Tania

Author's cuap:

Terimakasih temen-temen tetep setia baca episode demi eposode karya aku.

Jangan lupa klik tanda jempol di bawah, sebagai bentuk support kamu buat author.

Dukungan kamu merupakan semangat author untuk terus melanjutkan karya ini.

Makin banyak jempolnya digoyang, makin cepet dan puuaaanjaaang episode updatenya..

Next ke cerita..

----

4

Tania

(Pov. Diana)

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Seluruh ruangan sudah tampak gelap kecuali ruang tengah yang masih cerah temaram terkena cahaya televisi yang masih menyala. Terdengar suara pintu depan dibuka kemudian ditutup kembali menandakan seseorang tengah memasuki rumah, lalu disusul suara kunci yang diputar dua kali.

"Diana, cepet tidur, sudah malam ini" kata pak Arman, ayah Diana sambil menutup tirai jendela di ruang tamu.

"Bentar lagi yah, tanggung ini film nya lagi seru-seru nya. Lagian besok libur yah, sekali-sekali bangun siang boleh dong.." Jawab Diana dengan mata tidak beranjak dari layar televisi.

"Ya udah, tapi jangan sampai ketiduran di depan tipi ya, ntar bisa ngomel ibunda ratu." Canda ayah.

"Siapa yang ngomel?" Tiba-tiba bu Mila, mama Diana muncul dari arah dapur.

"Yah mama lah, siapa lagi yang suka ngomel, haha.." Kata ayah sambil ngacir masuk ke dalam kamar.

"Awas ya ayah, hmmmph." Sahut mama sambil mengepal-ngepal tangan memeragakan gerakan mengulek sambel.

Selepas ayahku yang kabur setelah menggodai mamaku, aku merasakan mata tajam mama beralih padaku.

"Diana, sudah malam! Awas saja sampe lupa matiin tipinya. Biaya Tagihan listrik mahal!!!" Omel mama memberikan penekanan di akhir kalimatnya sambil melangkah menuju kamar mandi.

"Iya, iyah mamaaaah ku sayaaaaang."

Mamaku memang terkesan galak. Kami sekeluarga sudah terbiasa dengan hal itu. Bahkan kalau sehari tidak mendengar omelan mama, rasanya ada yang kurang lengkap, sepi sekali rumah.

Kadang kami malah sengaja godain mama hanya untuk mendengar mamaku uring-uringan. Hehehe, maaf ya mah. Tetapi meskipun begitu beliau adalah sosok yang berhati lembut dan penyayang.

Begitulah keluargaku. Dari luar tampak sangar tapi dalamnya selembut permen kapas. Lembut dan manis.

Arman ayahku, pria berusia empat puluhan merupakan sosok yang pekerja keras, seorang karyawan swasta dengan wajah garang karena kumis tipis yang memberi kesan kharismatik penuh wibawa mebuat segan setiap orang yang pertama kali melihatnya. Namun semua itu akan buyar seiring mengenal ayahku lebih dalam. Beliau adalah sosok humoris lebih kepada tengil dan usil.

Mila, mamaku wanita yang berusia menuju kepala empat, adalah sosok tangguh yang cerewet namun hangat. Beliau mudah mengakrabkan diri dengan orang lain. Pandai bersosialisasi dan begitu tegas dalam mendidik anaknya. Beliau  adalah ibu rumah tangga biasa yang membantu perekonomian keluarga dengan membuka toko sederhana menjual snack dan minuman ringan di depan rumah.

Terakhir Tania, adik satu-satunya yang duduk di kelas 5 SD. Si bungsu yang mendambakan seorang adik agar bisa dipanggil kakak. Namun entahlah sampai saat ini tak kunjung terkabul keinginannya itu. Mungkin karena Tuhan mendengar doaku “ya Tuhan, semoga tidak ada Tania lain dikeluarga kami. Cukup satu saja.” Aku tidak sanggup menerima ke-tengilan lain setelah ayah dan Tania di keluargaku.

Hahaha..

Begitulah Tania dengan sifatnya yang begitu manja dan sering menjengkelkan. Aku sering dibuat kesal olehnya kalau harus dibangunkan tengah malam karna dia tidak berani keluar kamar untuk ke kamar mandi. Dan entah kenapa dia sering sekali ke kamar mandi tengah malam. Padahal aku selalu memarahinya bila terlalu banyak minum air dingin ketika akan berangkat tidur.

