Kejutan Untuk Amrita II

Pinkan yang merasa nama nya disebut pun menoleh ke arah suara dan melihat verel yang menatap nya dengan tatapan meremehkan dan seperti sedang menjebaknya

Verel masih sama seperti dulu, selalu ingin melindungi Amrita, jika dia tahu bahwa ibu nya memiliki hubungan gelap dengan mantan tunangan ku, anak haram yang hanya beberapa tahun lebih tua dari nya, entah bagaimana perasaan nya nanti. ucap nya dalam hati dan melihat verel dengan datar

Pinkan pun langsung menyahuti perkataan adik tiri nya itu. Dia dengan bangganya memberikan sebuah kotak yang terikat pita di atasnya kepada Verel

"Hem. Tentu saja ada, ini ambillah! Kau harus memakainya, ya! Aku harus menabung selama setahun dan sangat menghemat uang jajanku untuk membelikanmu hadiah itu." ucap Pinkan membesarkan suara nya dengan sengaja agar seluruh tamu undangan yang hadir disitu mengetahui siapa sebenarnya Amrita

Verel membuka kotak itu. Dia melihat, ternyata Pinkan menghadiahinya sebuah jam. Jam itu tidak terlalu mahal. Pinkan sengaja memilih jam itu, karena dia ingin menunjukkan kalau dia hidup selama ini tidak seperti seorang putri dari keluarga kaya yang bisa menghabiskan uang

Untung saja saat tuan muda Rifqan mengantarku tadi. Aku memintanya untuk berhenti di sebuah toko. Dan, dengan sengaja memilihkan hadiah yang paling murah disana. Ahh, aku masih berhutang uang pada tuan muda itu, batin Pinkan

"Walau pun untuk mendapat kan uang itu aku harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu, tapi aku sangat berterima kasih kepada ibu, karena berkat itu aku bisa mengatur pengeluaran keuangan ku sendiri dengan baik." ucap Pinkan menimpali

Penuturan yang di lakukan oleh Pinkan itu sontak membuat semua orang terkejut dan seakan tidak percaya termasuk seseorang yang hanya berdiri di tengah keramaian itu dengan hanya mendengar kan tanpa ada niat untuk ikut campur.

Tidak ku sangka dia di keluarga cleotra ini mengalami hal seperti ini, Masalah dia di jual ke perdagangan organ itu saja sudah membuatku ingin segera membasmi orang seperti ibunya itu. Pantas saja dia membelikan barang yang paling murah, pasti karena dia takut tidak sanggup untuk menggantinya, ucap Rifqan dalam hati dan seakan tak percaya dengan apa yang sudah dia dengar

Amrita yang mendengar penuturan putri tiri nya itu pun semakin terkejut bukan main. Pasal nya selama ini putri tiri nya itu selalu menuruti dengan patuh apa yang ia katakan.

Mendengar perkataan putri tiri nya tadi dan melihat tatapan tajam yang di layangkan oleh putri tiri nya tadi pun, Amrita merasa bahwa putri tiri nya itu sudah sangat berubah

"Pinkan bukan kah kamu yang tidak ingin menghambur hambur kan uang, takut teman teman mu mengganggap mu pamer kekayaan, dan aku melakukan itu juga agar kamu menerima uang dengan tenang!" ucap Amrita berusaha membela diri

Aku yang dulu benar benar bodoh, selalu mempercayai apa yang dia katakan, dia dulu selalu berkata ayah tidak suka menghambur-hamburkan uang maka nya dia membuat aku merasakan susah nya mencari uang, dulu dia juga tidak membiarkan ku hadir di depan publik takut membuat malu keluarga cleotra, Sekarang sudah tidak perlu lagi, biarkan semua orang tahu bagaimana sikap Amrita yang sebenarnya padaku, lirih Pinkan dalam hati

"Aku tahu ibu, kamu membesar kan putri mu dengan miskin, tapi membesarkan putra kesayangan mu dengan kaya! Tapi, aku tidak masalah. Sungguh!" Pinkan mengatakan itu dengan tatapan memelas nya

"Aku tidak punya uang untuk membeli hadiah yang terlalu mahal untuk Verel. Bahkan uang yang ku pakai untuk membelikannya hadiah, bisa untuk aku makan setahun ke depan." ujarnya lagi membuat suasana semakin runyam.

