Eps 3. Mengikuti jejak papi

"Abang nanti ada operasi?" Tanya Raka.

"Nggak sih pah memangnya ada apa?" Jawab Deni.

"Nggak apa-apa, papi mau ngajak makan siang aja nanti di resto dekat rumah sakit sekalian ajak om Raka kalau dia ga sibuk" kata Raka.

"Siap pih, nanti Deni janjian sama om dulu sebelum dia ada janji dengan yang lain." Kata Deni.

"Om Raka sibuk sekali ya bang?" Tanya Fio.

"Iya mi, akhir-akhir ini banyak yang melahirkan cecar dengan om Raka" jawab Deni.

"O begitu, abang ga mau ambil spesialis bang?" Tanya Fio.

"Abang ambil S2 aja mi, nanti kak Irfan yang mau ambil spesialis kandungan juga katanya mau mengikuti jejak papanya" kata Deni.

"Kamu ga ngikuti jejak papimu" kata Fio.

"Ngikuti jugalah mi, tuh dia ga ambil spesialisnya justru maunya ambil S2 karena dia kejar ke kariernya bukan ke profesinya." Kata Aldo.

"Udah mi, abang berangkat dulu sudah jam segini nanti kesiangan" kata Deni.

"Papi juga udah mau berangkat nih" kata Aldo

"Okey, hati-hati ya bang semoga lancar semuanya" kata Fio

"Aamiin mi" jawab Deni.

"Papi juga hati-hati, semoga selalu dalam lindunganNya ya pi" kata Fio.

"Aamiin sayang, terima kasih selalu mendukung dan mendoakan papi" kata Aldo mencium kening istrinya kemudian mengecup bibir istrinya sekilas.

"Hah papi" kaget Fio yang tiba-tiba suaminya mengecup bibir istrinya di depan anak sulung mereka. Aldo tertawa melihat istrinya kaget dan malu di depan anak sulungnya.

💐 Rumah sakit

"Selamat pagi dok" sapa sekuriti yang berjaga di depan pintu utama.

"Pagi" jawab Deni sambil melangkah menuju ke ruangannya.

"Pagi dok" sapa perawat di dekat ruangan Deni.

"Pagi" jawab Deni singkat

Deni masuk ke ruangannya kemudian melihat ada map menumpuk di mejanya, tanda ada pasien. Benar juga sudah ada 3 pasien yang daftar padahal jam baru menunjuk di angka 8, sedangkan dokter Deni praktek masih jam 9 - 11 siang.

Deni melihat ada notifikasi masuk di ponselnya dari seseorang yang sudah lama tidak pernah lagi berhubungan. Ya dia adalah mantan dari dokter Deni saat masih kuliah dulu yang bernama Elisabet yang sering dipanggil Elis.

🗨 "Apa kabar dokter Deni?"

"Alhamdulilah kabar baik, maaf ini siapa" 💬

🗨 "Sudah lupa sama aku ya Den ternyata"

🗨 "Elisabet"

"Maaf Elis karena di ponselku belum tersimpan nomermu, sebab ponselku sempat hilang"💬

🗨 "Tidak apa-apa, aku maklum dengan dokter yang sibuk"

"Kamu dan suami apa kabar"💬

🗨 "Kabar kami juga baik"

🗨 "Sekarang sedang sibuk ya Den?"

Tok tok tok

"Masuk"

"Maaf dok ini ada lagi pasien yang mau konsultasi ke dokter Deni" kata perawat Susi. Deni langsung melihat ke jam dinding yang sudah menunjuk di angka 8.56

"Bawa saja semua berkas pasien itu ke ruangan poli, o ya saya nanti ada di ruang berapa suster?" Tanya Deni.

"Baik dok, dokter ada di ruang 9" jawab Susi.

Kemudian Deni memasuki ruang poli di kamar nomer 9. Tanpa menjawab lagi pesan dari Elis yang belum sempat dilihat kembali pesan yang terakhir terkirim.

Deni tipe orang yang berusaha untuk tidak lagi terbawa ke masa lalu, dimana Elis merupakan masa lalunya yang tidak akan pernah menjadi masa depannya. Dan mereka memang sudah berkomitmen untuk saling menjaga persahabatan saja di karena perbedaan kepercayaan yang tidak akan menyatukan kedua anak manusia ini.

