Fitria Si Gadis Berlesung Pipi
Fitria Yulizar , itulah namaku. Usiaku saat ini 17 tahun. Aku gadis yang cukup pendek, tinggi badanku hanya 147. Dengan berat badan 48 Kg. Untuk ukuran tinggi badanku, aku ini termasuk sedikit gemuk. Satu-satunya kelebihan yang aku punya adalah kedua lesung pipiku. Banyak yang bilang senyumku cantik.
Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. aku memiliki seorang adik laki-laki yang masih kelas 5 SD. Andre Setiawan, itulah Nama yang aku berikan untuknya. Dulu saat dia lahir aku merengek kepada bapakku untuk memberinya nama, karena tidak tahan dengan rengekanku yang berlebihan akhirnya dengan berat hati bapakku menuruti keinginanku.
Berbeda denganku adikku cukup tinggi, saat ini saja tinggiku hanya sebatas telinganya. Dan dia masih akan betambah tinggi lagi, dan itu membuatku sedikit kesal. kita memakan makanan yang sama, tapi dia tumbuh keatas dan aku tumbuh kesamping, bagiku itu cukup menyebalkan.
'Kringgggg kringggg kringggg...'
Uuhhh alarm sialan, aku masih sangat mengantuk, tapi aku harus tetap bangun. dengan terpaksa aku membuka mataku yang sangat lengket.
"aduuhh perut gue berat banget, apa lemak gue nambah ya" aku melirik kearah perutku lalu menghela nafas. Ternyata bukan lemakku yang bertambah, tapi ada kaki buluk yang menimpa perutku.
Dengan kesal aku menyingkirkan kaki itu, lalu menengok kesamping. Ada bayi besar yang sedang tertidur dengan mulut menganga, dan kaki terlentang. padahal saat baru lahir dia sangat imut tapi sekarang item mutlak alias buluk, sungguh ironis.
" Dek, bangun dek udah pagi" aku guncang tubuh adikku.
"Dek bangun, ini hari senin" huh seperti biasa andre sangat sulit dibangunkan. dengan malas aku akhirnya bangun sendiri.
Setelah cuci muka, aku pergi kedapur untuk membuat sarapan dan bekal makan siang ku. seperti biasa untuk sarapan aku membuat nasi goreng , sedangkan untuk bekal aku membuat mie goreng dan juga sosis. Karena ini hari senin aku hanya memasak yang simple saja. Jangan sampai aku dan adikku terlambat upacara sekolah.
Aku dan andre hanya tinggal berdua, karena bapak dan ibu kita kerja di Malaysia. Bapak sudah hampir 6 tahun kerja di Malaysia, sedangkan ibu baru hampir 1 tahun kerja di Malaysia. keluargaku termasuk golongan menengah kebawah. tapi meskipun begitu bukan berarti kita hanya dilepas berdua saja, sekeliling tetanggaku ini semuanya adalah saudara, samping kanan ada rumah pakde nya ibuku, disamping kiri rumah nya bibiku dan disebrang jalan juga ada rumah pakde ku. sedangkan Rumah kakekku hanya berjarak 50 meter dari sini. Bisa dibilang banyak mata yang memantau aku dan adikku.
Setelah selesai memasak aku kembali kekamar untuk membangunkan si bayi besar.
"Dek bangun dek, udah siang nanti telat lho upacara nya" Aku guncang-guncang tubuh adikku tapi masih tetap tidak mau bangun juga trik terakhir aku tutup hidung nya.
"huppwahhh, hiss iya-iya ini bangun, kebiasaan banget sih mbak, kalo bangunin orang itu nggak bisa lembut sedikit apa!" sungut nya kesal.
Sambil menggosok hidung akhirnya andre bangun juga.
dengan malas aku menjawab "Cara lembut nggak akan mempan buat bangunin kamu, udah sana balik kekamar kamu, mandi terus sarapan"
"hiss iya-iya ini juga mau mandi" dengan kesal akhirnya andre kembali ke kamarnya.
Meskipun sudah punya kamar sendiri tapi adikku masih belum berani tidur sendiri. Badan nya saja yang besar, tapi dia itu sebenarnya anak yang sangat manja. Berkat kerja keras bapakku selama hampir 6 tahun jadi TKI di Malaysia, bapak bisa membangun rumah yang cukup besar bagi keluarga kami. Di rumah ini ada 4 kamar yang cukup luas, dengan alasan agar tidak mengantri saat mandi, disetiap kamar dibuat kamar mandi sendiri. dan itu yang paling aku suka, karena dulu aku dan Adikku selalu berebut saat mau mandi.
