri.

"Ya... Tak juga. Ilmu agama juga punya, tata krama dan cara memperlakukan wanita juga." timpal Adinda yang langsung Adi gelengi.

"Intinya materi sama kej*nt*nan. Masalahnya, perempuan kalau kekurangan salah satu diantara itu pasti mereka udah susah diatur. Selebihnya, adem hidup loe kalau materi mampu dan kej*nt*nan juga mumpuni." jawab Adi yang menurutnya paling tepat.

"Jadi???" suara Ghifar yang menggantung.

"Tak jadi-jadi. Udah lepas aja Fira, cari perempuan yang lain kalau memang hubungan kalian belum jauh. Yang paham sifat abang kau, bang Givan mana mau ngalah apa lagi sama kau." ujar Adi dengan menekan tombol on pada remote TV, dengan dirinya yang mulai memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya.

"Mak... " panggil Ghifar, ia masih menunggu pendapat dari ibunya.

"Mamah ngerasanya Givan itu beda, sejak dia beranjak dewasa. Pas dia kata, bahwa dia udah tak bisa tengok penunggu yang ada di pohon belimbing wuluh itu dan antek-anteknya. Dia pendiam, tapi diamnya dia ini penuh misteri. Entah karena iri sama kau atau yang lain, atau suatu kejadian yang bikin sifatnya berubah. Ditambah ada kejadian ini, kan? Lima tahun dia setia, tapi ternyata pacarnya pacaran lagi sama adiknya. Yang dia pahami, kau ini perusak hubungan dia sama betinanya. Dari ucapannya tadi, Givan ini nuduh kau yang bikin Fira berpaling dari dia. Udah sifatnya misterius, ditambah masalah kek gitu. Mamah udah tak bisa bayangin lagi, apa yang terjadi diantara Fira sama Givan sekarang. Apa lagi ucapannya, yang ngomong balik yang tak akan pernah balik lagi. Semoga aja bukan pembunuhan, lebih baik pem*rk*saan aja." ungkap Adinda, tentang yang ada di pikirannya.

"Abang pun sama, Dek. Pikiran Abang pem*rk*saan, semoga aja tak ada pembunuhan." timpal Adi yang terganggu dari aktivitas menonton televisinya.

"Terus? Bisanya kalian santai-santai aja?! Dicari apa macam mana? Tau anaknya mau berbuat buruk." sahut Ghifar dengan reaksi paniknya.

"Yang penting, yang dip*rk*sa bukan anak kita ya Bang?" balas Adinda yang merengkuh tubuh suaminya, untuk menjadi sandaranya.

Adi dengan reflek mengalungkan tangannya, melewati tengkuk leher istrinya. Saat Adinda terlihat nyaman, bersandar pada dada lebarnya.

"Bang Adi... " seru Ghifar yang tak puas mendengar jawaban ibunya. Ia seperti orang bodoh, melihat ayah dan ibunya tengah bersantai dengan sangat mesra.

......................

* Bek : Jangan

* Pue : Apa

yang baca dikit betul 😭 apa belum tau kah, bahwa Adi Riyana telah kembali 🙄

Terpopuler

Comments

karissa 🧘🧘😑ditama

karissa 🧘🧘😑ditama

gokil parah nih kluarga adi😂😂

2024-01-10

1

Niken Ayu

Niken Ayu

lanjut thor nagih nich tak sabar pun nunggu akuh nya🤗🤗🤗

2021-06-16

1

Mamahna Kamila

Mamahna Kamila

lanjut..... belum pada tau kali Thor 😁.. semangat terus Thor di tunggu up up selanjutnya 😘💪

