"Yaudah yuk, Kita balik kelapangan kayaknya kegiatanya udah mau dimulai" Ajaknya.
'Yaallah Dia bilang Kita' Batinku.
Murahan banget deh Gue, baru disebut Kita aja rasanya udah senang banget.
"Siniin gelas nya, Biar Gue yang balikin ke pedagang nya" Katanya sambil menyodorkan tangan.
"Ah.. iya Kak, makasih banget lho Es cendol nya, ampuh banget menghilangkan dahaga dan lelah" Kataku lebay, sambil memberikan Gelas yang sudah kosong ke tangannya.
'Padahal sebenarnya wajah Ganteng kakak yang buat lelah Gue langsung hilang' Batinku
Kak Andi berdiri lalu menyodorkan tangan kanannya kearah ku.
Aku mendongak keatas melihat uluran tangannya, lalu beralih ke wajahnya. Karena Kak andi membelakangi Arah matahari yang mulai terbenam, dibelakang kepalanya seakan ada cahaya yang bersinar.
'Oh my God, My angel' Batinku
"Kok malah bengong, tangan Gue mulai pegel nih, nggak mau ya Gue bantuin berdiri" Tegurnya.
"Eh maaf kak" Kataku tersadar.
Aku sambut uluran tangannya lalu berdiri. Saat aku menggenggam tangannya, hatiku langsung terasa hangat, tangan nya yang besar melingkupi telapak tanganku yang kecil, kehangatan dari telapak tangannya seakan menjalar sampai hatiku.
'Sangat nyaman' Batinku
"Fit.. Fitria" Panggil nya lagi.
"Eh... iya Kak" jawabku tersadar dari lamunanku.
"Gue tahu tangan Gue bagus, tapi tolong dilepas donk, Gue nggak bisa balikin gelas nih" Tegurnya.
Aku melihat kearah tanganku yang masih menggenggam erat tangannya.
"Oh sorry Kak, Khilaf" Kataku sambil melepaskan genggaman tanganvnya dengan berat hati.
Aku tersenyum malu sambil menggaruk belakang kepalaku.
Kak Andi hanya tersenyum.
"Yaudah Lo balik ke lapangan dulu, nanti Gue nyusul" katanya.
"Iya Kak, Gue duluan" Kataku lalu pergi kearah lapangan.
Aku elus-elus tangan yang tadi digenggam Kak andi.
"Nggak bakal gue cuci ini tangan" Gumamku.
"Gila..! hari ini Gue menang banyak" girangku lalu berlari kearah lapangan dengan semangat.
****
Setelah sampai dirumah Aku langsung mandi. Setelah selesai merapikan diri, aku langsung ke dapur untuk memasak makan malam.
Aku membuka kulkas melihat-lihat sayuran, aku mengetuk-ngetuk dagu sambil berpikir.
"Hmm... enak nya masak apa ya" Gumamku.
"Dek..!" Teriakku
"Apa..!" Jawab andre sambil teriak.
"Sini dulu bentar..!" Panggilku.
"Apasih mbak, nanti aja andre lagi sibuk" Jawab nya.
"Sebentar aja..!" Kataku.
"Haiissshhh..." Kesal nya lalu membuka pintu kamar dan menghampiriku.
" Kenapa..? Gara-gara Mbak ini, Andre jadi kalah main game nya" Kata nya kesal.
"Main game mulu Lo" Kataku sewot.
"Halah..! mbak aja nonton drama korea terus" Balasnya.
"Cckk" Aku hanya berdecak kesal.
"Kenapa manggil-manggil" Tanyanya.
"Makan malam mau dimasakin apa?" Tanyaku.
"Adanya apa..?" Tanyanya.
Aku kembali membuka kulkas.
"Ada sayur wortel, Kol, nangka, kacang panjang, Pare, sama terong" Lalu aku beralih membuka freezer.
" Ada sosis, daging ayam, sama ikan lele" Jawabku.
"Hmm makan apa ya enak nya" katanya mengetuk-ngetuk dagu dengan jari sambil berpikir. itu salah satu kebiasaan Dia yang ditirunya dariku.
"Nyayur nangka aja mbak, disanten. Terus goreng ikan lele, sama bikin sambel terasi" Pintanya.
"Oke deh" Jawabku menyetujui
"Masak nya yang banyak sekalian, biar besok waktu makan siang Andre tinggal angetin aja sayur nya, males kalo harus bikin mie instan, ribet" Tambah nya.
"Kamu ini dasar pemalas, apa-apa ribet" Kataku.
"Kan mbak Fitri yang ngajarin" Balasnya.
"Dasar Adek durhaka jawab mulu kalo dibilangin" Kataku kesal.
