Part 2.Jebakan

Andini sudah sampai di depan rumah mewah bercat kuning. Rumah itu paling menonjol daripada rumah yang ada di sekitarnya.

Setelah mengamati interior luar rumah yang serba mewah, Andini berfikir mungkin mama Ratih menginginkan dirinya melamar kerja sebagai ART pada orang kaya yang disebut kenalannya itu.

Andini mengangkat lengannya, hingga jarinya menyentuh bel yang menempel di dinding, tepat di sisi kanan pintu, hanya sekali pencet, dengan cepat pintu sudah terbuka. Ternyata seorang gadis cantik memakai make'up tebal membukakan pintu untuknya.

"Masuklah! kau sudah ditunggu" ujarnya pendek. netranya menelisik Andini yang berdiri di ambang pintu. Andini menggigiti bibir bawahnya, ia merasa canggung bertamu kerumah orang yang tak dikenal sebelumnya.

"Makasi, Mbak." Kemudian mereka berdua masuk beriringan.

"Mami!! Yang kita tunggu sudah datang!" teriak gadis itu lagi ketika sudah sampai di ruang tengah, sedangkan wanita yang di panggil mami masih sibuk menelepon klien di kamarnya.

"Oke, segera suruh mandi saja." sahut mami dari dalam.

"Andini, kamu bisa bersihkan diri kamu sekarang juga." ucap Pryli, sedangkan Andini yang masih dalam mode bingung terpaku mengamati penampilan wanita di depannya. Kira- kira kerja apa wanita muda ini? Kenapa Andini yang baru datang langsung disuruh mandi.

"Pakai dulu milikku, ini bersih, aku tadi sudah mencucinya." Tangannya terulur memberikan handuk kimono berwarna biru ke arah Andini.

Sesaat Andini terhenyak, bagaimana wanita muda di depannya bisa tau namanya, sedangkan mereka belum kenalan, apalagi berjumpa sebelumnya. Namun Andini segera menyadari Mama Ratih pasti sudah meneleponnya saat ia masih di jalan tadi.

"Kalau boleh tau, sebenarnya apa pekerjaan saya disini, Mbak? Kenapa saya disuruh mandi?" Tanya Andini dengan polosnya.

"Jadi kamu tidak tau? Tenang saja, nanti juga akan tau," jawab gadis itu dengan senyum datarnya, membuat Andini semakin penasaran. "Kerjaan nggak berat, Tapi .... " Pryli sengaja mejeda ucapannya, ia tersenyum sambil menggesek gesekkan jari jempol dan telunjuknya. "Uang bukan? Yang penting kamu nanti mendapat uang yang banyak, untuk biaya kuliah, ibumu katanya sakit? kamu pasti butuh uang sangat banyak."

"Udah, jangan bengong buruan mandi, malam ini kamu pasti dapat banyak uang." Pryli menepuk pundak Andini yang masih berdiri mematung. "Nih, pakai. Besok kita akan belanja baju baru buat kamu."

Andini menerima handuk yang sejak tadi sudah di sodorkan untuknya, dengan gegas melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi. Namun hatinya masih terombang ambing oleh pertanyaan yang belum mendapat sebuah jawaban yang jelas.

Sementara menunggu Andini selesai mandi, wanita itu juga melanjutkan mempercantik dirinya dengan memakai bulu mata palsu dan eyeliner, Aktivitas yang sempat terhenti karena kedatangannya Andini tadi.

Mami yang sibuk di kamar kini keluar ingin melihat anak gadis dari temannya itu.

"Mana anaknya Pryl?" tanyanya pada Pryli.

"Masih di kamar mandi, Mie. Kan tadi mami suruh mandi."

"Oh, iya. Apa dia cantik?"

"Siip, tanpa dipoles pun, sudah cantik banget, Mie" ujar pryli sambil menunjukkan dua jari jempolnya. Mami sudah mendapatkan kiriman foto dari mama Ratih, namun hasil jepretan kamera di zaman sekarang bisa saja beda dengan aslinya.

"Bagus." Mami mengangguk anggukan kepalanya, puas dengan ucapan Pryli

"Iya Mie, tapi sebenarnya Pryli suka sekali dengan pekerjaan ini, Pryli takut dia akan menjadi kesayangan Mami" ujar Pryli sambil menempelkan lipstik pada bibirnya yang sudah merah. Sesekali meregangkan otot kepalanya yang terasa pegal.

"Kamu tenang aja, kamu tetap akan jadi anak Mami yang nomor satu."

Andini sudah selesai mandi, ia memakai handuk, lalu keluar sambil memeluk baju gantinya.

"Its, okey Andini sekarang pakai baju ini ya? Dan nanti aku akan bantu kamu memakai make,up. Oh iya kamu bisa ganti di kamar itu." Pryli menunjuk sebuah kamar, kamar yang mulai hari ini akan menjadi tempat istirahat mereka berdua di siang hari. Dan malamnya sudah pasti mereka akan bekerja.

"Makasi Mbak." Andini sekali lagi hanya bisa menerima apapun yang disodorkan oleh Prily padanya.

Sampai di kamar Andini membuka baju pemberian Prily. ternyata sebuah rok hitam yang panjangnya kurang dari 25 centimeter. Dan atasan warna putih tulang berbentuk kemben yang juga kurang bahan, tali kecil berwarna bening yang hanya sebesar rambut itu pasti untuk pengaman agar tak melorot saat dipakai, namun bila ditarik sekali saja pasti sudah carut marut tak karuan.

