gadis kecil yang malang

Sebuah sedan berwarna perak sudah terparkir rapi di parkiran sekolah dasar , dengan seorang yang berdiri bersandar pada mobil nya serta handphone di genggaman nya,

Billy asisten pribadi nya Bram datang untuk menjemput anak majikan nya

Teng teng teng

Lonceng sekolah berbunyi menandakan jam pulang tiba

satu persatu anak anak sekolah dasar itu mulai keluar ,memenuhi setiap koridor sekolah ,....

"om Billy........!!!!" teriak Nara memanggil orang kepercayaan papa nya itu

bruukkk

karena berlari Nara tak memperhatikan langkah nya hingga tersandung dan terjatuh

"nona ....."teriak Billy segera berlari menghampiri anak bos nya itu

"aww......."

"nona tidak apa apa? ya ampun lutut nona Nara berdarah "pekik nya panik

Billy pun membantu Nara berdiri dan menggendong nya masuk dalam mobil

dengan segera dan dengan cekatan Billy membersih kan luka dan mengobati nya dengan pelan , karena memang Bram yang sengaja meminta pada Billy harus selalu ada kotak P3K di mobil nya.

"sudah selesai,maaf kan saya nona Nara ,saya tidak bisa menjaga nona Nara dengan baik" sesal nya

"kenapa om meminta maaf , om Billy ga salah ko , Nara yang salah kalau saja Nara tidak berlari mungkin Nara tidak akan jatuh"ucap nya

"ya tapi tetap saja nona , papa nona pasti akan marah sama om"ucap Billy

"nanti Nara yang jelaskan sama papa ok, om ga usah khawatir"ucap nya membuat Billy tersenyum

Mobil sedan perak itu pun mulai meninggalkan parkiran sekolah.

"oh iya om Billy, katanya papa yang mau jemput kemana papa om,ko om Billy yang datang?" tanya nya setelah tadi diam memperhatikan jalan

"papa nona ada meeting mendadak jadi tidak bisa menjemput,"jelas sang asisten papa nya

"meeting itu seperti rapat ya om?"tanya nya lagi

"benar nona"sahut Billy

Tak terasa kini mobil itu sudah memasuki pekarangan rumah mewah tempat ia sekarang tinggal.

Oma Marta sudah siap menyambut kepulangan sang cucu yang tengah berdiri di depan pintu pun merentangkan tangan nya

dan Nara pun langsung di dekap nya

"loh om ga ikut masuk?"tanya Nara yang melihat Billy hendak kembali masuk mobil

"om harus kembali ke kantor nona "jawabnya

"oh ya sudah hati hati om Billy"ucap Nara melambaikan tangan nya

"gimana hari pertama kamu sekolah sayang?" tanya Marta

"seru Oma,banyak teman baru mereka semua baik ibu guru nya juga baik, tadi Nara juga bisa menjawab pertanyaan dari ibu guru " jawab anak itu senang

"oh ya, bagus dong ,tapi kamu ga jajan sembarangan kan sayang?"tanya Marta perhatian

"enggak ko Oma ,Nara ga suka jajan soal nya " jawab nara

"kenapa ga suka jajan sayang?"tanya nya lagi merasa heran dengan jawaban cucu nya itu, karena menurut nya anak anak se usia Nara itu pasti sangat tertarik dengan aneka makanan yang di jajakan setiap penjual.

"karena Nara pernah masuk rumah sakit Oma kata dokter nya Nara keracunan makanan ,

terus ibu panti melarang Nara jajan sembarangan lagi "ucap nya polos

"seperti itu,ya sudah mulai besok Oma bikin bekal saja ya "tawar marta

"iya Oma"sahut nya

"hai mah "sapa Bram yang baru pulang

"kamu sudah pulang Bram ,tumben jam segini biasa nya juga pulang kalau sudah larut"ucap Marta pada anak nya

"iya mah , Nara mana ?"tanya Bram menanyakan anak nya

"lagi nonton tv "

"eh mau kemana?"tanya Marta melihat Bram tak pergi ke kamar nya

"mau lihat anak ku mah,"ucap nya

Bram pun langsung menghampiri anak nya yang sedang asyik nonton tv itu

"astaga apa yang kamu tonton sayang?" Bram terkejut melihat film yang di tonton anak nya

