Seperti biasa hari ini aku duduk di depan kelas X Akutansi 1 sambil membaca novel romantis kesukaanku. Aku suka duduk disini karena dari sini lapangan basket terlihat sangat jelas. Dan juga kelas XI tata niaga 1 tepat berhadapan dengan kelasku.
"Fit kantin yuk" ajak Ely teman sekelasku.
"Masih kenyang Gue, lagian bukannya Lo udah makan waktu istirahat pertama tadi?" Tanyaku heran
"Laper lagi Gue, Lo tau sendiri meskipun perut Gue kecil tapi cacing diperut Gue rakus" katanya tersenyum sambil menepuk pelan perutnya.
"Enak banget jadi Lo, makan banyak juga nggak bakal gemuk. Gue makan dikit aja langsung jadi lemak" Keluhku iri
"hahahaha, mangka nya banyak-banyakin ikut ekskul. Mager banget sih Lo kalo nggak baca novel pasti streaming drama korea" katanya menyindir.
" Gue ikut ekskul Voly ya, Lo nggak tau sih setiap kegiatan selalu disuruh lari lapangan Volu 5 kali putaran. Ikut 1 aja udah capek Gue" keluhku sambil memasang wajah melas.
"Alah alasan Lo , Lo ikut Voly juga cuma gara-gara Kak Andi ikut kan. Udah dari semester awal Lo ngejar itu Ketua Osis. Nggak ada hasil nya Udah lah nyerah aja" Sarannya
"Gue nggak ngejar Ly, Gue cuma sekedar mengagumi" sanggahku
Ely memutar bola matanya malas "Iya deh, Iya cuma pengagum" jawabnya malas.
"Udah yuk Ikut Gue kekantin laper nih" Ajaknya lagi.
"Ogah ah, mager Gue" Tolakku lagi
"Udah deh nggak usah duduk disini lagi, Kak Andi nggak bakalan nongol. Tadi Gue lihat Dia di ajak Pak Sobi keluar sekolah nggak tau deh kemana" Katanya
Gue langsung menutup novel dan berdiri "Kenapa nggak ngomong dari tadi" kataku sewot.
"Lah Lo nggak tanya" jawabnya
"Cih.. tau gini nggak bakal Gue duduk lama-lama disini. nggak ada cowok ganteng yang bisa dilihat" Kataku sebal.
"Yaudah yuk mending ikut Gue ke kantin, males gue kalo pergi sendiri" Ajaknya lagi masih belum menyerah.
"Ogah, Gue balik ke kelas aja"Tolak ku.
"Gue traktir shomay deh" Rayunya.
Aku menyeringai licik "Oke deh kalo Lo maksa"
"Cih.. giliran di traktir baru mau" sewot Ely sambil meratapi nasib dompetnya yang sudah tipis.
"Hahahaha" Aku hanya tertawa sambil menarik nya ke arah kantin.
****
Setelah perut kenyang akhirnya Aku dan Ely kembali ke kelas. Istirahat kedua ini tinggal 15 menit lagi, murid yang lain pun sudah banyak yang kembali ke kelas.
Aku berjalan kebarisan kursi paling belakang disana banyak murid lelaki yang sedang bercanda.
"Panji.." panggilku
Salah satu murid lelaki menengok
"Kenapa fit..?" Tanyanya
"Lo nggak Lupa bawa Uang pulsa kan?" Tanyaku sambil memicingkan mata
" Yaelah biasa aja donk ngeliatnya, Gue bisa sawan kalo Lo liatin kayak gitu" jawabnya sambil masang wajah ngeri
"Bawa enggak?" Tanyaku lagi
"Iya Gue bawa" katanya sambil mengambil Uang di saku seragamnya.
"Nih" Katanya sambil menyodorkan Uang 25 ribu rupiah.
"Kurang 3 ribu nih" Protesku.
"Iya maaf , yang 3 ribu tadi Gue pake buat beli cireng, Besok deh yang 3 ribunya" Alasannya
"Alasan mulu Lo! beneran besok ya..? Lusa Gue udah harus setoran nih" Kataku mengingatkan Panji ini sering sekali membohongiku.
"Iya deh janji, mana berani Gue bohong sama Lo" katanya sambil nyengir.
Aku hanya memutar bola mataku malas. Lalu pandanganku beralih ke sebelah kiri panji.
"Don duit pulsa mana?" Tagihku sambil menyodorkan tangan kearah Doni.