2021-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 BDS01. Keluarga Adi's
2 BDS02. Tentang Ghifar
3 BDS03. Saboh mak
4 BDS04. Pembunuhan atau pemerkosaan?
5 BDS05. Ghava dan Ghavi
6 BDS06. Keputusan Givan
7 BDS07. Awal bersama
8 BDS08. Givan memulai
9 BDS09. Tawaran gila Givan
10 BDS10. Anak tiri dan kandung
11 BDS11. Mantan pacar
12 BDS12. Ke pasar
13 BDS13. Masalah anak gadis
14 BDS14. Hasil Icut
15 BDS15. Saboh ayah
16 BDS16. Mengantar Icut
17 BDS17. Nasehat sang ayah
18 BDS18. Pelukan erat
19 BDS19. Giska yang manja
20 BDS20. Buaya akan jinak di tangan yang tepat
21 BDS21. Canda Pagi Dinanti
22 BDS22. Sampai tujuan
23 BDS23. Gurauan ketiak
24 BDS24. Malam mingguan
25 BDS25. Usulan malam yang panjang
26 BDS26. Tempat hiburan malam
27 BDS27. Berbuat baik
28 BDS28. Rahasia tentang Ghifar
29 BDS29. Rahasia tentang Ghifar 2
30 BDS30. Rahasia tentang Ghifar 3
31 BDS31. Keberadaan Ghifar
32 BDS32. Nasehat sang ayah 2
33 BDS33. Sifat warisan Adi
34 BDS34. Menitipkan badan
35 BDS35. Bertemu kembali
36 BDS36. Ghifar berkunjung
37 BDS37. Ai Diah
38 BDS38. Mengenal Ai Diah
39 BDS39. Mendua
40 BDS40. Titik jenuh
41 BDS41. Door prize
42 BDS42. Bali penuh cerita
43 BDS43. Pesantren
44 BDS44. Black Mamba
45 BDS45. Jawaban Ghifar
46 BDS46. Tamu muda-mudi
47 BDS47. Mata-mata untuk Ghifar
48 BDS48. Ingin jalan-jalan
49 BDS49. Minder
50 BDS50. Wanita molek
51 BDS51. Terima kasih Adinda
52 BDS52. Ancaman Adinda
53 BDS53. Haikal dan Rashi
54 BDS54. Pilihan untuk Haikal
55 BDS55. Gaji pertama
56 PENGUMUMAN!!!
57 BDS56. Belanja bersama
58 BDS57. Digembok
59 BDS58. Tinggal bersama?
60 BDS59. Hilangnya pendamping
61 BDS60. Keputusan Ghifar
62 BDS61. Kunjungan Ghifar
63 BDS62. Bualan Givan
64 BDS63. Hantaman batin
65 BDS64. Matee aneuk meupat jeurat, matee adat pat tamita
66 BDS65. Keterangan terkait
67 BDS66. Menjenguk Canda
68 BDS67. Keputusan keluarga Canda
69 BDS68. Rencana pernikahan
70 BDS69. Ajakan Ghavi
71 BDS70. Ghifar berbeda
72 BDS71. Kehadiran mantan suami
73 BDS72. Rumah tangga Adinda dan Mahendra
74 BDS73. Membujuk
75 BDS74. 70 gram
76 BDS75. Seulayang
77 BDS76. Tempat tidur
78 BDS77. Obrolan pria dewasa
79 BDS78. Pamit
80 BDS79. Meletus balon hijau
81 BDS80. Terungkap
82 BDS81. Tekanan darah menurun
83 BDS82. Romansa yang tak lekang oleh waktu
84 BDS83. Perlu bicara
85 BDS84. Kesepakatan pengantin baru
86 BDS85. Warga negara yang baik
87 BDS86. Obrolan mertua dan menantu
88 BDS87. Tragedi Canda
89 BDS88. Giska berulah
90 BDS89. Adi iri hati
91 BDS90. Penjelasan laki-laki
92 BDS91. Kegeraman Adi
93 BDS92. Kenangan bersama pujaan
94 BDS93. Berkunjung ke rumah paman
95 BDS94. Membaca chatting
96 BDS95. Juragan bertamu
97 BDS96. Juragan bertamu 2
98 BDS97. Mengantar anak sekolah
