Part 5. Dilema

"Kakak kenapa? Kok bisa seperti kucing habis kecebur got gini sih?" tanya Dara pada kakaknya, ketika sampai di parkiran, Dara memperhatikan Andini dari atas hingga bawah. Gadis itu malah tertawa cekikikan menertawakan kakaknya.

"Jatuh Dek, gara-gara ulah pria gila tadi." jawab Andini masih kesal. "Tolongin napa? Cuma dilihat aja, kaki kakak pasti keseleo ini."

"Iya, ini juga mau ditolongin." Dara mendekat mengambil belanjaan Andini.

"Yah kaki kakak memar! Harus di pijit dulu ini?"

"Nggak usah, entar juga sembuh sendiri."

"Ya udah kakak duduk dulu biar Dara pijit pelan pelan."

Andini kemudian duduk di kursi panjang yang ada di parkiran, ia menceritakan panjang lebar kepada adiknya. Namun Andara malah menggoda. "Jangan benci terlalu berlebihan kak, nanti ketemu lagi jadi cinta lho sama Abang ganteng"

Amit-amit cinta sama pria Angkuh, sombong. Walaupun dia pria terakhir di dunia ini, jatuh cinta sama dia ... Ogah kakak," ujar Andini sambil menurunkan kakinya, karena Dara sudah selesai memijat.

"Ih kakak, sadis banget sih, awas entar kakak jadi bucin gimana? Ya udah kak. Kakak pulang dulu, biar Dara yang suapin ibu, kakak kan hari ini harus balikin baju yang kakak pinjam tadi malam."

"Oh ... Iya, kakak hampir lupa, ya udah kakak pulang dulu, setelah suapin ibu, cepet pulang ya? Entar terlambat sekolah."

"Siap kakak bawel."

Andini segera pulang, kali ini ia kembali membawa sepeda pancalnya, karena bajunya kotor semua. Andini malu jika naik angkot, toh jarak rumah sakit sama rumah juga tak terlalu jauh. Biar Dara saja yang naik angkot.

Andini segera mandi dan ganti baju, hari ini ia memilih memakai celana jeans tiga perempat dan t-shirt tak lupa ia juga mengenakan bolero untuk menutupi bodi gitar spanyolnya. Seperti itulah penampilan Andini sehari-hari simple.

Andini segera membaca alamat yang tertera di kartu nama yang diberikan oleh bapak baik tadi malam, alamatnya lumayan jauh, kalau sekarang sudah pukul tujuh, Andini hanya memilliki waktu sedikit. Karena ia harus sampai di kampus sebelum jam delapan

Dengan langkah seribu Andini segera menghentikan angkot warna kuning jurusan ke kota. Dengan bantuan sopir angkot, Andini bisa menemukan perusahaan yang dimaksud dengan mudah.

Andini kini sudah berada di gerbang perusahaan yang dicarinya.

"Wah ini tempat bapak baik itu bekerja ya?" Andini terpana melihat perusahaan megah dengan bangunan tinggi menjulang.

"Andaikan aku jadi karyawan disini aku pasti bangga sekali." Batin Andini terus saja berkecamuk sendiri.

Andini bergegas menemui security yang sedang berjaga. Namun sebelum bertanya security sudah siap siaga membombardir dengan pertanyaan.

"Adek, mau melamar pekerja'an?"

"Sebaiknya Adek pulang dan ganti baju, karena kantor kami bekerja tidak mengijinkan calon karyawan tidak mematuhi aturan, macam adek ini contohnya." Kata security culas.

"Em ... maaf Pak secutity yang terhormat saya ingin ketemu dengan Bapak Johan, bukan untuk bekerja, apa benar dia bekerja disini."

"Apa?"

"Bertemu dengan direktur kami? hei ... Dek jika ingin bertemu dengan direktur utama perusahaan harus buat janji dulu. Mereka orang sibuk ... " ucap security sambil memiringkan bibirnya, tersenyum sinis. "Lagian aku yakin, mereka tak punya waktu lebih untuk melayani gadis ingusan macam kamu ini, Dek."

"Oh jadi bapak baik semalam itu seorang direktur, jadi seneng dengernya ada orang kaya baik seperti itu." Andini senyum senyum sendiri.

"Baru jadi security aja sudah sok." Gumam Andini pelan, namun ternyata security masih bisa mendengarnya.

"Ngomong apa tadi?" Pak security tak terima.

"Enggak." Andini menggelengkan kepalanya.

"Dek, kalau sudah tak ada kepentingan lagi sebaiknya pergi, saya masih banya urusan." Security itu pergi meninggalkan Andini yang masih mematung di depan pintu gerbang.

"Kenapa sehari ini aku selalu bertemu dengan makhluk sombong berulang kali ya, direkturnya saja baik, tapi securitynya kok belagu." Andini mendengus kesal.

"Pak kalau begitu saya minta tolong jas ini berikan kepada Pak Johan, dan tolong sampaikan rasa terima kasih saya." Andini merasa tak punya banyak waktu lagi setelah melirik sekilas jam ditangannya. Ia tak ingin terlambat berangkat ke kampus. Terlambat membayar administrasi saja sudah membuatnya resah diancam DO. Ia tak mau lagi berurusan dengan BP karena terlambat hadir.

Andini segera beranjak pergi dari security yang sok dan super menyebalkan tadi. Namun baru beberapa langkah ia meninggalkan halaman kantor terdengar seseorang memanggil namanya.