"Kau sudah menghancurkan acaraku, Pinkan!" bisik Verel penuh penekanan

"Ah, maaf tamu-tamu yang hadir. Aku telah menganggu berjalannya acara, ya? Kalau begitu, aku akan mempersembahkan sebuah lagu untuk kalian, untuk menghilangkan suasana canggung disini." ucapnya sedikit berteriak

Kebetulan di acara itu terdapat sebuah band terkenal yang diundang langsung dari Mancanegara. Setelah melihat band itu Pinkan pun tersenyum penuh arti

"Boleh kah aku bernyanyi bersama dengan kalian?" dia mengatakan itu kepada anggota band tersebut

"Tentu saja boleh, nona. Silahkan duduk disini." jawab anggota band tersebut kompak. Mereka juga sudah menyaksikan pertunjukan tersembunyi yang dipersembahkan oleh Pinkan tadi, mereka juga merasa iba pada gadis malang itu

Dengan cepat Pinkan pun duduk di kursi yang ada di dekat piano itu dan langsung memainkan sebuah lagu. Alunan musik yang terdengar dari alunan piano yang di mainkan Pinkan itu pun sukses membuat semua orang yang berada disana terpanah mendengar nya

Mereka seakan terhipnotis dengan alunan musik yang sedang mereka dengar. Bahkan ada beberapa sebagian orang mulai berbisik bisik

"Ini lagu apa? kenapa tidak pernah mendengar nya, merdu sekali!" dan di jawab oleh teman nya yang lain."Iya benar sekali sangat merdu."

Bukan hanya para tamu yang penasaran dengan permainan Pinkan, bahkan anggota band yang berasal dari Mancanegara saja terkesima mendengar nya

Saat Pinkan sedang memainkan piano nya dengan sangat indah, ada sepasang mata yang melihat nya dengan sedikit takjub dengan bakat Pinkan

Dia adalah Rifqan. Ya, Rifqan lah seseorang yang sedari tadi memperhatikan pertunjukan yang di mainkan oleh pinkan

Rifqan tersenyum puas melihat Pinkan yang sedang memainkan piano itu yang menurut nya sangat menarik.

Dan orang pun mulai kembali berbisik bisik sesama rekan rekan mereka

"Seperti nya Pinkan cleotra bukan lah gadis bodoh seperti rumor yang terkenal di negara S ini!" ucap salah seorang wanita

"Mungkin selama ini dia hanya menyembunyikan bakat nya." ucap mereka lagi yang masih takjub dengan permainan Pinkan

Dibalik permainan Pinkan yang bagus ada dua pasang mata yang melihat itu dengan tangan terkepal dan seolah olah itu hal yang paling membuat mereka malu

Malam ini aku memang benar-benar sudah di permalukan oleh anak sialan ini, lihat saja kamu Pinkan, Lirih Amrita geram melihat ke arah Pinkan

Saat dia menatap Pinkan dengan tatapan geram, tidak sengaja dia menoleh ke arah seorang pria yang terlihat sedang menatap Pinkan dengan tatapan ketertarikan

"Ternyata ada tuan muda Rifqan disini. Bukankah sekretarisnya mengatakan kalau dia menolak undangan dari kami. Tapi, sebuah hal yang bagus juga dia datang. Tapi, kenapa tuan muda Rifqan menatap Pinkan dengan tatapan tertarik seperti itu?" ucap nya pelan

Verel pun melihat ke arah ibu nya yang melihat Pinkan dengan tatapan benci

"Sial! kamu menindas ibu ku lagi Pinkan!" ucap nya dengan marah

Dengan marah dan penuh kebencian nya verel mendatangi Pinkan yang sedang memainkan piano di hari penting ulang tahun nya itu

"Cukup, hentikan!" ucap verel memberhentikan Pinkan dari permainan piano nya

Dia menarik tangan Pinkan yang sedang duduk memainkan piano itu dengan kasar, lalu verel menarik rambut Pinkan yang panjang

"Kamu mana mungkin bisa main piano, kamu pasti sedang curang dengan cara menghidupkan rekaman di dekat sini kan! Iya kan? Cepat jawab aku."