"iiihhh.....papa awas lagi seru "pekik Nara karena Bram menghalangi tv nya dengan tubuh nya

"kan banyak acara kartun kenapa Nara nonton itu sih?"tanya nya kesal melihat anak nya nonton film action

"na nara ...."gadis itu terkejut akan reaksi papanya dengan nada yang tak biasa di dengarnya ketika menegur nya barusan

Bram yang melihat ekspresi anak nya itu langsung memeluk nya erat dengan mengelus kepala anak nya lembut

"maafin papa nak,papa ga bermaksud nge bentak Nara "ucap nya menyesal

"hik hikhik.....Nara hanya merasa tertarik dengan bela diri pa, Na ....Nara ingin seperti mereka yang di film itu , bi ... ?biar nanti Nara bisa mem membalas orang jahat yang sudah bunuh papa dan mama Nara "ucap Nara sesegukan

"ya ampun Nara kenapa bisa bisanya berfikiran ke situ ?"ucap Bram lirih

"kamu bisa belajar bela diri kok, tapi bukan untuk membalas dendam,kamu boleh belajar bela diri kalau tujuan nya untuk menjaga diri , jika selain itu papa tidak akan mengizin kan " ucap Bram tegas dan di jawab dengan anggukan kecil Nara yang masih di dekapan nya

"Nara masih ingat kejadian itu pa,malam itu saat Nara tidur , Nara terbangun karena mendengar teriakan mama, kemudian Nara bangun dan melihat ada beberapa orang yang membuat rumah berantakan , papa dan mama Nara di ikat dan di pukuli dengan kayu, orang orang itu juga menusuk nusuk mama dan papa pakai pisau,setelah itu mereka menembak mama dan papa ... hik hik hik....

Nara melihat nya pa, ....Nara melihat nya , ....

kemudian ada kak Lina pengasuh Nara menarik dan membawa Nara keluar lewat pintu belakang ,tapi kak Lina malah di tembak ,sebelum kak Lina meninggal kak Lina menyuruh Nara untuk lari , dan Nara pun lari " cerita nya dengan pilu

"beberapa hari Nara di jalanan kepanasan kehujanan , Nara juga kelaparan , tak jarang Nara juga sering di siram air oleh pemilik ruko yang Nara tempati untuk tidur,

kemudian Nara bertemu dan di bawa seseorang ,Nara fikir dia orang baik ternyata orang itu sama jahat nya , Nara disuruh mengemis ,bahkan mencuri, jika Nara menolak maka Nara akan di pukul dan tidak di beri makan , sampai suatu hari pas Nara sedang mengemis Nara di tangkap oleh orang-orang berseragam yang katanya mereka itu adalah satpol pp ,kemudian Nara di bawa dan di masukan ke panti asuhan ibu Mariana"

ucap Nara menceritakan kisah pilu nya

Bram yang mendengar nya pun merasa sakit begitupun dengan Marta yang tak sengaja mendengar penuturan cucu nya itu ikut meneteskan air mata nya.

"Malang sekali nasib mu nak,"lirih Marta dalam hati

Ia pun turut memeluk cucu nya yang masih berada di pelukan anak nya.

"kamu jangan sedih lagi ya sayang,karena sekarang sudah ada papa Bram,Oma dan juga Opa , kami menyayangi mu nak"ucap Marta menciumi pucuk kepala Nara

"Nara juga sayang kalian"ucap Nara tersenyum

"astaga sayang itu kaki kamu kenapa nak di perban begitu?" tanya Oma Marta melihat lutut cucunya di balut perban

"oh ini,tadi jatuh di sekolah Oma , tapi sudah diobatin sama om Billy kok,nih lihat lutut nya sudah di bungkus,bagus kan Oma bungkusan nya"celoteh nya sambil menunjuk perban di lutut nya

Marta dan Bram saling lirik mendengar penuturan gadis kecil itu

"ini pasti sakit kan,si Billy kenapa dia tidak bilang?"gerutu nya

"Nara yang suruh papa,Nara gak mau om Billy di marahin, Nara yang salah papa, Nara tadi lari makanya jatuh,om Billy baik pa sudah nolongin Nara jadi jangan di marahin ya" ucap Nara membela asisten pribadinya

