Fitria Yulizar , itulah namaku. Usiaku saat ini 17 tahun. Aku gadis yang cukup pendek, tinggi badanku hanya 147. Dengan berat badan 48 Kg. Untuk ukuran tinggi badanku, aku ini termasuk sedikit gemuk. Satu-satunya kelebihan yang aku punya adalah kedua lesung pipiku. Banyak yang bilang senyumku cantik.
Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. aku memiliki seorang adik laki-laki yang masih kelas 5 SD. Andre Setiawan, itulah Nama yang aku berikan untuknya. Dulu saat dia lahir aku merengek kepada bapakku untuk memberinya nama, karena tidak tahan dengan rengekanku yang berlebihan akhirnya dengan berat hati bapakku menuruti keinginanku.
Berbeda denganku adikku cukup tinggi, saat ini saja tinggiku hanya sebatas telinganya. Dan dia masih akan betambah tinggi lagi, dan itu membuatku sedikit kesal. kita memakan makanan yang sama, tapi dia tumbuh keatas dan aku tumbuh kesamping, bagiku itu cukup menyebalkan.
'Kringgggg kringggg kringggg...'
Uuhhh alarm sialan, aku masih sangat mengantuk, tapi aku harus tetap bangun. dengan terpaksa aku membuka mataku yang sangat lengket.
"aduuhh perut gue berat banget, apa lemak gue nambah ya" aku melirik kearah perutku lalu menghela nafas. Ternyata bukan lemakku yang bertambah, tapi ada kaki buluk yang menimpa perutku.
Dengan kesal aku menyingkirkan kaki itu, lalu menengok kesamping. Ada bayi besar yang sedang tertidur dengan mulut menganga, dan kaki terlentang. padahal saat baru lahir dia sangat imut tapi sekarang item mutlak alias buluk, sungguh ironis.
" Dek, bangun dek udah pagi" aku guncang tubuh adikku.
"Dek bangun, ini hari senin" huh seperti biasa andre sangat sulit dibangunkan. dengan malas aku akhirnya bangun sendiri.
Setelah cuci muka, aku pergi kedapur untuk membuat sarapan dan bekal makan siang ku. seperti biasa untuk sarapan aku membuat nasi goreng , sedangkan untuk bekal aku membuat mie goreng dan juga sosis. Karena ini hari senin aku hanya memasak yang simple saja. Jangan sampai aku dan adikku terlambat upacara sekolah.
Aku dan andre hanya tinggal berdua, karena bapak dan ibu kita kerja di Malaysia. Bapak sudah hampir 6 tahun kerja di Malaysia, sedangkan ibu baru hampir 1 tahun kerja di Malaysia. keluargaku termasuk golongan menengah kebawah. tapi meskipun begitu bukan berarti kita hanya dilepas berdua saja, sekeliling tetanggaku ini semuanya adalah saudara, samping kanan ada rumah pakde nya ibuku, disamping kiri rumah nya bibiku dan disebrang jalan juga ada rumah pakde ku. sedangkan Rumah kakekku hanya berjarak 50 meter dari sini. Bisa dibilang banyak mata yang memantau aku dan adikku.
Setelah selesai memasak aku kembali kekamar untuk membangunkan si bayi besar.
"Dek bangun dek, udah siang nanti telat lho upacara nya" Aku guncang-guncang tubuh adikku tapi masih tetap tidak mau bangun juga trik terakhir aku tutup hidung nya.
"huppwahhh, hiss iya-iya ini bangun, kebiasaan banget sih mbak, kalo bangunin orang itu nggak bisa lembut sedikit apa!" sungut nya kesal.
Sambil menggosok hidung akhirnya andre bangun juga.
dengan malas aku menjawab "Cara lembut nggak akan mempan buat bangunin kamu, udah sana balik kekamar kamu, mandi terus sarapan"
"hiss iya-iya ini juga mau mandi" dengan kesal akhirnya andre kembali ke kamarnya.