"Verel lepaskan tangan mu, ku peringatkan jangan pernah sentuh aku dengan tangan kotor mu itu!" ucap Pinkan dengan tatapan tajam nya dan bersikap dengan tenang

Tamu yang hadir disana dibuat semakin terkejut melihat tingkah laku Verel yang berani kasar terhadap kakaknya sendiri. Mereka kembali mempertanyakan pola asuh Amrita selama ini

Rifqan yang melihat pemandangan di depan nya itu pun merasa tidak suka dan marah, dengan langkah cepat dan berwibawa dia mendatangi kakak adik yang sedang berseteru itu dan kemudian mencengkram dengan kuat tangan verel yang menarik rambut Pinkan

"Jika tuan muda cleotra tidak suka dengan hadiah nya, maka katakan saja!"

"Kenapa malah sengaja menyakiti orang lain?"ucap nya dengan hawa membunuh

Mendengar penuturan Rifqan, semua orang yang hadir pun berbisik bisik, ada yang memuji nya tampan secara terang terangan, ada juga yang merutuki kebodohan nya karena tidak menyadari kehadiran tuan muda Rifqan di tengah tengah mereka sedari tadi

Pinkan yang melihat aksi di depan nya ini pun terkejut setelah melihat seseorang yang lagi-lagi sudah membantu nya itu

Kenapa tuan muda Rifqan bisa ada disini? dan dia membantu ku lagi, itulah yang ada di pikiran Pinkan sekarang.

Verel yang merasakan tangan nya di cengkram dengan kuat seketika mengaduh sakit

"Aduh sakit, sakit!" keluhnya

"Ini tidak seberapa sakit dengan sikapmu yang mempermalukannya di depan umum seperti tadi!" ucap Rifqan pelan ditelinga Verel

"Maaf tuan muda Rifqan ... aku ... aku tidak bermaksud se..seperti itu." alihnya

Rifqan malah tidak mempedulikan ucapan dari pria di depannya itu, dia menghempas kan dengan kasar tangan yang ia cengkram itu

Melihat Pinkan yang sedang menatap nya dengan tatapan tanya itu pun ia lalu mendekati Pinkan dan tersenyum sangat manis di depan Pinkan

"Lagu yang kamu mainkan sungguh sangat indah. Sama seperti kamu." ucap nya sambil memainkan rambut panjang pinkan yang ditarik oleh verel tadi

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kok bapaknya diam aja Pinkan di kasari gitu ama Verel?

2025-02-24

0

Mara

Mara

Show time .... saat kalian memanen hasil tanaman kalian sendiri 😈😈😈

2023-03-08

0

Dimas Prayuga

Dimas Prayuga

wow keren...
lanjut thor...