Andini mengelus dadanya yang tiba-tiba berdentum kencang. Sampai disini firasatnya mulai tak enak, Namun sebisa mungkin menepis segala kemungkinan buruk yang akan terjadi, ia masih berprasangka baik pada orang tua sambungnya, tak mungkin ada mama yang ingin menjual harta berharga yang dimiliki oleh anaknya. Meskipun itu mama tiri sekalipun.

Andini duduk di tepian ranjang, tangannya menggenggam baju kurang bahan itu, bagaimana bisa ia memakai baju layaknya seorang ja lang. Andine melempar baju itu ke kasur sambil mendesah pelan. Andini ingin menangis namun ia sadar ini bukan saatnya untuk menjadi lemah.

Ibu, kita sedang butuh uang dengan jumlah besar, Andini tidak mendapatkan dari papa, mungkin ini jalan terbaik untuk mendapatkan uang itu, Tuhan lindungilah diriku. Ibu, do'akan Andini."

"Ndin, cepat sedikit, ini sudah malam !" panggil Pryli dari dekat pintu. Lamunan Andini seketika buyar.

"I- iya." Suara Andini tergagap. Andini segera mengambil kembali baju kurang bahan yang ia lempar tadi dan segera memakai, baju itu melekat apik mencetak lekuk tubuh mungil milik Andini, warnanya kontras dengan kulit putihnya, walaupun cantik namun namun Andini tetap tak nyaman.

"Ndin, kamu cantik." Mata Pryli melebar, mengagumi keindahan yang dimiliki Andini, sedangkan yang dikagumi berulang kali menarik narik roknya kebawah. berharap rok yang ia kenakan akan bertambah panjang.

"Ayo kita berangkat Ndin, tapi pakai make'up dulu" Pryli membimbing Andini dengan sabar layaknya seorang kakak.

"Ta-ta-pi aku tak terbiasa memakai make'up tebal, Mbak?" Andini menunjukkan sikap keberatan.

"Nggak usah tebal, buat kamu tipis natural saja udah cantik, kok." Pryli mulai memberi bedak dengan sentuhan bedak lembut ke wajah Andini. Andini menolak ketika Pryli ingin memberinya bulu mata palsu. Tapi andini tak bisa menolak saat di suruh memakai tiptoe shoes setinggi lima belas cm itu.

Andini terlihat sangat sempurna, wajahnya bak bidadari kecil polos yang tak berdosa, Namun dunia masih memberinya ujian berat pada mahkluk lemah satu ini.

Setelah selesai berdandan mereka pamit kepada mami, Pryli dan Andini segera keluar meninggalkan rumah mewah itu.

****

Mobil inova warna silver yang akan mengantar mereka berdua sudah bertengger di depan. Seorang body guard berseragam hitam menjelma menjadi sopir itu membukakan pintu belakang untuknya. Ketika dua makhluk cantik itu menampakkan diri dan berjalan mendekat.

Di mobil, Andini masih terus memikirkan nasibnya, akankah saat ini ia sedang dalam sebuah perangkap? Perangkap dari mama tiri agar tak berani mengusiknya lagi. Salahkah jika seorang anak mengharap setitik tanggung jawab dari papanya.

"Mbak Pryli kita akan kemana?"

"Sudahlah jangan banyak tanya... Kamu ikuti aku saja, aku tak akan membiarkan kamu sendirian nanti." ujar Pryli lembut. Membuat Andini sedikit lega, karena dirinya tidaklah sendiri.

Dua puluh menit mereka sudah sampai di sebuah bangunan megah berbintang lima, yaitu Hotel Golden Tulip. Mobil silver itu segera memasuki area parkir. Dua orang berseragam hitam segera menghampiri dan membukakan pintu untuknya dan Pryli.

"Nona Pryli? Teman baru lagi?" Tanya salah satu diantara dua lelaki berbaju hitam itu. Pria bertato memakai seragam sama dengan yang dipakai pak sopir itu berulang kali meneguk salivanya. Seakan di depannya itu adalah mangsa yang menggiurkan, namun sayang sekali mangsa itu hanya cukup dilihat saja. Karena ia sudah tahu makhluk cantik itu bukanlah untuknya.

Andini yang merasa tubuhnya menjadi sorotan dari mata pria hidung belang itu, terus saja berusaha menutupi bagian yang tak pantas untuk dipertontonkan.

Andini menjewer roknya agar terlihat agak panjang sedikit. Namun sayangnya bahan dari drill itu tak bisa membantunya di kondisi seperti sekarang.

Pryli dan Andini segera naik lift menuju kamar nomor seratus satu. Kamar yang sudah ditentukan oleh pria hidung belang yang sudah memboxing Andini malam ini dengan harga fantastis. yaitu 100 juta untuk menemaninya semalaman. Dan tentu mami dan mama tiri Andini, orang yang paling diuntungkan dalam hal ini.

Pria itu langsung tertarik ketika mami mengirimkan foto Andini. Apabila setelah Mami memberitahunya kalau wanita yang ia dapatkan masih seorang gadis perawan.

Sedangkan wanita yang akan menjadi objeknya, belum tau apa- apa soal malam kelam yang akan ia jalani. Yang ia tau dan pikirkan hanyalah dia akan mendapat pekerjaan. Andini sudah terlanjur basah, menerima tawaran mama sepertinya telah menjadi simalakama untuknya. Andini pasrah, jika malam ini hanya menemani ngobrol dan menuangkan minum pria hidung belang bersama Pryli Andini akan melakukannya.