Elisabet dengan Deni teman satu kampus tetapi berbeda jurusan. Deni mengambil jurusan kedokteran, sedangkan Elis jurusan hukum. Selepas Elis lulus sarjana langsung menikah dengan pilihan orang tuanya yang ternyata teman sma Deni.

Deni sangat mendukung hubungan Elis dengan calon suaminya Elis, saat Elis memperkenalkannya dengan Deni. Setelah Deni kenal siapa calon suami Elis, Deni semakin mendukungnya karena Deni sudah tahu seperti apa sifat calon suami Elis pada waktu itu.

Ternyata benar adanya bahwa suami Elis (Nico) adalah suami yang bertanggung jawab dan baik. Bahkan Nico tahu hubungan Deni dan Elis sebelum mereka menikah. Tetapi itu semua tidak menjadikan Nico menjauhi Deni sahabat masa putih abunya.

Selesai Deni dengan semua kerjaannya di poli, Deni keluar menuju ruangan Raka. Ternyata mereka bertemu di koridor rumah sakit dari poli menuju ke ruangan dokter.

"Mau kemana Den" sapa Raka.

"Mau ke ruangan dokter Raka" jawab Deni.

"Ada apa, tumben amat" tanya Raka.

"Kalau om siang ini ga sibuk mau diajak papa makan siang di restoran dekat sini om, tadi papa udah pesan Deni. Cuma Deni tadi sibuk ada pasien" kata Deni.

"Iya kita berangkat bersama aja, om tadi juga sudah di hubungi papamu" kata Raka.

"Baik om" kata Deni.

💐 Di restoran

"Apa kabar Al?" sapa Raka ke adik iparnya.

"Baik kak, kakak sendiri apa kabar?" Jawab Aldo sambil menjabat tangan kakak iparnya.

"Alhamdulilah baik juga" jawab Raka sambil mendudukkan diri di depan Raka.

"Kak Iliyas apa kabar sekarang kak, lama kami tidak bertemu" kata Aldo.

"Memang cafemu ga pernah ada pertemuan apa dengan Iliyas?" Tanya Raka.

"Ada sih, cuma Aldo beberapa kali ga pernab bisa datang jadi hanya perwakilan Leo dan Arya" jawab Aldo sambil menunggu pesanan untuk makan mereka.

"O ya Al sekalian aku pengin ngomong juga tapi ini ga ada Fio gapapa kali ya" kata Raka sambil melirik Deni.

"Tentang apa kak kok harus ada Fio?" Tanya Aldo heran.

"Jangan berpikir negatif dulu, tidak ada hubungan masalalu mereka" jawab Raka terkekeh.

"Ternyata kamu masih sama saja dengan yang dulu Al" kata Raka tertawa.

"Memang hubungan masalalu apa om?" Tanya Raka.

"Tuh nanya papimu aja" jawab Raka tertawa melihat Aldo hanya mengharukkan kepala yang tidak gatal.

"Apa kak yang mau diomongin tadi" tanya Aldo penasaran.

"Aku berpikir bagaimana kalau Deni di jodohkan aja sama anaknya Iliyas" usul Raka.

"Hah kok jadi Deni sih om, ya Irfan aja lah kam mereka pasti juga sudah kenal" protes Deni.

"Irfan kan usianya lebih muda dari anaknya om Iliyas" jawab Raka.

"Tapi itu aku hanya usul aja ya Al, semua tergantung dari kamu dan istrimu bagaimana" kata Raka. Aldo membuang nafasnya pelan. Bukan takut jika istrinya bertemu dengan Iliyas, tapi dia juga merasakan bagaimana dulu dia berjuang membuat istrinya mencintainya

"Deni ke toilet sebentar ya pih" pamit Deni kemudian melangkah ke toilet.

"Terus terang kak, aku dulu kan juga dijodohkan dengan Fio. Aku matian-matian berusaha membuat Fio mencintaiku dan itu memakan waktu yang lama walaupun kami sudah menikah dan hidup dalam satu atap bahkan satu kamar" kata Aldo.