99 BDS98. Zuhdi bertandang
100 BDS99. Obrolan ringan
101 BDS100. 15 mayam
102 BDS101. 50 mayam
103 BDS102. Rencana menjenguk
104 BDS103. Menjenguk Zuhdi
105 BDS104. Berbicara dengan keluarga Zuhdi
106 BDS105. Ketegangan
107 BDS106. Talak
108 BDS107. Givan pulang
109 BDS108. Tentang Zuhdi
110 BDS109. Pelet
111 BDS110. Ke butik
112 BDS111. Haikal berkunjung kembali
113 BDS112. Drama Canda
114 BDS113. Tamu tak diundang
115 BDS114. Jak ba ranub
116 BDS115. Keputusan jak ba tanda
117 BDS116. Drama kembang pepaya
118 BDS117. Hati Ahya
119 BDS118. Rasa penasaran Ahya
120 BDS119. Aset juragan
121 BDS120. Baru mengetahui
122 BDS121. Bekas orang
123 BDS122. Putus atau lanjut
124 BDS123. Acara khitbah
125 BDS124. Ngopi bersama
126 BDS125. Aset yang paling berharga
127 BDS126. Bayi tabung atau suntik hormon
128 BDS127. Vonis dokter
129 BDS128. Cut Putroe Hamerra
130 BDS129. Berkumpul dan mengobrol
131 BDS130. Satu frekuensi
132 BDS131. Kecemburuan Icut
133 BDS132. Keputusan Adinda dulu
134 BDS133. Pacaran sehat
135 BDS134. Menasehati Icut
136 BDS135. Ajakan Ghava
137 BDS136. Monza
138 BDS137. Tak berakhlak dan minim akhlak
139 BDS138. Rahasia yang terungkap
140 BDS139. Josephine Ardwiatto
141 BDS140. Tahu segalanya
142 BDS141. Diusir
143 BDS142. Sejarah hidup
144 BDS143. Menohok hati
145 BDS144. Suasana mencair
146 BDS145. I Gede Yoka Widiankara
147 BDS146. Panggilan video
148 BDS147. Wisuda
149 BDS148. Main burung
150 BDS149. Ranjang mahal
151 BDS150. Biji kopi
152 BDS151. Drop
153 BDS152. Jangankan dunia, surga pasti didapat
154 BDS153. Ingin meluruskan
155 BDS154. Penjelasan Adinda
156 BDS155. Kemurkaan Adi
157 BDS156. Gelar
158 BDS157. Instrospeksi diri
159 BDS158. Masalah Kinasya
160 BDS159. Pergi dari rumah
161 BDS160. Obrolan tentang Ai Diah
162 BDS161. Diskusi bersama Sukma
163 BDS162. Diskusi bersama Sukma dan Haris
164 BDS163. Haris menyadarkan Adinda
165 BDS164. Cerita seru dari Sukma
166 BDS165. Obrolan yang seru
167 BDS166. Meminta daster
168 BDS167. Persunatan
169 BDS168. Asal-usul Kinasya
170 BDS169. Identitas orang tua Kinasya
171 BDS170. Pemutus rumah tangga
172 BDS171. Surprise tahun baru
173 BDS172. Pertolongan untuk Adi
174 BDS173. Memilih tidur
175 BDS174. Sungkem
176 BDS175. Seamin tak seiman
177 BDS176. Nasi goreng asin tanpa telor
178 BDS177. Bersenda gurau
179 BDS178. Menggali informasi
180 BDS179. Memilih Mikheyla
181 BDS180. Toleransi yang buruk
182 BDS181. Berbicara dengan Adinda
183 BDS182. Menyuapi anak
184 BDS183. Mie ayam
185 BDS184. Rumah makan padang
186 BDS185. Memergoki
187 BDS186. Diskusi tiga bersaudara
188 BDS187. Drama Mikheyla
189 BDS188. Giska berubah
190 BDS189. Walk in closed
191 BDS190. Kegaduhan hati Givan