"Mbak pryli, Andini takut, mbak harus janji kita akan selalu bersama di kamar ini." mohon Andini seperti anak kecil. Ketika Pryli membuka kamar.

"Mbak, benarkan kita hanya menemani mereka minum saja? Nggak lebih kan?" kini Pryli yang tadinya care juga terlihat mencurigakan. Wanita itu tak menjawab tanya dari Andini. Ia hanya tersenyum miring.

"Kalau dia minta lebih? Apa lagi yang bisa kita lakukan Ndin, Selain melayani Dia, apalagi tips yang akan diberikan sangat besar." ujarnya enteng sambil menghempaskan bobot tubuhnya di sofa sambil menyalakan korek dan menyulut sebuah batang rokok.

"Tapi A- Aku tidak mau jadi pemuas Mbak. Aku ingin ... " Andini belum menyelesaikan kalimatnya, seorang pria gagah bertubuh kekar dan alis tebal itu datang memasuki kamarnya.

"Hey ... Miko ....!" sapa Pryli.

Pria itu segera menghampiri Pryli dan berpelukan serta cipika-cipiki.

"Kenalkan ... Ini Andini."

"Andini."

"Miko."

Andini melihat Pryli hendak pergi." Pryli, mau kemana?

"Ya udah kalian, aku tinggal yah? Aku ada urusan lain di kamar sebelah. Gimana Mik? Andini cantik kan... ? Mantan pacarmu nggak ada apa-apanya kalau sama Dia." ujar Pryli sebelum pergi meninggalkan mereka berdua.

"Mbak, jangan lama-lama, cepet balik ya?" Andini terlihat panik, setelah melihat Miko yang memandanginya kagum. Jakun pria itu naik turun, ia meneguk salivanya berulang kali melihat tubuh mulus nan putih itu.

"Tenang aja, aku akan segera kembali, tapi sayangnya Miko tak akan setuju, iya kan, Mik." ujar Pryli sambil mengerlingkan matanya kearah Miko, sebagai isyarat agar segera mengunci pintunya. " Selamat senang senang"

Miko menurut, sebagai Pria yang sedang berpetualang menginginkan seorang wanita berselaput dara, dia pasti memiliki trik-trik memabukkan untuk mendapatkan seorang mangsa yang ada didepannya.

"Kok pintunya dikunci, Kak' tanya Andini yang semakin gelisah, tubuhnya gemetar, jantungnya berdegup tak menentu walaupun ia seorang mahasiswa yang akan mendapatkan semester terakhir, namun soal yang berhubungan dengan, pria, berpacaran, berciuman, Andini masih nol pengalaman. Ia hanya gadis lugu yang merawat ibunya dan jualan gado gado bersama nenek ketika sore.

"Oh ... Biar kita ngobrolnya makin enak saja. Aku duduk disini yah." tanpa persetujuan, Miko sudah duduk disebelah Andini. Mereka berdekatan tanpa ada jarak yang memangkasnya, Miko dengan sengaja menjatuhkan satu lengannya di pangkuan Andini.

Andini mencoba menyingkirkan tangan Miko. Pria itu memaklumi, karena kondisinya masih waras.

Setelah bicara panjang lebar, malam semakin larut, Miko meminta Andini untuk menuangkan minuman dan segera meneguknya, meminta lagi dan meneguknya. Miko menghabiskan ber botol botol alkohol dosis tinggi yang disiapkan dimeja oleh bartender.

Andini mulai takut terjadi apa apa dengan pria itu,, kini ia duduk menjauh dari miko.

Miko kini tengah mabuk berat, ia terus merancau, Miko sepertinya sudah hilang kendali, sorot matanya menatap Andini dengan tatapan penuh *****.

Terpopuler

Comments

Rangga Azura

Rangga Azura

Masa anak kuliahan g bisa ngebedain
Udah tau ibu tiri sableng masih aha d turut, anak kuliahan ko bloon ya

2023-06-05

1

Firman Junior

Firman Junior

untuk anak kuliah...atau.mahasiswa kyk gk mungkin gk sadar akan pekerjaan sp ini..sudah pasti arah y k sana...