Episodes
1 Eps 1. Kesiangan
2 Eps 2. Papi pernah cemburu
3 Eps 3. Mengikuti jejak papi
4 Eps 4. Kalau tidak cocok...
5 Eps 5. Ga usah tegang
6 Eps 6. Miranda Haryadi
7 Eps 7. Perkenalan kembali
8 Eps 8. Tawar aja bang
9 Eps 9. Dokter Desi
10 Eps 10. Arini bergelayut manja
11 Eps 11. Gunardi
12 Eps 12. Ketemuan di alfi cafe
13 Eps13. Bertemu Dio
14 Eps 14. Dokter Irfan cemburu
15 Eps 15. Siapa yang janjian
16 Eps 16. Dikira Arini pacar bang Irfan
17 Eps 17. Malas ketemu bang Irfan
18 Eps 18. Sudah terlanjur cinta
19 Eps 19. Jangan bawa ke bulan
20 Eps 20. Arini mau bang...
21 Eps 21. Pengumuman
22 Eps 22. Sejak kapan jatuh cinta
23 Eps 23. Mau berkunjung
24 Eps 24. Arini
25 Eps 25. Sudah beli rumah
26 Eps 26. Hubungan darah
27 Eps 27. Arini dilamar
28 Eps 28. Dekat dengan Ardi
29 Eps 29. Teman tapi mesra
30 Eps 30. Bukan Jodoh
31 Eps 31. Tanda tangan mami
32 Eps 32. Deby itu anak yang baik
33 Eps 33. Bertemu Faris
34 Eps 34. Hutang Penjelasan
35 Eps 35. Siapa Clara...
36 Eps 36. Tidak ada yang cemburu
37 Eps 37. Panggilan spesial
38 Eps 38. Kamu masih mengharapkan dia?
39 Eps 39. Abang hanya ragu dengan Faris
40 Eps 40. Katanya Faris temanmu juga
41 Eps 41. Jangan memuji cowok lain depan abang
42 Eps 42. Rasanya bosan
43 Eps 43. Nitip adek ya
44 Eps 44. Cintanya masih begitu besar
45 Eps 45. Mengikhlaskan Arini
46 Eps 46. Melewati batas
47 Eps 47. Ceweknya Faris yang mana
48 Eps 48. Mempercepat
49 Eps 49. Hari bersejarah Deni & Mira
50 Eps 50. Apakah sudah tidak ada nama kakak....
51 Eps 51. Gue penasaran
52 Eps 52. Mau temani kalian jalan
53 Eps 53. Siapa dia
54 Eps 54. Foto di meja belajar
55 Eps 55. Janjian sama penjual bubur
56 Eps 56. Jalan dengan oma
57 Eps 57. Mirip benar
58 Eps 58. Belanja dengan oma
59 Eps 59. Untung gue laki-laki
60 Eps 60. Bergandengan seperti kereta
61 Eps 61. Janjian sama Arya
62 Eps 62. Sesuai permintaan Ardi
63 Eps 63. Pulang sama Bian atau mami
64 Eps 64. Ga mau ambil pusing
65 Eps 65. Tugas bu Dona
66 Eps 66. Dia cantik loh kak
67 Eps 67. Belajar kerja
68 Eps 68. Bikin kue bolu
69 Eps 69. Kue buatan Arini
70 Eps 70. Tapi bodyguard jalan terus
71 Eps 71. Seperti liburan
72 Eps 72. Pernikahan Arini
73 Eps 73. Malam pertama
74 Eps 74. Suport dari istri
75 Eps 75. Panggilan sayang
76 Eps 76. Bertemu Peter
77 Eps 77. Kamu menghindarinya...
78 Eps 78. Takut keburu meletus balonnya
79 Eps 79. Arini tetap adik loe juga
80 Eps 80. Sama teman yang mana
81 Eps 81. Dimsum
82 Eps 82. Mengganggu pengantin baru
83 Eps 83. Dasar modus
84 Eps 84. Bulan madu
85 Eps 85. Erna sakit
86 Eps 86. Dimana dia sekarang
87 Eps 87. Kita berangkat bersama
88 Eps 88. Lama-lama bang Arya dicemburui
89 Eps 89. Sedikasih Nya saja
90 Eps 90. Terima saja
91 Eps 91. Hamil
92 Eps 92. Bagaimana papi ga cemburu
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Eps 1. Kesiangan
