Bab 4 " Ulang Tahun Nagin

Pada pagi hari, seperti biasa Bay harus pergi ke kantor. Bay selalu melupakan sarapan paginya. Padahal Nagin selalu tepat waktu untuk menyiapkan sarapannya.

Nagin selalu mengingatkan agar tuannya itu sarapan terlebih dahulu, tetapi Bay tetap saja menolak. Ya...masalah sarapan memang Bay selalu mengabaikannya. Pria tampan itu tidak terbiasa dengan sarapan pagi.

Hari ini, Nagin hanya diam membisu melihat tuannya itu. Padahal masih banyak waktu untuk tuannya itu sarapan. Bay sibuk dengan ponselnya, sedangkan Nagin sibuk membersihkan ruang tamu. Dan akhirnya Bay pun pergi kekantor dengan perut yang kosong.

Setibanya dikantor, Bay tidak fokus untuk bekerja, ia selalu memikirkan Nagin. Ia merasa iba dan kasihan kepada Nagin, gadis yang malang itu sama sekali sangat memprihatinkan. Nagin sama sekali tidak ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Bay tak habis pikir, apa yang akan ia lakukan agar pembantunya itu sedikit bahagia. Tak berapa lama, Andre datang keruangan Bay, Andre adalah staf dikantor tersebut. Andre melihat Bay melamun. Apakah Bay ada masalah? Pikir Andre. Andre pun menyapa Bay.

" Selamat pagi Pak Bay ?"

Bay atasannya itu masih saja melamun. Kelihatan di raut wajahnya, sepertinya Bay dalam kesedihan.

" Pak Bay ??hallo Pak Bay ?"

" Ohh ya Ndre, maaf. Ehhhhhmm ada apa ya? apakah ada yang bisa saya bantu? ada yang perlu di tanda tangani?"

" Apakah bapak kurang sehat? " Tanya Andre.

" Ga Ndre, saya baik - baik aja kok."

" Oh begitu pak. Baiklah pak ini berkas yang harus bapak periksa."

" Ndre, saya mau nanya sama kamu?"

" Ya boleh . Mau nanya apa pak?"

" Ehhhmmm.....ga jadi dehh. Maaf ya Ndre. Oh ya, nanti berkasnya kalau sudah selesai, saya kabari kamu ya?".

" Baik pak, permisi pak ".

Andre merasa heran melihat atasannya itu. Tidak seperti biasa pak Bay seperti itu. Sepertinya ada yang disembunyikan pak Bay.

Pukul 09.12 Wib, Bay pergi meninggalkan kantor, ia sangat buru - buru sekali. Ia hanya menitip pesan pada sekretarisnya kalau ia pergi sebentar.

Sekretarisnya pun heran melihat tingkah pak Bay. Tidak biasanya pak Bay pergi meninggalkan kantor, kalau tidak masalah pekerjaan.

Bay pergi ke salah satu mall, ia mencari toko penjual ponsel. Ya..karena hari ini Nagin berulang tahun.

Bay ingin memberikan hadiah sebuah ponsel untuk Nagin. Sesampainya di toko ponsel, ia langsung meminta petugas toko untuk mencarikan ponsel yang ia mau. Dan akhirnya ponsel sesuai keinginan Bay pun ketemu dan Bay minta supaya dibungkus dengan rapi.

Bay merasa senang. Ia ingin memberikan ponsel itu kepada Nagin. Ketika ia hendak keluar, ia melihat sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan. Sang wanitanya hari ini juga berulang tahun. Bay tak sengaja mendengar percakapan mereka. Si pria itu mengatakan kalau nanti malam mereka akan berkencan.

Bay, ya....Bay Hardinata, sama sekali tidak pernah berkencan dengan seorang wanita. Sewaktu masih kuliah, ia sangat sibuk belajar agar cita - citanya bisa tercapai, dan itu juga keinginan kedua orang tuanya, karena melarangnya untuk pacaran ketika masih duduk dibangku kuliah. Bay hanya fokus pada belajar dan belajar.

Bay pun langsung memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk Nagin. Ia ingin mencoba membawa Nagin makan malam. Bay menghela nafas. Baiklah ia akan mencobanya.