2021-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Kebaikan
3 Kejutan Untuk Amrita
4 Kejutan Untuk Amrita II
5 Penculikan
6 Penyelamatan Oleh Tuan Muda
7 Apakah Tuan Muda Jatuh Cinta?
8 Minta Tolong
9 Tuduhan Ayah
10 Jebakan Tuan Muda
11 Bertemu Kiara
12 Salah Paham
13 Orang Suruhan Amrita
14 Kecemasan Rifqan
15 Hukuman Kecil
16 Tamu Tak di Undang
17 Menagih Janji
18 Taman Bermain
19 Pulang Ke Rumah
20 Bertemu Calon Mertua
21 Sandiwara Anya
22 Sandiwara Nenek Sihir
23 Sang Ahli Racun
24 Mencoba Memberitahu Ayah
25 Raka
26 Penyakit Langka?
27 Pengakuan Rifqan
28 Pertemuan Dua Pasangan
29 Patra Mulai Jatuh Cinta
30 Undangan Dari Camer
31 Bertemu Camer II
32 Kiara Bodoh
33 Mengunjungi Ayah
34 Perubahan Sikap Verel
35 Mulai Hilang Nya Rifqan
36 Kejujuran Pinkan
37 Mengerjai Dharma
38 Undangan Makan Malam
39 Teman Masa Kecil Rifqan
40 Kepulangan Rifqan
41 Salah Paham Yang Berlanjut
42 Foto Siapa
43 Sesuatu Yang Tak Diharapkan
44 Mimpi Buruk
45 Ancaman Vini
46 Curahan Hati Kiara
47 Penculikan II
48 Kecemasan
49 Sadar
50 Bingung
51 Rumor yang tidak baik
52 Pertengkaran
53 Nasi Goreng
54 Bertemu Buaya Amazon
55 Faruq Company
56 Wajah Dibalik Foto Buram
57 Kembali Ke Kampus
58 Rifqan Ngambek
59 Kenyataan Menyakitkan
60 Pura-pura Mabuk
61 Pacaran Diam-diam?
62 Percobaan Perjodohan
63 Pernyataan Pada Media
64 Kemarahan
65 Walinya Atau Pacarnya
66 Hasil Tes DNA
67 Merekam
68 Terkuaknya Dendam Lama
69 Kedatangan Dharma
70 Mr. Spy
71 Hari Penting
72 Rencana
73 Perjalanan
74 Siapa Dia
75 Cerita Demi Cerita
76 Rayuan Maut
77 Gara-Gara Jagung
78 Kembali Ke Habitat
79 Kabar Burung
80 Galau
81 Kejutan Kecil
82 Mengejutkan
83 Penasaran
84 Bukti Besar
85 Meminta Restu
86 Kenangan Masa Lalu
87 Apakah Teror?
88 Pembukaan Cafe
89 Syarat
90 Maaf!
91 Saling Memaafkan
92 Tertangkap Basah
93 Lamaran Dadakan
94 Hari Pernikahan
95 Menemui Musuh
96 MALAM PANJANG
97 Kejutan Untuk Sang Istri
98 Kabar Buruk
99 Akhir kisah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Kebaikan
3
Kejutan Untuk Amrita
4
Kejutan Untuk Amrita II
5
Penculikan
6
Penyelamatan Oleh Tuan Muda
7
Apakah Tuan Muda Jatuh Cinta?
8
Minta Tolong
9
Tuduhan Ayah
10
Jebakan Tuan Muda
11
Bertemu Kiara
12
Salah Paham
13
Orang Suruhan Amrita
14
Kecemasan Rifqan
15
Hukuman Kecil
16
Tamu Tak di Undang
17
Menagih Janji
18
Taman Bermain
19
Pulang Ke Rumah
20
Bertemu Calon Mertua
21
Sandiwara Anya
22
Sandiwara Nenek Sihir
23
Sang Ahli Racun
24
Mencoba Memberitahu Ayah
25
Raka
26
Penyakit Langka?
27
Pengakuan Rifqan
28
Pertemuan Dua Pasangan
29
Patra Mulai Jatuh Cinta
30
Undangan Dari Camer
31
Bertemu Camer II
32
Kiara Bodoh
33
Mengunjungi Ayah
34
Perubahan Sikap Verel
35
Mulai Hilang Nya Rifqan
36
Kejujuran Pinkan
37
Mengerjai Dharma
38
Undangan Makan Malam
39
Teman Masa Kecil Rifqan
40
Kepulangan Rifqan
41
Salah Paham Yang Berlanjut
42
Foto Siapa
43
Sesuatu Yang Tak Diharapkan
44
Mimpi Buruk
45
Ancaman Vini
46
Curahan Hati Kiara
47
Penculikan II
48
Kecemasan
49
Sadar
50
Bingung
51
Rumor yang tidak baik
52
Pertengkaran
53
Nasi Goreng
54
Bertemu Buaya Amazon
55
Faruq Company
56
Wajah Dibalik Foto Buram
57
Kembali Ke Kampus
58
Rifqan Ngambek
59
Kenyataan Menyakitkan
60
Pura-pura Mabuk
61
Pacaran Diam-diam?
62
Percobaan Perjodohan
63
Pernyataan Pada Media
64
Kemarahan
65
Walinya Atau Pacarnya
66
Hasil Tes DNA
67
Merekam
68
Terkuaknya Dendam Lama
69
Kedatangan Dharma
70
Mr. Spy
71
Hari Penting
72
Rencana
73
Perjalanan
74
Siapa Dia
75
Cerita Demi Cerita
76
Rayuan Maut
77
Gara-Gara Jagung
78
Kembali Ke Habitat
79
Kabar Burung
80
Galau
81
Kejutan Kecil
82
Mengejutkan
83
Penasaran
84
Bukti Besar
85
Meminta Restu
86
Kenangan Masa Lalu
87
Apakah Teror?
88
Pembukaan Cafe
89
Syarat
90
Maaf!
91
Saling Memaafkan
92
Tertangkap Basah
93
Lamaran Dadakan
94
Hari Pernikahan
95
Menemui Musuh
96
MALAM PANJANG
97
Kejutan Untuk Sang Istri
98
Kabar Buruk
99
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!