2
Eps 2. Papi pernah cemburu
3
Eps 3. Mengikuti jejak papi
4
Eps 4. Kalau tidak cocok...
5
Eps 5. Ga usah tegang
6
Eps 6. Miranda Haryadi
7
Eps 7. Perkenalan kembali
8
Eps 8. Tawar aja bang
9
Eps 9. Dokter Desi
10
Eps 10. Arini bergelayut manja
11
Eps 11. Gunardi
12
Eps 12. Ketemuan di alfi cafe
13
Eps13. Bertemu Dio
14
Eps 14. Dokter Irfan cemburu
15
Eps 15. Siapa yang janjian
16
Eps 16. Dikira Arini pacar bang Irfan
17
Eps 17. Malas ketemu bang Irfan
18
Eps 18. Sudah terlanjur cinta
19
Eps 19. Jangan bawa ke bulan
20
Eps 20. Arini mau bang...
21
Eps 21. Pengumuman
22
Eps 22. Sejak kapan jatuh cinta
23
Eps 23. Mau berkunjung
24
Eps 24. Arini
25
Eps 25. Sudah beli rumah
26
Eps 26. Hubungan darah
27
Eps 27. Arini dilamar
28
Eps 28. Dekat dengan Ardi
29
Eps 29. Teman tapi mesra
30
Eps 30. Bukan Jodoh
31
Eps 31. Tanda tangan mami
32
Eps 32. Deby itu anak yang baik
33
Eps 33. Bertemu Faris
34
Eps 34. Hutang Penjelasan
35
Eps 35. Siapa Clara...
36
Eps 36. Tidak ada yang cemburu
37
Eps 37. Panggilan spesial
38
Eps 38. Kamu masih mengharapkan dia?
39
Eps 39. Abang hanya ragu dengan Faris
40
Eps 40. Katanya Faris temanmu juga
41
Eps 41. Jangan memuji cowok lain depan abang
42
Eps 42. Rasanya bosan
43
Eps 43. Nitip adek ya
44
Eps 44. Cintanya masih begitu besar
45
Eps 45. Mengikhlaskan Arini
46
Eps 46. Melewati batas
47
Eps 47. Ceweknya Faris yang mana
48
Eps 48. Mempercepat
49
Eps 49. Hari bersejarah Deni & Mira
50
Eps 50. Apakah sudah tidak ada nama kakak....
51
Eps 51. Gue penasaran
52
Eps 52. Mau temani kalian jalan
53
Eps 53. Siapa dia
54
Eps 54. Foto di meja belajar
55
Eps 55. Janjian sama penjual bubur
56
Eps 56. Jalan dengan oma
57
Eps 57. Mirip benar
58
Eps 58. Belanja dengan oma
59
Eps 59. Untung gue laki-laki
60
Eps 60. Bergandengan seperti kereta
61
Eps 61. Janjian sama Arya
62
Eps 62. Sesuai permintaan Ardi
63
Eps 63. Pulang sama Bian atau mami
64
Eps 64. Ga mau ambil pusing
65
Eps 65. Tugas bu Dona
66
Eps 66. Dia cantik loh kak
67
Eps 67. Belajar kerja
68
Eps 68. Bikin kue bolu
69
Eps 69. Kue buatan Arini
70
Eps 70. Tapi bodyguard jalan terus
71
Eps 71. Seperti liburan
72
Eps 72. Pernikahan Arini
73
Eps 73. Malam pertama
74
Eps 74. Suport dari istri
75
Eps 75. Panggilan sayang
76
Eps 76. Bertemu Peter
77
Eps 77. Kamu menghindarinya...
78
Eps 78. Takut keburu meletus balonnya
79
Eps 79. Arini tetap adik loe juga
80
Eps 80. Sama teman yang mana
81
Eps 81. Dimsum
82
Eps 82. Mengganggu pengantin baru
83
Eps 83. Dasar modus
84
Eps 84. Bulan madu
85
Eps 85. Erna sakit
86
Eps 86. Dimana dia sekarang
87
Eps 87. Kita berangkat bersama
88
Eps 88. Lama-lama bang Arya dicemburui
89
Eps 89. Sedikasih Nya saja
90
Eps 90. Terima saja
91
Eps 91. Hamil
92
Eps 92. Bagaimana papi ga cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!