Bab 3 " Pertemuan Bay dengan Jenni "

Pagi itu Bay sangat buru - buru sekali. Ia sampai tak sempat untuk sarapan. Nagin sudah mengingatkannya untuk sarapan terlebih dahulu, tapi Bay tetap saja menolaknya.

Nagin pun tak tega melihat majikannya itu jika kelaparan nantinya. Nagin langsung membuatkan sarapan dan membuatnya di tempat bekal dan memberikannya kepada Bay.

Tapi Bay menolaknya dengan alasan nanti ga sempat buat sarapan. Nagin selalu memaksanya. Tetapi , tetap saja Bay menolaknya.

" Tuan, bawalah bekal ini. Diluar sana kurang baik makanannya, nanti tuan bisa sakit kalau tidak sarapan. " Bujuk Nagin dengan memohon.

" Naginnnn, saya harus buru - buru. Beberapa klien menunggu saya. Saya harus meeting pagi ini. Kamu makan aja sarapannya, nanti saya cari makanan diluar. Oke ya, saya pergi."

Bay langsung pergi meninggalkan Nagin. Mobil mewah itu secepat kilat langsung meluncur. Ahh, tuan Bay sudah mulai melupakan sarapan paginya.

Nagin begitu takut jika tuannya itu sakit, karena Bay mempunyai riwayat asam lambung.

Waktu pun berlalu, jam dinding sudah menunjukkan pukul 10.30 wib. Nagin hari ini memasak makanan kesukaan tuannya itu, yaitu ayam rica - rica.

Ingin rasanya, Nagin mengantarkan bekal makan siang tuannya itu. Tapi, ia tidak tahu alamat kantornya. Nagin pun mencari alamat kantor tersebut di ruang kerja Bay.

Dan akhirnya, ia pun menemukan alamat tersebut. Nagin dengan semangatnya ingin pergi ke kantor tuannya itu. Ia pun bergegas mengemasi makanan itu.

Nagin pun pergi dengan berjalan kaki. Walaupun lelah, ia tetap berjalan menyusuri jalanan kota, ia selalu bertanya kepada orang - orang dimana jelasnya alamat itu.

Siang itu cuaca sangat terik sekali, keringat pun mengucur deras membasahi kening dan pipi gadis cantik itu. Ia pun semakin lelah. Sejenak ia berhenti tepat digedung yang besar dan tinggi itu.

Ia melihat nama perusahaan itu terpampang nyata. Ia membaca tulisan yang ada di atas gedung itu. Ia menyamakan dengan secarik kertas yang ia bawa.

Ia pun mulai melangkah masuk kedalam gedung itu, dan tiba - tiba saja petugas security memberhentikan langkahnya. Dan security itu menanyakan keperluannya.

" Selamat siang bu? ada yang bisa saya bantu?" Tanya security itu.

" Selamat siang juga pak." Jawab Nagin dengan merangkul bekal tuannya itu.

" Maaf bu. Ibu dari mana, dan ingin bertemu dengan siapa? dan kalau boleh, saya ingin melihat KTP ibu terlebih dahulu." Tanya security itu lagi.

Nagin pun langsung saja terkejut ketika security itu meminta KTP nya.

" Maaf pak. Saya tidak membawa KTP. KTP saya tertinggal dirumah Pak. Pak, saya mau nanya, apakah ini kantor tuan Bay Hardinata?"

" Ya benar bu. Maaf bu, ada keperluan apa ibu dengan pak Bay?"

" Begini pak. Saya asisten rumah tangga tuan Bay. Nama saya Nagin pak. Saya kesini membawakan bekal untuk tuan Bay. Saya takut kalau tuan Bay makan sembarangan pak. Bapak tau sendiri kan, kalau pak Bay itu punya riwayat asam lambung?".

" Ohh begitu. Pak Bay hari ini sangat sibuk sekali, beliau tidak bisa diganggu karena lagi ada meeting dikantor. Kalau boleh bekalnya dititip sama saya aja Bu. Nanti akan saya sampaikan ke pak Bay."

" Ohh begitu. Baiklah, bekal ini saya titip ke bapak saja. Tapi, nanti tolong disampaikan ya pak? bilang sama tuan Bay, makanannya harus dihabiskan ya ?."

" Baiklah. Nanti saya akan berikan bekal ini kepada pak Bay. Kalau begitu, sebaiknya ibu silahkan pulang saja. " Kata security itu. Dan security itu pun meninggalkan Nagin seorang diri.