Meskipun sudah punya kamar sendiri tapi adikku masih belum berani tidur sendiri. Badan nya saja yang besar, tapi dia itu sebenarnya anak yang sangat manja. Berkat kerja keras bapakku selama hampir 6 tahun jadi TKI di Malaysia, bapak bisa membangun rumah yang cukup besar bagi keluarga kami. Di rumah ini ada 4 kamar yang cukup luas, dengan alasan agar tidak mengantri saat mandi, disetiap kamar dibuat kamar mandi sendiri. dan itu yang paling aku suka, karena dulu aku dan Adikku selalu berebut saat mau mandi.
Setelah selesai mandi dan bersiap aku keluar untuk sarapan. setelah mengambil nasi goreng aku pergi keruang tengah, disana andre sedang duduk di sofa menonton main game di HP dengan TV yang masih menyala. sedangkan piringnya sudah kosong diatas meja.
"Cepat banget mandimu dek, udah selesai aja sarapannya" ucapku lalu duduk di sampingnya sambil sarapan.
"Iyalah emangnya mbak Fitri yang mandi aja setahun" Sewotnya tetap fokus main game di hp.
"Mbak itu kalo mandi bersih mangka nya lama, emang nya kamu mandi bebek, mandi kok cuma asal basah aja" jawabku sambil mengunyah nasi goreng.
"Mana ada, andre itu mandinya bersih, nih kalo nggak percaya cium ketek andre nih wangi" ucapnya sambil mendekat kan ketiak kearahku.
"huss sana jauh-jauh mbak lagi sarapan ini, bisa muntah kalo cium ketek bau kamu" sungutku kesal.
"hahahaha, biar aja biar muntah, orang ketek andre wangi dibilang bau" tawanya sambil melanjutkan maen game.
"cckk dasar adek durhaka" kesalku
" Dek kamu itu mau nonton TV atau maen game, pilih salah satu jangan dua-duanya listrik mahal tau" omelku
"Tadi sarapan sambil nonton TV, sekarang main game" jawabnya tetap fokus main game.
"Matiin donk TV nya kalo nggak ditonton bln kemaren bayar listrik hampir 150 rb, jangan boros" ceramah ku.
"Yaudah sih kalo nggak mau ditonton tv nya tinggal mbak matiin aja , nggak usah ngomel kayak emak-emak" jawabnya sambil melet, dasar adek durhaka.
"Bantah terus kamu ini kalo dinasehati" ucapku kesal sambil menaruh piring kotor dimeja.
"Udah dulu main game nya, sekarang taruh dulu ini dua piring kotor kedapur, nanti kamu pulang sekolah jangan lupa dicuci piringnya" perintahku.
"Hiss males , Taruh aja sendiri" Bantahnya
"Yaudah kalo nggak mau nggak apa-apa ,tapi hari ini uang saku kamu mbak potong 3 ribu" Balasku.
"Hiss iya-iya , ngancem terus bisanya" sungut nya kesal, sambil membawa piring kotor kedapur.
"Dek, sekalian ya bawain minum buat mbak" Teriakku.
"Males!" teriaknya kesal.
"Yaudah berarti potong 2 ribu ya" jawabku
"hiss iya-iya bawel" ketusnya.
dengan wajah super jengkel adikku kembali dari dapur sambil membawa air minum.
"Nih minumnya" sodornya sambil merengut.
"thanks sayang" jawabku sambil tersenyum jail.
andre langsung memasang wajah jijik, dan aku hanya tertawa "hahahaha"
"mana uang sakunya"pintanya sambil menengadahkan kedua tangannya.
aku mengambil dompetku di saku lalu mengambil selembar uang 5 ribu rupiah.
"Nih" kataku sambil meletakkan uang di tangannya.