"Andini, tunggu ! Bapak mau bicara sama kamu, Nak?"

Andini seketika menghentikan langkahnya, suara tak asing yang memanggilnya tak lain adalah bapak baik yang bertemu dengannya tadi malam.

Rupanya Pak Johan, sedari tadi mengamati dirinya dari ruangannya melalui cctv. Itu sebabnya ia segera memanggil ketika Andini hendak pergi.

"Ndin, kemari Nak, ikut bapak sebentar."

"Ta-tapi pak, Andini hari ini harus segera ke kampus."

Pria itu hanya tersenyum. "Tenang saja, Bapak cuma ingin bicara sebentar, masa nggak bisa"

"Ta-tapi pak"

"Sudah nanti biar bapak yang telepon ke kampus."

"Baiklah." Andini menurut saja.

Pak Johan Dan Andini berjalan beriringan masuk ke ruang kerjanya, setelah memberikan tatapan ancaman pada security tadi.

"Ye ... " Andini menjulurkan lidahnya, niatnya mengejek security tadi.

Sang empu yang dihina cuma bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Pak Johan terlihat senang sekali bisa bertemu dengan Andini kembali. Andini dimata pria itu adalah gadis polos tidak dan pintar, diwajahnya selalu nampak ada ketulusan.

"Duduklah."Perintah Pak Johan.

Pak johan mempersilahlan Andini duduk di sofa yang ditunjuknya. Selain kursi kebesaran Direktur, ruangan Pak Johan juga terdapat sofa empuk. Untuk menerima tamu.

"Ba-baik, Pak." Andini menghempaskan bokongnya di sofa, tak lama Pak Johan juga mengikuti, ia duduk di depan Andini hanya dipisahkan oleh meja kecil saja.

Setelah mereka berdua duduk, datang seorang Office girl membawakan secangkir kopi dan segelas lemon tea.

Selesai menaruh minuman, Pak Johan segera mengisyaratkan agar wanita yang menyuguhkan kopi tadi segera pergi.

"Ada yang ingin aku bicarakan, ini penting sekali." ujar Pak Johan sambil menuang kopi kedalam lepek. Kemudian melirik ke arah Andini yang terlihat begitu tegang.

"Ayo di minum dulu, kamu pasti kedinginan, sejak pagi tadi kamu sudah bekerja sangat keras," ucap johan santai.

Andini kaget, darimana Pak Johan bisa tau aktifitasnya. namun ia tak ingin memberikan reaksi berlebihan pada orang yang paling disegani di kantor ini.

"Kamu pasti heran. Darimana saya tau semua?" Imbuhnya lagi seusai menyeruput kopi, seakan pria itu bisa membaca pikiran Andini.

"Maaf Nak Andini, sepertinya Bapak sudah jatuh cinta sama kamu, semalam orang orangku telah mendapatkan informasi mengenai kamu," kata Johan santai.

Memang benar semalam Johan telah menyuruh Doni untuk mencari tau tentang siapa Andini sebenarnya. Dan Doni bekerja dengan sangat cepat.

"Byurrr ... Apa?... Andini menyemburkan teh yang baru saja diseruputnya ke wajah Johan.

"Bagaimana Bapak bisa mencintai Andini? Bapak sudah sangat tua ... Sebenarnya apa rencana Bapak ? Tolong Pak hidup saya sudah rumit jangan buat semakin rumit." ujar Andini mulai tak mengerti dengan obrolan pagi ini.

Pak Johan terkekeh, setelah mengelap wajahnya dengan tisu."Bukan itu maksudku, aku hanya ingin menjadikan kamu menantu."

"Menantu? tapi saya masih kuliah, saya juga tak kenal putra Bapak? Bagaimana bisa ada pernikahan."

"Kenapa tidak? Kalau kamu setuju, maka aku juga bisa membuat putraku setuju."

"Tidak pak, saya tidak mau, menikah bukan keinginan saya, bapak bisa cari wanita lain." ujar Andini mulai panik.

"Permisi Pak, biarkan saya pergi." Andini beranjak dari duduknya. Melangkahkan kaki dengan tergesa menuju pintu. Kemudian menghentikan langkahnya seperti ada yang terlupakan. "Saya berterima kasih bapak, sudah menolong saya malam itu, kalau tidak ada bapak .... Entah apa yang terjadi pada hidup saya saat ini."

" Tunggu ... ! Kuharap keputusan yang kau ambil tak salah, jika kamu bersedia menikah dengan putraku, urusanmu akan beres, pasti kau sayang ibumu. Kau juga ingin kuliah? Kau juga ingin melihat adikmu menjadi orang yang sukses, nenekmu akan bahagia bukan?"

"Putraku juga belum tentu menyukaimu, tapi aku tidak menyukai gadis yang selalu di dekatnya, Anggap saja kita sedang bekerja sama sekarang? Mana yang lebih buruk? Menikah tanpa cinta? Atau kau dijual ibu tiri sebagai wanita malam? Pikirkan ... !"

Andini menghentikan langkahnya. Ia mulai memikirkan ucapan Pak Johan. Ucapannya benar juga, Andaikan malam itu ia tak bisa lolos, pasti dirinya sudah kehilangan mahkotanya, dan urusan itu belum selesai sewaktu waktu mamie pasti akan menemukannya kembali.