192 BDS191. Mikheyla sakit
193 BDS192. Masalah yang membelit Giska
194 BDS193. Mie instan
195 BDS194. Diskusi empat bersaudara
196 BDS195. Janji Ghifar pada Fira
197 BDS196. Diskusi empat bersaudara 2
198 BDS197. Adi Wijaya Abadi dan Putra Tunggal Berintan
199 BDS198. Menjenguk
200 BDS199. Posisi Ahya
201 BDS200. Sabun Kinasya
202 BDS201. Ghifar tersiksa
203 BDS202. Diskusi tujuh kepala
204 BDS203. Menyudutkan Zuhdi
205 BDS204. Icut dan Ghava kecelakaan
206 BDS205. Kedatangan yang ditunggu
207 BDS206. Kehangatan keluarga Adi's bird
208 BDS207. Penghakiman berlebihan
209 BDS208. Pengakuan Ghifar
210 BDS209. Penjelasan dari pengakuan Ghifar
211 BDS210. Alasan di balik kepergian Ghifar
212 BDS211. Keputusan untuk Tika dan Yoka
213 BDS212. Akte lahir Mikheyla
214 BDS213. Senda gurau anti mainstream
215 BDS214. Masakan Kinasya
216 BDS215. Membujuk Ghifar
217 BDS216. Kesungguhan Zuhdi
218 BDS217. Kediaman pak Tarmidzi
219 BDS218. Ditinggalkan Ikram
220 BDS219. Janji Zuhdi pada Ahya
221 BDS220. Memarahi Canda
222 BDS221. Adi menggerutu
223 BDS222. Masalah Tika
224 BDS223. Rencana untuk Zuhdi dan Giska
225 BDS224. Demi buah cinta
226 BDS225. Cerita burok
227 BDS226. Mengantar Ghifar
228 BDS227. Bertemu ahli andrologi
229 BDS228. Tindakan untuk Ghifar
230 BDS229. Drama bisul
231 BDS230. Tekad Kinasya
232 BDS231. Lemas
233 BDS232. Pamit Yoka dan Fira
234 BDS233. Canda USG
235 BDS234. Kecanduan Kinasya
236 BDS235. Kinasya perawan
237 BDS236. Ghifar terbuai
238 BDS237. Drama susu formula
239 BDS238. Ide liburan
240 BDS239. Liburan yang gagal
241 BDS240. Kinasya berbeda
242 BDS241. Ipar baru
243 BDS242. Adu argumen
244 BDS243. Tarik ulur
245 BDS244. Ungkapan Ghifar
246 BDS245. Mengajari Ghifar
247 BDS246. Hari bahagia Zuhdi
248 BDS247. Kecemburuan Kinasya
249 BDS248. Hajat besar
250 BDS249. Kekecewaan Adi
251 BDS250. Kesehatan Zuhdi
252 BDS251. Mengadu
253 BDS252. Aduan Zuhdi
254 BDS253. Pembahasan tentang anak
255 BDS254. Hampir bertikai
256 BDS255. Menurut Adinda
257 BDS256. Sidang
258 BDS257. Tiga pernikahan
259 BDS258. Keluh kesah Adi
260 BDS259. Mencairkan deposito
261 BDS260. Malam pertama
262 BDS261. Peredam suara
263 BDS262. Dirundung cemburu kembali
264 BDS263. Rencana pelaksanaan pernikahan
265 BDS264. Belum waktunya
266 BDS265. Kekecewaan Adi kembali
267 BDS266. Kejutan untuk Ghifar
268 BDS267. Hari yang ditunggu
269 BDS268. Dangdutan
270 BDS269. Lomba makan
271 BDS270. TAMAT
272 BDS271. Ekstra part
273 PENGUMUMAN!
274 PENGUMUMAN!
275 PROMOSI!
276 PROMOSI!
277 PROMOSI
278 PROMOSI
279 PROMOSI!
280 PROMOSI!
281 KARYA BARU NIH BANG BENGKEL
282 KARYA BARU NIH DEK CANI KESAYANGAN KAKEK ADI
283 KARYA BARU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 283 Episodes