"Nanti siang, kamu kalo mau makan tinggal masak mie goreng aja ya atau goreng telur stoknya masih ada didapur, mbak cuma sempat masak nasi ,nggak sempet masak sayur takut kesiangan" kataku.
"Iya" jawabnya.
"Yaudah mbak berangkat duluan, kamu jangan main game lagi nanti telat upacaranya" nasehatku.
"Iya-iya" jawabnya malas.
"Salim dulu" kataku sambil menyodorkan tangan.
Andre mencium tanganku, lalu saat hendak meninggalkan ku aku buru-buru mengambil tas disofa dan kunci motor dimeja, lalu dengan kecepatan kilat aku mencium pipinya lalu langsung kabur.
"Hiss jijik mbak!" teriaknya kesal.
"Hahahaha" aku hanya berlari sambil tertawa puas. pasti sekarang andre sedang menggosok pipinya dengan tangan dan wajahnya sekarang pasti sangat jelek sangking kesalnya.
"hahahaha, wajah kesalnya adalah kebahagiaan untukku" kataku jail.
Seperti biasa hari ini aku duduk di depan kelas X Akutansi 1 sambil membaca novel romantis kesukaanku. Aku suka duduk disini karena dari sini lapangan basket terlihat sangat jelas. Dan juga kelas XI tata niaga 1 tepat berhadapan dengan kelasku.
"Fit kantin yuk" ajak Ely teman sekelasku.
"Masih kenyang Gue, lagian bukannya Lo udah makan waktu istirahat pertama tadi?" Tanyaku heran
"Laper lagi Gue, Lo tau sendiri meskipun perut Gue kecil tapi cacing diperut Gue rakus" katanya tersenyum sambil menepuk pelan perutnya.
"Enak banget jadi Lo, makan banyak juga nggak bakal gemuk. Gue makan dikit aja langsung jadi lemak" Keluhku iri
"hahahaha, mangka nya banyak-banyakin ikut ekskul. Mager banget sih Lo kalo nggak baca novel pasti streaming drama korea" katanya menyindir.
" Gue ikut ekskul Voly ya, Lo nggak tau sih setiap kegiatan selalu disuruh lari lapangan Volu 5 kali putaran. Ikut 1 aja udah capek Gue" keluhku sambil memasang wajah melas.
"Alah alasan Lo , Lo ikut Voly juga cuma gara-gara Kak Andi ikut kan. Udah dari semester awal Lo ngejar itu Ketua Osis. Nggak ada hasil nya Udah lah nyerah aja" Sarannya
"Gue nggak ngejar Ly, Gue cuma sekedar mengagumi" sanggahku
Ely memutar bola matanya malas "Iya deh, Iya cuma pengagum" jawabnya malas.
"Udah yuk Ikut Gue kekantin laper nih" Ajaknya lagi.
"Ogah ah, mager Gue" Tolakku lagi
"Udah deh nggak usah duduk disini lagi, Kak Andi nggak bakalan nongol. Tadi Gue lihat Dia di ajak Pak Sobi keluar sekolah nggak tau deh kemana" Katanya
Gue langsung menutup novel dan berdiri "Kenapa nggak ngomong dari tadi" kataku sewot.
"Lah Lo nggak tanya" jawabnya
"Cih.. tau gini nggak bakal Gue duduk lama-lama disini. nggak ada cowok ganteng yang bisa dilihat" Kataku sebal.
"Yaudah yuk mending ikut Gue ke kantin, males gue kalo pergi sendiri" Ajaknya lagi masih belum menyerah.
"Ogah, Gue balik ke kelas aja"Tolak ku.
"Gue traktir shomay deh" Rayunya.
Aku menyeringai licik "Oke deh kalo Lo maksa"
"Cih.. giliran di traktir baru mau" sewot Ely sambil meratapi nasib dompetnya yang sudah tipis.
"Hahahaha" Aku hanya tertawa sambil menarik nya ke arah kantin.
