Bertemu Kedua Kalinya

Jordy menatap Litha dengan pemikiran yang sama seperti Arkan, karena Jordy mempunyai karakter yang hampir sama dengan Arkan. Jadi... pemikiran mereka juga sama.

Leon, si fakboy kelas kakap, hampir semua siswi yang bersekolah disini pernah menjalin hubungan yang berstatus sebagai pacar seorang Leon Leonard, ya.. itu adalah nama panjang Leon. Tentunya dia sangat tertarik dengan pesona Litha, tidak bisa dipungkiri bahwa Litha memang sangat cantik. Buktinya saja sekarang Leon sedang memandang Litha dengan tatapan yang mendalam dan mata yang sedari tadi tidak berkedip.

Dan Raka masih tetap pada pendiriannya enam bulan yang lalu saat pertama kali melihat Litha. Untuk pertemuan tidak sengaja yang kedua kalinya, Raka menatap Litha dengan tatapan yang aneh dan sangat sulit diartikan.

"Minggir!" perintah Litha dengan tegas, singkat, jelas, dan padat yang tidak ingin berlama-lama diposisi tidak menyenangkan seperti ini, karena jalannya dihalangi oleh para kaum adam yang tampannya kelewatan batas.

Dan alasan paling utama kenapa Litha merasa tidak nyaman, yaitu karena mereka semua menatap Litha dengan tatapan yang masing-masing memiliki arti yang berbeda-beda.

"Eh cantik... mau kemana nih? Ikut kita aja mau gak? Eh salah, ikut aku aja maksudnya mau gak?" tanya si fakboy kelas kakap dengan nada manis, siapa lagi kalau bukan Leon.

"Nggak," jawab Litha datar. Litha sama sekali tidak tertarik menanggapi playboy cap kadal itu. Ya... walaupun Litha sebenarnya mengakui kalau Leon memang tampan.

"Dingin banget sih jawabnya, mau aku bikin hangat gak?" tanya Leon lagi, masih dengan nada yang sama.

"Gak tertarik," jawab Litha dan masih datar juga.

Semua sahabat Leon hanya terkekeh setelah mendengar tanggapan dari gadis berambut panjang hitam itu. Ralat hampir semua, karena Raka masih tetap pada pendiriannya yaitu masih menatap Litha dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

Sebelumnya tidak ada perempuan yang pernah bersikap dingin kepada Leon. Semua kata-kata dan rayuan manis yang dilontarkan Leon selalu membuat para kaum hawa melting bukan main. Namun itu tidak berlaku bagi seorang gadis bernama Litha.

"Sebenarnya mau marah, tapi kok gak bisa ya... Apa karena kamu terlalu cantik dan manis, sampai aku gak tega buat marah sama kamu," jelas Leon dengan nada manis yang masih berusaha mendekati Litha.

Litha sama sekali tidak menggubris perkataan Leon, sekarang yang ada dipikirannya hanya ketua OSIS nya. Litha memikirkan mengapa Ketua OSIS itu tidak seperti sahabatnya yang lain, yaitu menertawakan Leon karena tanggapan yang diberikannya kepada Leon, tetapi malah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan dan ditambah pula bola mata yang berwarna hitam itu tidak berkedip sekali pun.

'Ini es balok ada masalah apa sih sama gue, tapi perasaan gue gak pernah ketemu sama dia. Ketemu juga sekali doang dan gue gak ngomong apa-apa sama dia,' batin Litha yang masih mempertanyakan hal yang sama seperti enam bulan yang lalu, dan sampai sekarang Litha belum mendapatkan jawabannya.

Sekarang Raka dan Litha saling menatap tanpa mengeluarkan suara satu abjad pun. Leon yang menyadari itu langsung angkat bicara "Eh.. ngomong-ngomong namanya siapa?" tanya Leon yang masih mencoba mengalihkan perhatian Litha dari Raka ke arahnya.

Litha hanya menoleh sebentar ke arah Leon, setelah itu langsung memutar balik tubuhnya dan berjalan tanpa aba-aba.

**Taman sekolah__

Sekarang Litha dan ketiga sahabatnya sedang duduk santai di bangku dibawah pohon besar taman sekolahan. Suasana yang awalnya nyaman dan santai, sontak langsung berubah. Para kaum hawa berlarian dan histeris gembira, seakan-akan ingin membeli barang branded yang sedang diskon.

"The Perfect kesini guys wauwww..." ujar salah satu siswi yang sedang berlari.

"Apaan tuh?" tanya Litha kebingungan.

"Geng cowok-cowok ganteng dan pastinya pada tajir, nama gengnya The Perfect," jawab Fika.

"Gue gak pernah denger itu," ucap Litha.

