Pertengkaran dalam rumah tangga

" Pergi kamu , pergi !!!". Teriak Laila yang kini tengah benar-benar marah pada suaminya itu .

ia benar-benar sudah tidak tahan lagi dengan apa yang dilakukan suaminya itu, dengan seenaknya membawa perempuan itu kedalam rumahnya apalagi suaminya itu dengan wajah tanpa dosa ia mengatakan bahwa dirinya sudah menikah lagi dengan Nita .

Dan hal itu sangat-sangatlah membuat Laila terkejut sekaligus marah besar pada suaminya itu, apalagi dimana sekarang kondisi Laila yang lelah seharian kerja dikantor dan pulang-pulang mendapatkan kabar buruk, bukan kabar buruk lagi baginya akan tetapi musibah .

" Gak...aku ada hak Laila tinggal disini , ini rumahku juga , kamu jangan seenaknya dong mengusir aku ". Ucap Firman dengan tegasnya .

Kalau dipikir lagi memang ia Firman itu mempunyai hak atas rumah ini, karena Laila membeli rumah ini juga patungan uangnya dengan suaminya itu .

" Tapi aku lebih berhak mas, karena dana untuk membeli rumah ini lebih besar aku dibanding kamu ". Ucap Laila lebih gak mau kalah dengan suaminya itu .

" Hah...memang iya , dana kamu lebih besar, tapi ingat Laila rumah ini atas nama siapa ". Ucap Firman tersenyum licik .

Laila benar-benar muak sekarang dengan tingkah suaminya itu .

" Keterlaluan kamu mas...hah... jahat kamu jahat ...!!!". Ucapnya yang kesal sambil memukul-mukul suaminya itu dan Firman hanya bisa menahan-nahan pukulan dari Laila .

" Cukup , hentikan ... denger ya Laila , masih mending aku tidak menceraikan kamu , karena apa karena aku masih membutuhkan kamu sebagai istriku ". Ucapnya sambil mencengkram tangan Laila membuat Laila kesakitan .

" Sakit... ah... lebih baik kamu ceraikan aku sekarang juga mas, percuma juga kamu mempertahankan aku... aku tidak akan sudi dimadu olehmu , lebih baik pisah daripada setiap hari aku harus berbagi suaminya dengannya ". Ucap Laila melihat kearah Nita dengan tatapan kebencian .

" Sudahlah ... terima saja keputusan ku ,lagi pula ya kalau kamu cerai denganku apa mungkin masih ada yang ingin sama kamu, secara kamu itu kan....". Ucapnya terpotong karena Laila keburu menamparnya .

PLAAKk..

Dia yang ditampar seperti itu langsung melotot kearah Laila ,

" Berani sekali kamu menamparku hah...". Ucapnya sambil menampar Laila kembali membuat Laila kesakitan dibagikan pipinya .

" Mas...!!!... Tega ya kamu melakukan hal ini padaku hah... kamu berubah mas...berubah...". Ucapnya .

Laila pun berlari keluar dari rumahnya meski sekarang hujan deras diluar sana ia tidak perduli akan basah dan dinginnya terpaan air hujan , karena kini yang ia rasakan hanya rasa sakit hati yang dilakukan suaminya itu .

ia lari ke taman tempat dimana ia tadi duduk ,

" KENAPA...!!!... Kenapa !!!... ini terjadi padaku ya tuhan kenapa ...". Teriaknya .

" Kenapa dia tega sekali melakukan hal ini padaku, kenapa ?... kenapa ?". Teriaknya lagi .

" Hiks...hiks... suami yang aku percaya , suami yang aku sayangi aku cintai , kenapa teganya ia menghianati cintaku , dan mudahnya ia membawa perempuan selingkuhannya itu kerumah kami... kenapa ". Ucapnya sambil menangis .

" Hiks...hiks...jahat kamu mas... jahat... jahat...". Ucapnya sambil memukul-mukul bangku taman yang ada disebelah nya .

" Jahat kamu mas...jahat... hiks...".

Seseorang melihatnya dari kejauhan siapa lagi kalau bukan Aldi,

Aldi melihatnya lalu keluar dari mobilnya dengan membawa sebuah payung hitam, digenggamnya untuk pergi kearah Laila .

" Hiks...hiks...jahat... jahat... ". Ucapnya Laila memukul-mukulkan tangannya itu pada bangku taman yang terbuat dari besi itu .

" Jangan lukai tanganmu itu... ". Ucap Aldi menarik tangan Laila agar tidak memukul-mukul lagi bangku itu .

Laila kaget karena ada orang yang memegang tangannya itu , lalu ia melihat kearah siapa yang memegang tangannya itu ia kaget karena orang itu adalah bosnya , kenapa ia bertemu dengan orang ini lagi ini lagi .

" Bos... ". Ucapnya .

" Ngapain kamu disini hah... hujan gini lagi ". Ucapnya langsung memayungi Laila .

Laila melihat kearah bosnya itu, ia kaget melihat bosnya karena ia pikir kenapa bosnya masih ada disini bukan nya tadi ia sudah pulang daripada dirinya .

" Hei... jawab... ". Tanya Aldi sekali lagi namun saat Laila hendak menjawabnya pandangan nya mulai tedup dan kehilangan keseimbangan .

Dan ia pun pingsan .

Aldi yang melihatnya langsung menjongkok kan dirinya, lalu menggoyang-goyangkan tubuhnya Laila karena panik .

" Hei... bangun ". Ucap Aldi menumpukan kepalanya Laila dipahanya .

" Bangun... Laila... Laila...". Ucapnya yang mulai khawatir .

Tanpa pikir panjang ia pun membawanya kerumah sakit , untuk diperiksa oleh dokter .

Setelah sampai disana Laila pun langsung diperiksa oleh dokter .

ia mendapatkan panggilan dari Zen .

" Apa ...??". Tanya Aldi to the point .

" Rencana kita sudah berjalan dengan lancar bos , tinggal kita tunggu saja rencana selanjutnya ". Ucap Zen diseberang telepon sambil tersenyum .

" Bagus... lanjutkan ". Ucap Al sambil menutup panggilan dari Zen .

" Ini baru permulaan Laila...". Ucapnya tersenyum licik .

Dokter yang memeriksa Laila kini pun keluar dari ruang pemeriksaan , dengan antusiasnya Al langsung menanyakan keadaan Laila .

" Bagaimana keadaan dia dok ?dia baik-baik saja kan ? ". Tanyanya .

" Dia baik-baik saja ia hanya kelelahan saja sebentar lagi juga ia siuman , kalau boleh tahu kamu itu siapa nya pasien ya ? ". Tanya Dokter balik .

" Saya bosnya, saya tidak sengaja dia kehujanan lalu pingsan makannya saya bawa dia kesini , tapi syukurlah kalau ia baik-baik saja ". Ucapnya .

" Oh... kalau begitu saya permisi ". Ucapnya .

" Iya dok...". balas Al tersenyum .

Lalu ia pun masuk kedalam ruangan itu untuk melihat kondisinya Laila , Al melihat Laila yang tengah terbaring pingsan diatas Brangkal rumah sakit .

Al melihat Laila dengan tatapan benci, entah mengapa walaupun ia punya rasa benci terhadap Laila namun juga ia masih punya rasa empati padanya .

" Sebenarnya apa sih yang gua lakukin hah... seharusnya tadi gua gak usah nolongin dia , bego..bego..bego... ". Ucapnya mengerutuki dirinya sendiri .

Lalu ia pun pergi, dari ruangan itu, sebelumnya ia sudah membayar biaya rumah sakit untuk Laila ,

Al membawa mobil mewah nya pergi dari rumah sakit itu, untuk pulang kerumah besar ,yaitu rumah yang kini ditempati neneknya itu .

" Akhirnya kamu pulang juga Al... ". Ucap Mila yang baru saja turun dari lantai atas .

" Iya , aku ke kamar dulu, rasanya lelah sekali tubuhku... ". Ucap Al lalu hendak pergi ke kamarnya .