****
Setelah perut kenyang akhirnya Aku dan Ely kembali ke kelas. Istirahat kedua ini tinggal 15 menit lagi, murid yang lain pun sudah banyak yang kembali ke kelas.
Aku berjalan kebarisan kursi paling belakang disana banyak murid lelaki yang sedang bercanda.
"Panji.." panggilku
Salah satu murid lelaki menengok
"Kenapa fit..?" Tanyanya
"Lo nggak Lupa bawa Uang pulsa kan?" Tanyaku sambil memicingkan mata
" Yaelah biasa aja donk ngeliatnya, Gue bisa sawan kalo Lo liatin kayak gitu" jawabnya sambil masang wajah ngeri
"Bawa enggak?" Tanyaku lagi
"Iya Gue bawa" katanya sambil mengambil Uang di saku seragamnya.
"Nih" Katanya sambil menyodorkan Uang 25 ribu rupiah.
"Kurang 3 ribu nih" Protesku.
"Iya maaf , yang 3 ribu tadi Gue pake buat beli cireng, Besok deh yang 3 ribunya" Alasannya
"Alasan mulu Lo! beneran besok ya..? Lusa Gue udah harus setoran nih" Kataku mengingatkan Panji ini sering sekali membohongiku.
"Iya deh janji, mana berani Gue bohong sama Lo" katanya sambil nyengir.
Aku hanya memutar bola mataku malas. Lalu pandanganku beralih ke sebelah kiri panji.
"Don duit pulsa mana?" Tagihku sambil menyodorkan tangan kearah Doni.
Doni mengambil dompet di saku celananya.
"Nih" katanya sambil meletakan Uang 55 ribu rupiah ditanganku.
"Nah kayak Doni ini Gue paling suka, Udah ganteng , selalu tepat waktu lagi bayar pulsanya" pujiku sambil tersenyum lebar.
"Bisa aja Lo fit" Ledek Bimo sedangkan yang lain hanya tertawa.
aku hanya tersenyum manis
"Nah gitu donk fit, banyak-banyak senyum kan cantik dilihat nya" Rayu panji.
aku langsung merengut "Males Gue senyum sama Lo, telat mulu bayar pulsa nya" Kataku lalu pergi meninggalkan mereka.
Bisa kudengar murid lelaki yang lain tertawa mengejek panji.
Disekolah aku berjualan pulsa, meskipun untung nya hanya sedikit tapi lumayan, aku bisa menabung dari uang hasil kerja kerasku sendiri. Meskipun terkadang sangat menyebalkan jika ada teman yang berhutang pulsa, Tapi sangat sulit untuk ditagih, ada saja alasannya , sampai membuatku sendiri malas untuk menagihnya.
Dikelas aku juga menjabat sebagai bendahara kelas. teman-teman ku yang merekomendasikan ku.
Katanya wajahku ini wajah-wajah Antagonis, sangat cocok jadi bendahara kelas. Padahal kata bapakku wajahku ini cukup manis loh..!
Karena itu anak laki-laki dikelas ini sangat sering menghindari ku, mereka memperlakukan ku seperti seorang rentenir, sangat menjengkelkan.
****
Andi Yansyah, Adalah seniorku kelas XI tata niaga 1. Dia lelaki yang sangat ramah, cerdas, dan tampan. Selain itu saat ini dia menjabat sebagai Ketua Osis yang baru di SMK TRIGADA. Karena itu tidak heran jika banyak murid perempuan disini yang menyukainya, termasuk diriku. Andi yansyah adalah idola disini.
Aku pertama bertemu dengannya saat masa Orientasi siswa. Berbeda dengan Senior lainnya yang berlagak hebat, dan suka memerintah. Cara kak Andi berinteraksi dengan kami lebih bersahabat.