Doni mengambil dompet di saku celananya.
"Nih" katanya sambil meletakan Uang 55 ribu rupiah ditanganku.
"Nah kayak Doni ini Gue paling suka, Udah ganteng , selalu tepat waktu lagi bayar pulsanya" pujiku sambil tersenyum lebar.
"Bisa aja Lo fit" Ledek Bimo sedangkan yang lain hanya tertawa.
aku hanya tersenyum manis
"Nah gitu donk fit, banyak-banyak senyum kan cantik dilihat nya" Rayu panji.
aku langsung merengut "Males Gue senyum sama Lo, telat mulu bayar pulsa nya" Kataku lalu pergi meninggalkan mereka.
Bisa kudengar murid lelaki yang lain tertawa mengejek panji.
Disekolah aku berjualan pulsa, meskipun untung nya hanya sedikit tapi lumayan, aku bisa menabung dari uang hasil kerja kerasku sendiri. Meskipun terkadang sangat menyebalkan jika ada teman yang berhutang pulsa, Tapi sangat sulit untuk ditagih, ada saja alasannya , sampai membuatku sendiri malas untuk menagihnya.
Dikelas aku juga menjabat sebagai bendahara kelas. teman-teman ku yang merekomendasikan ku.
Katanya wajahku ini wajah-wajah Antagonis, sangat cocok jadi bendahara kelas. Padahal kata bapakku wajahku ini cukup manis loh..!
Karena itu anak laki-laki dikelas ini sangat sering menghindari ku, mereka memperlakukan ku seperti seorang rentenir, sangat menjengkelkan.
****
Andi Yansyah, Adalah seniorku kelas XI tata niaga 1. Dia lelaki yang sangat ramah, cerdas, dan tampan. Selain itu saat ini dia menjabat sebagai Ketua Osis yang baru di SMK TRIGADA. Karena itu tidak heran jika banyak murid perempuan disini yang menyukainya, termasuk diriku. Andi yansyah adalah idola disini.
Aku pertama bertemu dengannya saat masa Orientasi siswa. Berbeda dengan Senior lainnya yang berlagak hebat, dan suka memerintah. Cara kak Andi berinteraksi dengan kami lebih bersahabat.
Meskipun dia tetap meminta kami melakukan tugas yang sama, seperti yang diberikan senior yang lain. Tapi Dia lebih telihat seperti mengajak daripada memerintah. Di selang waktu itu Dia juga mengajak Kami bercanda, hal itu membuat kami lebih nyaman. Saat itu dia terlihat pintar dan berwibawa membuatku sedikit demi sedikit menyukainya. Tapi tentu saja wajah nya yang tampan itu juga menjadi penyebabnya.
Sore ini Aku jadi lebih bersemangat, karena ada kegiatan untuk ekskul voly. Meskipun cukup melelahkan tapi Aku cukup menyukai Voly. Dan juga karena ada Kak Andi, jadi Aku tambah Semangat untuk mengikuti ekskul ini, hehehe.
Saat aku mendekati lapangan Voly sudah banyak anggota yang berkumpul, dan pembimbing yang sedang memberikan penjelasan.
"Sial, telat lagi Gue" Kesalku.
"Fitria Yulizar..! Kamu telat lagi" Pak Anes pembimbing ekskul melotot kearah ku.
Aku hanya bisa menunduk " Maaf Pak saya telat" jawabku takut.
"Kali ini apa lagi alasan Kamu" Tanya Pak Anes.
"Tadi Saya sedang mengerjakan tugas dikelas Pak" Alasanku.
"Paling juga keasyikan nonton drama Korea Pak" Celetuk salah satu anggota.
Aku langsung menoleh kearah asal suara, ternyata itu Didi. Salah satu murid lelaki dikelasku. Dia sering bermasalah denganku karena Uang Iuran kelas dan juga pulsa. Aku pelototi Didi tapi Dia malah cekikikan menahan tawa.
'dasar Didi sialan' Umpatku dalam hati.
"huufftt.." Pak Anes menghela nafas sambil menggelengkan kepala.
"Fitri Kamu lari lapangan Voly 7 kali putaran, yang lainnya 5 putaran" Perintah Pak Anes.
"Siap Pak..!" Jawab Kami serentak.
"Sial banget Gue hari ini" keluhku sambil berlari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Dzpa312
😭😭😭😭😭😭
2023-07-10
1