" Hahh... mau sampai kapan sih dia begitu terus sikap nya nek.. ". Ucapnya menghela napasnya .

" Gak tau lah ,nenek pun pusing kalau mikirin dia terus ,oh ya cicit nenek kapan datangnya kata kamu dia mau kesini ?". Tanyanya sambil berjalan kearah sofa ruang tamu .

" Sebentar lagi kayanya nek, soalnya mama papa sebentar lagi kesini kok ". Ucapnya .

" Oh..". sahutnya .

" Mama...mama...". Teriakan seorang anak kecil dari luar rumah yang meneriaki nama ibunya .

" Nah...itu dia nek..". Ucapnya sambil tersenyum lalu berdiri dari duduknya dan menghampiri anaknya .

" Mama... ". Teriakan bocah kecil yang berjenis laki-laki itu .

" Sayang... ". Ucap Wulan tersenyum kearah anaknya itu yang kira-kira berusia 3 tahunan .

" Mama...". Teriaknya sambil memeluk ibu kesayangannya itu .

" Zidan... ". Ucapnya Wulan sambil memeluk putra kesayangannya itu .

Ya Zidan adalah anak kandung dari Wulan dan Ridho , Zidan baru saja pulang liburan dari rumah kedua orang tua suaminya itu .

" Wulan ". Ucapnya ibu mertuanya itu,

" Ibu... ayah...". Sapanya sambil menggendong Zidan dipelukannya .

Lalu ia pun memberi salam kepada kedua mertuanya itu ,

" Gimana kabar ayah sama ibu ?". Tanyanya .

" Seperti yang kamu lihat kami baik-baik saja ". Jawab ayah mertuanya Wulan sambil tersenyum .

" Iya... nak kami baik-baik saja ". Timpalnya .

" Syukurlah kalau baik aku senang mendengar nya ". Ucap Wulan tersenyum .

" Eh... ada besan... silahkan-silahkan masuk... kita ngobrol-ngobrol didalam saja ". Ucap Mila .

" Iya Bu.. ". Ucap ibu mertuanya Wulan tersenyum .

Kini mereka pun sudah berkumpul diruang keluarga .

" Bagaimana nih... kabar besan ?". Ucap Mila basa-basi .

" Alhamdulillah Bu kami baik-baik saja, ibu sekeluarga pun bagaimana keadaan kalian ?". Tanyanya balik .

" Seperti yang kalian lihat sekarang kami baik-baik saja ". Ucapnya tersenyum .

Diruangan itu hanya dipenuh suara-suara orang yang sedang ngobrol, seperti obrolan pertemuan keluarga .

Al yang melihatnya dari atas hanya bisa diam saja,

" Ck... membosankan... ". Ucapnya .

Lalu ia pun menerima pesan dari seseorang yang sepertinya dari wanita, karena dari nada pesannya seperti dari seorang wanita yang tengah menggodanya .

" Ck... dasar wanita jalang ". Umpatnya .

Al menatap kearah lantai bawah lagi, ia melihat keceriaan disana, namun ia tak ingin ikut serta dalam kebahagiaan disana karena ia melihat disana ibunya juga ada disana karena baru saja datang kerumahnya , dan pasti ia hanya ingin bertemu dengannya namun ia gak sudi menemui ibunya itu ,karena masih ada rasa kebencian didalam hatinya itu .

Sedangkan kini Firman dan Nita tengah bersenang-senang dengan tidak adanya Laila dirumah itu, namun ada rasa sepi dihati Firman ketika Laila tidak ada , bagaimana pun ia masih membutuhkan Laila, karena hanya Laila lah yang bisa ia andalkan menjadi istri , Laila beda sekali dengan Nita ,Nita itu wanita karir mana mungkin ia mau masak-masak didapur, sedangkan ia tidak suka makan diluar ia hanya akan makan masakan dari Laila .

" Kemana dia ? kenapa belum pulang juga ". Ucapnya setelah ia memakai bajunya kembali .

" Biarin lah mas, nanti juga pulang sendiri, lagian dia mau pulang kemana lagi coba ". Ucapnya .