"ini gak sakit kok, Nara kuat kalau cuma segini , dulu kata kakak tampan kalau Nara ga boleh sedih dan cengeng , harus kuat,Nara harus tersenyum karena katanya Nara cantik kalau tersenyum "ucap anak itu tersenyum mengingat seorang anak laki laki yang dulu sering menghibur nya

" kakak tampan ?siapa itu sayang?kamu masih kecil sudah tau yang tampan ya ckckck.....anak jaman now" tanya Bram berdecak

"Nara lupa nama nya ,tapi Nara manggil dia pangeran matahari"ucapnya lagi

"pangeran matahari?" ucap Bram dan Marta

"iya karena kakak tampan itu selalu memberi Nara bunga matahari"ucap nya

" Oma,apa Nara boleh menanam bunga matahari?"tanya nya pada sang Oma

"tentu saja boleh nanti kita cari benih nya ya" ucap sang Oma

"yeeeee.....terima kasih oma " ucap nya senang

cup

Nara mengecup pipi Oma nya

"kok cuma Oma saja yang di sun, papa nya engga nih?"goda Bram

"papa mau Nara sun?"

"iya,ayo sini sun papa nya"pinta Bram

"mandi dulu.... hahahaha......."ucap Nara yang langsung lari ke kamar nya

"haahh...anak itu" Bram tersenyum melihat tingkah anak nya

" sudah sana cepat bersih kan tubuh mu" ucap Marta menyuruh anak nya segera mandi

"iya iya mah "

cup

Bram mengecup pipi ibu nya,setelah itu ia berlalu ke kamar nya

"syukur lah sekarang Bram ku sudah kembali seperti dulu,terima kasih Nara kehadiran mu di sini membawa perubahan terhadap anak ku , terima kasih Ya Tuhan"ucap Marta bersyukur menitikan air mata

.

.

.

.

.

.

to be continued

Terpopuler

Comments

Satriawanty Meitridwi Irwansyah

Satriawanty Meitridwi Irwansyah

aku reader aja mewek apa lg oma😭😭

2022-09-21

1

༺❥ⁿᵃᵃ​ꨄ۵​᭄

༺❥ⁿᵃᵃ​ꨄ۵​᭄

😥ksihn bngettt sih kehidupan nara,😢😢

2022-01-25

3

Sulsi Ani

Sulsi Ani

ceritanya lumayan menarik cuman kurang lakonya,atau karena masih awal yy

2021-08-06

2

lihat semua
Episodes
1 pertemuan
2 panggil paman papa
3 sekolah baru
4 gadis kecil yang malang
5 thank you papa
6 sungguh cinta tiada batas
7 Ammar Sharma
8 perjodohan
9 nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan
10 nyanyian kerinduan Nara
11 pertemuan ke 2
12 menerima perjodohan
13 tekejut nya Ammar
14 kebimbangan Ammar
15 membiarkan fitnah
16 sisi lain nara
17 makan siang
18 perasaan yang sama
19 memilih di drop out
20 karena kita sahabat
21 undangan pertunangan
22 acara pertunangan
23 penculikan
24 kenyataan
25 Nara...!!!!
26 golongan darah
27 di ruangan VIP rumah sakit
28 mulai terkuak
29 kejahilan Ammar
30 di rumah sakit lagi
31 empat pria senewen
32 kamu anak kandung papa
33 pernyataan cinta
34 menginginkan perjodohan
35 keputusan Nara
36 merayakan ulang tahun
37 kejutan ulang tahun I Love You To
38 kembali ke kampus
39 tak kan terpisahkan
40 semur jengkol
41 bikin iri
42 mundur alon alon
43 rencana
44 rencana 2
45 terluka nya Maya
46 kepergian Ratih
47 pasangan serasi
48 I'm promise
49 hidup dan matiku
50 alamat baru paman Erwin
51 tiba tiba gelisah
52 bertemu Hana
53 bom atom/gas alam
54 hasutan Diana
55 rencana pernikahan
56 sakit nya Rena
57 bucin nya Ammar
58 gaun pengantin
59 lamaran susulan
60 simbol cinta
61 sakit nya tuh di sini
62 makan malam
63 kenyataan pahit di masa lalu
64 menjemput Karina
65 rencana jahat
66 kecelakaan beruntun
67 kabar duka keluarga Sharma
68 jatuh sakit
69 perubahan Nara
70 sebuah keyakinan
71 jebakan
72 puber kedua
73 terungkap pelakunya
74 hampir membunuh
75 berangsur pulih
76 episode 76
77 mengembalikan ciuman
78 episode 78
79 terlacak
80 titik terang
81 laki laki di kursi roda
82 hampir bertemu
83 tak terduga
84 akhirnya bertemu
85 tak sadarkan diri
86 hati yang terpaut (Nara & Ammar)
87 tunggu sampai misi selesai
88 awal penderitaan
89 kejutan
90 berkumpul kembali
91 sebuah harapan
92 episode 92
93 konferensi pers
94 semua akan baik baik saja
95 ternyata Cecep
96 akhirnya sah
97 bahagia
98 resepsi pernikahan
99 malam pertama
100 rencana bulan madu
101 ingin cepat hamil
102 episode 102
103 pernikahan Maya
104 kenapa dengan Ammar ?
105 sama merasakan pusing
106 ikan asin
107 keanehan
108 Nara hamil ?
109 mangga muda
110 kabar bahagia
111 kabar bahagia 2
112 pengantin yang sudah matang
113 aneh dan nyeleneh
114 melahirkan
115 Rafha Malik Sharma ( end )
Episodes