Pernah suatu malam dia minta diantar ke kamar mandi. Karena saking mengantuknya aku seperti mengigau dengan setengah sadar menemaninya keluar kamar lalu duduk bersandar pada dinding di depan kamar mandi. Sialnya, setelah selesai dari kamar mandi dia langsung kembali ke kamar tanpa membangunkan aku yang tertidur di depan kamar mandi. Kesel gak tuh..

Besoknya ketika aku ngomel-ngomel dengan polosnya dia menjawab "Maaf mbak, kirain mbak Di yang ninggalin aku. Makanya aku langsung lari ke kamar terus tidur".

"Ya elah dek, masak gak ngeliat kasur mbak kosong. Dasar tega ma mbaknya. Adek gak ada akhlaq". Aku pun merengut kesal dibuatnya.

"Iya maaf jangan marah dong mbak. Besok aku beliin *pentol korea deh". Jawab Tania sambil meringis imut.

Ni anak benar-benar bermulut lollypop. Warna warni dan manis sekali dapat menyebabkan diabetes alias pinter ngerayunya. Tau banget kelemahan mbaknya itu terletak di perut. Luluhlah aku jadinya. Bagaimana bisa aku menolak jajanan favoritku sepanjang masa.

Kejadian itu sudah bulan lalu, dan hingga saat ini pentol korea yang dia janjikan tak kunjung datang. Sampai-sampai aku sudah lupa. Lain kali akan kubiarkan kau sakit perut menahan pipis semalaman karena aku malas mengantarnya.

...

Note:

Nah, buat yang gak tau apa itu pentol korea,

*pentol korea

adalah jajanan bola-bola dari tepung yang digoreng, yang disajikan dengan dicampur dan diaduk dengan telur seperti ketika akan menggoreng perkedel yang berselimutkan telur.

Kemudian digoreng dengan pan atau cetakan yang memiliki banyak cekungan bulat-bulat, diisi satu-satu dalam cekungan itu.

Setelah matang bisa disajikan dengan ditusuk seperti sate atau makan saja satu-satu per butir.

Paling nikmat dimakan selagi hangan dengan topping saos tomat atau saos sambal.

Di Kota lain ada yang menyebutnya sebagai pentol goreng.

Entah mengapa di Gresik dinamakan pentol korea. Mungkin karena sebagian saham dari friendchise pentol korea di Gresik ini adalah milik Lee Min Ho? Hmm bisa jadi seperti itu buakan?

Hahaha..

 

sumber :

pict 1

https://iwantantomi.com/2016/03/07/ketemu-lee-min-ho-di-alun-alun-malang/dsc04160/