Bay menelpon kerumah.Kalau hari ini Nagin jangan masak untuk makan malam. Nagin mengiyakan permintaan tuannya itu. Bay gugup, apa selanjutnya yang akan ia lakukan.

Waktu pun berlalu. Bay pulang dari kantor. Nagin pun membukakan pintu untuk tuannya itu. Wajah Nagin agak kusam, bau keringat.Mungkin saja Nagin baru selesai beberes rumah.

Bay langsung pergi ke kamar untuk mandi. Selesai mandi, Bay menemui Nagin didapur. Nagin yang sedang sibuk menyusun beberapa piring.

" Nagin, kamu sedang apa?"

" Tuan Bayb? saya sedang menyusun piring - piring ini tuan".

" Gin, kitaaaa...? kita makan diluar yok?"

" Makan diluar?"

" Ia, makan diluar. Pasti kamu bosan kan dirumah terus ? peralatan masak aja yang kamu lihat, emangnya kamu ga mau lihat keramaian ?"

" Tapiii tuan ???"

Nagin bingung ketika ia akan diajak keluar makan, ia tidak punya gaun yang bagus. Sendalnya juga sudah mau hampir putus, itu pun sendal jepit yang warnanya kusam.

Nagin tidak mau, kalau orang - orang pada lihatin dirinya, sama seperti ketika mereka pergi ke supermarket. Nagin, tidak tahu harus membeli pakaian yang bagus dan sendal dimana, karena kalau ia membelinya di mall, pastilah harganya mahal.

Nagin belum berani pergi sendiri untuk membeli keperluannya . Ia hanya berani pergi kepasar, karena pasar tidak begitu jauh dari rumah majikannya.

Bay tahu kesedihan Nagin. Bay langsung teringat akan pakaian Nagin. Feeling Bay benar. Tapi Bay bisa menenangkan hati pembantunya itu.

" Nagin, kamu ga usah sedih gitu. Gimana kalau kamu pakai gaunnya mama ? Mama itu badannya kek kamu kok, langsing dan imut hehehehe, tapi kalau masalah cantiknya masih cantikan mama dong hahahaha..."

Nagin yang awalnya sedih dan bingung akhirnya tertawa mendengar ocehan majikannya itu. Bay pun membawa Nagin ke atas, mereka pun memasuki sebuah kamar yang begitu luas.

Kamar yang masih tertata rapi, tempat tidur yang besar dan meja rias yang masih rapi dengan peralatan make up nya. Ya.. itu adalah kamar kedua orang tua Bay.

Bay tidak akan pernah mengosongkan kamar itu, karena jika ia rindu, ia akan datang ke kamar itu. Di dinding kamar itu ada sebuah fhoto yang berukuran besar, fhoto itu adalah fhoto pernikahan kedua orang tua Bay.

Kamar itu masih saja wangi, seperti wangi parfum yang sangat mahal. Ada sebuah lemari yang besar dan tinggi, lemari dengan ukiran jepara, dan Bay pun membuka lemari itu. Nagin terpukau akan banyaknya pakaian di dalam lemari itu. Bay memilih gaun yang pantas buat Nagin.

Bay memilih salah satu gaun berwarna putih. Gaun yang tidak terlalu pendek. Ya masih dengan ukuran yang pantas untuk dikenakan Nagin malam itu.

Bay pun menyuruh Nagin untuk mencobanya. Ia menyuruh Nagin masuk ke ruangan ganti. Nagin pun mencoba gaun itu. Sungguh sangat indah, Nagin sangat cocok sekali memakai gaun itu.

Pas sekali dengan tubuhnya yang langsing. Nagin pun keluar dari ruangan ganti dengan senyum malu - malu.

Bay sibuk main ponsel. Seketika itu Nagin memanggil tuannya itu. Bay menoleh dan sangat - sangat terpukau dengan gaun yang dipakai Nagin. Bay pun tersenyum puas. Bay tidak bisa berkata - kata.

Nagin sangat cantik sekali dengan gaun itu. Nagin mirip sekali dengan mendiang mamanya.

" Naginnnn ??? Oh my God, kamu sangat cantik sekali pakai gaun ini??"

" Tuan...??? ga papa saya pakai gaun ini?"

" Ga Nagin, ga papa kok. Hahaha kamu jadi mirip dengan mama Nagin??serius...!!!