" Iya bisa aja kan dia pulang ke kampungnya, tempat dimana ibunya tinggal ". Ucap Firman .

" Wahh... gawat dong kalau sampai ia bilang sama ibunya itu, bisa-bisa kamu kenapa omel sama ibunya mas ". Ucapnya .

" Bukan omelan lagi kali , yang ada bisa-bisa aku gak dapat apa-apa dari dia , kamu tahu sendiri lah , Laila kan dari keluarga yang berada , ibunya itu meski hanya pekerja di Puskesmas namun hartanya itu cukup lumayan lah , aku tahu ibunya itu punya warisan untuk anaknya itu makannya dari awal aku mau nikah sama dia meski Laila itu sebenarnya gak sempurna sebelum nikah denganku ". Ujarnya .

" Maksud kamu gak sempurna itu, apa ?". Tanya karena penasaran .

" Kamu tahu, sebelum aku nikahin dia, dia itu gak suci alias sudah gak perawan lagi ". Ucap Firman tersenyum .

" What...!!!...". Ucapnya yang kaget mendengar kebenaran yang baru ia dapat .

" Kamu yang bener mas, masa iya sudah gak perawan saat nikah sama kamu ". Ujarnya .

" Iyalah, orang sebelum nikah ia sudah jujur duluan padaku, kalau ia memang sudah tidak suci lagi dan ia aku sudah memastikan nya sendiri ". Ucapnya .

" Terus kamu kenapa mau-maunya Nerima dia mas jadi istri kamu, kamu yang rugi dong kamu nikahi dia yang gak suci lagi ". Ucap Nita penasaran .

" Ya yang seperti sudah aku jelaskan sama kamu sebelum , aku menikahi nya hanya karena ingin hidup enak, karena saat itu Laila sangat percaya padaku , hanya dia yang menerima aku yang gak punya apa-apa ". Ucapnya .

" Oh jadi gitu ...". Ucap Nita mendekati Firman dan memeluknya dari belakang .

" Iya ". Ucapnya tersenyum .

" Dan aku beruntung sekali aku mendapatkan cinta kamu juga sayang ". Ucap Firman .

" Aku juga... aku malah yang beruntung bisa mendapatkan perhatian khusus dari kamu mas ". Ucapnya tersenyum .

" Iya sayang ...".

" Ck... beruntung apanya , gua deketin Lo itu hanya perintah dari bos gua, hanya untuk bisa menghancurkan hubungan Lo sama Laila , kalau bukan karena dia mana mungkin gua mau sama sampah bajingan kaya Lo, gua punya otak kali , mana mau dimanfaatkan kaya si Laila , najis dah..". Batinnya menggerutu .

" Setelah semuanya tugas gua kelar juga, nanti gua tinggalin lo ...hmm..". Batinnya tersenyum licik .

Laila kini terbangun dari pingsannya , ia sangat bingung kenapa ia bisa ada dirumah sakit , padahal terakhir yang ia ingat ia sedang nangis ditaman dan ada bosnya yang menghampiri nya ,

" Jangan-jangan yang bawa aku kesini pak Al lagi , aduhh... bikin malu aja kok bisa sih aku ngerepotin dia , bodoh-bodoh ". Ia mengerutuki dirinya sendiri .

" Aku harus pulang, lagian kondisi ku sudah sehat gini ". Ucapnya lalu ia hendak pulang dari rumah sakit itu .

Ia pulang menggunakan taksi namun ia tidak pulang kerumahnya bersama suaminya itu , ia pergi untuk mencari kontrakan untuk ia tempati , ia tidak mau pulang dulu ke rumahnya sebelum masalah dengan suaminya itu selesai , ia sudah tekad ingin bercerai dengan suaminya itu ia gak bisa diduakan oleh suaminya , meski suaminya tidak setuju ia akan tetap akan pastikan ia akan berpisah dengan suaminya itu, karena ia bukan tipe wanita lemah yang hanya bisa mengemis cinta pada suami gak tahu diri kaya Firman itu .

ia sudah sampai di lokasi yang ia sudah ia mau tempati, kontrakannya memang kecil hanya sepetak , cuma ada dapur dan kamar mandi .