Nagin masih saja cemas tentang keadaan tuannya itu. Mau tidak mau, Nagin pun pulang. Kembali lagi ia berjalan dengan cuaca yang panas.

Meeting dikantor pun selesai. Semua para peserta meeting pun mulai meninggalkan ruangan meeting itu. Bay, Direktur di perusahan itu pun juga meninggalkan ruangan meeting dan kembali ke ruangannya.

Tidak berapa lama, security itu pun memanggil atasannya itu.

" Selamat siang pak? maaf pak, ini ada bekal makan siang bapak. Tadi Nagin yang mengantarkannya kekantor pak." Kata security itu sambil menyerahkan bekal itu.

" Ohh ya, terimakasih ya? jadi Nagin sekarang dimana?" Tanya Bay.

" Maaf pak, Nagin sudah pulang pak. Kalau begitu, saya permisi pak. Mari pak...." Security itu pun pergi meninggalkan atasannya itu.

" Ya ampun Nagin, repot amat jadi orang...!" Sambil masuk keruangannya.

Bay pun langsung membuka bekal itu, dan ia melihat menu makanan itu. Bay menghela nafas nasinya begitu banyak sekali, lauknya juga banyak.

^^^" Nagin mau memberi makan satu orang atau tiga orang ?" Gumam Bay. ^^^

Bay pun jadi tidak selera makan. Ia tidak jadi makan masakan Nagin. Ia langsung keluar dan memberikan makanan itu kepada office boy kantor. Bay pun langsung keluar cari makan siang.

Bay memilih makan siang hari ini, di salah satu mall yang terdekat dengan kantornya. Ia pun melangkah menyusuri mall tersebut. Ketika mau masuk ke salah satu restaurant, ia tak sengaja menabrak seorang wanita cantik.

Wanita cantik itu bernama Jenni. Sahabat lamanya ketika masih jaman kuliah dulu.

" Oowww sorry...sorry... saya tidak sengaja, maaf ya ?" Kata Bay sambil menyerahkan tas wanita itu.

" Aduhh ? gimana sih kamu? kamu ga lihat jalan ya?" Tanya si wanita itu sambil merapikan rambutnya.

Bay melihat wajah wanita itu. Seperti tak asing baginya. Dan ia pun memberanikan diri menyapa wanita itu.

" Kamu, Jenni kan?" Tanya Bay.

" Ia bener...." tunggu..tunggu..tunggu..kamu Bay Hardinata kan?" Tanya Jenni.

" Ia hahahaha..., kamu apa kabar? uda lama juga kita ga ketemu." Kata Bay

" Ya ampun Bay, kamu cakep banget sekarang? hahahahah..." Sambil menyalam Bay.

" Makasih Jen. Kamu juga makin cantik. Oh ya, gimana kalau kita ngobrolnya didalam aja, biar lebih santai gitu?"

" Boleh, yukk."

Hari itu adalah hari pertama Bay dan Jenni bertemu. Setelah hampir 8 tahun tidak bertemu setelah tamat dari kuliahnya. Bay dan Jenni, mereka dulu satu kampus tetapi beda fakultas.

Awal mereka kenal karena kedua orang tua mereka saling kenal dan kompak. Mereka berdua pun memasuki restaurant itu. Dan mencari meja yang kosong. Lalu memesan makanan dan minuman.

" Oh ya Jen, sekarang kegiatan kamu apa?" Tanya Bay sambil makan makanan yang ia pesan.

" Sekarang saya buka butik Bay. Kamu tahukan , kalau dulu saya itu pengen jadi desainer. Butik saya uda banyak cabangnya disetiap daerah lho..." Jawab Jenni.

" Wawww, bagus dong ?" Puji Bay.

" Oh ya Bay, boleh dong saya main kerumah kamu ? masih dialamat yang lama kan?" Tanya Jenni.

" Eehhmmmm boleh, datang aja."

Semenjak pertemuan itu, Jenni jadi semakin rajin menghubungi Bay. Jenni senang sekali, akhirnya ia dapat bertemu kembali dengan orang yang ia pernah suka pada jaman kuliah dulu. Sampai sekarang Bay tidak berubah, ia masih tetap sosok pria yang ramah dan baik hati.

Tapi ntahlah, apakah Bay mempunyai perasaan yang sama terhadap Jenni.

Suatu sore, ketika Bay pulang dari kantor, Nagin langsung buru - buru menanyakan bagaimana rasanya bekal makan siang tadi. Dan dimana tempat bekal itu.