Setelah selesai mandi dan bersiap aku keluar untuk sarapan. setelah mengambil nasi goreng aku pergi keruang tengah, disana andre sedang duduk di sofa menonton main game di HP dengan TV yang masih menyala. sedangkan piringnya sudah kosong diatas meja.
"Cepat banget mandimu dek, udah selesai aja sarapannya" ucapku lalu duduk di sampingnya sambil sarapan.
"Iyalah emangnya mbak Fitri yang mandi aja setahun" Sewotnya tetap fokus main game di hp.
"Mbak itu kalo mandi bersih mangka nya lama, emang nya kamu mandi bebek, mandi kok cuma asal basah aja" jawabku sambil mengunyah nasi goreng.
"Mana ada, andre itu mandinya bersih, nih kalo nggak percaya cium ketek andre nih wangi" ucapnya sambil mendekat kan ketiak kearahku.
"huss sana jauh-jauh mbak lagi sarapan ini, bisa muntah kalo cium ketek bau kamu" sungutku kesal.
"hahahaha, biar aja biar muntah, orang ketek andre wangi dibilang bau" tawanya sambil melanjutkan maen game.
"cckk dasar adek durhaka" kesalku
" Dek kamu itu mau nonton TV atau maen game, pilih salah satu jangan dua-duanya listrik mahal tau" omelku
"Tadi sarapan sambil nonton TV, sekarang main game" jawabnya tetap fokus main game.
"Matiin donk TV nya kalo nggak ditonton bln kemaren bayar listrik hampir 150 rb, jangan boros" ceramah ku.
"Yaudah sih kalo nggak mau ditonton tv nya tinggal mbak matiin aja , nggak usah ngomel kayak emak-emak" jawabnya sambil melet, dasar adek durhaka.
"Bantah terus kamu ini kalo dinasehati" ucapku kesal sambil menaruh piring kotor dimeja.
"Udah dulu main game nya, sekarang taruh dulu ini dua piring kotor kedapur, nanti kamu pulang sekolah jangan lupa dicuci piringnya" perintahku.
"Hiss males , Taruh aja sendiri" Bantahnya
"Yaudah kalo nggak mau nggak apa-apa ,tapi hari ini uang saku kamu mbak potong 3 ribu" Balasku.
"Hiss iya-iya , ngancem terus bisanya" sungut nya kesal, sambil membawa piring kotor kedapur.
"Dek, sekalian ya bawain minum buat mbak" Teriakku.
"Males!" teriaknya kesal.
"Yaudah berarti potong 2 ribu ya" jawabku
"hiss iya-iya bawel" ketusnya.
dengan wajah super jengkel adikku kembali dari dapur sambil membawa air minum.
"Nih minumnya" sodornya sambil merengut.
"thanks sayang" jawabku sambil tersenyum jail.
andre langsung memasang wajah jijik, dan aku hanya tertawa "hahahaha"
"mana uang sakunya"pintanya sambil menengadahkan kedua tangannya.
aku mengambil dompetku di saku lalu mengambil selembar uang 5 ribu rupiah.
"Nih" kataku sambil meletakkan uang di tangannya.
"Nanti siang, kamu kalo mau makan tinggal masak mie goreng aja ya atau goreng telur stoknya masih ada didapur, mbak cuma sempat masak nasi ,nggak sempet masak sayur takut kesiangan" kataku.
"Iya" jawabnya.
"Yaudah mbak berangkat duluan, kamu jangan main game lagi nanti telat upacaranya" nasehatku.
"Iya-iya" jawabnya malas.
"Salim dulu" kataku sambil menyodorkan tangan.
Andre mencium tanganku, lalu saat hendak meninggalkan ku aku buru-buru mengambil tas disofa dan kunci motor dimeja, lalu dengan kecepatan kilat aku mencium pipinya lalu langsung kabur.
"Hiss jijik mbak!" teriaknya kesal.
"Hahahaha" aku hanya berlari sambil tertawa puas. pasti sekarang andre sedang menggosok pipinya dengan tangan dan wajahnya sekarang pasti sangat jelek sangking kesalnya.
"hahahaha, wajah kesalnya adalah kebahagiaan untukku" kataku jail.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Imma Juhamzah
sebenarnya sih kurang suka dgn kisah anak2 SMA maunya yg anak kuliah gitu terus kerja...tapi moga aja ini novel lanjut sampe kuliah kerja menikah
2023-11-09
0
scabious97
🥰🥰
2023-07-10
0
Dzpa312
😭
2023-07-10
1