" Ohh ya, kalau pakai gaun ini kan ga mungkin pakai sendal jepit? kamu pakai sepatu mama aja ya? sepatunya masih pada bagus kok."

Bay membuka lemari sebelahnya, dan melihat - lihat sepatu yang pantas buat Nagin. Bay tahu kalau Nagin pasti tidak akan bisa pakai high heels.

Ada beberapa sepatu flat dan Bay pun mengambil sepatu yang berwarna hitam. Bay memberikannya kepada Nagin untuk dicoba. Nagin pun mencobanya.

Dewi Fortuna lagi berpihak kepada Nagin, dan kali ini sepatu itu pun pas dikakinya. Bay sangat puas, akhirnya ia bisa mengajak Nagin untuk makan malam diluar. Tak lengkap rasanya jika pakai gaun yang bagus tidak ada tas.

Lagi - lagi Bay mengambil tas mamanya. Bay mengambil tas tangan yang berukuran kecil. Tas berwarna hitam dengan sedikit manik - maniknya , sangat pas dipadukan dengan gaun Nagin. Nagin pun senang bisa pakai gaun yang bagus, sepatu yang mahal dan tas yang mungil seperti dirinya.

Akhirnya mereka pun pergi makan malam. Bay memakai kemeja putih lengan panjang, dan Nagin memakai gaun milik mama nya Bay.

Rambut panjang Nagin di gerai, tanpa pakai bando kesayangannya. Tapi, sayangnya bibir mungil Nagin tanpa adanya polesan lipstik. Tapi Bay tidak perduli, Bay hanya ingin membahagiakan pembantunya itu.

Kado yang ia beli siang itu pun ia bawa. Tapi Nagin tidak mengetahuinya.

Lagi - lagi Nagin tidak tahu cara memakai self belt. Perlahan Bay pun mengajarinya. Ia pun menyuruh Nagin untuk mengulanginya lagi. Dan akhirnya Nagin tahu menggunakan self belt tersebut. Mobil Mercedes Benz C- 300 itu pun melaju meninggalkan rumah tersebut.

Bay mengajak Nagin makan disalah satu restaurant favorite keluarga mereka. Restaurant tersebut sangatlah besar, makanannya juga sangatlah enak dan mahal. Disana hanya orang - orang yang banyak uang saja yang bisa makan.

Semua jenis makanan dari penjuru dunia ada disana. Bay dan Nagin memasuki tempat tersebut, Nagin sangat gugup sekali, ia merasa malu.

Tak berapa lama petugas pelayan restaurant itu pun menghampiri mereka, petugas itu langsung menyapa Bay. Ya karena Bay dan keluarganya dulu selalu makan di tempat itu. Petugas pelayan itu mempersilahkan mereka untuk duduk dan langsung memberikan daftar menu makanan.

Nagin hanya diam seribu bahasa, ia masih saja gugup, dan tidak percaya diri. Nagin melihat , tidak begitu banyak pengunjungnya. Bay pun memesan makanan dan minuman.

Tidak berapa lama makanan dan minuman pun datang. mereka pun makan. Ketika suapan terakhir Bay langsung menghentikan makannya.

" Nagin, kamu tahu ga? kalau hari ini tanggal berapa?"

Sejenak Nagin menghentikan makannya. Ia tak ingat tanggal berapa hari ini, karena ia selalu sibuk mengurus rumah majikannya itu.

" Maaf tuan, saya ga ingat. Saya lupa, hehehehe."

" Nagin, kalau tanggal lahir kamu, kamu ingat ga?"

" Ya ingatlah tuan. Moso itu aja saya ga ingat hehehehe." Nagin tertawa lepas.

" Kalau kamu ingat seharusnya kamu ingat hari ini tanggal berapa. Hahahaha...ya uda deh. Oh ya, selamat ulang tahun ya Nagin. Doa yang terbaik buat kamu, semoga kamu selalu bahagia ya."

Langsung saja Nagin tersontak kaget, ia baru menyadari kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Bay mengambil kotak ponsel yang ia bawa. Dan Bay pun menyerahkan kotak tersebut.

" Gin, ini ada hadiah buat kamu. Mudah - mudahan kamu suka ya ?"

" Ya ampun tuan. Hari ini saya ulang tahun ya? tuan tau dari mana kalau hari ini saya ulang tahun?"