Pak Johan menyusul Andini yang berdiri mematung di ambang pintu, perasaannya tak menentu, saat ini ia sedang dilema. Ia masih sangat tabu dengan yang namanya pernikahan. Apa saja yang harus di lakukan jika usai menikah.

"Ini pernikahan rahasia, aku akan mengatur semuanya, jika kamu setuju secepatnya pernikahan akan dilangsungkan, dan aku akan menjamin hidupmu aman dan bahagia menjadi istri Arsena putraku."

"Baiklah, izinkan saya memikirkan dulu Pak, dan saya ingin putra bapak juga setuju dengan semua ini"

Andini hendak pergi, namun pria berusia setengah abad itu mengulurkan tangannya. Terpaksa Andini meraihnya dan mencium dengan takzim.

"Asalamualaikum"

"Waalaikum salam."

****

Andini telah sampai di kampus UNEC. Andini tergesa gesa setelah melihat arlojinya menunjukkan pukul delapan. Andini sudah menduga kalau dosen killer Arnold pasti akan mengeluarkannya pada mata kuliah jam pertama. Namun Andini tidak mau mata kuliah Kimia kali ini akan terlewatkan.

Tok ! tok ! tok !

Andini mengetuk pintu, wajah merahnya tak bisa disembunyikan lagi. Hal itu wajar terjadi karena tak ada satupun mahasiswa yang berani terlambat di jam pelajaran Arnold

Teman- teman hampir semua tercengang, diantara mereka ada yang berbisik, melihat keberanian Andini menampakkan wajah setelah Arnold berada di dalam kelas.

"Maaf saya terlambat" suara Andini gemetar. Tubuhnya juga pasti sudah menggigil panas dingin.

"Saya sudah tau, masuklah" Arnold mempersilahkan Andini dengan raut santai, hal yang bisa dibilang mustahil sepanjang sejarah akhirnya terjadi.

Andini bernafas lega, teman yang duduk disebelah Andini juga ikut lega.

"Kamu pake sihir apa, Ndin? Kenapa Pak Arnold bisa takluk gitu padamu."

"Tau, ah ... Sekarang serius, entar dia berubah pikiran lagi."

Andini dan Vanya kini mulai serius mengerjakan tugasnya. Tak ada satupun mahasiswa yang berani membuka suara, mereka hanya berani protes dalam hati masing masing. Ruangan menjadi sunyi seketika.

Andini tau siapa orang yang sudah membuat Dosen Arnold tak memarahinya, Pasti Pak Johan, siapa lagi yang sudah menghubunginya tadi memintakan izin, kalau bukan orang yang sedang bernego dengannya.

Andini benar-benar bingung, disatu sisi ia sangat sayang dengan ibu, ingin ibu sembuh, dan kuliah tanpa dikejar oleh pihak TU, disisi lain menikah adalah hal yang sakral, bagaimana kalau pernikahan paksa itu akan berujung penderitaan.

Ketika pelajaran mata kuliah Dosen Arnold selesai, Andini dan Vanya pergi ke kantin. Andini mengambil duduk paling belakang, ingin mencurahkan beban perasaan yang sedang membuatnya gundah gulana pada Vanya, berharap sahabatnya bisa memberi solusi terbaik.

"Nya, menurutmu bagaimana kalau aku menikah saja?" ujar Andini sambil terus mengaduk minuman rasa mangga di depannya.

Glek, Vanya segera meneguk air putih yang sudah masuk pada kerongkongan. Untung saja ia tak sampai tersedak.

"Apa !! Nggak salah dengar? Emang sama siapa?" Vanya selain terkejut juga heran.

"Aku juga belum kenal sama dia, dan yang jelas pernikahan ini andai terjadi semua semata demi uang dan membantu seorang ayah yang sudah menolongku, Vanya menurut kamu gimana solusi terbaiknya?

"Bagaimana kalau kamu tak bahagia?" Tanya Vanya lagi.

"Bahagia itu jika aku melihat ibu sembuh seperti sedia kala. Entahlah Van, aku masih bingung."

Andini masih dalam dilema, berbicara dengan Vanya juga tak menemukan solusi terbaik. Akhirnya mereka memilih menyelesaikan sarapan saja.