" Maaf ya mbak masih berantakan kontrakannya , memang baru saja orang yang sebelumnya ngontrak pergi ". Ucap seorang ibu kontrakan .

" Iya gapapa kok Bu ". Ucapnya tersenyum .

" Baiklah kalau gitu, ini kuncinya , semoga betah ya tinggal disini ". Ucap si ibu kontrakan .

" Iya Bu makasih ". Sahutnya .

" Iya sama-sama ". Lalu ibu yang punya kontrakan itu pun pergi dari sana .

Laila pun kini membereskan kontrakannya itu, setelah itu ia kembali kerumahnya untuk mengambil barang-barang miliknya .

" Gak..gak boleh , aku gak akan izinin kamu pergi dari sini kamu itu istriku , kamu gak boleh ninggalin aku, gak boleh...!!!". Ucap Firman yang kesal dengan keputusan istrinya itu .

" Kamu pikir aku mau gitu tinggal bersama wanita jalang ini hah, sudah deh mas , kamu lepaskan aku dan hiduplah dengan wanita ini, aku gak Sudi dimadu , lebih baik aku hidup sendiri tapi bahagia daripada hidup punya suami tapi bisanya hanya menyakitiku saja ". Ucap Laila pergi membawa-bawa barangnya itu menggunakan taksi online .

Sebelum ia pergi, ia berkata .

" Oh ya aku akan berusaha agar bisa terlepas dari kamu aku akan mengurus, surat cerainya , dan pasti pengadilan mengabulkan permohonan cerai ku itu ". Ucap Laila .

" Oh ya lupa, masalah rumah ini, aku akan ambil bagiannya setelah urusan cerai kita berdua selesai ". Ucapnya lalu pergi meninggalkan suaminya itu dan Nita .

Firman yang tidak terima dengan keputusan Laila itu pun menjadi marah, dan langsung menarik tangan Laila untuk masuk kedalam rumahnya , namun Laila bertindak duluan ia menginjak kaki suaminya itu dan buru-buru pergi dari sana dengan mobil taksi online nya .

" Maaf mas , kalau tindakan ku berlebihan, karena aku juga punya perasaan , aku melakukan hal ini itu juga karena salahmu, salahmu sendiri kenapa kamu menghianati aku ". Batinnya dengan derai air mata .

Pukul sudah menunjukan waktu jam 11:00 ,

Laila pergi ke kontrakan ya itu untuk membereskan barang-barang nya , dikarenakan hari ini hari weekend jadi ia tidak bekerja , dan ia manfaatkan untuk hanya bisa membereskan tempat tinggalnya yang baru .

. . . . . . .

