Pinkan yang merasa nama nya disebut pun menoleh ke arah suara dan melihat verel yang menatap nya dengan tatapan meremehkan dan seperti sedang menjebaknya
Verel masih sama seperti dulu, selalu ingin melindungi Amrita, jika dia tahu bahwa ibu nya memiliki hubungan gelap dengan mantan tunangan ku, anak haram yang hanya beberapa tahun lebih tua dari nya, entah bagaimana perasaan nya nanti. ucap nya dalam hati dan melihat verel dengan datar
Pinkan pun langsung menyahuti perkataan adik tiri nya itu. Dia dengan bangganya memberikan sebuah kotak yang terikat pita di atasnya kepada Verel
"Hem. Tentu saja ada, ini ambillah! Kau harus memakainya, ya! Aku harus menabung selama setahun dan sangat menghemat uang jajanku untuk membelikanmu hadiah itu." ucap Pinkan membesarkan suara nya dengan sengaja agar seluruh tamu undangan yang hadir disitu mengetahui siapa sebenarnya Amrita
Verel membuka kotak itu. Dia melihat, ternyata Pinkan menghadiahinya sebuah jam. Jam itu tidak terlalu mahal. Pinkan sengaja memilih jam itu, karena dia ingin menunjukkan kalau dia hidup selama ini tidak seperti seorang putri dari keluarga kaya yang bisa menghabiskan uang
Untung saja saat tuan muda Rifqan mengantarku tadi. Aku memintanya untuk berhenti di sebuah toko. Dan, dengan sengaja memilihkan hadiah yang paling murah disana. Ahh, aku masih berhutang uang pada tuan muda itu, batin Pinkan
"Walau pun untuk mendapat kan uang itu aku harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu, tapi aku sangat berterima kasih kepada ibu, karena berkat itu aku bisa mengatur pengeluaran keuangan ku sendiri dengan baik." ucap Pinkan menimpali
Penuturan yang di lakukan oleh Pinkan itu sontak membuat semua orang terkejut dan seakan tidak percaya termasuk seseorang yang hanya berdiri di tengah keramaian itu dengan hanya mendengar kan tanpa ada niat untuk ikut campur.
Tidak ku sangka dia di keluarga cleotra ini mengalami hal seperti ini, Masalah dia di jual ke perdagangan organ itu saja sudah membuatku ingin segera membasmi orang seperti ibunya itu. Pantas saja dia membelikan barang yang paling murah, pasti karena dia takut tidak sanggup untuk menggantinya, ucap Rifqan dalam hati dan seakan tak percaya dengan apa yang sudah dia dengar
Amrita yang mendengar penuturan putri tiri nya itu pun semakin terkejut bukan main. Pasal nya selama ini putri tiri nya itu selalu menuruti dengan patuh apa yang ia katakan.
Mendengar perkataan putri tiri nya tadi dan melihat tatapan tajam yang di layangkan oleh putri tiri nya tadi pun, Amrita merasa bahwa putri tiri nya itu sudah sangat berubah
"Pinkan bukan kah kamu yang tidak ingin menghambur hambur kan uang, takut teman teman mu mengganggap mu pamer kekayaan, dan aku melakukan itu juga agar kamu menerima uang dengan tenang!" ucap Amrita berusaha membela diri
Aku yang dulu benar benar bodoh, selalu mempercayai apa yang dia katakan, dia dulu selalu berkata ayah tidak suka menghambur-hamburkan uang maka nya dia membuat aku merasakan susah nya mencari uang, dulu dia juga tidak membiarkan ku hadir di depan publik takut membuat malu keluarga cleotra, Sekarang sudah tidak perlu lagi, biarkan semua orang tahu bagaimana sikap Amrita yang sebenarnya padaku, lirih Pinkan dalam hati
"Aku tahu ibu, kamu membesar kan putri mu dengan miskin, tapi membesarkan putra kesayangan mu dengan kaya! Tapi, aku tidak masalah. Sungguh!" Pinkan mengatakan itu dengan tatapan memelas nya
"Aku tidak punya uang untuk membeli hadiah yang terlalu mahal untuk Verel. Bahkan uang yang ku pakai untuk membelikannya hadiah, bisa untuk aku makan setahun ke depan." ujarnya lagi membuat suasana semakin runyam.
"Kau sudah menghancurkan acaraku, Pinkan!" bisik Verel penuh penekanan
"Ah, maaf tamu-tamu yang hadir. Aku telah menganggu berjalannya acara, ya? Kalau begitu, aku akan mempersembahkan sebuah lagu untuk kalian, untuk menghilangkan suasana canggung disini." ucapnya sedikit berteriak
Kebetulan di acara itu terdapat sebuah band terkenal yang diundang langsung dari Mancanegara. Setelah melihat band itu Pinkan pun tersenyum penuh arti
"Boleh kah aku bernyanyi bersama dengan kalian?" dia mengatakan itu kepada anggota band tersebut
"Tentu saja boleh, nona. Silahkan duduk disini." jawab anggota band tersebut kompak. Mereka juga sudah menyaksikan pertunjukan tersembunyi yang dipersembahkan oleh Pinkan tadi, mereka juga merasa iba pada gadis malang itu
Dengan cepat Pinkan pun duduk di kursi yang ada di dekat piano itu dan langsung memainkan sebuah lagu. Alunan musik yang terdengar dari alunan piano yang di mainkan Pinkan itu pun sukses membuat semua orang yang berada disana terpanah mendengar nya
Mereka seakan terhipnotis dengan alunan musik yang sedang mereka dengar. Bahkan ada beberapa sebagian orang mulai berbisik bisik
"Ini lagu apa? kenapa tidak pernah mendengar nya, merdu sekali!" dan di jawab oleh teman nya yang lain."Iya benar sekali sangat merdu."