"Hehehehe" Tawanya lalu berlalu pergi.
"Jangan main game lagi, Mandi dulu sana, abis mandi makan" Perintahku.
"Iyaa..." Jawabnya malas.
Aku mengeluarkan semua bahan yang diperlukan.
"Oke siap..! pertama-tama masak nasi dulu" Kataku sambil mengambil beras.
*****
Setelah semua makanan siap Aku pergi keruang tengah menyalakan televisi. Sedangkan andre seperti nya sedang main game di kamarnya.
"Dek..!" Panggilku
"Apa..!" Jawabnya.
"Keluar dulu, makan..!" Perintahku
"Iya, nanti"Jawabnya.
"Makan dulu, nanti lanjut lagi main game nya" Kataku.
"Nanti mbak... Nanggung!" Teriak nya kesal
"Sekarang..! nanti disambung lagi mainnya" Tegasku tidak mau kalah.
"Hiss.. iya-iya bawel" Kesal nya sambil keluar kamar lalu berjalan kearah dapur.
Aku berjalan mengikutinya ke dapur.
"Ikan lele nya, mbak cuma goreng 2, besok pagi mbak gorengin lagi untuk makan siang nya" Jelasku.
"Iya.." jawabnya singkat.
Setelah mengambil makanan dipiring masing-masing, kita berdua pergi keruang tengah. Aku dan adikku mempunyai kebiasaan makan sambil menonton TV.
"Dek Ambil teko Air sama gelasnya dulu sana" Perintahku.
"Ambil sendiri ngapa" Katanya malas.
"Ambil dulu" kataku tak mau mengalah.
"Aiissshh.." Kesal nya tapi tetap pergi kedapur mengambil teko Air dan 2 gelas bersih setelah nya meletakan nya di meja.
Saat kami sedang makan handphone ku yang kuletakan di meja berdering. Ternyata Ibuk yang telpon video call.
adikku melirik handphone ku "Siapa?" Tanyanya
"Ibuk telvon dek" Kataku sambil mengangkat panggilan nya.
Handphone ku, Aku sandarkan di teko Air.
"assalamualaikum buk" Salamku.
"wallaikumsallam ndok" Jawabnya.
"Ibuk lagi apa?" Tanyaku
"Abis masak ini, lagi nunggu bapakmu mandi baru makan" Jawab nya.
Bapak dan ibuku ini tinggal dirumah kontrakan. Mereka bekerja sebagai tukang pijat refleksi, di salah satu Mall di kuala lumpur.
"Kalian lagi makan apa?" Tanya ibuku karena melihat kita sedang makan.
"Lagi makan sayur nangka, sama goreng Ikan buk" Jawab adikku.
"Wahh enak donk" Kata ibuku.
"Di buatin sambel nggak sama mbak nya" Tanya ibukku.
Kebiasaan di keluargaku setiap makan harus ada sambal.
"Iya di buatin, Tapi pedes banget" Adu adikku dengan wajah sok melas.
Aku memutar bola mataku malas.
"Ya iyalah pedes namanya juga sambel" Sahutku.
"Hahahaha" Ibuku hanya tertawa.
"Kalian yang Akur jangan sering bertengkar" pesan ibuku
"Mbak Fitri itu buk, ngomel mulu setiap hari, bikin pusing. Terus suka perintah-perintah andre" Adunya sambil mengerucutkan bibir.
"Salah sendiri adek nya yang susah kalo dibilangin buk" Aduku tidak mau kalah.
"Buk mbak Fitri itu hari ini nggak bersihin rumah males katanya" Fitnah nya
"Enggak kok buk, bukan nya malas, hari ini Fitri ada ekskul Voly jadi pulang nya terlalu sore. Udah nggak sempat bersih-bersih rumah" Jelasku.
Ibuku hanya menggelengkan kepala, melihat tingkah Kami yang memang tidak pernah bisa akur.
"Udah nggak Usah ribut, kalo mbak nya nggak sempat bersihkan rumah, harusnya adek donk yang bersihkan" Saran ibuku.
Aku memeletkan lidah kearah adikku sambil bilang 'kapok' tanpa bersuara.
Wajah adikku langsung kesal.
"nggak mau lah, tugas andre kan cuma cuci piring" Bantah nya.
"Apalagi mbak Fitri itu kalo masak semua pekakas di pakai, capek Andre tuh nyucinya" Keluhnya sambil memanyunkan bibir.
"Hahahaha" Ibuku hanya tertawa melihat adikku yang cemberut.
"Mbak kalo masak jangan pakai pekakas banyak-banyak, Kasian Adek nya" Pesan ibuku.
Sekarang gantian Adikku yang memeletkan lidah nya padaku.
"Iya buk" Jawabku sambil cemberut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments