Keesokan harinya, Pinkan sudah terbangun. Dia sudah merasakan sehat dan merasa sangat segar. Rifqan masuk dengan membawa sebuah nampan yang tersusun sepotong roti dan susu hangat
"Makanlah dulu. Setelah itu, aku akan mengantarmu pulang." ucapnya
"Apakah anda yang membuat ini?" tanya Pinkan sengaja
"Bukan. Teman-teman ku membeli sarapan. Dan, itu kelebihan. Jadi, aku memberikannya untukmu." kilah Rifqan. Dia menggelengkan kepalanya cepat
"Oh. Aku makan, ya?" Pinkan meminta izin. Tapi sebelum mengatakan itu, dia sudah lebih dulu menggigit rotinya
Padahal, itu memang disediakan olehnya. Rifqan dengan sengaja menyuruh bawahannya untuk membelikan roti itu. Dia beralibi untuknya. Padahal, roti itu akan diberikan untuk wanita yang baru saja ditemuinya
"Kau tidak takut ku racuni? Tidak ada kewaspadaan sama sekali pada dirimu."
"Aku tidak takut. Kalau anda berniat jahat padaku, anda pasti akan membunuhku dari semalam. Tapi, nyatanya anda lah yang mengobati saya." jelasnya sambil menaikkan sebelah tangannya yang diinfus
Dia tidak tahu, karena aku lah dia menjadi demam seperti itu. Bahkan, nyaris terkena Hipotermia. Tentu saja, aku harus bertanggung jawab, batin Rifqan
Awalnya, dia memang merasa bersalah pada wanita di hadapannya itu. Tapi, baru sehari mereka bertemu. Entah kenapa, jantung Rifqan menjadi seperti tidak normal setiap kali berbicara dengan wanita ini
"Hem! Kenapa kamu ada di hotel itu, bersama para preman gadungan penjual organ tubuh manusia itu?" tanya Rifqan berpura-pura tidak tahu
Uhuk-uhuk
Pinkan malah tersedak dengan susu yang dia minum. Dia tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan pria ini. Dia cukup malu untuk mengatakan masalah internalnya, kalau dia berseteru dengan ibu tirinya dan dijual oleh ibu tirinya. Tapi, mau tidak mau, dia tetap harus mengatakan yang sebenarnya
"Aku dijual oleh ibu tiriku untuk menjadi budak s*x mereka. Setelah itu, mereka akan mengambil organ dalam ku untuk diperjual belikan." ucapnya pelan. Dalam hatinya, dia sudah bergidik ngeri
"Ayo laporkan ibumu itu. Dia sudah berkomplot dengan para preman itu. Kita bisa menghukumnya dengan memenjarakannya seumur hidup, atau memberikannya hukuman mati!" ujar Rifqan dengan api amarah yang sudah bergejolak
"Tidak, tidak perlu. Kita tidak usah melaporkan ibuku." sanggah Pinkan
"Kenapa? Kau masih ingin dijual menjadi budak s*x lagi oleh ibumu?" tanya Rifqan dengan mutlak
Pinkan lagi-lagi tersedak susu yang sedang dia minum. Dia juga bingung untuk menjawab pertanyaan pria di depannya ini. Pria yang berada di depannya sekarang, terlalu pintar! Jadi, pasti susah untuk dibohongi
Apakah dia harus mengatakan kalau dia terlahir kembali? Tidak bisa! Yang ada, bukannya diantarkan pulang, bisa-bisa dia malah mengantarkannya ke rumah sakit jiwa
"Bukan begitu, tuan! Aku akan membalaskan semua padanya dengan caraku sendiri. Anda tenang saja." ucap Pinkan berusaha menenangkan
"Ya sudah. Segera habiskan sarapan mu." titahnya
Setelah selesai sarapan. Rifqan mengantar wanita itu pulang. Tidak sampai tepat di depan rumahnya. Karena Pinkan hanya minta diantarkan sampai di pertigaan jalan dekat rumahnya
"Terima kasih, tuan!" ucapnya
"Hey, tunggu!" teriak Rifqan
Pinkan berbalik dan sedikit menunduk untuk bisa melihat wajah Rifqan. Dia mengerutkan alisnya seakan sedang bertanya
"Kau tidak mau ponselmu lagi?" tanyanya sambil menggoyangkan benda pipih ditangannya
"Tentu saja mau." Pinkan berusaha merebut, tapi langsung ditarik oleh Rifqan
"Tunggu sebentar." Rifqan mulai mengetikkan sesuatu ke ponsel yang lain yang dipegangnya. Setelah itu dia mencoba mengecek dengan mencoba menelpon ke ponsel milik Pinkan
"Selesai! Ingat selalu penyelamatmu!" ucapnya sambil memberikan ponsel itu pada pemiliknya. Setelah itu dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi
"Aku kira dia tulus saat membantuku." gumamnya lirih
Tapi dia tidak mau memikirkannya lagi. Dia berjalan pulang untuk memberikan kejutan kepada Amrita dengan keselamatannya sekarang
Setelah sampai di rumah nya, Pinkan melihat ada keramaian dirumah nya seperti ada sebuah acara yang sedang berlangsung dirumah itu. Dia berusaha mengingat-ingat hari penting apa hari ini
Benar! Aku ingat hari ini adalah acara ulang tahun anak kesayangan ibu tiri ku Amrita, Verel Cleotra. Pasti ada banyak orang kelas atas yang di undang, batin Pinkan.