"Karena lo selama ini kebanyakan di perpus," ucap Sarah. Memang benar yang dikatakan oleh Sarah, Litha kebanyakan di perpus selama enam bulan bersekolah disini.

Litha tidak membeli makanan ataupun minuman di kantin, karena Litha membawa bekal dan air putih dari rumahnya. Litha memang lebih menyukai minum air putih dari pada minuman yang terasa manis.

"Kesana yuk, lihat mereka hehe..." ujar Tiara. Ajakan tersebut disetujui Sarah dan Fika.

Sekarang Litha sedang duduk sendirian dengan memainkan Hp nya di taman itu. Tanpa Litha sadari, ternyata ada dua siswi yang menghampirinya. Jika kalian menebak itu adalah Dita dan Tania, maka tebakan kalian benar.

"Gue tau lo tadi ketemu sama The Perfect kan, gue peringatin sama lo jangan deketin mereka, apalagi Raka! Dia punya gue," ujar Dita. Dita mendapat informasi tersebut dari salah satu siswi, teman sekelasnya yang tidak sengaja melihat Litha yang sedang berhadapan dengan The Perfect.

Litha tidak menyangka seniornya ini akan mengetahui hal itu, karena pada saat pertemuan yang tidak sengaja dengan The Perfect. Litha tidak melihat satu orang pun kecuali anggota dari The Perfect itu sendiri yang berada di koridor tersebut.

"Kalo lo masih deketin Raka awas aja, gue pastiin lo bakal lebih nyesel dari pada kejadian enam bulan yang lalu," tambah Dita.

"Sampai sekarang, ini anak masih jadi bahan gosip satu sekolahan kali," ucap Tania yang memberitahu sahabatnya, yang tak lain adalah Dita.

Litha hanya diam, karena Litha tidak tertarik untuk menanggapinya. Dan alasan lainnya karena Dita dan Tania tidak bertanya kepada Litha, jadi Litha tidak ingin menjawabnya.

***

Liburan dengan durasi satu bulan, berlalu begitu cepat. Dan kini saatnya bagi para murid untuk mulai melaksanakan aktivitasnya sebagai pelajar.

Pagi ini Litha sengaja berangkat lebih pagi, bukan karena takut telat. Tapi karena Litha ingin mengunjungi koridor sekolah yang lumayan sempit itu. Yaa... itu adalah tempat dimana Litha bertemu dengan ketua OSIS nya untuk kedua kalinya. Bukan tanpa alasan dia ingin mengunjungi tempat itu.

Litha sangat penasaran dengan tempat yang berada di sudut belakang sekolah itu mengapa saat menyusuri koridornya suasananya cukup sunyi dan senyap. Dan disana juga sangat sepi dan lumayan gelap, karena memang tidak ada alat penerangan berupa lampu.

Sekarang Litha yang hanya ditemani bayangannya itu telah sampai di tempat yang ditujunya, yaitu koridor sempit itu yang hampir mirip dengan rumah hantu. Litha merasa merinding bulu kuduknya berdiri, entah mengapa Litha tidak mengerti. Apa karena dia merasa takut atau memang merasa kedinginan, karena cuaca pagi ini memang sangat dingin.

Telapak tangan Litha sekarang sedang saling mengusap-usap lengannya satu sama lain dengan posisi didepan dadanya. Dan tentunya siapapun yang melihatnya pasti akan mengira gadis berusia 16 tahun itu sedang kedinginan.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

kasian deh d kacangin lo berdua 😂

2022-06-27

2

Aprilia Amanda

Aprilia Amanda

kenape sih? lu suka sama litha ka??😂

2022-03-31

1

Ayuna

Ayuna

ini cerita ada horornya kah?