"Eehhhmmmm....daaa....daa..riiiiii....dari....????"

Bay pun bingung mau jawab apa, dan akhirnya Bay pun berbohong.

" Dari pak Jo, Gin. Oh ya buka dong kadonya..!"

" Baik tuan. Terimakasih tuan...."

Nagin pun membuka kado tersebut. Sungguh sangat terkejutnya ia, ketika melihat kado tersebut. Sebuah ponsel android berwarna hitam. Air mata Nagin pun mengalir membasahi pipinya. Ia tak menyangka bahwa majikannya itu sebaik ini. Begitu pedulinya Bay terhadap Nagin.

Seumur hidup baru kali ini ia memegang sebuah ponsel, apalagi ponsel itu adalah ponsel mahal. Nagin terus menangis. Nagin jadi teringat akan mendiang kedua orang tuanya. Nagin selalu ingat pesan ayahnya " Selalulah berbuat baik kepada semua orang, yakin dan percayalah, Tuhan akan memberikan balasan untuk setiap perbuatan yang kita lakukan".

Nagin tak henti - hentinya mengucapkan banyak terimakasih kepada tuannya itu. Ia berjanji akan semakin giat bekerja dan akan semakin rajin. Bay pun senang mendengarnya.

Akhirnya Nagin bisa memiliki ponsel. Bay tidak perlu lagi harus menelpon ke telpon rumah, ia akan selalu bisa menghubungi Nagin melalui ponsel.

Ya , malam itu adalah malam yang sangat indah buat Nagin. Sekarang usia Nagin sudah 25 tahun. Ia pun punya harapan dan keinginan yang banyak untuk usianya terlebih dalam percintaannya, ia ingin dalam hidupnya ada sosok pria yang selalu mencintainya dan menerima dia apa adanya. Tapi, Nagin hanya pasrah dan berserah kepada Tuhan, biarlah Tuhan yang mengatur jalan hidupnya.

Selesai makan malam itu, mereka tidak langsung pulang kerumah. Bay mengajak Nagin kesebuah taman.

Jika malam hari, taman itu banyak dikunjungi orang. Didekat taman itu ada beberapa penjual makanan kaki lima, ada penjual jagung bakar juga dan lain sebagainya. Ditaman itu ada juga orang yang sedang berpacaran.

Bay mengajak masuk Nagin ke taman itu. Mereka duduk dibangku taman dengan lampu yang tidak begitu terang. Bay masih diam begitu juga Nagin. Mereka melihat sepasang kekasih yang sedang berkencan. Si pria itu memegang tangan si wanitanya. Bay pun langsung melirik Nagin. Nagin hanya diam. Ntah apa yang ada dipikiran Nagin.

" Nagin, kamuuuuu...??? kamu uda punya pacar belum?"

" Hahahahaha..mana ada yang mau sama saya tuan."

" Kenapa ga ada yang mau? kamu kan cantik."

" Ga cukup hanya cantik aja tuan. Hidup itu ga makan kalau hanya modal cantik hahahahah."

Nagin tertawa lepas, lesung pipinya pun kelihatan. Ahh, Nagin punya wajah yang begitu sempurna.

" Tuan sendiri gimana?"

" Saya ga ada pacar Gin...!"

" Ha ? masa tuan ga ada pacar?jangan bohong tuan, nanti pacarnya lari hahahaha..."

" Dikurangi ketawanya, Gin. Kedengeran tu sama orang - orang..."

" Maaf tuan, saya kan bercanda hehehehe..."

" Susah sekarang cari pasangan yang baik Gin. Takut ga cocok aja."

" Tapi, tuan dan mbak Jenni, cocok kok. Pasangan serasi."

" Jenni ??? hahahahahah..saya sama Jenni itu hanya sekedar temanan aja Gin, ga lebih kok."

" Lebih juga ga papa kok tuan hehehe..."

" Kamu mulai jahil ya? awas gajinya nanti dipotong hahahaha...sorry..sorry...sorry..saya bercanda kok Gin. Ga usah diambil hati ya? Oh ya kamu mau jagung bakar ga?"

" Ehhhmmm, boleh tuan. Saya panggil ya??"

" Ya,:ini uangnya. Sana gih beliin jagung bakar buat kita."