Pinkan tersenyum puas karena merasa takdir sangat mendukung nya saat ini dan merasa ini adalah kesempatan bagus untuk selangkah membalaskan dendam kepada ibu tiri nya itu
"Itu adalah letak kamarku!" ucap Pinkan pada diri nya sendiri. Ya, Pinkan memasuki kamar nya dengan memanjat tembok untuk naik ke lantai dua dimana kamar nya berada
"Kamar ku masih seperti semula, setelah menjual ku, Amrita belum sempat menguasai kamar ku karena masih disibukkan dengan party anak kesayangan nya itu." ucap nya sambil melihat ke sekeliling kamar nya.
Kamar Pinkan tidak terlalu besar dengan nuansa putih abu abu, sesuai dengan diri nya yang tidak terlalu mencolok dan ingin ketenangan. Dia langsung menuju ke arah lemari nya dan mengambil sebuah gaun berwarna coklat muda dan langsung memakai nya , rambut nya hanya di biarkan tergerai begitu saja tapi sudah membuat Pinkan terlihat sangat cantik
Amrita aku datang kembali untuk membalaskan semua penderitaan ku dulu untuk mu, batin Pinkan dengan penuh semangat
Setelah merasa dia sudah berpenampilan dengan sempurna, dia pun turun dengan penuh percaya diri. Tidak ada yang menyadari keberadaan Pinkan, karena semua orang di sibukkan dengan kata kata sanjungan untuk Verel Cleotra.
"Selamat malam ibu ku, Amrita." Pinkan mengucapkan itu dengan senyuman yang mengambang di wajah cantik nya, Sontak saja suara Pinkan itu membuat Amrita yang sedang berbincang bincang dengan rekan nya dan saling memuji satu sama lain itu terkejut
Pasal nya, menurutnya Pinkan pasti lah sudah tiada karena sudah dia jual ke perdagangan manusia untuk dijadikan budak s*x sesaat mereka dan akan di ambil orang dalam nya untuk diperjual belikan ke luar negeri. Dunia ini memang sangat mengerikan
Dia membalikkan badannya untuk memastikan suara yang mirip dengan putri tirinya. Dan, dia melihat, memang benar Pinkan yang hadir disana. Membuat dia tambah terkejut sampai-sampai dia menumpahkan minuman yang sedang dia pegang ke tamu yang sedang berdiri di depan nya
Kenapa dia bisa berada disini? Tadi sore aku sendiri yang mengantar dan menyaksikan dia sudah dijual pada sekumpulan preman itu. Harus nya sekarang dia sudah di permainkan sampai mati oleh sekumpulan preman itu, dan tidak ada yang akan berebut harta warisan dengan Verel kedepannya, batin Amrita melihat Pinkan dengan kesal
Ayah Pinkan yang melihat kehadiran Pinkan pun tersenyum karena dia tidak mengetahui apa yang sebenar nya terjadi kepada putri kesayangan nya itu, dia menepuk bahu Verel yang sama terkejut nya dengan ibu nya Amrita
"Verel, ibu mu tadi baru saja mengatakan kakak mu marah dan pergi dari rumah." ucap ayah nya yang tersenyum
"Ayah baru akan mencari nya setelah pesta selesai, tapi ternyata kakak mu sudah kembali sebelum pesta selesai." Raka melihat putrinya dengan tersenyum yang mengembang
"Iya yah, baik sekali." jawab Verel dengan menggemeretakkan giginya
Verel tersenyum sinis karena melihat kedatangan kakak nya itu di pesta ulang tahun nya, dia merencanakan sesuatu untuk membuat Pinkan malu.
Pinkan menyadari tatapan jahil dari adik tiri nya itu, dan dia pun juga melayangkan tatapan tajam nya kepada ibu dan anak yang sedang berdiri berdampingan itu.
Amrita aku kembali, Pinkan yang dulu polos itu sekarang sudah tidak ada lagi , aku tidak akan membiarkan kalian ibu dan anak menghancurkan keluarga Cleotra, sekarang aku akan menjaga keluarga Cleotra, juga melindungi ayah ku.
Tanpa di sadari oleh Pinkan ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan Pinkan dan tersenyum ngeri
Ternyata disini aku bisa bertemu dengan nya, kelihatan nya malam ini akan sangat menarik, aku ingin lihat, dia membalaskannya dengan cara apa, batin orang itu
"Adik kesayangan ku hari ini berulang tahun, Ibu mengapa tidak memberitahu ku lebih awal?" Dia mengatakan itu dengan tersenyum sinis dan berpura pura menyedihkan
"Sore tadi masih memberikan ku obat tidur agar aku tidur lebih lama," Dia tersenyum sinis lalu melanjutkan ekspresi memelas nya dengan sangat menyedihkan
"Untung saja aku bangun lebih awal, kalau tidak apakah aku akan melewati pesta ulang tahun adikku sendiri?" ucap Pinkan dengan suara yang dibuat buat
Amrita terkejut mendengar penuturan Pinkan yang di rasa nya sedikit berbeda dari biasa nya, dan penuturan itu pun sukses membuat Amrita malu di depan rekan rekan nya
"Mana.. mana mungkin, Tapi Pinkan, bukankah dua hari ini kamu selalu mengeluhkan jika kamu sedang kurang sehat, dan aku membiarkan mu untuk tidur lebih lama."