Terpopuler

Comments

Jun Asih

Jun Asih

lanjut Thor

2023-07-17

0

Rangga Azura

Rangga Azura

Lanjooot

2023-06-05

0

Sekar

Sekar

ayo ndin mau nikah sajadeng arsena

2022-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Prolog
2 Part 2.Jebakan
3 Part 3. Berhasil melarikan diri
4 Part 4. Pria sombong
5 Part 5. Dilema
6 Part 6. Lolos lagi
7 Part 7.Rencana Perjodohan
8 Part 8. Pra Nikah (aku benci pernikahan ini)
9 Part 9. Gaun pernikahan
10 Part 10. Cinta? Akan datang dengan sendirinya.
11 Part 11. Prosesi pernikahan.
12 Part 12. Tidur berteman tikus.
13 Part 13. Suamiku Si Sombong.
14 Part 14. Siapa Dia? pangeran penolong?
15 Part 15. Istriku, benarkah kau siap?
16 Part 16. Jangan sedih Girl, aku ada untukmu.
17 Part 17. kenapa anda cemburu? Tuan Ars.
18 Part 18. Aku mengkhawatirkan dia, tapi aku bukan suaminya.
19 Part 19. Derajatku sekelas ART di rumahmu.
20 Part 20. Kau bersama kekasihmu, aku bersama adikmu.
21 Part 21. "Tuan Ars, kau hanya malu mengakuinya."
22 Part 22. mengkawatirkanku ? atau mencintaiku?
23 Part 23. Sebagai istri tak dianggap.
24 Part 24. Jika itu terbaik.
25 Part 25. Belum berubah
26 Part26. Kau tak bisa dipercaya, Aku Menyerah.
27 Part 27. Kita beda kasta.
28 Part.28. Malam yang dingin, bikin panas.
29 Part 29. Aku sudah melihatnya. ternyata begitu indah.
30 Part 30. Kejutan untuk Si Manis
31 Part 31. Tergoda.
32 Part 32. Smile every time.
33 Part 33. Amarah Arsena.
34 Part 34. Layani aku dengan baik.
35 Part 35. Jeruk peras, bikin haus.
36 Part 36. Akal Bulus, Arsena.
37 Part 37. Malam kelam
38 Part 38. Sang Malaikat tak bersayap.
39 Part 39. You are my destiny ( Kamu akan aku perjuangkan)
40 Part 40. Kehilangan.
41 Part 41. Jauh dicari, dekat di peluk
42 Part 42. Tak seperti yang kau kira
43 Part 43. Cintai Aku dulu.
44 Part 44. Keras kepala juga.
45 Part 45. Aku tak biasa tanpamu.
46 Part 46. Menjadi lebih berharga, ketika jauh dimata.
47 Part 47. Imbalan yang pantas.
48 Part 48. Akankah ini yang disebut cinta?
49 Part 49. Bimbang
50 Part 50. Aku ingin memulai sekarang.
51 Part 51. Cinta tumbuh dan bersemi.
52 Part 52. Kejutan
53 Part 53. "Istriku, apa kau sedang cemburu?"
54 Part 54. Apa yang terjadi dengan tubuhku?
55 Part 55. Menggapai Surga Cinta
56 Part 56. Menggapai surga cinta 2
57 Part 57. Aku ingin menjadi satu-satunya.
58 Part58. Love you forever.
59 Part 59. Aku dimana?
60 Part 60. Siapa pelakunya?
61 Part 61. Andini, I am coming.
62 Part 62. Aku ingin dia hancur.
63 Part 63. Andini ditemukan.
64 Part 64. Selalu menjadi malaikat untuk Andini.
65 Part 65. bertahanlah.
66 Part 66. Kritis.
67 Part.67. Kembali untukmu.
68 Part 68. Amnesia.
69 Part 69. Rindu berat.
70 Part 70. Campur tangan mama.
71 Part 71. Honey moon.
72 Part 72.Putar balik.
73 Part 73. Karma Arsena.
74 Part 74. Penangkapan Lili.
75 Part 75. Mendadak peduli.
76 Part 76. Mempertemukan Miko dan Dara.
77 Part 77. Keputusan Miko.
78 Part 78. Keluarga bergerak cepat.
79 Part 79. Kado buat Miko.
80 Part 80. Istri ABG buat Miko.
81 Part 81. Kenyataan pahit.
82 Part 82. Tamu kawan lama
83 Part 83. Sasaran empuk.
84 Part 84. Pengakuan Mama.
85 Part 85. Ungkapan cinta
86 Part 86. Permohonan maaf Mama
87 Part 87. Malam hangat
88 Part 88. Suami prosesifku.
89 Part 89. Istri kecil bikin pusing.
90 Part 90. Dara yang lugu.
91 Part 91. Kepergok Mama.
92 Part 92. Cemburu.
93 Part 93. Modus tingkat Dewa.
94 part 94. Berikan saja hukuman ke dua itu.