2022-03-01

2

lihat semua
Episodes
1 Semester 1
2 Sial
3 Terbongkarnya Rahasia
4 Bertemu Kedua Kalinya
5 Berprasangka Buruk
6 Bertemu Preman
7 Terlihat Sangat Kejam
8 Beruang Kutub
9 Pembullyan Fisik
10 Jomblo Teriak Jomblo
11 Korban Bullying
12 Pembalap Amatir
13 Memborong Komik
14 Unik Dan Langka
15 Paper Bag Hitam
16 Gosip
17 Gosip Part 2
18 Perempuan Sulit Dimengerti
19 Raka Suka Litha?
20 Tidak Romantis
21 Visual
22 Pacar Baru
23 Ganteng-ganteng Kerokan
24 Raka Waras! Umran Stres?
25 Ngeledekin
26 Keras Kepala
27 Sekalian Nungguin
28 Samar-samar
29 Penyekapan
30 Akhirnya Ketemu
31 Senyum Semanis Madu
32 Nafas Buatan
33 Pacar Idaman
34 Dita Manusia Jenis Apa?
35 Nimbrung
36 Jangan Halu
37 Mendarat Dipelukan
38 Couple Drakor
39 Udah Gede!
40 Beda Dari Yang Lain
41 Nahan Tawa
42 Beban
43 Perkenalan
44 Asal Tanda Tangan
45 Gak Tega
46 Bad Mood
47 Anak Sultan
48 Selfi
49 Bisnis
50 Belum Siap
51 Gak Peka
52 Aneh
53 Khawatir
54 Kena
55 Mencari
56 Mencari Part 2
57 Karena Raka
58 Strategi
59 Ceroboh
60 Bukan Up
61 Bokis
62 Hati Beku
63 Senyuman Maut
64 Kemana Raka?
65 Penjelasan
66 Rumput
67 Teman Terkampr
68 Menarik Ucapan
69 Asal Usul Rumput
70 Minta Maaf
71 Sensi
72 Nilai
73 Bersiklus
74 Sadis
75 Sakit Perut
76 Penggemar Danil
77 Tamu Bulanan
78 Debat
79 Boleh Nggak?
80 Bukan Up
81 Persiapan
82 Cantik
83 Sengaja
84 Dua Wanita
85 Dalam Bahaya
86 Sepupu Fandy
87 Lolos
88 Jahat
89 Amarah Raka
90 Melacak
91 Passcode Apartemen
92 Handphone Litha
93 Pamer
94 Alay
95 Menjenguk
96 Menjamin
97 Gadis SMA
98 Calon Istri?
99 Putus?
100 Model?
101 Tidak Tertarik
102 Hukuman
103 Bagi-bagi Lipgloss
104 Si Pelit
105 Berteman
106 Request
107 Gila
108 Jangan Cuek
109 Fokus Belajar
110 Palak
111 Bukti
112 Jangan Dekat Dia
113 Sadar!
114 Baik Hati
115 Tamu Dadakan
116 Via Cantik
117 Pengganti Anak
118 Undangan Pertunangan
119 Penasihat
120 Pergi
121 Gatol
122 Makan Malam
123 Cabai Rawit
124 Liontin
125 Kapan Peka?
126 Mama Sarah
127 Pelit
128 Hancur
129 Usaha Fandy
130 Dia Spesial
131 Dingin Yang Berbeda
132 Masih Aman
133 Oma Shock
134 Terobsesi
135 Kenangan Pahit
136 Musuh Tapi Sayang
137 Ke Rumah Sakit
138 Aura Mengerikan
139 Diluar Dugaan
140 Terlambat
141 Takdir
142 Disembunyikan
143 Rasa Yang Tulus
144 Banjir Air Mata
145 Nick Baik
146 Bentuk Wajah
147 Korea
148 Love
149 Operasi
150 Drama
151 Kesukaan Fika
152 Cemburu
153 Guru Biologi
154 Bukan Mimpi
155 Terhipnotis
156 Tidak Cemburu
157 Kalah Cepat
158 Pawang
159 Terima Beres
160 Tata Tuta
161 Lamar?
162 Mengikhlaskan
163 Bunga Mawar
164 Kepergok
165 Viral
166 Rencana Liburan
167 Obrolan Dibus
168 Tas Ransel
169 Fika Aneh
170 Lari-larian
171 Berdekapan
172 Si Culun
173 Bercerita
174 Iri
175 Sedikit Kecewa
176 Nikah Sirih
177 COS
178 Pesta Pernikahan
179 Pesta Pernikahan Part 2
180 Buaya Darat
181 Partner
182 Jiwa Semangat
183 Protektif Jadi Posesif
184 Menang Banyak
185 Koas Pertama
186 Dokter Genit
187 Bertemu Kembali
188 Kurang Suka
189 Bisik-bisik Tetangga
190 Pengalaman Pertama Operasi
191 Member Baru
192 Couple an
193 Konsep Bunuh Diri
194 Superhero Tikus?
195 Dua Gosip
196 Kesal
197 Galau
198 Melabrak
199 Takut
200 Sebuah Alasan
201 Batal Melamar
202 Kegep
203 Seserahan
204 Jemputan
205 Tutu
Episodes