Awalnya, Bay ingin berbohong. Tapi begitu melihat wajah Nagin yang cantik dan polos itu, Bay pun mengurungkan niatnya.

" Nagin, maaf ya? bekal siang tadi tidak saya makan. maaf ya ? bekalnya saya kasih ke OB kantor. Maaf ya Nagin ? saya kekamar dulu ya ? mau mandi." Buru - buru Bay pergi meninggalkan Nagin.

" Ya tuan...!" Sambil melangkah kedapur dengan wajah yang sedih.

Ya sore itu, Nagin sedikit kesal melihat majikannya itu. Karena bekal yang ia buat, tidak dimakan melainkan diberikan kepada orang lain.

Ia sangat perduli dengan kesehatan tuannya itu. Ia takut, kalau tuannya itu jatuh sakit karena hal sepele. Tapi Nagin wanita yang sabar, ia tak putus asa untuk selalu berbuat baik dan perhatian kepada tuannya itu.

Karena ia tahu juga tuannya itu adalah orang yang baik.

Ketika malam hari tiba, Nagin telah mempersiapkan makan malam. Ia menatanya di meja makan. Tak berapa lama, bel rumah pun berbunyi.

Nagin langsung bergegas membuka pintu. Ketika membuka pintu, ia tersontak kaget melihat wanita cantik dihadapannya dengan rok mini pendek, sepatu dengan hak tinggi, dengan membawa tas tangan yang mungil, rambut pirang kecoklatan yang digerai dan wangi parfum khas wanita.

Nagin pun menyapa wanita itu dan menanyakan maksud kedatangannya.

" Selamat malam mbak ? maaf, mbak siapa ya? ehhhhmmm, ada keperluan apa malam - malam datang kesini?" Tanya Nagin dengan berhati - hati.

" Selamat malam juga, saya Jenni. Saya mau bertemu dengan Bay. Apakah Bay nya ada?" Tanya Jenni.

" Ohhh, mbak temannya tuan Bay? kalau begitu silahkan masuk mbak, tuan Bay ada diatas. " Nagin mempersilahkan Jenni masuk dan ia pun memanggil Bay.

Tak berapa lama, Bay pun turun. Sepertinya Bay sangat senang karena kehadiran Jenni. Bay langsung menyapanya dan mempersilahkan Jenni duduk.

" Hai Bay ? maaf ya malam - malam saya ganggu kamu. Habisnya saya kangen sih hehehehe."

" Ga papa Jen. Santai aja kali. Oh ya kamu dari mana? da makan belum? tanya Bay."

" Dari rumah mau kesini. Kan uda dibilang kangen sama kamu, gimana sih? saya belum makan Bay. Ini mau ngajak kamu makan diluar, gimana? kamu mau ga?"

" Waduhh, kayaknya ga bisa, Jen? Nagin uda masak buat makan malam. Gimana, kalau kita makan disini aja ya? masakan Nagin enak kok. Pasti kamu suka, gimana?? mau ga?"

" Oh ya, Nagin itu siapa Bay?"

" Nagin itu pembantu dirumah ini, kenapa?"

" Ga papa , saya cuma nanya aja kok, emang ga boleh ya? tapi kok pembantu kamu?"

" Kenapa dengan pembantu saya? cantik ya? hahahahahah..... kamu cemburu ya?"

" Enak aja cemburu, ga level kali."

" Ya uda, kita makan dulu ya ntar keburu dingin makanannya."

" Ya uda dehh...!" Wajah Jenni langsung cemberut, ia memonyongkan bibir seksinya.

Bay pun memanggil Nagin, agar Nagin mempersiapkan semuanya. Bay dan Jenni pun duduk manis di meja makan yang besar itu. Malam itu, Nagin melihat Bay dan Jenni seperti sepasang kekasih.

Mereka sangat serasi sekali. Dalam pikiran Nagin, mungkin Jenni adalah kekasih tuannya itu.

" Jen, ayok silahkan dimakan. Makanannya enak lho? atau mau saya ambilin? kamu mau apa? ayam goreng ?"

" Ga Bay, makasih. Kamu Taukan dari dulu saya ga suka makan - makanan kayak gini. Ayok dong kita cari makan diluar. Kamu tega banget sih liat teman kamu kelaparan gini." Jenni mulai cari perhatian kepada Bay.

" Jen, makan diluar nya lain kali ya? Nagin uda masak. Sayang banget kalau makanannya ga dimakan. Saya janji deh, lain kali kita makan diluar. Malam ini, kita makan ini aja ya? ayok dong masa cemberut, nanti wajah cantik kamu ilang lho heheheheh." Goda Bay sambil mengambil nasi buat Jenni.