2022-03-07

1

Zaitun

Zaitun

wih mau ja andini masak gak curiga

2021-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Prolog
2 Part 2.Jebakan
3 Part 3. Berhasil melarikan diri
4 Part 4. Pria sombong
5 Part 5. Dilema
6 Part 6. Lolos lagi
7 Part 7.Rencana Perjodohan
8 Part 8. Pra Nikah (aku benci pernikahan ini)
9 Part 9. Gaun pernikahan
10 Part 10. Cinta? Akan datang dengan sendirinya.
11 Part 11. Prosesi pernikahan.
12 Part 12. Tidur berteman tikus.
13 Part 13. Suamiku Si Sombong.
14 Part 14. Siapa Dia? pangeran penolong?
15 Part 15. Istriku, benarkah kau siap?
16 Part 16. Jangan sedih Girl, aku ada untukmu.
17 Part 17. kenapa anda cemburu? Tuan Ars.
18 Part 18. Aku mengkhawatirkan dia, tapi aku bukan suaminya.
19 Part 19. Derajatku sekelas ART di rumahmu.
20 Part 20. Kau bersama kekasihmu, aku bersama adikmu.
21 Part 21. "Tuan Ars, kau hanya malu mengakuinya."
22 Part 22. mengkawatirkanku ? atau mencintaiku?
23 Part 23. Sebagai istri tak dianggap.
24 Part 24. Jika itu terbaik.
25 Part 25. Belum berubah
26 Part26. Kau tak bisa dipercaya, Aku Menyerah.
27 Part 27. Kita beda kasta.
28 Part.28. Malam yang dingin, bikin panas.
29 Part 29. Aku sudah melihatnya. ternyata begitu indah.
30 Part 30. Kejutan untuk Si Manis
31 Part 31. Tergoda.
32 Part 32. Smile every time.
33 Part 33. Amarah Arsena.
34 Part 34. Layani aku dengan baik.
35 Part 35. Jeruk peras, bikin haus.
36 Part 36. Akal Bulus, Arsena.
37 Part 37. Malam kelam
38 Part 38. Sang Malaikat tak bersayap.
39 Part 39. You are my destiny ( Kamu akan aku perjuangkan)
40 Part 40. Kehilangan.
41 Part 41. Jauh dicari, dekat di peluk
42 Part 42. Tak seperti yang kau kira
43 Part 43. Cintai Aku dulu.
44 Part 44. Keras kepala juga.
45 Part 45. Aku tak biasa tanpamu.
46 Part 46. Menjadi lebih berharga, ketika jauh dimata.
47 Part 47. Imbalan yang pantas.
48 Part 48. Akankah ini yang disebut cinta?
49 Part 49. Bimbang
50 Part 50. Aku ingin memulai sekarang.
51 Part 51. Cinta tumbuh dan bersemi.
52 Part 52. Kejutan
53 Part 53. "Istriku, apa kau sedang cemburu?"
54 Part 54. Apa yang terjadi dengan tubuhku?
55 Part 55. Menggapai Surga Cinta
56 Part 56. Menggapai surga cinta 2
57 Part 57. Aku ingin menjadi satu-satunya.
58 Part58. Love you forever.
59 Part 59. Aku dimana?
60 Part 60. Siapa pelakunya?
61 Part 61. Andini, I am coming.
62 Part 62. Aku ingin dia hancur.
63 Part 63. Andini ditemukan.
64 Part 64. Selalu menjadi malaikat untuk Andini.
65 Part 65. bertahanlah.
66 Part 66. Kritis.
67 Part.67. Kembali untukmu.
68 Part 68. Amnesia.
69 Part 69. Rindu berat.
70 Part 70. Campur tangan mama.
71 Part 71. Honey moon.
72 Part 72.Putar balik.
73 Part 73. Karma Arsena.
74 Part 74. Penangkapan Lili.
75 Part 75. Mendadak peduli.
76 Part 76. Mempertemukan Miko dan Dara.
77 Part 77. Keputusan Miko.
78 Part 78. Keluarga bergerak cepat.
79 Part 79. Kado buat Miko.
80 Part 80. Istri ABG buat Miko.
81 Part 81. Kenyataan pahit.
82 Part 82. Tamu kawan lama
83 Part 83. Sasaran empuk.
84 Part 84. Pengakuan Mama.
85 Part 85. Ungkapan cinta
86 Part 86. Permohonan maaf Mama
87 Part 87. Malam hangat
88 Part 88. Suami prosesifku.
89 Part 89. Istri kecil bikin pusing.
90 Part 90. Dara yang lugu.
91 Part 91. Kepergok Mama.
92 Part 92. Cemburu.
93 Part 93. Modus tingkat Dewa.
94 part 94. Berikan saja hukuman ke dua itu.
95 Part 95. Miliki aku.
96 Part 96. Love story