1
BDS01. Keluarga Adi's
2
BDS02. Tentang Ghifar
3
BDS03. Saboh mak
4
BDS04. Pembunuhan atau pemerkosaan?
5
BDS05. Ghava dan Ghavi
6
BDS06. Keputusan Givan
7
BDS07. Awal bersama
8
BDS08. Givan memulai
9
BDS09. Tawaran gila Givan
10
BDS10. Anak tiri dan kandung
11
BDS11. Mantan pacar
12
BDS12. Ke pasar
13
BDS13. Masalah anak gadis
14
BDS14. Hasil Icut
15
BDS15. Saboh ayah
16
BDS16. Mengantar Icut
17
BDS17. Nasehat sang ayah
18
BDS18. Pelukan erat
19
BDS19. Giska yang manja
20
BDS20. Buaya akan jinak di tangan yang tepat
21
BDS21. Canda Pagi Dinanti
22
BDS22. Sampai tujuan
23
BDS23. Gurauan ketiak
24
BDS24. Malam mingguan
25
BDS25. Usulan malam yang panjang
26
BDS26. Tempat hiburan malam
27
BDS27. Berbuat baik
28
BDS28. Rahasia tentang Ghifar
29
BDS29. Rahasia tentang Ghifar 2
30
BDS30. Rahasia tentang Ghifar 3
31
BDS31. Keberadaan Ghifar
32
BDS32. Nasehat sang ayah 2
33
BDS33. Sifat warisan Adi
34
BDS34. Menitipkan badan
35
BDS35. Bertemu kembali
36
BDS36. Ghifar berkunjung
37
BDS37. Ai Diah
38
BDS38. Mengenal Ai Diah
39
BDS39. Mendua
40
BDS40. Titik jenuh
41
BDS41. Door prize
42
BDS42. Bali penuh cerita
43
BDS43. Pesantren
44
BDS44. Black Mamba
45
BDS45. Jawaban Ghifar
46
BDS46. Tamu muda-mudi
47
BDS47. Mata-mata untuk Ghifar
48
BDS48. Ingin jalan-jalan
49
BDS49. Minder
50
BDS50. Wanita molek
51
BDS51. Terima kasih Adinda
52
BDS52. Ancaman Adinda
53
BDS53. Haikal dan Rashi
54
BDS54. Pilihan untuk Haikal
55
BDS55. Gaji pertama
56
PENGUMUMAN!!!
57
BDS56. Belanja bersama
58
BDS57. Digembok
59
BDS58. Tinggal bersama?
60
BDS59. Hilangnya pendamping
61
BDS60. Keputusan Ghifar
62
BDS61. Kunjungan Ghifar
63
BDS62. Bualan Givan
64
BDS63. Hantaman batin
65
BDS64. Matee aneuk meupat jeurat, matee adat pat tamita
66
BDS65. Keterangan terkait
67
BDS66. Menjenguk Canda
68
BDS67. Keputusan keluarga Canda
69
BDS68. Rencana pernikahan
70
BDS69. Ajakan Ghavi
71
BDS70. Ghifar berbeda
72
BDS71. Kehadiran mantan suami
73
BDS72. Rumah tangga Adinda dan Mahendra
74
BDS73. Membujuk
75
BDS74. 70 gram
76
BDS75. Seulayang
77
BDS76. Tempat tidur
78
BDS77. Obrolan pria dewasa
79
BDS78. Pamit
80
BDS79. Meletus balon hijau
81
BDS80. Terungkap
82
BDS81. Tekanan darah menurun
83
BDS82. Romansa yang tak lekang oleh waktu
84
BDS83. Perlu bicara
85
BDS84. Kesepakatan pengantin baru
86
BDS85. Warga negara yang baik
87
BDS86. Obrolan mertua dan menantu
88
BDS87. Tragedi Canda
89
BDS88. Giska berulah
90
BDS89. Adi iri hati
91
BDS90. Penjelasan laki-laki
92
BDS91. Kegeraman Adi
93
BDS92. Kenangan bersama pujaan
94
BDS93. Berkunjung ke rumah paman
95
BDS94. Membaca chatting
96
BDS95. Juragan bertamu
97
BDS96. Juragan bertamu 2
98
BDS97. Mengantar anak sekolah
99
BDS98. Zuhdi bertandang