Nagin pun pergi membeli jagung bakar tersebut. Bay hanya bisa melihat Nagin dari kejauhan. Mata Bay selalu tertuju kepada Nagin.

Begitu cantiknya wanita itu, tapi sayangnya Nagin hanyalah seorang pembantu dirumahnya. Tapi dengan kehadiran Nagin, Bay tidak kesepian lagi. Nagin sosok wanita yang humoris kadang suka buat usil, selalu perhatian terlebih dalam hal makanan.

Nagin selalu memperhatikan kesehatan Tuannya itu. Ya...Nagin dikirimkan Tuhan buat menjadi malaikat bagi Bay.

Terpopuler

Comments

Netty Siahaan

Netty Siahaan

lanjut lagi ren ,,,jadi penasaran😎😎😎

2021-06-13

1

Rita Napitupulu

Rita Napitupulu

Penasaran, lanjutttt da

2021-06-13

1

Cinda herlina hutagaol

Cinda herlina hutagaol

lanjut bou

2021-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Kisah Nagin Dan Kehidupannya "
2 Bab 2 " Nagin Dapat Pekerjaan Baru "
3 Bab 3 " Pertemuan Bay dengan Jenni "
4 Bab 4 " Ulang Tahun Nagin
5 Bab 5 " Bay Jatuh Sakit "
6 Bab 6 " Pertemuan Nagin Dengan Mooly "
7 Bab 7 " Akhirnya Bay dan Jenni Pacaran "
8 Bab 8 " Nagin bertemu dengan Johan"
9 Bab 9 " Bay Kembali Sakit"
10 Bab 10 " Kemoterapi Pertama "
11 Bab 11 " Awal Kebangkrutan Bay "
12 Bab 12 " Perjuangan Nagin "
13 Bab 13 " Bay Mengalami Koma "
14 Bab 14 " Cinta Nagin "
15 Bab 15 " Bay Ulang Tahun "
16 Bab 16 " Ciuman Pertama Nagin "
17 Bab 17 " Pekerjaan Baru Bay"
18 Bab 18 " Pertemuan Dengan Raisa "
19 Bab 19 " Nagin Sakit & Bay Cemburu "
20 Bab 20 " Perayaan Ultah Raisa "
21 Bab 21 " Pertengkaran Bay dengan Nagin "
22 Bab 22 " Bay dan Desa Bayaman "
23 Bab 23 " Keseharian di Desa Bayaman "
24 Bab 24 " Bay Bertunangan Dengan Raisa"
25 Bab 25 " Bay dan Nagin Bertemu"
26 Bab 26 " Nagin Kecelakaan"
27 Bab 27 " Pernikahan Bay dan Raisa "
28 Bab 28 " Bay Kecewa "
29 Bab 29 " Nagin Dan Kevin "
30 Bab 30 " Nagin dan Kevin Bertunangan "
31 Bab 31 " Bay Mabuk "
32 Bab 32 " Cincin Pernikahan "
33 Bab 33 " Hari Pernikahan "
34 Bab 34 " Nagin Sedih "
35 Bab 35 " Ultah Kantor
36 Bab 36 " Nagin Sakit "
37 Bab 37 " Jamu..Jamu..Jamu "
38 Bab 38 " Nagin Hamil "
39 Bab 39 " Jenni Kembali "
40 Bab 40 " Nagin di Culik "
41 Bab 41 " Nagin Pendarahan"
42 Bab 42 " Harus Ikhlas "
43 Bab 43 " Penghiburan Buat Nagin"
44 Bab 44 " Hasil Lab"
45 Bab 45 " Kesabaran Nagin Selalu Di Uji"
46 Bab 46 " Malangnya Nasib Mu Nagin"
47 Bab 47 " Berita Baik"
48 Bab 48 " Dikerjai "
49 Bab 49 " Bay Pura - Pura Sakit "
50 Bab 50 " Bay Mengalah"
51 Bab 51 " Bay Bete "
52 Bab 52 " Bahagia "
53 Bab 53" Kena Tipu"
54 Bab 54 " Masalah Uang "
55 Bab 55 " Selesai Masalah"
56 Bab 56 " Rencana Honeymoon"