Meskipun dia tetap meminta kami melakukan tugas yang sama, seperti yang diberikan senior yang lain. Tapi Dia lebih telihat seperti mengajak daripada memerintah. Di selang waktu itu Dia juga mengajak Kami bercanda, hal itu membuat kami lebih nyaman. Saat itu dia terlihat pintar dan berwibawa membuatku sedikit demi sedikit menyukainya. Tapi tentu saja wajah nya yang tampan itu juga menjadi penyebabnya.
Sore ini Aku jadi lebih bersemangat, karena ada kegiatan untuk ekskul voly. Meskipun cukup melelahkan tapi Aku cukup menyukai Voly. Dan juga karena ada Kak Andi, jadi Aku tambah Semangat untuk mengikuti ekskul ini, hehehe.
Saat aku mendekati lapangan Voly sudah banyak anggota yang berkumpul, dan pembimbing yang sedang memberikan penjelasan.
"Sial, telat lagi Gue" Kesalku.
"Fitria Yulizar..! Kamu telat lagi" Pak Anes pembimbing ekskul melotot kearah ku.
Aku hanya bisa menunduk " Maaf Pak saya telat" jawabku takut.
"Kali ini apa lagi alasan Kamu" Tanya Pak Anes.
"Tadi Saya sedang mengerjakan tugas dikelas Pak" Alasanku.
"Paling juga keasyikan nonton drama Korea Pak" Celetuk salah satu anggota.
Aku langsung menoleh kearah asal suara, ternyata itu Didi. Salah satu murid lelaki dikelasku. Dia sering bermasalah denganku karena Uang Iuran kelas dan juga pulsa. Aku pelototi Didi tapi Dia malah cekikikan menahan tawa.
'dasar Didi sialan' Umpatku dalam hati.
"huufftt.." Pak Anes menghela nafas sambil menggelengkan kepala.
"Fitri Kamu lari lapangan Voly 7 kali putaran, yang lainnya 5 putaran" Perintah Pak Anes.
"Siap Pak..!" Jawab Kami serentak.
"Sial banget Gue hari ini" keluhku sambil berlari.
Dengan berat hati dan berat badan akhirnya Aku pun berlari mengelilingi lapangan Voly.
"Fit..!" Panggil seseorang dibelakang ku.
Aku menoleh, ternyata dibelakangku ada ji Chang wook yang sedang tersenyum manis. membuat hatiku meleleh saja.
Ahh.. maksudku ada Kak Andi yang sedang tersenyum manis. Sudah sering kukatakan kan jika kak Andi ini tampan, wajahnya itu mirip ji chang wook aktor korea faforitku. Mungkin karena Dia ada campuran darah chines.
"Fitri.." panggilnya lagi.
"Eh.. iya kak" jawabku setengah sadar.
Kak Andi berlari mendekati ku, lalu melambat kan larinya, sejajar dengan langkah kakiku yang pendek.
"Fitri kenapa bisa telat?" tanyanya lembut.
Aku nyengir " Ketiduran dikelas kak" Jawabku tidak tahu malu.
Kak Andi menggelengkan kepala nya pelan, Lalu mengacak rambut ku gemas.
"Lo ini fit , Ada-ada Aja kelakuannya"
Aku hanya tersenyum tanpa dosa.
"Sanggup nggak keliling lapangan 7 putaran..?" Tanya Kak Andi.
"Nggak tau Kak, keliling 5 putaran saja rasanya nafas seperti mau putus apalagi 7 " Keluhku
"hahaha" Kak Andi tertawa tampan.
"Kalo Fitri kuat lari 7 putaran, Gue traktir Es cendol deh gimana..?" Tawarnya.
"Serius???" Tanyaku antusias.
"Iya minum sepuas Fitri , sampe kembung juga boleh" Tambah nya.
"Asyikkk kapan lagi ditraktir Ketua Osis" Kataku senang.
Kak Andi hanya tersenyum manis
"Semangat" Katanya sambil mengangkat sebelah tangan.