Ahh Bay sangat romantis sekali. Jenni jadi terharu karena mendapatkan pujian dari Bay. Ya namanya juga wanita, jika dipuji karena kecantikannya pasti langsung berbunga - bunga.

Diam - diam, Nagin mengintip mereka berdua makan. Bahagia sekali mereka. Mereka berdua saling menatap, saling tertawa dan saling bercanda.

Dalam hati kecil Nagin, apakah ia kelak bisa seperti itu dengan lelaki yang ia suka? apakah ada lelaki yang akan menyukainya? menerima dia apa adanya?

Hidup sebatang kara, hidup susah, pekerjaan hanyalah sebagai asisten rumah tangga, tidak bisa dandan cantik, tidak punya baju yang bagus semua itu menjadi kesedihan buat Nagin.

Ahh ntahlah hanya waktu yang bisa menjawab. Nagin pun menghapus air matanya, ia hanya bisa berdoa, suatu hari Tuhan bisa mengangkat derajatnya dan memberi kebahagiaan buatnya.

Hari - hari pun berlalu. Nagin gadis polos itu semakin giat saja bekerja. Tak pernah ia merasakan kelelahan.

Bay, tuannya itu pun semakin menyukai hasil kerja Nagin, Nagin orang yang bersih dan rumah itu pun semakin banyak di tumbuhi bunga - bunga cantik nan indah. Tidak hanya di taman saja banyak bunga - bunga indah, didalam rumah pun, Nagin menata bunga - bunga indah itu.

Setiap pagi, Nagin disibukkan dengan vas dan bunga - bunga dari hasil taman. Dan pada suatu ketika, Nagin pergi kepasar membeli beberapa keperluan dapur.

Bay tinggal sendiri dirumah. Karena berketepatan hari itu adalah hari libur. Nagin pun berpamitan kepada Bay.

Setelah Nagin pergi, ntah kenapa Bay ingin sekali melihat kamar Nagin. Bay pun turun dari atas dan melangkah dan memasuki kamar Nagin, pembantunya itu. Bay begitu kagum melihat kamar Nagin, ia melihat barang - barang tertata rapi.

Dimeja kecil ada bedak baby, sisir, minyak telon dan bando berwarna hitam. Hanya itu saja barang - barang yang dimiliki Nagin. Lotion atau parfum tidak ia temukan sama sekali.

Kamar itu seperti kamar baby baru lahir, wangi minyak telon. Disudut kamar ada meja kecil. Bay melihat ada fhoto Ayah, Ibu dan Nagin ketika masih kecil. Bay melihat fhoto itu.

Nagin sangat cantik sekali ketika masih kecil. Rambutnya sama seperti sekarang ini, panjang dan hitam berkilau. Dikamar itu tidak ada hiasan yang bagus seperti dikamarnya.

Bay hanya melihat setangkai mawar merah di vas kecil yang diletakkan diatas meja mungil itu. Bay memberanikan diri membuka lemari Nagin. Ketika ia membukanya, betapa terkejutnya Bay.

Ia hanya melihat 5 pasang baju yang sudah agak sedikit kusam, beberapa rok model lama yang warnanya sama semua warna hitam. Tas lusuh yang hampir saja putus talinya.

Dan Bay juga menemukan bungkusan yang dibungkus dengan kain sarung. Ia membuka bungkusan itu, ia melihat ada beberapa dokumen penting. Ada surat rumah yang ukuran rumahnya sangat kecil sekali, KTP dan ijazah waktu jaman SD, SMP dan SMA.

Bay melihat semua dokumen itu. Perlahan ia mengambil KTP Nagin, ia melihat KTP tersebut. Ternyata 2 hari lagi Nagin akan ulang tahun yang ke 25.

Seketika itu, Bay menghela nafas. Ia tidak menyangka wanita yang cantik itu, hidupnya begitu susah. Tidak punya pakaian atau barang - barang yang bagus.

Bay pun sibuk merapikan semua dokumen itu. Dan membungkusnya kembali dengan rapi. Ia juga mencari apakah Nagin mempunyai ponsel.

Semua laci dilemari itu ia buka satu persatu. Ia tidak menemukan barang yang ia cari. Dalam benak Bay, apakah Nagin juga tidak mempunyai ponsel?

Kali ini, Bay begitu sedih melihat pembantunya itu. Kenapa baru ia sadar, kalau Nagin itu sama sekali belum memiliki ponsel, seperti orang pada umumnya.