57 Bab 57 " Happy Holiday"
58 Bab 58 " Mengenang Masa Dulu "
59 Bab 59 " Jalan - Jalan Di Kota Cambridge "
60 Bab 60 " Paris, Honeymoon kedua..!
61 Bab 61 " Candle Light Dinner "
62 Bab 62 " Bersyukur"
63 Bab 63 " Negeri Singa "
64 Bab 64 " Eropa Membawa Berkah "
65 Bab 65 " USG Pertama "
66 Bab 65 " Belum Bisa melupakan"
67 Bab 66 " Melahirkan "
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 " Kisah Nagin Dan Kehidupannya "
2
Bab 2 " Nagin Dapat Pekerjaan Baru "
3
Bab 3 " Pertemuan Bay dengan Jenni "
4
Bab 4 " Ulang Tahun Nagin
5
Bab 5 " Bay Jatuh Sakit "
6
Bab 6 " Pertemuan Nagin Dengan Mooly "
7
Bab 7 " Akhirnya Bay dan Jenni Pacaran "
8
Bab 8 " Nagin bertemu dengan Johan"
9
Bab 9 " Bay Kembali Sakit"
10
Bab 10 " Kemoterapi Pertama "
11
Bab 11 " Awal Kebangkrutan Bay "
12
Bab 12 " Perjuangan Nagin "
13
Bab 13 " Bay Mengalami Koma "
14
Bab 14 " Cinta Nagin "
15
Bab 15 " Bay Ulang Tahun "
16
Bab 16 " Ciuman Pertama Nagin "
17
Bab 17 " Pekerjaan Baru Bay"
18
Bab 18 " Pertemuan Dengan Raisa "
19
Bab 19 " Nagin Sakit & Bay Cemburu "
20
Bab 20 " Perayaan Ultah Raisa "
21
Bab 21 " Pertengkaran Bay dengan Nagin "
22
Bab 22 " Bay dan Desa Bayaman "
23
Bab 23 " Keseharian di Desa Bayaman "
24
Bab 24 " Bay Bertunangan Dengan Raisa"
25
Bab 25 " Bay dan Nagin Bertemu"
26
Bab 26 " Nagin Kecelakaan"
27
Bab 27 " Pernikahan Bay dan Raisa "
28
Bab 28 " Bay Kecewa "
29
Bab 29 " Nagin Dan Kevin "
30
Bab 30 " Nagin dan Kevin Bertunangan "
31
Bab 31 " Bay Mabuk "
32
Bab 32 " Cincin Pernikahan "
33
Bab 33 " Hari Pernikahan "
34
Bab 34 " Nagin Sedih "
35
Bab 35 " Ultah Kantor
36
Bab 36 " Nagin Sakit "
37
Bab 37 " Jamu..Jamu..Jamu "
38
Bab 38 " Nagin Hamil "
39
Bab 39 " Jenni Kembali "
40
Bab 40 " Nagin di Culik "
41
Bab 41 " Nagin Pendarahan"
42
Bab 42 " Harus Ikhlas "
43
Bab 43 " Penghiburan Buat Nagin"
44
Bab 44 " Hasil Lab"
45
Bab 45 " Kesabaran Nagin Selalu Di Uji"
46
Bab 46 " Malangnya Nasib Mu Nagin"
47
Bab 47 " Berita Baik"
48
Bab 48 " Dikerjai "
49
Bab 49 " Bay Pura - Pura Sakit "
50
Bab 50 " Bay Mengalah"
51
Bab 51 " Bay Bete "
52
Bab 52 " Bahagia "
53
Bab 53" Kena Tipu"
54
Bab 54 " Masalah Uang "
55
Bab 55 " Selesai Masalah"
56
Bab 56 " Rencana Honeymoon"
57
Bab 57 " Happy Holiday"
58
Bab 58 " Mengenang Masa Dulu "
59
Bab 59 " Jalan - Jalan Di Kota Cambridge "
60
Bab 60 " Paris, Honeymoon kedua..!
61
Bab 61 " Candle Light Dinner "
62
Bab 62 " Bersyukur"
63
Bab 63 " Negeri Singa "
64
Bab 64 " Eropa Membawa Berkah "
65
Bab 65 " USG Pertama "
66
Bab 65 " Belum Bisa melupakan"
67
Bab 66 " Melahirkan "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!