"Iya semangat! demi Kak Andi yang Ganteng, Fitri pasti kuat..! Ehh salah maksudbnya demi Es cendol kak" Ngelesku tak tahu malu.
"Hahahaha" Kak Andi hanya tertawa renyah lalu berlari lebih kencang meninggalkanku.
Aku memandangi punggungbnya yang mulai menjauh.
"ketawanya aja buat jantung Gue serasa mau meledak" gumamku pelan.
Dengan penuh perjuangan dan nafas yang hampir putus, akhir nya aku berhasil meyelesaikan lari lapangan Voly 7 putaran.
"Gila baru pemanasan aja, Gue serasa kayak mau mati" Keluhku kelelahan.
Aku berjalan pelan kearah pohon rindang di pojok lapangan. Setelah sampai Aku langsung duduk dirumput dan menselonjorkan kedua kakiku yang serasa mau putus.
Karena terlalu lelah Aku tidak menyadari jika Kak Andi berjalan mendekatiku.
"Capek banget ya fit..?" Tanyanya mengagetkanku.
"Astaga..! kaget Gue Kak" Kataku terkejut
"Lo ini kayaknya terlalu mendalami penderitaan, sampai nggak sadar Gue jalan kesini" Katanya
"Iya kayaknya, padahal radar Gue selama ini selalu kuat setiap di dekat Kakak" Gombalku
"Hahahaha, bisa aja Lo" Katanya
"hehehe" Gue cuma ketawa pelan.
"Nih" Katanya sambil menyodorkan 1 gelas Es cendol sesuai janjinya.
"Wahhh... Makasih Kak" Senangku sambil menerima segelas Es cendol pemberian Kak Andi.
Gue langsung meminum Es cendolnya.
"Wahhhh.... Seger banget Kak, Gue jadi bisa nafas Lagi" Kataku lebay.
Kak Andi hanya tersenyum manis, membuatku terpaku, rasa lelahku serasa menghilang.
'Emang ya, kalo ngeliat cowok ganteng itu bisa menghilangkan stress dan lelah' Batinku
"Lo capek banget ya kelihatannya, padahal lapangan Voly itu nggak terlalu besar" Katanya
"Bagi Gue kak, yang namanya lapangan itu mau besar atau kecil selalu bikin capek" Jelasku
"Dasar Lo, keliatan banget nggak pernah olahraga" Sindirnya
"Hahahaha , Ikut ekskul Voly yang cuma 2X seminggu aja udah buat Gue capek kak, Udah nggak perlu olahraga tambahan lagi" Jelasku
"Nggak suka banget ya sama olahraga?" Tanyanya
"Iya kak, Gue ini Kaum rebahan. Nggak suka sama sesuatu yang bikin capek" Jawabku
"Lah terus kenapa ikut ekskul Voly..? Voly juga kan Olahraga" Tanyanya menatap ku heran.
"Karena Kakak ikut ekskul Voly" Jawabku spontan.
"Uuppss.." Aku langsung menutup mulutku yang keceplosan.
Kak Andi hanya diam tidak merespon
"Eh bukan Kak, maksud nya Karena diwajibkan harus mengikuti setidaknya 1 ekskul jadi Gue pilih Voly, Karena dulu Gue suka Voly" Ralatku
Kak Andi tersenyum "Kok dulu, emang sekarang udah nggak suka Voly?" Tanyanya.
"Bukan nya nggak suka Kak, Dulu waktu Smp Gue ini termasuk murid yang Aktif, hampir semua ekskul Gue ikutin, Tapi sekarang lebih suka dirumah aja. Udah nggak suka banyak kegiatan, cuma bikin capek" Jelasku panjang lebar.
"Kenapa bisa berubah gitu?" tanyanya
Aku tersenyum miris
"Nggak tau kak, mungkin karena sekarang lebih suka streaming drama Korea, mangka nya jadi males ngapa-ngapain" Alasanku
"Oh.. gitu" Katanya sambil menganggukkan kepala
"Iya kak" jawabku sekenanya.