Jangan lupa Like, Vote dan Komentarnya ya guys 😉😊👍

Episodes
1 Hari Kelulusan
2 Siapa Kamu ?
3 Ajakan Reounian Para Pemain Game online
4 Berusaha Melupakan Kejadian Pahit
5 Pertengkaran dalam rumah tangga
6 Reonian
7 Masih Reonian
8 Kerusuhan dikantor
9 Hanya ada Dendam bukan Cinta
10 Mencari Jalan
11 Mendapatkan uang pengobatan ibu
12 Berjalan bersama dengannya
13 Permintaan
14 Dipertemukan
15 Tetap pada keputusan yang sama
16 Pernikahan
17 Hanya Pekerjaan
18 Tidak adakah Kesempatan Untukku
19 Soal Perasaan
20 Hujan
21 Anggi ?
22 Tinggal Berdua Denganmu
23 Zidan Hilang
24 Benci Dengan Keadaan
25 Isi Flashdisk
26 Menasehati Kawan
27 Pesta Pernikahan Johan dan Lili
28 Hampir Dipermalukan
29 Menahan Hasrat
30 Merasa tidak Nyaman
31 Batalkan Perjanjian
32 Kampung Halaman ku
33 Kulineran
34 Sakit
35 Memegang Rahasia
36 Merasa Terganggu
37 Apa Yang Terjadi
38 Liburan Bersama
39 Liburan Bersama part 2
40 Bertemu Sahabat
41 Pergi
42 Marah-marah
43 Pagi Hari Yang Menyebalkan
44 Meminta Maaf dan Kembali
45 Menjalani Tes
46 Tes Pertama
47 Marah-marah Gak Jelas
48 Ke pasar
49 Kaya Babu
50 Mengantar Paket
51 Perdebatan
52 Kepikiran Masalah
53 Masalah Keuangan
54 Perasaan Apa ini ?
55 Malam yang Panas
56 Membuat Meja
57 Laila Hilang
58 Kenyataan Apalagi Ini
59 Hampir Disentuh
60 Lagi-lagi Gagal
61 Kembali Ke Rumah
62 Warning !!!
63 Memusnahkan
64 Merasa Aman
65 Senang Hati
66 Kecelakaan dan Kebakaran
67 Rencana Pelaksanaan Promosi Produk Baru
68 Kecemburuan Para Istri
69 Kecemburuan Para Suami
70 Hukuman Para Suami
71 Hari Sibuk Untuk Laila
72 Merasa Gagal Mengerjai
73 Kasarnya Kamu
74 Siapa ?
75 Tetap Merawatnya Meski Menyakitkan Hati
76 Bertahan Meski Sakit
77 Nafkah Pertamaku
78 Mulai
79 Pergi Ke luar kota C
80 Bertemu Seseorang
81 Teringat Dia
82 Terjadi sesuatu
83 Kabar Duka
84 Gimana kondisinya ?
85 Gak Mungkin
86 Menerima Kenyataan yang Ada
87 Apa Yang Terjadi
88 Tertimpa Musibah
89 Kehancuran Perusahaan Prastama
90 Kehidupan yang Baru
91 Merasa Kesal
92 Ngidam Pertamaku
93 Berkunjung
94 Keluarga Kecil Bahagia
95 Bingung Dengan Perasaan Sendiri
96 Masalah Mulai Bermunculan
97 Sebel
98 Rencana Mulai Tersusun
99 Pagi Hari Yang Memalukan
100 Mengancam
101 Terungkap Semua
102 Beri Aku Waktu Sendiri
103 Beri Aku Kesempatan
104 Memaafkan Demi Anak
105 Membersihkan Rumah
106 Perdebatan Dengan Sang Mantan
107 Cek Kandungan
108 Ini Gak Benar
109 Pindahan Rumah
110 Hari Yang Penuh Masalah
111 Pengunduran diri
112 Rencana Menyewa Ruko
113 Rencana Menyewa Ruko 2
114 Menghilang
115 Kamu Dimana mas ?
116 Melihatmu
117 Duplikat
118 Seperti Mimpi
119 Ragu Dihati
120 Rencana licik
121 Menangkap Alvin
122 Jadilah Aldi
123 Bersamanya Aku Resah
124 Rubah Betina Licik
125 Wajahku
126 Berjalan Tanpa Arah Tujuan
127 Berpikir
128 Membuat Identitas Baru
129 Wajah itu
130 Wajah itu part 2
131 Sakit Rasanya Tidak Dikenali
132 Menjauhkan anak dari ibunya
133 Diselimuti Rasa Kebencian
134 Cobalah Untuk Memahamiku
135 Mengejutkan ku
136 Hilangnya Alvian Dwiky
137 Rindu
138 Satu Persatu Rencana Di Mulai
139 Kembalinya sang Pria Angkuh