Amrita juga berakting seolah olah dia adalah ibu tiri yang baik bagi Pinkan, dengan tersenyum canggung dia pun kembali menimpali
"Kalau masalah ucapan untuk adikmu, kamu kan bisa mengucapkannya kapan saja. Kita satu keluarga selalu saling mengerti." Amrita menimpali
Ayah Pinkan yang mendengar itu pun bingung dengan percakapan mereka. Dia merasa ucapan Amrita tadi berbeda dengan yang dia katakan sekarang
Bukan kah Amrita mengatakan kalau Pinkan pergi dari rumah, kenapa sekarang malah jadi istirahat dirumah, tampak nya aku harus berbicara dengan Amrita
"Ahhh, jadi keluarga tidak di perbolehkan menghadiri acara ini ya?" Masih dengan ekspresi yang dibuat-buat menyedihkan sedemikian rupa
"Kalau begitu aku permisi, maaf karena telah menganggu acara kalian." ucap nya dan mulai melangkahkan kaki nya.
Seakan tamu yang hadir di acara itu percaya apa yang di ucap kan Pinkan, mereka pun mulai berbisik bisik tentang Amrita
"Ah kasihan sekali Pinkan, seperti nya ada yang tidak beres ya."
"Sepertinya dia diperlakukan tidak layak di rumah ini." ucap yang lainnya
Karena Amrita mendengar desas desus yang dibisikkan para tamu undangan itu, Amrita jadi tersenyum canggung dan bingung harus menanggapi bagaimana
"Bukan begitu, Pinkan bisa hadir di acara Verel, tentu saja hal yang sangat baik." Amrita melihat Pinkan dengan tatapan yang sulit di artikan
"Sekarang waktu nya adik mu memotong kue, kemari lah kita potong bersama-sama." ucap Amrita untuk mengalihkan perhatian
"Ahhh tidak tidak ibu, sedari kecil kan ibu selalu memperingatkan aku untuk tidak menyentuh apa pun milik Verel," Jawab Pinkan dengan wajah yang dibuat seperti ketakutan
"Apa lagi ini aku harus memotong kue ulang tahun nya. Nanti ibu pasti akan menghukum ku!" Ucap nya lagi dengan menekan kata menghukum dan melayangkan tatapan membunuh nya ke arah Amrita
Amrita yang melihat tatapan itu pun sedikit takut dan gemetar. Baru kali ini dia melihat tatapan tajam seorang Pinkan Cleotra. Selama ini, dia hanya melihat tatapan sendu, sedih dan merintih di mata gadis itu
Tatapan gadis ini apa yang terjadi, kenapa ada perasaan menekan yang begitu kuat, apakah dia masih gadis bodoh yang ku kenal dulu, batin Amrita yang merasa Pinkan hari ini berbeda
Ayah Pinkan yang melihat suasana yang mencekam tapi tidak mengerti langsung angkat bicara. Dia tidak mau suasana ini menjadi canggung
Lalu sang ayah memanggil anak nya."Sini Pinkan berdiri disamping ayah, nanti nyanyikan lagu untuk verel bersama dengan ayah ya."ucap ayah nya berusaha mencairkan suasana
"Baik ayah." Pinkan langsung menerima ajakan ayah nya dan pergi bersama dengan tertawa bahagia,
Sedangkan Amrita masih berdiri mematung seakan tak percaya dengan apa yang sudah ia alami tadi
Verel yang melihat ibu nya itu langsung menatap Pinkan dengan tatapan benci dan menghampiri ibu nya.
Dia kembali menatap Pinkan yang sedang tertawa dengan ayah nya dengan tatapan benci.
Pinkan cleotra! berani nya kamu menindas ibu ku !! Awas saja kamu! batin Verel sambil mengepalkan tangannya
Lalu dia menghampiri Pinkan untuk berencana membuat Pinkan malu dengan meminta kado yang istimewa dari kakaknya. Dia tahu, pasti Pinkan tidak menyiapkan apapun untuknya
"Kakak hari ini ulang tahun ku, kamu menyiapkan kado apa untuk ku? Biasa nya ibu memberikan uang jajan yang banyak untuk mu, kado yang kamu siap kan pasti lah tidak biasa kan?" Dia pun mengatakan itu dengan seringaian tipis di bibir nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Mara
Jangan2 verel bukan anak kandung....anak dari pria lain 😐
2023-03-08
0
Lisa Halik
semangat ni thor
2022-06-05
0
🌷Tuti Komalasari🌷
sadis juga ibu tiri dan anaknya...😡😡
2022-01-02
1