Bukan hanya para tamu yang penasaran dengan permainan Pinkan, bahkan anggota band yang berasal dari Mancanegara saja terkesima mendengar nya
Saat Pinkan sedang memainkan piano nya dengan sangat indah, ada sepasang mata yang melihat nya dengan sedikit takjub dengan bakat Pinkan
Dia adalah Rifqan. Ya, Rifqan lah seseorang yang sedari tadi memperhatikan pertunjukan yang di mainkan oleh pinkan
Rifqan tersenyum puas melihat Pinkan yang sedang memainkan piano itu yang menurut nya sangat menarik.
Dan orang pun mulai kembali berbisik bisik sesama rekan rekan mereka
"Seperti nya Pinkan cleotra bukan lah gadis bodoh seperti rumor yang terkenal di negara S ini!" ucap salah seorang wanita
"Mungkin selama ini dia hanya menyembunyikan bakat nya." ucap mereka lagi yang masih takjub dengan permainan Pinkan
Dibalik permainan Pinkan yang bagus ada dua pasang mata yang melihat itu dengan tangan terkepal dan seolah olah itu hal yang paling membuat mereka malu
Malam ini aku memang benar-benar sudah di permalukan oleh anak sialan ini, lihat saja kamu Pinkan, Lirih Amrita geram melihat ke arah Pinkan
Saat dia menatap Pinkan dengan tatapan geram, tidak sengaja dia menoleh ke arah seorang pria yang terlihat sedang menatap Pinkan dengan tatapan ketertarikan
"Ternyata ada tuan muda Rifqan disini. Bukankah sekretarisnya mengatakan kalau dia menolak undangan dari kami. Tapi, sebuah hal yang bagus juga dia datang. Tapi, kenapa tuan muda Rifqan menatap Pinkan dengan tatapan tertarik seperti itu?" ucap nya pelan
Verel pun melihat ke arah ibu nya yang melihat Pinkan dengan tatapan benci
"Sial! kamu menindas ibu ku lagi Pinkan!" ucap nya dengan marah
Dengan marah dan penuh kebencian nya verel mendatangi Pinkan yang sedang memainkan piano di hari penting ulang tahun nya itu
"Cukup, hentikan!" ucap verel memberhentikan Pinkan dari permainan piano nya
Dia menarik tangan Pinkan yang sedang duduk memainkan piano itu dengan kasar, lalu verel menarik rambut Pinkan yang panjang
"Kamu mana mungkin bisa main piano, kamu pasti sedang curang dengan cara menghidupkan rekaman di dekat sini kan! Iya kan? Cepat jawab aku."
"Verel lepaskan tangan mu, ku peringatkan jangan pernah sentuh aku dengan tangan kotor mu itu!" ucap Pinkan dengan tatapan tajam nya dan bersikap dengan tenang
Tamu yang hadir disana dibuat semakin terkejut melihat tingkah laku Verel yang berani kasar terhadap kakaknya sendiri. Mereka kembali mempertanyakan pola asuh Amrita selama ini
Rifqan yang melihat pemandangan di depan nya itu pun merasa tidak suka dan marah, dengan langkah cepat dan berwibawa dia mendatangi kakak adik yang sedang berseteru itu dan kemudian mencengkram dengan kuat tangan verel yang menarik rambut Pinkan
"Jika tuan muda cleotra tidak suka dengan hadiah nya, maka katakan saja!"
"Kenapa malah sengaja menyakiti orang lain?"ucap nya dengan hawa membunuh
Mendengar penuturan Rifqan, semua orang yang hadir pun berbisik bisik, ada yang memuji nya tampan secara terang terangan, ada juga yang merutuki kebodohan nya karena tidak menyadari kehadiran tuan muda Rifqan di tengah tengah mereka sedari tadi
Pinkan yang melihat aksi di depan nya ini pun terkejut setelah melihat seseorang yang lagi-lagi sudah membantu nya itu
Kenapa tuan muda Rifqan bisa ada disini? dan dia membantu ku lagi, itulah yang ada di pikiran Pinkan sekarang.
Verel yang merasakan tangan nya di cengkram dengan kuat seketika mengaduh sakit
"Aduh sakit, sakit!" keluhnya
"Ini tidak seberapa sakit dengan sikapmu yang mempermalukannya di depan umum seperti tadi!" ucap Rifqan pelan ditelinga Verel
"Maaf tuan muda Rifqan ... aku ... aku tidak bermaksud se..seperti itu." alihnya
Rifqan malah tidak mempedulikan ucapan dari pria di depannya itu, dia menghempas kan dengan kasar tangan yang ia cengkram itu
Melihat Pinkan yang sedang menatap nya dengan tatapan tanya itu pun ia lalu mendekati Pinkan dan tersenyum sangat manis di depan Pinkan
"Lagu yang kamu mainkan sungguh sangat indah. Sama seperti kamu." ucap nya sambil memainkan rambut panjang pinkan yang ditarik oleh verel tadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kok bapaknya diam aja Pinkan di kasari gitu ama Verel?
2025-02-24
0
Mara
Show time .... saat kalian memanen hasil tanaman kalian sendiri 😈😈😈
2023-03-08
0
Dimas Prayuga
wow keren...
lanjut thor...
2021-10-24
1