100
BDS99. Obrolan ringan
101
BDS100. 15 mayam
102
BDS101. 50 mayam
103
BDS102. Rencana menjenguk
104
BDS103. Menjenguk Zuhdi
105
BDS104. Berbicara dengan keluarga Zuhdi
106
BDS105. Ketegangan
107
BDS106. Talak
108
BDS107. Givan pulang
109
BDS108. Tentang Zuhdi
110
BDS109. Pelet
111
BDS110. Ke butik
112
BDS111. Haikal berkunjung kembali
113
BDS112. Drama Canda
114
BDS113. Tamu tak diundang
115
BDS114. Jak ba ranub
116
BDS115. Keputusan jak ba tanda
117
BDS116. Drama kembang pepaya
118
BDS117. Hati Ahya
119
BDS118. Rasa penasaran Ahya
120
BDS119. Aset juragan
121
BDS120. Baru mengetahui
122
BDS121. Bekas orang
123
BDS122. Putus atau lanjut
124
BDS123. Acara khitbah
125
BDS124. Ngopi bersama
126
BDS125. Aset yang paling berharga
127
BDS126. Bayi tabung atau suntik hormon
128
BDS127. Vonis dokter
129
BDS128. Cut Putroe Hamerra
130
BDS129. Berkumpul dan mengobrol
131
BDS130. Satu frekuensi
132
BDS131. Kecemburuan Icut
133
BDS132. Keputusan Adinda dulu
134
BDS133. Pacaran sehat
135
BDS134. Menasehati Icut
136
BDS135. Ajakan Ghava
137
BDS136. Monza
138
BDS137. Tak berakhlak dan minim akhlak
139
BDS138. Rahasia yang terungkap
140
BDS139. Josephine Ardwiatto
141
BDS140. Tahu segalanya
142
BDS141. Diusir
143
BDS142. Sejarah hidup
144
BDS143. Menohok hati
145
BDS144. Suasana mencair
146
BDS145. I Gede Yoka Widiankara
147
BDS146. Panggilan video
148
BDS147. Wisuda
149
BDS148. Main burung
150
BDS149. Ranjang mahal
151
BDS150. Biji kopi
152
BDS151. Drop
153
BDS152. Jangankan dunia, surga pasti didapat
154
BDS153. Ingin meluruskan
155
BDS154. Penjelasan Adinda
156
BDS155. Kemurkaan Adi
157
BDS156. Gelar
158
BDS157. Instrospeksi diri
159
BDS158. Masalah Kinasya
160
BDS159. Pergi dari rumah
161
BDS160. Obrolan tentang Ai Diah
162
BDS161. Diskusi bersama Sukma
163
BDS162. Diskusi bersama Sukma dan Haris
164
BDS163. Haris menyadarkan Adinda
165
BDS164. Cerita seru dari Sukma
166
BDS165. Obrolan yang seru
167
BDS166. Meminta daster
168
BDS167. Persunatan
169
BDS168. Asal-usul Kinasya
170
BDS169. Identitas orang tua Kinasya
171
BDS170. Pemutus rumah tangga
172
BDS171. Surprise tahun baru
173
BDS172. Pertolongan untuk Adi
174
BDS173. Memilih tidur
175
BDS174. Sungkem
176
BDS175. Seamin tak seiman
177
BDS176. Nasi goreng asin tanpa telor
178
BDS177. Bersenda gurau
179
BDS178. Menggali informasi
180
BDS179. Memilih Mikheyla
181
BDS180. Toleransi yang buruk
182
BDS181. Berbicara dengan Adinda
183
BDS182. Menyuapi anak
184
BDS183. Mie ayam
185
BDS184. Rumah makan padang
186
BDS185. Memergoki
187
BDS186. Diskusi tiga bersaudara
188
BDS187. Drama Mikheyla
189
BDS188. Giska berubah
190
BDS189. Walk in closed
191
BDS190. Kegaduhan hati Givan
192