Padahal barang itu sudah mudah ditemukan. Ketika hendak menutup lemari itu, ia tak sengaja melihat ke atas lemari, ia melihat ada sebuah celengan ayam berwarna merah.

Ia pun mengambilnya dan melihat celengan itu. Celengan ayam itu belum berat sama sekali. Ia tak bisa melihat lubang celengan itu. Karena lubangnya yang terlalu kecil.

Bay pun meletakkan celengan ayam itu kembali pada tempatnya. Tak berapa lama setelah Bay meninggalkan kamar itu, Nagin pun tiba. Bay melihat wajah cantik itu kelelahan, agak sedikit kusam karena dari pasar. Baju kaos oblong itu agak sedikit basah.

" Nagin, kamu sudah pulang ? gimana dengan belanjaannya? apa dapat semua?" Tanya Bay sambil mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

" Ya tuan, semua belanjaannya lengkap. Saya permisi kebelakang dulu ya Tuan ?" Nagin pun pergi ke belakang sambil membawa keranjang belanjanya.

Bay hanya bisa menatap Nagin, ia begitu iba dan kasihan melihat Nagin. Selama ini, ia tak begitu tahu tentang asal usul pembantunya itu. Yang penting bagi Bay, rumah bersih dan makanan selalu tersedia dimeja makan.