Updated 205 Episodes

1
Semester 1
2
Sial
3
Terbongkarnya Rahasia
4
Bertemu Kedua Kalinya
5
Berprasangka Buruk
6
Bertemu Preman
7
Terlihat Sangat Kejam
8
Beruang Kutub
9
Pembullyan Fisik
10
Jomblo Teriak Jomblo
11
Korban Bullying
12
Pembalap Amatir
13
Memborong Komik
14
Unik Dan Langka
15
Paper Bag Hitam
16
Gosip
17
Gosip Part 2
18
Perempuan Sulit Dimengerti
19
Raka Suka Litha?
20
Tidak Romantis
21
Visual
22
Pacar Baru
23
Ganteng-ganteng Kerokan
24
Raka Waras! Umran Stres?
25
Ngeledekin
26
Keras Kepala
27
Sekalian Nungguin
28
Samar-samar
29
Penyekapan
30
Akhirnya Ketemu
31
Senyum Semanis Madu
32
Nafas Buatan
33
Pacar Idaman
34
Dita Manusia Jenis Apa?
35
Nimbrung
36
Jangan Halu
37
Mendarat Dipelukan
38
Couple Drakor
39
Udah Gede!
40
Beda Dari Yang Lain
41
Nahan Tawa
42
Beban
43
Perkenalan
44
Asal Tanda Tangan
45
Gak Tega
46
Bad Mood
47
Anak Sultan
48
Selfi
49
Bisnis
50
Belum Siap
51
Gak Peka
52
Aneh
53
Khawatir
54
Kena
55
Mencari
56
Mencari Part 2
57
Karena Raka
58
Strategi
59
Ceroboh
60
Bukan Up
61
Bokis
62
Hati Beku
63
Senyuman Maut
64
Kemana Raka?
65
Penjelasan
66
Rumput
67
Teman Terkampr
68
Menarik Ucapan
69
Asal Usul Rumput
70
Minta Maaf
71
Sensi
72
Nilai
73
Bersiklus
74
Sadis
75
Sakit Perut
76
Penggemar Danil
77
Tamu Bulanan
78
Debat
79
Boleh Nggak?
80
Bukan Up
81
Persiapan
82
Cantik
83
Sengaja
84
Dua Wanita
85
Dalam Bahaya
86
Sepupu Fandy
87
Lolos
88
Jahat
89
Amarah Raka
90
Melacak
91
Passcode Apartemen
92
Handphone Litha
93
Pamer
94
Alay
95
Menjenguk
96
Menjamin
97
Gadis SMA
98
Calon Istri?
99
Putus?
100
Model?
101
Tidak Tertarik
102
Hukuman
103
Bagi-bagi Lipgloss
104
Si Pelit
105
Berteman
106
Request
107
Gila
108
Jangan Cuek
109
Fokus Belajar
110
Palak
111
Bukti
112
Jangan Dekat Dia
113
Sadar!
114
Baik Hati
115
Tamu Dadakan
116
Via Cantik
117
Pengganti Anak
118
Undangan Pertunangan
119
Penasihat
120
Pergi
121
Gatol
122
Makan Malam
123
Cabai Rawit
124
Liontin
125
Kapan Peka?
126
Mama Sarah
127
Pelit
128
Hancur
129
Usaha Fandy
130
Dia Spesial
131
Dingin Yang Berbeda
132
Masih Aman
133
Oma Shock
134
Terobsesi
135
Kenangan Pahit
136
Musuh Tapi Sayang
137
Ke Rumah Sakit
138
Aura Mengerikan
139
Diluar Dugaan
140
Terlambat
141
Takdir
142
Disembunyikan
143
Rasa Yang Tulus
144
Banjir Air Mata
145
Nick Baik
146
Bentuk Wajah
147
Korea
148
Love
149
Operasi
150
Drama
151
Kesukaan Fika
152
Cemburu
153
Guru Biologi
154
Bukan Mimpi
155
Terhipnotis
156
Tidak Cemburu
157
Kalah Cepat
158
Pawang
159
Terima Beres
160
Tata Tuta
161
Lamar?
162
Mengikhlaskan
163
Bunga Mawar
164
Kepergok
165
Viral
166
Rencana Liburan
167
Obrolan Dibus
168
Tas Ransel
169
Fika Aneh
170
Lari-larian
171
Berdekapan
172
Si Culun
173
Bercerita
174
Iri
175
Sedikit Kecewa
176
Nikah Sirih
177
COS
178
Pesta Pernikahan
179
Pesta Pernikahan Part 2
180
Buaya Darat
181
Partner
182
Jiwa Semangat
183
Protektif Jadi Posesif
184
Menang Banyak
185
Koas Pertama
186
Dokter Genit
187
Bertemu Kembali
188
Kurang Suka
189
Bisik-bisik Tetangga
190
Pengalaman Pertama Operasi
191
Member Baru
192
Couple an
193
Konsep Bunuh Diri
194
Superhero Tikus?
195
Dua Gosip
196
Kesal
197
Galau
198
Melabrak
199
Takut
200
Sebuah Alasan
201
Batal Melamar
202
Kegep
203
Seserahan
204
Jemputan
205
Tutu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!