pict 2

https://bakwangorengenak.web.app/391-makanan-pentol-korea-anti-gagal/

Terpopuler

Comments

eMakPetiR

eMakPetiR

nahhh malah dikasih bonus ide cemilan kidos 🥰😘😘😘

2022-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 Keroyokan
2 Jiwa Kesatria
3 Pertanda Apa?
4 Tania
5 Kepikiran
6 Kucing kucingan
7 De Javu
8 Dunia Seakan Jadi Sempit
9 Pacar Masa Depan
10 Gempar
11 Sial Pangkat Dua
12 Sial Pangkat Tiga
13 Sampah
14 Titipan Salam
15 Hera (part 1) - Rasa apa?
16 Hera (part 2) - Mencari dia
17 Hera (part 3) - Labrak?
18 Misteri Sebuah Jaket
19 Isi Hati Kakak Pelatih?
20 Definisi Orang Baik
21 Nostalgia yang Penuh Kebaperan
22 Sayatan Tak Berdarah
23 Tangan Sakti
24 Bingkisan Misterius
25 Titipan Salam ke-2
26 Bertemu Rival
27 Antara Kagum dan Obsesi
28 Masa Lalu Menyapa
29 Terlambat!
30 Hari Pembalasan
31 Apa? Hamil?
32 Mario dan Perasaannya
33 Titik Awal Perseteruan
34 Kejutan Bertubi-tubi
35 Gosip Berbisa
36 Kesengajaan
37 Bingkisan Bingkisan, Kejutan Kejutan
38 Kenapa dengan Stefi?
39 Feed Back
40 Mental Juara
41 Abdul dan Hera
42 Menepati Janji Ketemuan
43 Drama di Arena
44 Spiritbooster Gak Tuh?
45 Terpaksa dan Tercyduk
46 Tertangkap Ayahanda
47 Sejak Kapan Jadi Teman Spesial?
48 Medan Perang VS Medan Rasa, Ahaaay..
49 Final Show - Mario Berlaga
50 Final Show – Momen Mendebarkan
51 Inikah yang namanya Cemburu?
52 Antara Dia dan Dia
53 Fakta Mencengangkan
54 Jangan Menyerah!
55 Dia Berbeda
56 Mario pada Diana
57 Punya Pacar?
58 Akhirnya Semua Tau
59 Aku Melihatmu
60 Es Krim Couple
61 Es Krim Rasa Durian
62 Aku Cemburu
63 Kontak Ketiga
64 Sepotong Kue
65 Bertemu Pacar
66 Kecemburuan Ayah
67 Kunjungan Perawat
68 Titip Cucu Eyang
69 Peluk dan Cium
70 Perang Dingin
71 Ini Kejutannya, Diana
72 Wahai, Bunga Musim Semi
73 Mario atau Willy?
74 Mengungkapkannya
75 Suara Barritone
76 Dijadikan Fakta!
77 Everything
78 Peran
79 Sudut Lorong
80 Debat On the Road
81 Bidak Catur
82 Salah Sambung?
83 Berjuang Menumbangkan Sang Raja
84 The Show
85 Aku Sungguh Jatuh Cinta kah?
86 Jebakan Berencana!
87 Usaha Keras!
88 Gara-Gara Bobo Kurang Siang
89 Adu Kumbang
90 Gak Jadi Adu Kumbang
91 Jangan Keduanya Sekaligus
92 Saembara Kembali Dibuka
93 Rencana Menikmati Senja
94 Ini Disebut Rindu
95 Usaha Move On
96 Sang Hera Murka
97 Saembara Papan Catur Ditutup
98 Menang Banyak
99 Tragedi di Warung Lesehan
100 Belum Impas
101 Pengakuan Mario
102 Drama Makan Siang
103 Gengsi yang Mengalahkan Kejujuran
104 Titik Dua Strip Bintang
105 Sal-Ting
106 Terbongkar
107 Berbalas Pesan
108 Penolakan Pertama
109 Menuju Kompetisi - Jatuh Hati (part 1)
110 Menuju Kompetisi - Dia yang Sama (part 2)
111 Menuju Kompetisi - Support Salah Paham (part 3)
112 Menuju Kompetisi - Panggilan Manis (part 4)
113 Kompetisi - Dukungan Ayah (part1)
114 The Result
115 Pertemuan Dua Kumbang
116 Bingkisan dan Bisikan
117 Mahar untuk Kencan
118 Janji Terakhir
119 Perang
120 Tragedi Jendela Kelas
121 Examp Challenge
122 Dating (part1)
123 Dating - Pangeran Sebenarnya (part 2)
124 Dating - Informasi Tentang Apa itu Kencan? (part3)
125 Bertemu Seorang yang Baru
126 Perangkap Setan
127 Jawaban Diana
128 Ingin Mencoba Hasilnya
129 Lanjut atau Putus?
130 Foto Tokek Nemplok
131 Sebuah Foto
132 Senyum Kemenangan
133 Mencoba Move On
134 Kumis Beracun
135 Ngaku!
136 Kecelakaan Kecil
137 Freeze Minute, Ada Apa ini??
138 Aku Takut...
139 Lanjut atau tidak?
140 First Kiss
141 Akhirnya Mama Tau
142 Perpisahan - Kehadiran Ayah (Part 1)