Updated 115 Episodes

1
pertemuan
2
panggil paman papa
3
sekolah baru
4
gadis kecil yang malang
5
thank you papa
6
sungguh cinta tiada batas
7
Ammar Sharma
8
perjodohan
9
nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan
10
nyanyian kerinduan Nara
11
pertemuan ke 2
12
menerima perjodohan
13
tekejut nya Ammar
14
kebimbangan Ammar
15
membiarkan fitnah
16
sisi lain nara
17
makan siang
18
perasaan yang sama
19
memilih di drop out
20
karena kita sahabat
21
undangan pertunangan
22
acara pertunangan
23
penculikan
24
kenyataan
25
Nara...!!!!
26
golongan darah
27
di ruangan VIP rumah sakit
28
mulai terkuak
29
kejahilan Ammar
30
di rumah sakit lagi
31
empat pria senewen
32
kamu anak kandung papa
33
pernyataan cinta
34
menginginkan perjodohan
35
keputusan Nara
36
merayakan ulang tahun
37
kejutan ulang tahun I Love You To
38
kembali ke kampus
39
tak kan terpisahkan
40
semur jengkol
41
bikin iri
42
mundur alon alon
43
rencana
44
rencana 2
45
terluka nya Maya
46
kepergian Ratih
47
pasangan serasi
48
I'm promise
49
hidup dan matiku
50
alamat baru paman Erwin
51
tiba tiba gelisah
52
bertemu Hana
53
bom atom/gas alam
54
hasutan Diana
55
rencana pernikahan
56
sakit nya Rena
57
bucin nya Ammar
58
gaun pengantin
59
lamaran susulan
60
simbol cinta
61
sakit nya tuh di sini
62
makan malam
63
kenyataan pahit di masa lalu
64
menjemput Karina
65
rencana jahat
66
kecelakaan beruntun
67
kabar duka keluarga Sharma
68
jatuh sakit
69
perubahan Nara
70
sebuah keyakinan
71
jebakan
72
puber kedua
73
terungkap pelakunya
74
hampir membunuh
75
berangsur pulih
76
episode 76
77
mengembalikan ciuman
78
episode 78
79
terlacak
80
titik terang
81
laki laki di kursi roda
82
hampir bertemu
83
tak terduga
84
akhirnya bertemu
85
tak sadarkan diri
86
hati yang terpaut (Nara & Ammar)
87
tunggu sampai misi selesai
88
awal penderitaan
89
kejutan
90
berkumpul kembali
91
sebuah harapan
92
episode 92
93
konferensi pers
94
semua akan baik baik saja
95
ternyata Cecep
96
akhirnya sah
97
bahagia
98
resepsi pernikahan
99
malam pertama
100
rencana bulan madu
101
ingin cepat hamil
102
episode 102
103
pernikahan Maya
104
kenapa dengan Ammar ?
105
sama merasakan pusing
106
ikan asin
107
keanehan
108
Nara hamil ?
109
mangga muda
110
kabar bahagia
111
kabar bahagia 2
112
pengantin yang sudah matang
113
aneh dan nyeleneh
114
melahirkan
115
Rafha Malik Sharma ( end )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!