Terpopuler

Comments

bunda f2

bunda f2

SAY NO TO DRUGS hadir nih, kita saling dukung yuk

2022-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Kisah Nagin Dan Kehidupannya "
2 Bab 2 " Nagin Dapat Pekerjaan Baru "
3 Bab 3 " Pertemuan Bay dengan Jenni "
4 Bab 4 " Ulang Tahun Nagin
5 Bab 5 " Bay Jatuh Sakit "
6 Bab 6 " Pertemuan Nagin Dengan Mooly "
7 Bab 7 " Akhirnya Bay dan Jenni Pacaran "
8 Bab 8 " Nagin bertemu dengan Johan"
9 Bab 9 " Bay Kembali Sakit"
10 Bab 10 " Kemoterapi Pertama "
11 Bab 11 " Awal Kebangkrutan Bay "
12 Bab 12 " Perjuangan Nagin "
13 Bab 13 " Bay Mengalami Koma "
14 Bab 14 " Cinta Nagin "
15 Bab 15 " Bay Ulang Tahun "
16 Bab 16 " Ciuman Pertama Nagin "
17 Bab 17 " Pekerjaan Baru Bay"
18 Bab 18 " Pertemuan Dengan Raisa "
19 Bab 19 " Nagin Sakit & Bay Cemburu "
20 Bab 20 " Perayaan Ultah Raisa "
21 Bab 21 " Pertengkaran Bay dengan Nagin "
22 Bab 22 " Bay dan Desa Bayaman "
23 Bab 23 " Keseharian di Desa Bayaman "
24 Bab 24 " Bay Bertunangan Dengan Raisa"
25 Bab 25 " Bay dan Nagin Bertemu"
26 Bab 26 " Nagin Kecelakaan"
27 Bab 27 " Pernikahan Bay dan Raisa "
28 Bab 28 " Bay Kecewa "
29 Bab 29 " Nagin Dan Kevin "
30 Bab 30 " Nagin dan Kevin Bertunangan "
31 Bab 31 " Bay Mabuk "
32 Bab 32 " Cincin Pernikahan "
33 Bab 33 " Hari Pernikahan "
34 Bab 34 " Nagin Sedih "
35 Bab 35 " Ultah Kantor
36 Bab 36 " Nagin Sakit "
37 Bab 37 " Jamu..Jamu..Jamu "
38 Bab 38 " Nagin Hamil "
39 Bab 39 " Jenni Kembali "
40 Bab 40 " Nagin di Culik "
41 Bab 41 " Nagin Pendarahan"
42 Bab 42 " Harus Ikhlas "
43 Bab 43 " Penghiburan Buat Nagin"
44 Bab 44 " Hasil Lab"
45 Bab 45 " Kesabaran Nagin Selalu Di Uji"
46 Bab 46 " Malangnya Nasib Mu Nagin"
47 Bab 47 " Berita Baik"
48 Bab 48 " Dikerjai "
49 Bab 49 " Bay Pura - Pura Sakit "
50 Bab 50 " Bay Mengalah"
51 Bab 51 " Bay Bete "
52 Bab 52 " Bahagia "
53 Bab 53" Kena Tipu"
54 Bab 54 " Masalah Uang "
55 Bab 55 " Selesai Masalah"
56 Bab 56 " Rencana Honeymoon"
57 Bab 57 " Happy Holiday"
58 Bab 58 " Mengenang Masa Dulu "
59 Bab 59 " Jalan - Jalan Di Kota Cambridge "
60 Bab 60 " Paris, Honeymoon kedua..!
61 Bab 61 " Candle Light Dinner "
62 Bab 62 " Bersyukur"
63 Bab 63 " Negeri Singa "
64 Bab 64 " Eropa Membawa Berkah "
65 Bab 65 " USG Pertama "
66 Bab 65 " Belum Bisa melupakan"
67 Bab 66 " Melahirkan "
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 " Kisah Nagin Dan Kehidupannya "
2
Bab 2 " Nagin Dapat Pekerjaan Baru "
3
Bab 3 " Pertemuan Bay dengan Jenni "
4
Bab 4 " Ulang Tahun Nagin
5
Bab 5 " Bay Jatuh Sakit "
6
Bab 6 " Pertemuan Nagin Dengan Mooly "
7
Bab 7 " Akhirnya Bay dan Jenni Pacaran "
8
Bab 8 " Nagin bertemu dengan Johan"
9
Bab 9 " Bay Kembali Sakit"
10
Bab 10 " Kemoterapi Pertama "
11
Bab 11 " Awal Kebangkrutan Bay "
12
Bab 12 " Perjuangan Nagin "
13
Bab 13 " Bay Mengalami Koma "
14
Bab 14 " Cinta Nagin "
15
Bab 15 " Bay Ulang Tahun "
16
Bab 16 " Ciuman Pertama Nagin "
17
Bab 17 " Pekerjaan Baru Bay"
18
Bab 18 " Pertemuan Dengan Raisa "
19
Bab 19 " Nagin Sakit & Bay Cemburu "
20
Bab 20 " Perayaan Ultah Raisa "
21
Bab 21 " Pertengkaran Bay dengan Nagin "
22
Bab 22 " Bay dan Desa Bayaman "
23
Bab 23 " Keseharian di Desa Bayaman "
24
Bab 24 " Bay Bertunangan Dengan Raisa"
25
Bab 25 " Bay dan Nagin Bertemu"
26
Bab 26 " Nagin Kecelakaan"
27
Bab 27 " Pernikahan Bay dan Raisa "
28
Bab 28 " Bay Kecewa "
29
Bab 29 " Nagin Dan Kevin "
30
Bab 30 " Nagin dan Kevin Bertunangan "
31
Bab 31 " Bay Mabuk "
32
Bab 32 " Cincin Pernikahan "
33
Bab 33 " Hari Pernikahan "
34
Bab 34 " Nagin Sedih "
35
Bab 35 " Ultah Kantor
36
Bab 36 " Nagin Sakit "
37
Bab 37 " Jamu..Jamu..Jamu "
38
Bab 38 " Nagin Hamil "
39
Bab 39 " Jenni Kembali "
40
Bab 40 " Nagin di Culik "
41
Bab 41 " Nagin Pendarahan"
42
Bab 42 " Harus Ikhlas "
43
Bab 43 " Penghiburan Buat Nagin"
44
Bab 44 " Hasil Lab"
45
Bab 45 " Kesabaran Nagin Selalu Di Uji"
46
Bab 46 " Malangnya Nasib Mu Nagin"
47
Bab 47 " Berita Baik"
48
Bab 48 " Dikerjai "
49
Bab 49 " Bay Pura - Pura Sakit "
50
Bab 50 " Bay Mengalah"
51
Bab 51 " Bay Bete "
52
Bab 52 " Bahagia "
53
Bab 53" Kena Tipu"
54
Bab 54 " Masalah Uang "
55
Bab 55 " Selesai Masalah"
56
Bab 56 " Rencana Honeymoon"
57
Bab 57 " Happy Holiday"
58
Bab 58 " Mengenang Masa Dulu "
59
Bab 59 " Jalan - Jalan Di Kota Cambridge "
60
Bab 60 " Paris, Honeymoon kedua..!
61
Bab 61 " Candle Light Dinner "
62
Bab 62 " Bersyukur"
63
Bab 63 " Negeri Singa "
64
Bab 64 " Eropa Membawa Berkah "
65
Bab 65 " USG Pertama "
66
Bab 65 " Belum Bisa melupakan"
67
Bab 66 " Melahirkan "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!