95 Part 95. Miliki aku.
96 Part 96. Love story
97 Part 97. Akhirnya goooool.
98 Part 98. Manja.
99 Part 99. Gaun dari Mama.
100 Part 100. "Benarkah aku bisa hamil?"
101 Part 101. "Papa, aku hadir di rahim mama"
102 Part 102. Kado terindah dari istri tercinta.
103 Part 103. "Thanks you, Wife."
104 Part 104. Berbagi kebahagiaan.
105 Part 105. Cinta berlebihan.
106 Part 106. Perjuangan cinta Doni.
107 Part 107. Resmi menikah.
108 Part 108. Cemburu.
109 Part 109. Kejutan Dari Miko.
110 Part 110. Honey moon.
111 Part 111. Bumbu Cinta.
112 Part 112. Luluh
113 Part 113. Karena untuk Cinta.
114 Part 114. Cinta yang sempurna.
115 Part 115. Khawatir
116 Part 116. Senjata makan tuan
117 Part 117. Siapa pelakunya?
118 Part 118. Suara degup jantung Bayiku.
119 Part 119. Foto pernikahan.
120 Part 120. Bad Memories.
121 Part 121. Pencarian pertama.
122 Part 122. Sedikit lagi.
123 Part 123. Tersangka.
124 Part 124. Keputusan Arsena.
125 Part 125. Asal kita bersama.
126 Part 126. Pekerjaan baru.
127 Part 127. Resah
128 Part 128. Sehidup semati.
129 Part 129. Suami pencemburu.
130 Part 130. Wanita pencemburu vs Pria pencemburu.
131 Part 131. Segera hamil.
132 Part 132. Penyesalan
133 Part 133. Kondisi Mama.
134 Part 134. Kita jauhi ular.
135 Part 135. Kembali ke rumah besar.
136 Part 136. Mama telah siuman.
137 Part 137. Keluarga harmonis.
138 Part 138. Exciting sunday
139 Part 139. Diantara dua pilihan.
140 Part 140. Insecure.
141 Part 141. Dalam Dilema (Zara)
142 Part 142. Ternoda.
143 Part 143. Harus menikah.
144 Part 144. Miko kembali.
145 Part 145. Hancur.
146 Part 146. Semoga cinta kalian abadi.
147 Part 147. Zara kenapa?
148 Part 148. Malam pengantin baru.
149 Part 149. pelan-pelan, cinta akan mengerti
150 Part 150. Gara gara kecoak.
151 Part 151. Undangan misterius.
152 Part 152. Pilih aku atau dia.
153 Part 153. Malam yang indah.
154 Part 154. Perjalanan cinta.
155 Part 155. Kontraksi
156 Part 156. Hukum karma masih berlaku.
157 Part 157. Punya adik lagi.
158 Part 158. Semoga mimpi indah.
159 Part 159. Babi Twins akan launcing.
160 Part 160. Bayi bayi yang sehat.
161 Part 161. Aku hanya tidur.
162 Part 162. Keluarga kecil yang bahagia.
163 Part 163. Kaulah Bintang yang Kunanti.
164 Part 164. Miko vs Dara. (ungkapan terima kasih.)
165 Part 164. Tamu tak diundang.
166 Part 166. Ijinkan aku bekerja di sini
167 Part 167. Puasa 40 hari.
168 Part 168. Cinta mulai mengakar.
169 Part 169. Istriku hamil muda.
170 Part.170. Siapa yang paling hebat?
171 Part 171. Keluarga Atmaja.
172 Part 172. Adu kekuatan.
173 Part 173. Kelinci imut sok galak.
174 Part.174 Percayalah padaku, Nona.
175 Part 175. 'Perasaan apa ini?'
176 Part 176. Cantik sekali.
177 Part 177. Amarah Davit.
178 Part 178. Akhirnya Aku Menemukanmu.
179 Part 179. Davit yang malang.
180 Part 180. Berharap Hanya Mimpi.
181 Part 181. Tidak peka.
182 Part 182. Masih saja tidak peka.
183 Part 183. Pernyataan Cinta Seorang Nona.
184 Part 184. Perjuangan Arini.
185 Part 185. Perasaan yang terbalas.
186 Part 186. Ada Saingan
187 Part 187. Mulai saling merindukan.
188 Part 188. Resmi pacaran.
189 Part 189. Senam jantung.
190 Part. 190. Rencana Arsena.
191 Part 191. Universari kita.
192 Part 192. Pesta berlangsung.
193 Part 193. Harta berharga. (Pengumuman)
194 Part 194. Berasa malam pertama.
195 Part 195. Kau yang paling hebat.
196 Part 196. Semoga dugaan ku salah