BDS191. Mikheyla sakit
193
BDS192. Masalah yang membelit Giska
194
BDS193. Mie instan
195
BDS194. Diskusi empat bersaudara
196
BDS195. Janji Ghifar pada Fira
197
BDS196. Diskusi empat bersaudara 2
198
BDS197. Adi Wijaya Abadi dan Putra Tunggal Berintan
199
BDS198. Menjenguk
200
BDS199. Posisi Ahya
201
BDS200. Sabun Kinasya
202
BDS201. Ghifar tersiksa
203
BDS202. Diskusi tujuh kepala
204
BDS203. Menyudutkan Zuhdi
205
BDS204. Icut dan Ghava kecelakaan
206
BDS205. Kedatangan yang ditunggu
207
BDS206. Kehangatan keluarga Adi's bird
208
BDS207. Penghakiman berlebihan
209
BDS208. Pengakuan Ghifar
210
BDS209. Penjelasan dari pengakuan Ghifar
211
BDS210. Alasan di balik kepergian Ghifar
212
BDS211. Keputusan untuk Tika dan Yoka
213
BDS212. Akte lahir Mikheyla
214
BDS213. Senda gurau anti mainstream
215
BDS214. Masakan Kinasya
216
BDS215. Membujuk Ghifar
217
BDS216. Kesungguhan Zuhdi
218
BDS217. Kediaman pak Tarmidzi
219
BDS218. Ditinggalkan Ikram
220
BDS219. Janji Zuhdi pada Ahya
221
BDS220. Memarahi Canda
222
BDS221. Adi menggerutu
223
BDS222. Masalah Tika
224
BDS223. Rencana untuk Zuhdi dan Giska
225
BDS224. Demi buah cinta
226
BDS225. Cerita burok
227
BDS226. Mengantar Ghifar
228
BDS227. Bertemu ahli andrologi
229
BDS228. Tindakan untuk Ghifar
230
BDS229. Drama bisul
231
BDS230. Tekad Kinasya
232
BDS231. Lemas
233
BDS232. Pamit Yoka dan Fira
234
BDS233. Canda USG
235
BDS234. Kecanduan Kinasya
236
BDS235. Kinasya perawan
237
BDS236. Ghifar terbuai
238
BDS237. Drama susu formula
239
BDS238. Ide liburan
240
BDS239. Liburan yang gagal
241
BDS240. Kinasya berbeda
242
BDS241. Ipar baru
243
BDS242. Adu argumen
244
BDS243. Tarik ulur
245
BDS244. Ungkapan Ghifar
246
BDS245. Mengajari Ghifar
247
BDS246. Hari bahagia Zuhdi
248
BDS247. Kecemburuan Kinasya
249
BDS248. Hajat besar
250
BDS249. Kekecewaan Adi
251
BDS250. Kesehatan Zuhdi
252
BDS251. Mengadu
253
BDS252. Aduan Zuhdi
254
BDS253. Pembahasan tentang anak
255
BDS254. Hampir bertikai
256
BDS255. Menurut Adinda
257
BDS256. Sidang
258
BDS257. Tiga pernikahan
259
BDS258. Keluh kesah Adi
260
BDS259. Mencairkan deposito
261
BDS260. Malam pertama
262
BDS261. Peredam suara
263
BDS262. Dirundung cemburu kembali
264
BDS263. Rencana pelaksanaan pernikahan
265
BDS264. Belum waktunya
266
BDS265. Kekecewaan Adi kembali
267
BDS266. Kejutan untuk Ghifar
268
BDS267. Hari yang ditunggu
269
BDS268. Dangdutan
270
BDS269. Lomba makan
271
BDS270. TAMAT
272
BDS271. Ekstra part
273
PENGUMUMAN!
274
PENGUMUMAN!
275
PROMOSI!
276
PROMOSI!
277
PROMOSI
278
PROMOSI
279
PROMOSI!
280
PROMOSI!
281
KARYA BARU NIH BANG BENGKEL
282
KARYA BARU NIH DEK CANI KESAYANGAN KAKEK ADI
283
KARYA BARU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!