97 Part 97. Akhirnya goooool.
98 Part 98. Manja.
99 Part 99. Gaun dari Mama.
100 Part 100. "Benarkah aku bisa hamil?"
101 Part 101. "Papa, aku hadir di rahim mama"
102 Part 102. Kado terindah dari istri tercinta.
103 Part 103. "Thanks you, Wife."
104 Part 104. Berbagi kebahagiaan.
105 Part 105. Cinta berlebihan.
106 Part 106. Perjuangan cinta Doni.
107 Part 107. Resmi menikah.
108 Part 108. Cemburu.
109 Part 109. Kejutan Dari Miko.
110 Part 110. Honey moon.
111 Part 111. Bumbu Cinta.
112 Part 112. Luluh
113 Part 113. Karena untuk Cinta.
114 Part 114. Cinta yang sempurna.
115 Part 115. Khawatir
116 Part 116. Senjata makan tuan
117 Part 117. Siapa pelakunya?
118 Part 118. Suara degup jantung Bayiku.
119 Part 119. Foto pernikahan.
120 Part 120. Bad Memories.
121 Part 121. Pencarian pertama.
122 Part 122. Sedikit lagi.
123 Part 123. Tersangka.
124 Part 124. Keputusan Arsena.
125 Part 125. Asal kita bersama.
126 Part 126. Pekerjaan baru.
127 Part 127. Resah
128 Part 128. Sehidup semati.
129 Part 129. Suami pencemburu.
130 Part 130. Wanita pencemburu vs Pria pencemburu.
131 Part 131. Segera hamil.
132 Part 132. Penyesalan
133 Part 133. Kondisi Mama.
134 Part 134. Kita jauhi ular.
135 Part 135. Kembali ke rumah besar.
136 Part 136. Mama telah siuman.
137 Part 137. Keluarga harmonis.
138 Part 138. Exciting sunday
139 Part 139. Diantara dua pilihan.
140 Part 140. Insecure.
141 Part 141. Dalam Dilema (Zara)
142 Part 142. Ternoda.
143 Part 143. Harus menikah.
144 Part 144. Miko kembali.
145 Part 145. Hancur.
146 Part 146. Semoga cinta kalian abadi.
147 Part 147. Zara kenapa?
148 Part 148. Malam pengantin baru.
149 Part 149. pelan-pelan, cinta akan mengerti
150 Part 150. Gara gara kecoak.
151 Part 151. Undangan misterius.
152 Part 152. Pilih aku atau dia.
153 Part 153. Malam yang indah.
154 Part 154. Perjalanan cinta.
155 Part 155. Kontraksi
156 Part 156. Hukum karma masih berlaku.
157 Part 157. Punya adik lagi.
158 Part 158. Semoga mimpi indah.
159 Part 159. Babi Twins akan launcing.
160 Part 160. Bayi bayi yang sehat.
161 Part 161. Aku hanya tidur.
162 Part 162. Keluarga kecil yang bahagia.
163 Part 163. Kaulah Bintang yang Kunanti.
164 Part 164. Miko vs Dara. (ungkapan terima kasih.)
165 Part 164. Tamu tak diundang.
166 Part 166. Ijinkan aku bekerja di sini
167 Part 167. Puasa 40 hari.
168 Part 168. Cinta mulai mengakar.
169 Part 169. Istriku hamil muda.
170 Part.170. Siapa yang paling hebat?
171 Part 171. Keluarga Atmaja.
172 Part 172. Adu kekuatan.
173 Part 173. Kelinci imut sok galak.
174 Part.174 Percayalah padaku, Nona.
175 Part 175. 'Perasaan apa ini?'
176 Part 176. Cantik sekali.
177 Part 177. Amarah Davit.
178 Part 178. Akhirnya Aku Menemukanmu.
179 Part 179. Davit yang malang.
180 Part 180. Berharap Hanya Mimpi.
181 Part 181. Tidak peka.
182 Part 182. Masih saja tidak peka.
183 Part 183. Pernyataan Cinta Seorang Nona.
184 Part 184. Perjuangan Arini.
185 Part 185. Perasaan yang terbalas.
186 Part 186. Ada Saingan
187 Part 187. Mulai saling merindukan.
188 Part 188. Resmi pacaran.
189 Part 189. Senam jantung.
190 Part. 190. Rencana Arsena.
191 Part 191. Universari kita.
192 Part 192. Pesta berlangsung.
193 Part 193. Harta berharga. (Pengumuman)
194 Part 194. Berasa malam pertama.
195 Part 195. Kau yang paling hebat.
196 Part 196. Semoga dugaan ku salah
197 Part 197. Konspirasi rahasia.