197 Part 197. Konspirasi rahasia.
198 Part. 198. Terperangkap.
199 Part 199. Membela diri.
200 Part 200. Amarah yang disembunyikan.
201 Part 201. Semua karena cinta.
202 Part 202. Interogasi.
203 Part 203. Membuat janji.
204 Part 204. Aku belum kalah.
205 Part 205. Meyakinkan Arsena.
206 Part 206. Awal pengkhianatan.
207 Part 207. Taktik Licik.
208 Part 208. Sebuah syarat.
209 Part 209. Berpisah untuk sementara.
210 Part 210. Akan Rindu.
211 Part 211. Langkah awal.
212 Part 212. Pembalasan.
213 Part 213. Terbongkar
214 Part 214. Pengkhianatan Lili.
215 Part 215. Gebetan baru lagi.
216 Part 216. Perjuangan Davit.
217 Part 217. Reaksi keluarga.
218 Part 218. Restu.
219 Part 219. Sakit apa?"
220 Part 220. Meninggalkan pulau.
221 Part 221. Gara-gara pisang.
222 Part 222. Lili dan Ken.
223 Part 223. Mungkin belum saatnya.
224 Part 224. Happy Famili.
225 Part 225. Akting atau Sungguhan?
226 Part 226. Bayi besar.
227 Part 227. Rara diasuh Vanya.
228 Part 228. Tak Asing.
229 Part 229. Cinta yang lebih baik.
230 Part 230. Ekstra Sabar.
231 Part 231. Kesabaran Vanya.
232 Part 232. Hadiah berharga.
233 Part 233. Belum Halal.
234 Part 234. Keraguan.
235 Part 235. Modal nikah.
236 Part 236. Cinta buta.
237 Part 237. Arini bertemu Nenek.
238 Part 238. Tinggal bersama Nenek.
239 Part 239. Acara tukar cincin.
240 Part 240. Selangkah Menuju Halal.
241 Part 241. Luka lama.
242 Part 242. Penyelidikan.
243 Part 243. Kemana Davit?"
244 Part 244. Rencana Davit.
245 Part 245. Kemelut
246 Part 246. Pakai Cincinnya.
247 Part 247. Jangan sampai lepas kendali.
248 Part 248. Kado untuk Arini dan Davit.
249 Part 249. Hari H semakin dekat.
250 Part 250. Cinta jarak jauh.
251 Part 251. Pernikahan.
252 Part 252. Upaya Davit.
253 Part 253. Kubawa pengantinku pulang
254 Part 254. Resepsi.
255 Part 255. Cinta Abadi.
256 Part 256. Ketulusan cinta Davit.
257 Part 257. Istriku sayang, istriku manja.
258 Part 258. Bukan mimpi.
259 Part 259. Menuju rumah bersalin.
260 Part 260. Persalinan Dara dan Zara.
261 Part 261. Rahasia dimasa lalu.
262 Part 262. Seindah cahaya bintang.
263 Part 263. Berbahagia.
264 Part 264. Bom Waktu.
265 Part 265. Perjanjian
266 Part 266. Membawa Meysa.
267 Part 267. Kelembutan hati Zara.
268 Part 268. Perpisahan
269 Part 269. Kembali sepi
270 Part 270.Hari bahagia.
271 Part 271. Cemburu tanda cinta.
272 Part 272. Terungkap
273 Part 273. Vanya dan Ken.
274 Part 274. Ken jatuh cinta lagi.
275 Part 275. Hasil pemeriksaan.
276 Part 276. Kehamilan kedua.
277 Part 277. Pergi untuk selamanya.
278 Part 278. Lamaran Ken.
279 Part 279. Kerja keras Ken.
280 Part 280. Cinta Ken terbalas.
281 Part 281. Bertemu Calon Mertua.
282 Part 282. Namaku yang di panggil oleh mertua.
283 Part 283. Pernikahan Ken Dan Vanya.
284 Part 284. Menuju Nirwana.
285 Part 285. Kehadiran musuh besar.
286 Part 286. kondisi Arsena.
287 Part 287. kerinduan anak-anak.
288 Part 288. Salah satu metode jitu.
289 Part 289. Hukuman untuk Miko.
290 Part 290. Sayang selamanya.
291 Part 291. Bersama keluarga.
292 Part 292. Sudah sembuh.
293 Part 293. Maaf untuk Ken.
294 Part 294. Semoga Arini hamil.
295 Part 295. Kabar gembira lagi
296 Part 296. Pertemuan Kembali.
297 Part 297. Kedatangan Amert dan Zara.
298 Part 298. Anita dan Dokter Mark.
299 Part 299. Kelahiran bayi perempuan.
300 Part 300. Akhir cerita. (Promo karya baru)
301 Promosi karya. (Takdir cinta gadis cupu part 118)
Episodes