143 Perpisahan - Papa bersamamu boy (Part 2)
144 Perpisahan - Kejutan (Part 3)
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Keroyokan
2
Jiwa Kesatria
3
Pertanda Apa?
4
Tania
5
Kepikiran
6
Kucing kucingan
7
De Javu
8
Dunia Seakan Jadi Sempit
9
Pacar Masa Depan
10
Gempar
11
Sial Pangkat Dua
12
Sial Pangkat Tiga
13
Sampah
14
Titipan Salam
15
Hera (part 1) - Rasa apa?
16
Hera (part 2) - Mencari dia
17
Hera (part 3) - Labrak?
18
Misteri Sebuah Jaket
19
Isi Hati Kakak Pelatih?
20
Definisi Orang Baik
21
Nostalgia yang Penuh Kebaperan
22
Sayatan Tak Berdarah
23
Tangan Sakti
24
Bingkisan Misterius
25
Titipan Salam ke-2
26
Bertemu Rival
27
Antara Kagum dan Obsesi
28
Masa Lalu Menyapa
29
Terlambat!
30
Hari Pembalasan
31
Apa? Hamil?
32
Mario dan Perasaannya
33
Titik Awal Perseteruan
34
Kejutan Bertubi-tubi
35
Gosip Berbisa
36
Kesengajaan
37
Bingkisan Bingkisan, Kejutan Kejutan
38
Kenapa dengan Stefi?
39
Feed Back
40
Mental Juara
41
Abdul dan Hera
42
Menepati Janji Ketemuan
43
Drama di Arena
44
Spiritbooster Gak Tuh?
45
Terpaksa dan Tercyduk
46
Tertangkap Ayahanda
47
Sejak Kapan Jadi Teman Spesial?
48
Medan Perang VS Medan Rasa, Ahaaay..
49
Final Show - Mario Berlaga
50
Final Show – Momen Mendebarkan
51
Inikah yang namanya Cemburu?
52
Antara Dia dan Dia
53
Fakta Mencengangkan
54
Jangan Menyerah!
55
Dia Berbeda
56
Mario pada Diana
57
Punya Pacar?
58
Akhirnya Semua Tau
59
Aku Melihatmu
60
Es Krim Couple
61
Es Krim Rasa Durian
62
Aku Cemburu
63
Kontak Ketiga
64
Sepotong Kue
65
Bertemu Pacar
66
Kecemburuan Ayah
67
Kunjungan Perawat
68
Titip Cucu Eyang
69
Peluk dan Cium
70
Perang Dingin
71
Ini Kejutannya, Diana
72
Wahai, Bunga Musim Semi
73
Mario atau Willy?
74
Mengungkapkannya
75
Suara Barritone
76
Dijadikan Fakta!
77
Everything
78
Peran
79
Sudut Lorong
80
Debat On the Road
81
Bidak Catur
82
Salah Sambung?
83
Berjuang Menumbangkan Sang Raja
84
The Show
85
Aku Sungguh Jatuh Cinta kah?
86
Jebakan Berencana!
87
Usaha Keras!
88
Gara-Gara Bobo Kurang Siang
89
Adu Kumbang
90
Gak Jadi Adu Kumbang
91
Jangan Keduanya Sekaligus
92
Saembara Kembali Dibuka
93
Rencana Menikmati Senja
94
Ini Disebut Rindu
95
Usaha Move On
96
Sang Hera Murka
97
Saembara Papan Catur Ditutup
98
Menang Banyak
99
Tragedi di Warung Lesehan
100
Belum Impas
101
Pengakuan Mario
102
Drama Makan Siang
103
Gengsi yang Mengalahkan Kejujuran
104
Titik Dua Strip Bintang
105
Sal-Ting
106
Terbongkar
107
Berbalas Pesan
108
Penolakan Pertama
109
Menuju Kompetisi - Jatuh Hati (part 1)
110
Menuju Kompetisi - Dia yang Sama (part 2)
111
Menuju Kompetisi - Support Salah Paham (part 3)
112
Menuju Kompetisi - Panggilan Manis (part 4)
113
Kompetisi - Dukungan Ayah (part1)
114
The Result
115
Pertemuan Dua Kumbang
116
Bingkisan dan Bisikan
117
Mahar untuk Kencan
118
Janji Terakhir
119
Perang
120
Tragedi Jendela Kelas
121
Examp Challenge
122
Dating (part1)
123
Dating - Pangeran Sebenarnya (part 2)
124
Dating - Informasi Tentang Apa itu Kencan? (part3)
125
Bertemu Seorang yang Baru
126
Perangkap Setan
127
Jawaban Diana
128
Ingin Mencoba Hasilnya
129
Lanjut atau Putus?
130
Foto Tokek Nemplok
131
Sebuah Foto
132
Senyum Kemenangan
133
Mencoba Move On
134
Kumis Beracun
135
Ngaku!
136
Kecelakaan Kecil
137
Freeze Minute, Ada Apa ini??
138
Aku Takut...
139
Lanjut atau tidak?
140
First Kiss
141
Akhirnya Mama Tau
142
Perpisahan - Kehadiran Ayah (Part 1)
143
Perpisahan - Papa bersamamu boy (Part 2)
144
Perpisahan - Kejutan (Part 3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!