198 Part. 198. Terperangkap.
199 Part 199. Membela diri.
200 Part 200. Amarah yang disembunyikan.
201 Part 201. Semua karena cinta.
202 Part 202. Interogasi.
203 Part 203. Membuat janji.
204 Part 204. Aku belum kalah.
205 Part 205. Meyakinkan Arsena.
206 Part 206. Awal pengkhianatan.
207 Part 207. Taktik Licik.
208 Part 208. Sebuah syarat.
209 Part 209. Berpisah untuk sementara.
210 Part 210. Akan Rindu.
211 Part 211. Langkah awal.
212 Part 212. Pembalasan.
213 Part 213. Terbongkar
214 Part 214. Pengkhianatan Lili.
215 Part 215. Gebetan baru lagi.
216 Part 216. Perjuangan Davit.
217 Part 217. Reaksi keluarga.
218 Part 218. Restu.
219 Part 219. Sakit apa?"
220 Part 220. Meninggalkan pulau.
221 Part 221. Gara-gara pisang.
222 Part 222. Lili dan Ken.
223 Part 223. Mungkin belum saatnya.
224 Part 224. Happy Famili.
225 Part 225. Akting atau Sungguhan?
226 Part 226. Bayi besar.
227 Part 227. Rara diasuh Vanya.
228 Part 228. Tak Asing.
229 Part 229. Cinta yang lebih baik.
230 Part 230. Ekstra Sabar.
231 Part 231. Kesabaran Vanya.
232 Part 232. Hadiah berharga.
233 Part 233. Belum Halal.
234 Part 234. Keraguan.
235 Part 235. Modal nikah.
236 Part 236. Cinta buta.
237 Part 237. Arini bertemu Nenek.
238 Part 238. Tinggal bersama Nenek.
239 Part 239. Acara tukar cincin.
240 Part 240. Selangkah Menuju Halal.
241 Part 241. Luka lama.
242 Part 242. Penyelidikan.
243 Part 243. Kemana Davit?"
244 Part 244. Rencana Davit.
245 Part 245. Kemelut
246 Part 246. Pakai Cincinnya.
247 Part 247. Jangan sampai lepas kendali.
248 Part 248. Kado untuk Arini dan Davit.
249 Part 249. Hari H semakin dekat.
250 Part 250. Cinta jarak jauh.
251 Part 251. Pernikahan.
252 Part 252. Upaya Davit.
253 Part 253. Kubawa pengantinku pulang
254 Part 254. Resepsi.
255 Part 255. Cinta Abadi.
256 Part 256. Ketulusan cinta Davit.
257 Part 257. Istriku sayang, istriku manja.
258 Part 258. Bukan mimpi.
259 Part 259. Menuju rumah bersalin.
260 Part 260. Persalinan Dara dan Zara.
261 Part 261. Rahasia dimasa lalu.
262 Part 262. Seindah cahaya bintang.
263 Part 263. Berbahagia.
264 Part 264. Bom Waktu.
265 Part 265. Perjanjian
266 Part 266. Membawa Meysa.
267 Part 267. Kelembutan hati Zara.
268 Part 268. Perpisahan
269 Part 269. Kembali sepi
270 Part 270.Hari bahagia.
271 Part 271. Cemburu tanda cinta.
272 Part 272. Terungkap
273 Part 273. Vanya dan Ken.
274 Part 274. Ken jatuh cinta lagi.
275 Part 275. Hasil pemeriksaan.
276 Part 276. Kehamilan kedua.
277 Part 277. Pergi untuk selamanya.
278 Part 278. Lamaran Ken.
279 Part 279. Kerja keras Ken.
280 Part 280. Cinta Ken terbalas.
281 Part 281. Bertemu Calon Mertua.
282 Part 282. Namaku yang di panggil oleh mertua.
283 Part 283. Pernikahan Ken Dan Vanya.
284 Part 284. Menuju Nirwana.
285 Part 285. Kehadiran musuh besar.
286 Part 286. kondisi Arsena.
287 Part 287. kerinduan anak-anak.
288 Part 288. Salah satu metode jitu.
289 Part 289. Hukuman untuk Miko.
290 Part 290. Sayang selamanya.
291 Part 291. Bersama keluarga.
292 Part 292. Sudah sembuh.
293 Part 293. Maaf untuk Ken.
294 Part 294. Semoga Arini hamil.
295 Part 295. Kabar gembira lagi
296 Part 296. Pertemuan Kembali.
297 Part 297. Kedatangan Amert dan Zara.
298 Part 298. Anita dan Dokter Mark.
299 Part 299. Kelahiran bayi perempuan.
300 Part 300. Akhir cerita. (Promo karya baru)
301 Promosi karya. (Takdir cinta gadis cupu part 118)
Episodes