Updated 301 Episodes

1
Part 1. Prolog
2
Part 2.Jebakan
3
Part 3. Berhasil melarikan diri
4
Part 4. Pria sombong
5
Part 5. Dilema
6
Part 6. Lolos lagi
7
Part 7.Rencana Perjodohan
8
Part 8. Pra Nikah (aku benci pernikahan ini)
9
Part 9. Gaun pernikahan
10
Part 10. Cinta? Akan datang dengan sendirinya.
11
Part 11. Prosesi pernikahan.
12
Part 12. Tidur berteman tikus.
13
Part 13. Suamiku Si Sombong.
14
Part 14. Siapa Dia? pangeran penolong?
15
Part 15. Istriku, benarkah kau siap?
16
Part 16. Jangan sedih Girl, aku ada untukmu.
17
Part 17. kenapa anda cemburu? Tuan Ars.
18
Part 18. Aku mengkhawatirkan dia, tapi aku bukan suaminya.
19
Part 19. Derajatku sekelas ART di rumahmu.
20
Part 20. Kau bersama kekasihmu, aku bersama adikmu.
21
Part 21. "Tuan Ars, kau hanya malu mengakuinya."
22
Part 22. mengkawatirkanku ? atau mencintaiku?
23
Part 23. Sebagai istri tak dianggap.
24
Part 24. Jika itu terbaik.
25
Part 25. Belum berubah
26
Part26. Kau tak bisa dipercaya, Aku Menyerah.
27
Part 27. Kita beda kasta.
28
Part.28. Malam yang dingin, bikin panas.
29
Part 29. Aku sudah melihatnya. ternyata begitu indah.
30
Part 30. Kejutan untuk Si Manis
31
Part 31. Tergoda.
32
Part 32. Smile every time.
33
Part 33. Amarah Arsena.
34
Part 34. Layani aku dengan baik.
35
Part 35. Jeruk peras, bikin haus.
36
Part 36. Akal Bulus, Arsena.
37
Part 37. Malam kelam
38
Part 38. Sang Malaikat tak bersayap.
39
Part 39. You are my destiny ( Kamu akan aku perjuangkan)
40
Part 40. Kehilangan.
41
Part 41. Jauh dicari, dekat di peluk
42
Part 42. Tak seperti yang kau kira
43
Part 43. Cintai Aku dulu.
44
Part 44. Keras kepala juga.
45
Part 45. Aku tak biasa tanpamu.
46
Part 46. Menjadi lebih berharga, ketika jauh dimata.
47
Part 47. Imbalan yang pantas.
48
Part 48. Akankah ini yang disebut cinta?
49
Part 49. Bimbang
50
Part 50. Aku ingin memulai sekarang.
51
Part 51. Cinta tumbuh dan bersemi.
52
Part 52. Kejutan
53
Part 53. "Istriku, apa kau sedang cemburu?"
54
Part 54. Apa yang terjadi dengan tubuhku?
55
Part 55. Menggapai Surga Cinta
56
Part 56. Menggapai surga cinta 2
57
Part 57. Aku ingin menjadi satu-satunya.
58
Part58. Love you forever.
59
Part 59. Aku dimana?
60
Part 60. Siapa pelakunya?
61
Part 61. Andini, I am coming.
62
Part 62. Aku ingin dia hancur.
63
Part 63. Andini ditemukan.
64
Part 64. Selalu menjadi malaikat untuk Andini.
65
Part 65. bertahanlah.
66
Part 66. Kritis.
67
Part.67. Kembali untukmu.
68
Part 68. Amnesia.
69
Part 69. Rindu berat.
70
Part 70. Campur tangan mama.
71
Part 71. Honey moon.
72
Part 72.Putar balik.
73
Part 73. Karma Arsena.
74
Part 74. Penangkapan Lili.
75
Part 75. Mendadak peduli.
76
Part 76. Mempertemukan Miko dan Dara.
77
Part 77. Keputusan Miko.
78
Part 78. Keluarga bergerak cepat.
79
Part 79. Kado buat Miko.
80
Part 80. Istri ABG buat Miko.
81
Part 81. Kenyataan pahit.
82
Part 82. Tamu kawan lama
83
Part 83. Sasaran empuk.
84
Part 84. Pengakuan Mama.
85
Part 85. Ungkapan cinta
86
Part 86. Permohonan maaf Mama
87
Part 87. Malam hangat
88
Part 88. Suami prosesifku.
89
Part 89. Istri kecil bikin pusing.
90
Part 90. Dara yang lugu.
91
Part 91. Kepergok Mama.
92
Part 92. Cemburu.
93
Part 93. Modus tingkat Dewa.
94
part 94. Berikan saja hukuman ke dua itu.
95
Part 95. Miliki aku.
96
Part 96. Love story
97
Part 97. Akhirnya goooool.
98
Part 98. Manja.
99
Part 99. Gaun dari Mama.
100
Part 100. "Benarkah aku bisa hamil?"
101
Part 101. "Papa, aku hadir di rahim mama"
102
Part 102. Kado terindah dari istri tercinta.
103
Part 103. "Thanks you, Wife."
104
Part 104. Berbagi kebahagiaan.
105
Part 105. Cinta berlebihan.
106
Part 106. Perjuangan cinta Doni.
107
Part 107. Resmi menikah.
108
Part 108. Cemburu.
109
Part 109. Kejutan Dari Miko.
110
Part 110. Honey moon.
111
Part 111. Bumbu Cinta.
112
Part 112. Luluh
113
Part 113. Karena untuk Cinta.
114
Part 114. Cinta yang sempurna.
115
Part 115. Khawatir
116
Part 116. Senjata makan tuan
117
Part 117. Siapa pelakunya?
118
Part 118. Suara degup jantung Bayiku.
119
Part 119. Foto pernikahan.
120
Part 120. Bad Memories.
121
Part 121. Pencarian pertama.
122
Part 122. Sedikit lagi.
123
Part 123. Tersangka.
124
Part 124. Keputusan Arsena.
125
Part 125. Asal kita bersama.
126
Part 126. Pekerjaan baru.
127
Part 127. Resah
128
Part 128. Sehidup semati.
129
Part 129. Suami pencemburu.
130
Part 130. Wanita pencemburu vs Pria pencemburu.
131
Part 131. Segera hamil.
132
Part 132. Penyesalan
133
Part 133. Kondisi Mama.
134
Part 134. Kita jauhi ular.
135
Part 135. Kembali ke rumah besar.
136
Part 136. Mama telah siuman.
137
Part 137. Keluarga harmonis.
138
Part 138. Exciting sunday
139
Part 139. Diantara dua pilihan.
140
Part 140. Insecure.
141
Part 141. Dalam Dilema (Zara)
142
Part 142. Ternoda.
143
Part 143. Harus menikah.
144
Part 144. Miko kembali.
145
Part 145. Hancur.
146
Part 146. Semoga cinta kalian abadi.
147
Part 147. Zara kenapa?
148
Part 148. Malam pengantin baru.
149
Part 149. pelan-pelan, cinta akan mengerti
150
Part 150. Gara gara kecoak.
151
Part 151. Undangan misterius.
152
