Birendra
Apa??!!!" pekik Ferdi.
"Adeeee!siapkan mobil kita pulang sekarang juga!!"
kata Ferdi sambil berlari dari kamarnya. Ade yang berada di kamar disamping kamar Ferdi meloncat kaget! ketika pintu kamar hotel tersebut di buka paksa oleh Ferdi.
"Ehhh babi...babi.....babi.....!! latah Amar yang kaget karena suara pintu terbuka dengan keras.
"Sekertaris laknat!!! kamu bilang aku babi!???"
"Pisss tuan!! aku hanya kaget!!" ucap Amar dengan menaikkan dua jari tangannya.
"Ade!!! siapkan mobil kita pulang sekarang juga!!" perintah nya pada Ade.
"Baik Tuan saya akan bersiap!!" kata Ade sambil memasukkan bajunya ke dalam ranselnya
"saya juga tuan??" terlihat muka lelah Amar setelah meeting dan menyelesaikan pekerjaannya beberapa wajah lalu.
"Apa kau mau aku tinggal disini dan tidak usah kembali ke ibukota Amar!!!" bentak Ferdi karena geram dengan kelemotan sekertaris nya.
Dengan cepat Amar mengemasi baju nya mengikuti Ade. melihat tingkah kedua anak buahnya membuat Ferdi semakin murka!!
"Tinggal kan semua baju kalian!! dan kau Ade cepat siapkan mobil!!" hardik Ferdi pada kedua nya.
"Eh babi!!!" sentak Amar balik karena kaget!!
"Amaaaar!!!!" teriak murka Ferdi
"Ade.... .aku ikut!" teriak Amar sambil berlari mengejar Ade yang berjalan cepat menyiapkan mobil.
Di sisi lain....
"Maaaaaa.....di mana Ferdi!!! dasar laki laknat!!!! istrinya sakit dia gak datang-datang!!! aaargghh...sttttt!!!" omel Raisya menahan kontraksi nya, mama Nayla dan papi Kenzo hanya saling memandang dan menghembuskan nafasnya pelan.
"Raisya....tarik nafas.... hembuskan...pelan sayang! sabar ya....!" ucap Nayla lembut.
"hiks..sakit ma....hiks...hiks... maafin Raisya ma.... maafkan Raisya ya ma hiks....!!"
"Abaaaaang!!! hiks....sakit!!!" pekik Raisya.
"Bikinnya aja gak pake teriak-teriak! giliran lahiran teriak-teriak!" bisik papi Kenzo pada mama Nayla, sontak saja dia menerima pukulan di lengannya dengan mata melotot tak percaya bila suaminya bisa mengatakan itu, dia benar-benar sudah terkontaminasi otak menantunya.
"Abis gak bisa diem sayang! kayaknya kamu gak gitu deh waktu melahirkan Rasya dan Raisya!" bisiknya lagi..
"Papiiiii!!!" teriak Raisya tiba-tiba.
"Eh iya .. sayang..ini papi sayang!!" saut papi Kenzo kaget.
"sakit sakit papiiiii!!'' rengek Raisya.
Sekarang papi Kenzo merasa keputusannya untuk menikahkan Raisa di usia muda bersama Ferdy bener-bener salah, dari awal malam pertama Ferdi dan Raisa Papi Kenzo sudah mencegahnya bahkan sampai mengandalkan si kembar anaknya Kayla dan juga Kamila anak Krisna,inilah yang dia takut! kehamilan Raisa di usia muda walaupun tidak terlalu muda tapi Raisa tipe orang yang tidak bisa menahan rasa sakitnya seperti saat kontraksi seperti ini, papi Kenzo merasa tidak tega melihat anak perempuannya kesakitan.
Sedangkan di dalam mobil di dalam perjalanan Ferdi terlihat sangat cemas, Ade yang mengemudi juga terlihat cemas melihat tuannya apalagi Amar beberapa kali dia bahkan menjadi sasaran kepanikannya Ferdi. di bangku pengemudi Ferdi menggeliat ke kanan dan ke kiri sambil memegangi perutnya dia merasa perutnya melilit tiba-tiba,mungkin efek karena terlalu panik atau terlalu cemas dengan keadaan istrinya.