Updated 301 Episodes

1
Part 1. Prolog
2
Part 2.Jebakan
3
Part 3. Berhasil melarikan diri
4
Part 4. Pria sombong
5
Part 5. Dilema
6
Part 6. Lolos lagi
7
Part 7.Rencana Perjodohan
8
Part 8. Pra Nikah (aku benci pernikahan ini)
9
Part 9. Gaun pernikahan
10
Part 10. Cinta? Akan datang dengan sendirinya.
11
Part 11. Prosesi pernikahan.
12
Part 12. Tidur berteman tikus.
13
Part 13. Suamiku Si Sombong.
14
Part 14. Siapa Dia? pangeran penolong?
15
Part 15. Istriku, benarkah kau siap?
16
Part 16. Jangan sedih Girl, aku ada untukmu.
17
Part 17. kenapa anda cemburu? Tuan Ars.
18
Part 18. Aku mengkhawatirkan dia, tapi aku bukan suaminya.
19
Part 19. Derajatku sekelas ART di rumahmu.
20
Part 20. Kau bersama kekasihmu, aku bersama adikmu.
21
Part 21. "Tuan Ars, kau hanya malu mengakuinya."
22
Part 22. mengkawatirkanku ? atau mencintaiku?
23
Part 23. Sebagai istri tak dianggap.
24
Part 24. Jika itu terbaik.
25
Part 25. Belum berubah
26
Part26. Kau tak bisa dipercaya, Aku Menyerah.
27
Part 27. Kita beda kasta.
28
Part.28. Malam yang dingin, bikin panas.
29
Part 29. Aku sudah melihatnya. ternyata begitu indah.
30
Part 30. Kejutan untuk Si Manis
31
Part 31. Tergoda.
32
Part 32. Smile every time.
33
Part 33. Amarah Arsena.
34
Part 34. Layani aku dengan baik.
35
Part 35. Jeruk peras, bikin haus.
36
Part 36. Akal Bulus, Arsena.
37
Part 37. Malam kelam
38
Part 38. Sang Malaikat tak bersayap.
39
Part 39. You are my destiny ( Kamu akan aku perjuangkan)
40
Part 40. Kehilangan.
41
Part 41. Jauh dicari, dekat di peluk
42
Part 42. Tak seperti yang kau kira
43
Part 43. Cintai Aku dulu.
44
Part 44. Keras kepala juga.
45
Part 45. Aku tak biasa tanpamu.
46
Part 46. Menjadi lebih berharga, ketika jauh dimata.
47
Part 47. Imbalan yang pantas.
48
Part 48. Akankah ini yang disebut cinta?
49
Part 49. Bimbang
50
Part 50. Aku ingin memulai sekarang.
51
Part 51. Cinta tumbuh dan bersemi.
52
Part 52. Kejutan
53
Part 53. "Istriku, apa kau sedang cemburu?"
54
Part 54. Apa yang terjadi dengan tubuhku?
55
Part 55. Menggapai Surga Cinta
56
Part 56. Menggapai surga cinta 2
57
Part 57. Aku ingin menjadi satu-satunya.
58
Part58. Love you forever.
59
Part 59. Aku dimana?
60
Part 60. Siapa pelakunya?
61
Part 61. Andini, I am coming.
62
Part 62. Aku ingin dia hancur.
63
Part 63. Andini ditemukan.
64
Part 64. Selalu menjadi malaikat untuk Andini.
65
Part 65. bertahanlah.
66
Part 66. Kritis.
67
Part.67. Kembali untukmu.
68
Part 68. Amnesia.
69
Part 69. Rindu berat.
70
Part 70. Campur tangan mama.
71
Part 71. Honey moon.
72
Part 72.Putar balik.
73
Part 73. Karma Arsena.
74
Part 74. Penangkapan Lili.
75
Part 75. Mendadak peduli.
76
Part 76. Mempertemukan Miko dan Dara.
77
Part 77. Keputusan Miko.
78
Part 78. Keluarga bergerak cepat.
79
Part 79. Kado buat Miko.
80
Part 80. Istri ABG buat Miko.
81
Part 81. Kenyataan pahit.
82
Part 82. Tamu kawan lama
83
Part 83. Sasaran empuk.
84
Part 84. Pengakuan Mama.
85
Part 85. Ungkapan cinta
86
Part 86. Permohonan maaf Mama
87
Part 87. Malam hangat
88
Part 88. Suami prosesifku.
89
Part 89. Istri kecil bikin pusing.
90
Part 90. Dara yang lugu.
91
Part 91. Kepergok Mama.
92
Part 92. Cemburu.
93
Part 93. Modus tingkat Dewa.
94
part 94. Berikan saja hukuman ke dua itu.
95
Part 95. Miliki aku.
96
Part 96. Love story
97
Part 97. Akhirnya goooool.
98
Part 98. Manja.
99
Part 99. Gaun dari Mama.
100
Part 100. "Benarkah aku bisa hamil?"
101
Part 101. "Papa, aku hadir di rahim mama"
102
Part 102. Kado terindah dari istri tercinta.
103
Part 103. "Thanks you, Wife."
104
Part 104. Berbagi kebahagiaan.
105
Part 105. Cinta berlebihan.
106
Part 106. Perjuangan cinta Doni.
107
Part 107. Resmi menikah.
108
Part 108. Cemburu.
109
Part 109. Kejutan Dari Miko.
110
Part 110. Honey moon.
111
Part 111. Bumbu Cinta.
112
Part 112. Luluh
113
Part 113. Karena untuk Cinta.
114
Part 114. Cinta yang sempurna.
115
Part 115. Khawatir
116
Part 116. Senjata makan tuan
117
Part 117. Siapa pelakunya?
118
Part 118. Suara degup jantung Bayiku.
119
Part 119. Foto pernikahan.
120
Part 120. Bad Memories.
121
Part 121. Pencarian pertama.
122
Part 122. Sedikit lagi.
123
Part 123. Tersangka.
124
Part 124. Keputusan Arsena.
125
Part 125. Asal kita bersama.
126
Part 126. Pekerjaan baru.
127
Part 127. Resah
128
Part 128. Sehidup semati.
129
Part 129. Suami pencemburu.
130
Part 130. Wanita pencemburu vs Pria pencemburu.
131
Part 131. Segera hamil.
132
Part 132. Penyesalan
133
Part 133. Kondisi Mama.
134
Part 134. Kita jauhi ular.
135
Part 135. Kembali ke rumah besar.
136
Part 136. Mama telah siuman.
137
Part 137. Keluarga harmonis.
138
Part 138. Exciting sunday
139
Part 139. Diantara dua pilihan.
140
Part 140. Insecure.
141
Part 141. Dalam Dilema (Zara)
142
Part 142. Ternoda.
143
Part 143. Harus menikah.
144
Part 144. Miko kembali.
145
Part 145. Hancur.
146
Part 146. Semoga cinta kalian abadi.
147
Part 147. Zara kenapa?
148
Part 148. Malam pengantin baru.
149
Part 149. pelan-pelan, cinta akan mengerti
150
Part 150. Gara gara kecoak.
151
Part 151. Undangan misterius.
152