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Hari Kelulusan
2
Siapa Kamu ?
3
Ajakan Reounian Para Pemain Game online
4
Berusaha Melupakan Kejadian Pahit
5
Pertengkaran dalam rumah tangga
6
Reonian
7
Masih Reonian
8
Kerusuhan dikantor
9
Hanya ada Dendam bukan Cinta
10
Mencari Jalan
11
Mendapatkan uang pengobatan ibu
12
Berjalan bersama dengannya
13
Permintaan
14
Dipertemukan
15
Tetap pada keputusan yang sama
16
Pernikahan
17
Hanya Pekerjaan
18
Tidak adakah Kesempatan Untukku
19
Soal Perasaan
20
Hujan
21
Anggi ?
22
Tinggal Berdua Denganmu
23
Zidan Hilang
24
Benci Dengan Keadaan
25
Isi Flashdisk
26
Menasehati Kawan
27
Pesta Pernikahan Johan dan Lili
28
Hampir Dipermalukan
29
Menahan Hasrat
30
Merasa tidak Nyaman
31
Batalkan Perjanjian
32
Kampung Halaman ku
33
Kulineran
34
Sakit
35
Memegang Rahasia
36
Merasa Terganggu
37
Apa Yang Terjadi
38
Liburan Bersama
39
Liburan Bersama part 2
40
Bertemu Sahabat
41
Pergi
42
Marah-marah
43
Pagi Hari Yang Menyebalkan
44
Meminta Maaf dan Kembali
45
Menjalani Tes
46
Tes Pertama
47
Marah-marah Gak Jelas
48
Ke pasar
49
Kaya Babu
50
Mengantar Paket
51
Perdebatan
52
Kepikiran Masalah
53
Masalah Keuangan
54
Perasaan Apa ini ?
55
Malam yang Panas
56
Membuat Meja
57
Laila Hilang
58
Kenyataan Apalagi Ini
59
Hampir Disentuh
60
Lagi-lagi Gagal
61
Kembali Ke Rumah
62
Warning !!!
63
Memusnahkan
64
Merasa Aman
65
Senang Hati
66
Kecelakaan dan Kebakaran
67
Rencana Pelaksanaan Promosi Produk Baru
68
Kecemburuan Para Istri
69
Kecemburuan Para Suami
70
Hukuman Para Suami
71
Hari Sibuk Untuk Laila
72
Merasa Gagal Mengerjai
73
Kasarnya Kamu
74
Siapa ?
75
Tetap Merawatnya Meski Menyakitkan Hati
76
Bertahan Meski Sakit
77
Nafkah Pertamaku
78
Mulai
79
Pergi Ke luar kota C
80
Bertemu Seseorang
81
Teringat Dia
82
Terjadi sesuatu
83
Kabar Duka
84
Gimana kondisinya ?
85
Gak Mungkin
86
Menerima Kenyataan yang Ada
87
Apa Yang Terjadi
88
Tertimpa Musibah
89
Kehancuran Perusahaan Prastama
90
Kehidupan yang Baru
91
Merasa Kesal
92
Ngidam Pertamaku
93
Berkunjung
94
Keluarga Kecil Bahagia
95
Bingung Dengan Perasaan Sendiri
96
Masalah Mulai Bermunculan
97
Sebel
98
Rencana Mulai Tersusun
99
Pagi Hari Yang Memalukan
100
Mengancam
101
Terungkap Semua
102
Beri Aku Waktu Sendiri
103
Beri Aku Kesempatan
104
Memaafkan Demi Anak
105
Membersihkan Rumah
106
Perdebatan Dengan Sang Mantan
107
Cek Kandungan
108
Ini Gak Benar
109
Pindahan Rumah
110
Hari Yang Penuh Masalah
111
Pengunduran diri
112
Rencana Menyewa Ruko
113
Rencana Menyewa Ruko 2
114
Menghilang
115
Kamu Dimana mas ?
116
Melihatmu
117
Duplikat
118
Seperti Mimpi
119
Ragu Dihati
120
Rencana licik
121
Menangkap Alvin
122
Jadilah Aldi
123
Bersamanya Aku Resah
124
Rubah Betina Licik
125
Wajahku
126
Berjalan Tanpa Arah Tujuan
127
Berpikir
128
Membuat Identitas Baru
129
Wajah itu
130
Wajah itu part 2
131
Sakit Rasanya Tidak Dikenali
132
Menjauhkan anak dari ibunya
133
Diselimuti Rasa Kebencian
134
Cobalah Untuk Memahamiku
135
Mengejutkan ku
136
Hilangnya Alvian Dwiky
137
Rindu
138
Satu Persatu Rencana Di Mulai
139
Kembalinya sang Pria Angkuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!