Part 152. Pilih aku atau dia.
153
Part 153. Malam yang indah.
154
Part 154. Perjalanan cinta.
155
Part 155. Kontraksi
156
Part 156. Hukum karma masih berlaku.
157
Part 157. Punya adik lagi.
158
Part 158. Semoga mimpi indah.
159
Part 159. Babi Twins akan launcing.
160
Part 160. Bayi bayi yang sehat.
161
Part 161. Aku hanya tidur.
162
Part 162. Keluarga kecil yang bahagia.
163
Part 163. Kaulah Bintang yang Kunanti.
164
Part 164. Miko vs Dara. (ungkapan terima kasih.)
165
Part 164. Tamu tak diundang.
166
Part 166. Ijinkan aku bekerja di sini
167
Part 167. Puasa 40 hari.
168
Part 168. Cinta mulai mengakar.
169
Part 169. Istriku hamil muda.
170
Part.170. Siapa yang paling hebat?
171
Part 171. Keluarga Atmaja.
172
Part 172. Adu kekuatan.
173
Part 173. Kelinci imut sok galak.
174
Part.174 Percayalah padaku, Nona.
175
Part 175. 'Perasaan apa ini?'
176
Part 176. Cantik sekali.
177
Part 177. Amarah Davit.
178
Part 178. Akhirnya Aku Menemukanmu.
179
Part 179. Davit yang malang.
180
Part 180. Berharap Hanya Mimpi.
181
Part 181. Tidak peka.
182
Part 182. Masih saja tidak peka.
183
Part 183. Pernyataan Cinta Seorang Nona.
184
Part 184. Perjuangan Arini.
185
Part 185. Perasaan yang terbalas.
186
Part 186. Ada Saingan
187
Part 187. Mulai saling merindukan.
188
Part 188. Resmi pacaran.
189
Part 189. Senam jantung.
190
Part. 190. Rencana Arsena.
191
Part 191. Universari kita.
192
Part 192. Pesta berlangsung.
193
Part 193. Harta berharga. (Pengumuman)
194
Part 194. Berasa malam pertama.
195
Part 195. Kau yang paling hebat.
196
Part 196. Semoga dugaan ku salah
197
Part 197. Konspirasi rahasia.
198
Part. 198. Terperangkap.
199
Part 199. Membela diri.
200
Part 200. Amarah yang disembunyikan.
201
Part 201. Semua karena cinta.
202
Part 202. Interogasi.
203
Part 203. Membuat janji.
204
Part 204. Aku belum kalah.
205
Part 205. Meyakinkan Arsena.
206
Part 206. Awal pengkhianatan.
207
Part 207. Taktik Licik.
208
Part 208. Sebuah syarat.
209
Part 209. Berpisah untuk sementara.
210
Part 210. Akan Rindu.
211
Part 211. Langkah awal.
212
Part 212. Pembalasan.
213
Part 213. Terbongkar
214
Part 214. Pengkhianatan Lili.
215
Part 215. Gebetan baru lagi.
216
Part 216. Perjuangan Davit.
217
Part 217. Reaksi keluarga.
218
Part 218. Restu.
219
Part 219. Sakit apa?"
220
Part 220. Meninggalkan pulau.
221
Part 221. Gara-gara pisang.
222
Part 222. Lili dan Ken.
223
Part 223. Mungkin belum saatnya.
224
Part 224. Happy Famili.
225
Part 225. Akting atau Sungguhan?
226
Part 226. Bayi besar.
227
Part 227. Rara diasuh Vanya.
228
Part 228. Tak Asing.
229
Part 229. Cinta yang lebih baik.
230
Part 230. Ekstra Sabar.
231
Part 231. Kesabaran Vanya.
232
Part 232. Hadiah berharga.
233
Part 233. Belum Halal.
234
Part 234. Keraguan.
235
Part 235. Modal nikah.
236
Part 236. Cinta buta.
237
Part 237. Arini bertemu Nenek.
238
Part 238. Tinggal bersama Nenek.
239
Part 239. Acara tukar cincin.
240
Part 240. Selangkah Menuju Halal.
241
Part 241. Luka lama.
242
Part 242. Penyelidikan.
243
Part 243. Kemana Davit?"
244
Part 244. Rencana Davit.
245
Part 245. Kemelut
246
Part 246. Pakai Cincinnya.
247
Part 247. Jangan sampai lepas kendali.
248
Part 248. Kado untuk Arini dan Davit.
249
Part 249. Hari H semakin dekat.
250
Part 250. Cinta jarak jauh.
251
Part 251. Pernikahan.
252
Part 252. Upaya Davit.
253
Part 253. Kubawa pengantinku pulang
254
Part 254. Resepsi.
255
Part 255. Cinta Abadi.
256
Part 256. Ketulusan cinta Davit.
257
Part 257. Istriku sayang, istriku manja.
258
Part 258. Bukan mimpi.
259
Part 259. Menuju rumah bersalin.
260
Part 260. Persalinan Dara dan Zara.
261
Part 261. Rahasia dimasa lalu.
262
Part 262. Seindah cahaya bintang.
263
Part 263. Berbahagia.
264
Part 264. Bom Waktu.
265
Part 265. Perjanjian
266
Part 266. Membawa Meysa.
267
Part 267. Kelembutan hati Zara.
268
Part 268. Perpisahan
269
Part 269. Kembali sepi
270
Part 270.Hari bahagia.
271
Part 271. Cemburu tanda cinta.
272
Part 272. Terungkap
273
Part 273. Vanya dan Ken.
274
Part 274. Ken jatuh cinta lagi.
275
Part 275. Hasil pemeriksaan.
276
Part 276. Kehamilan kedua.
277
Part 277. Pergi untuk selamanya.
278
Part 278. Lamaran Ken.
279
Part 279. Kerja keras Ken.
280
Part 280. Cinta Ken terbalas.
281
Part 281. Bertemu Calon Mertua.
282
Part 282. Namaku yang di panggil oleh mertua.
283
Part 283. Pernikahan Ken Dan Vanya.
284
Part 284. Menuju Nirwana.
285
Part 285. Kehadiran musuh besar.
286
Part 286. kondisi Arsena.
287
Part 287. kerinduan anak-anak.
288
Part 288. Salah satu metode jitu.
289
Part 289. Hukuman untuk Miko.
290
Part 290. Sayang selamanya.
291
Part 291. Bersama keluarga.
292
Part 292. Sudah sembuh.
293
Part 293. Maaf untuk Ken.
294
Part 294. Semoga Arini hamil.
295
Part 295. Kabar gembira lagi
296
Part 296. Pertemuan Kembali.
297
Part 297. Kedatangan Amert dan Zara.
298
Part 298. Anita dan Dokter Mark.
299
Part 299. Kelahiran bayi perempuan.
300
Part 300. Akhir cerita. (Promo karya baru)
301
Promosi karya. (Takdir cinta gadis cupu part 118)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!