"Oh iya kak, Kok tumben banget hari ini traktir Gue Es cendol" Tanyaku mengalihkan topik.
"Emangnya nggak boleh traktir junior Es cendol" Jawabnya.
"Eh bukan karena Es cendolnya Kak, Tapi tumben aja Kakak traktir Gue" Ralatku
"Habis muka Lo tadi melas banget waktu Pak Anes kasih Hukuman" jawabnya
"Perasaan Gue emang sering dihukum deh Kak, Karena sering telat" Kataku.
"Hahahaha... iya juga ya" Katanya sambil menggaruk kepala.
Aku melihat Kak Andi heran.
"Gue lagi pengen aja traktir Lo, kita kan Udah kenal lumayan lama, tapi sebagai Senior Gue sama sekali belum pernah traktir Lo" Katanya menjelaskan.
"Duh Coba aja Senior yang lain Sama Kayak Kakak, pasti para Junior dompet tipis kayak Gue ini bakal happy" Kataku.
"Hahahaha.." Kak Andi hanya tertawa.
"Sering-sering aja Kak traktir kayak gini" Candaku sambil nyengir.
"Iya deh lain Kali Gue traktir Lagi" Katanya.
"Asyiikkkk" Kataku senang.
"Oh iya fit, Kata Herman Lo jualan pulsa juga ya?" Tanyanya.
"Ah iya Kak" Jawabku
"Boleh donk, kapan-kapan kalo Gue butuh pulsa Gue beli dari Lo..?" Tanyanya
"Wahh... Boleh banget Kak" Jawabku senang.
"Kalo gitu Gue minta nomor WhatsApp Lo donk, biar lebih Enak aja, kalo butuh pulsa bisa langsung chat Lo" Katanya.
"Hahh... Emang Lo nggak punya nomer WA Gue Kak?" Tanyaku.
"Hehehe, nggak punya Fit" jawabnya keki.
"Gue jadi sedih nih, Padahal Gue punya nomer WA Kakak Lho" Kataku.
"Kok bisa..?" Tanyanya.
"Yah kakak kan Ketos, jadi gampang kalo mau nyari nomer WA Kakak" Jawabku sambil nyengir.
"Kenapa Kakak nggak minta nomer WA Gue lewat Kak Herman, Dia juga kan punya WA Gue" Tanyaku.
"Lebih nyaman tanya langsung ke Lo nya Fit, biar sekalian bisa ngobrol" Katanya sambil tersenyum.
"Wah jangan-jangan karena ini, Gue dapat traktiran es Cendol" Tebakku yang seperti nya tepat sasaran.
"Hahahaha... Ketahuan deh" Jawabnya sambil tertawa.
Aku terpaku melihat tawanya.
"Duuh..! Kak Ketawanya kira-kira donk!" Kataku.
"Kenapa..? kelebaran ya ketawa Gue" Tanyanya
"Bukan Kak, Cuma Ketawa Kakak itu Bikin jantung serasa mau meledak, sangking Gantengnya" Kataku gombal.
"Hahahaha... Kamu ini suka banget gombal ya" Katanya.
"Hehehe, Gue gombal nya cuma ke Kakak aja kok" Jawabku tidak tahu malu.
"Jadi gimana nih, boleh nggak Gue minta nomer WA Lo..?" Tanya nya lagi.
"Boleh banget Kak, gimana kalo nanti malam biar Gue yang WA Lo, Gue kan ada nomor WA Lo" Tawarku
"Oke deh, Gue tunggu ya, jangan sampe lupa" Katanya memperingatkan.
"Siap kak..! nggak mungkin Gue lupa" Jawabku semangat.
'Gimana bisa Gue lupa, secara gitu udah sejak lama Gue pengen banget Chatingan sama Dia' Batinku bersorak.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!