Part 152. Pilih aku atau dia.
153
Part 153. Malam yang indah.
154
Part 154. Perjalanan cinta.
155
Part 155. Kontraksi
156
Part 156. Hukum karma masih berlaku.
157
Part 157. Punya adik lagi.
158
Part 158. Semoga mimpi indah.
159
Part 159. Babi Twins akan launcing.
160
Part 160. Bayi bayi yang sehat.
161
Part 161. Aku hanya tidur.
162
Part 162. Keluarga kecil yang bahagia.
163
Part 163. Kaulah Bintang yang Kunanti.
164
Part 164. Miko vs Dara. (ungkapan terima kasih.)
165
Part 164. Tamu tak diundang.
166
Part 166. Ijinkan aku bekerja di sini
167
Part 167. Puasa 40 hari.
168
Part 168. Cinta mulai mengakar.
169
Part 169. Istriku hamil muda.
170
Part.170. Siapa yang paling hebat?
171
Part 171. Keluarga Atmaja.
172
Part 172. Adu kekuatan.
173
Part 173. Kelinci imut sok galak.
174
Part.174 Percayalah padaku, Nona.
175
Part 175. 'Perasaan apa ini?'
176
Part 176. Cantik sekali.
177
Part 177. Amarah Davit.
178
Part 178. Akhirnya Aku Menemukanmu.
179
Part 179. Davit yang malang.
180
Part 180. Berharap Hanya Mimpi.
181
Part 181. Tidak peka.
182
Part 182. Masih saja tidak peka.
183
Part 183. Pernyataan Cinta Seorang Nona.
184
Part 184. Perjuangan Arini.
185
Part 185. Perasaan yang terbalas.
186
Part 186. Ada Saingan
187
Part 187. Mulai saling merindukan.
188
Part 188. Resmi pacaran.
189
Part 189. Senam jantung.
190
Part. 190. Rencana Arsena.
191
Part 191. Universari kita.
192
Part 192. Pesta berlangsung.
193
Part 193. Harta berharga. (Pengumuman)
194
Part 194. Berasa malam pertama.
195
Part 195. Kau yang paling hebat.
196
Part 196. Semoga dugaan ku salah
197
Part 197. Konspirasi rahasia.
198
Part. 198. Terperangkap.
199
Part 199. Membela diri.
200
Part 200. Amarah yang disembunyikan.
201
Part 201. Semua karena cinta.
202
Part 202. Interogasi.
203
Part 203. Membuat janji.
204
Part 204. Aku belum kalah.
205
Part 205. Meyakinkan Arsena.
206
Part 206. Awal pengkhianatan.
207
Part 207. Taktik Licik.
208
Part 208. Sebuah syarat.
209
Part 209. Berpisah untuk sementara.
210
Part 210. Akan Rindu.
211
Part 211. Langkah awal.
212
Part 212. Pembalasan.
213
Part 213. Terbongkar
214
Part 214. Pengkhianatan Lili.
215
Part 215. Gebetan baru lagi.
216
Part 216. Perjuangan Davit.
217
Part 217. Reaksi keluarga.
218
Part 218. Restu.
219
Part 219. Sakit apa?"
220
Part 220. Meninggalkan pulau.
221
Part 221. Gara-gara pisang.
222
Part 222. Lili dan Ken.
223
Part 223. Mungkin belum saatnya.
224
Part 224. Happy Famili.
225
Part 225. Akting atau Sungguhan?
226
Part 226. Bayi besar.
227
Part 227. Rara diasuh Vanya.
228
Part 228. Tak Asing.
229
Part 229. Cinta yang lebih baik.
230
Part 230. Ekstra Sabar.
231
Part 231. Kesabaran Vanya.
232
Part 232. Hadiah berharga.
233
Part 233. Belum Halal.
234
Part 234. Keraguan.
235
Part 235. Modal nikah.
236
Part 236. Cinta buta.
237
Part 237. Arini bertemu Nenek.
238
Part 238. Tinggal bersama Nenek.
239
Part 239. Acara tukar cincin.
240
Part 240. Selangkah Menuju Halal.
241
Part 241. Luka lama.
242
Part 242. Penyelidikan.
243
Part 243. Kemana Davit?"
244
Part 244. Rencana Davit.
245
Part 245. Kemelut
246
Part 246. Pakai Cincinnya.
247
Part 247. Jangan sampai lepas kendali.
248
Part 248. Kado untuk Arini dan Davit.
249
Part 249. Hari H semakin dekat.
250
Part 250. Cinta jarak jauh.
251
Part 251. Pernikahan.
252
Part 252. Upaya Davit.
253
Part 253. Kubawa pengantinku pulang
254
Part 254. Resepsi.
255
Part 255. Cinta Abadi.
256
Part 256. Ketulusan cinta Davit.
257
Part 257. Istriku sayang, istriku manja.
258
Part 258. Bukan mimpi.
259
Part 259. Menuju rumah bersalin.
260
Part 260. Persalinan Dara dan Zara.
261
Part 261. Rahasia dimasa lalu.
262
Part 262. Seindah cahaya bintang.
263
Part 263. Berbahagia.
264
Part 264. Bom Waktu.
265
Part 265. Perjanjian
266
Part 266. Membawa Meysa.
267
Part 267. Kelembutan hati Zara.
268
Part 268. Perpisahan
269
Part 269. Kembali sepi
270
Part 270.Hari bahagia.
271
Part 271. Cemburu tanda cinta.
272
Part 272. Terungkap
273
Part 273. Vanya dan Ken.
274
Part 274. Ken jatuh cinta lagi.
275
Part 275. Hasil pemeriksaan.
276
Part 276. Kehamilan kedua.
277
Part 277. Pergi untuk selamanya.
278
Part 278. Lamaran Ken.
279
Part 279. Kerja keras Ken.
280
Part 280. Cinta Ken terbalas.
281
Part 281. Bertemu Calon Mertua.
282
Part 282. Namaku yang di panggil oleh mertua.
283
Part 283. Pernikahan Ken Dan Vanya.
284
Part 284. Menuju Nirwana.
285
Part 285. Kehadiran musuh besar.
286
Part 286. kondisi Arsena.
287
Part 287. kerinduan anak-anak.
288
Part 288. Salah satu metode jitu.
289
Part 289. Hukuman untuk Miko.
290
Part 290. Sayang selamanya.
291
Part 291. Bersama keluarga.
292
Part 292. Sudah sembuh.
293
Part 293. Maaf untuk Ken.
294
Part 294. Semoga Arini hamil.
295
Part 295. Kabar gembira lagi
296
Part 296. Pertemuan Kembali.
297
Part 297. Kedatangan Amert dan Zara.
298
Part 298. Anita dan Dokter Mark.
299
Part 299. Kelahiran bayi perempuan.
300
Part 300. Akhir cerita. (Promo karya baru)
301
Promosi karya. (Takdir cinta gadis cupu part 118)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!