"Ade!! kenapa lama sekali!!'' bentak Ferdi.
Adi hanya diam saja, bahkan tadi di pesawat Ferdi marah-marah tidak jelas!! segala yang dilakukan oleh Ade dan juga Amar salah semuanya begitu sampai di Bandara pun Ade dengan cepat berlari mencari mobilnya dan segera meluncur membelah kota menuju rumah sakit di mana Raisa berada. begitu jalanan sepi bak pembalap profesional Ade menancapkan gas nya,Amar yang ada di sampingnya komat-kamit tidak karuan.
"Ade!!! pelankan sedikit!!!" bentak Ammar karena ketakutan.
"Kau bilang apa??!!!Pelankan??!!!tancapkan gas lebih kencang lagi Ade!!" bentak Ferdi kepada Amar dan sekaligus memerintahkan Ade agar lebih cepat.
"kau gila Ferdi!!! kau bahkan belum jadi ayah hari in!!!kalau kau mati bagaimana??? bagaimana nasib Raisa??!!!mati saja sendiri aku masih punya anak dan istri!!!"
bentak balik Amar karena panik dan takut dia bahkan lupa sedang berbicara dengan bosnya. tanpa menghiraukan pertikaian mulut antara Ferdi dan Amar,Ade meliuk-liuk di jalan sambil mencari celah untuk bisa menyalip beberapa mobil yang ada di depannya,hal utama yang dipikirkan adalah perintah Ferdi untuk segera sampai ke rumah sakit karena harus menemani sang istri yang sedang kontraksi dan sebentar lagi akan melahirkan, Ammar sudah tak sanggup lagi berdebat dengan Ferdi,dia sudah memegang kepalanya dengan tangan kanannya dan tangan kirinya sibuk memegang perutnya yang sudah mual seperti diaduk-aduk rasanya.
Ferdi juga rasanya sudah tidak sanggup berdebat dengan Amar perutnya begitu melilit seperti hendak buang air besar namun rasanya ini sangat aneh, kepanikan yang membuat kepalanya tak bisa berpikir dengan jernih yang ada dipikirannya sekarang ini adalah Raisya dan keselamatan bagi triple baby dan juga istrinya Raisya.
ciiittttt...... suara ban bergeser dengan aspal di jalan, Ade mengerem mendadak karena sudah tiba di depan rumah sakit.
"Tuan Ferdi kita sudah sampai!!" kata Ade
bukan Ferdi yang membuka pintu mobil terlebih dahulu namun Amar dengan segera membuka pintu mobil dan
" Hoek....hoek.....hoek.....!"Amar memuntahkan seluruh isi perutnya dia benar-benar pusing dan mual karena Ade yang mengemudi mobil terlalu cepat menurut Amar.
"urusan kita belum selesai Amar!!" teriak Ferdi sambil berlari masuk ke rumah sakit.
"dasar bos gila!!! hoek.....hoekkk...hoekk....!!" Amar mengumpat Ferdi dan kembali muntah-muntah,. sedangkan Ade hanya bisa mengelengkan kepalanya saja. beberapa saat kemudian Ade menelpon anak buahnya untuk mengemasi barang-barang mereka di hotel yang berada diluar kota.
Ferdi berlari setelah bertanya kepada seorang suster di mana ruang bersalin berada.
"Raisya Sayang aku datang!!" kata Ferdi sambil membuka ruang bersalin lebar-lebar.
bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Teh Yen
mampir sini kak ,,duh kasian tuh amar smape mabok gt Hoek....Hoek....🤭🤭🤭
2023-02-02
0
Marsha Andini Sasmita
🌹🌹🌹🌹
2022-12-12
0
Marsha Andini Sasmita
🤣🤣🤣🤣
2022-12-12
0