Seorang pria yang tidak dikenal bersama dengan istrinya telah datang ke tempat Vivian.
"Memangnya Anda ini siapa?" tanya Vivian kepada sepasang suami istri yang sudah ada di depannya, pria itu memasuki Cafe tempat Vivian bekerja.
Akhirnya pak Wiraguna masuk kedalam Cafe tempat Vivian bekerja.
Pak Wiraguna meminta Vivian untuk duduk bersama pemilik Cafe dan yang lain.
"Saya sudah membeli Cafe ini dan saya pemilik sah dari tempat ini sekarang!" seru pak Wiraguna kepada para pekerja yang ada di sana.
Betapa terkejutnya para pekerja yang ada di tempat itu, karena seorang pria yang baru mereka kenal tiba-tiba mengatakan kalau dia adalah pemilik dari kafe tersebut.
"Memangnya Anda ini siapa?" tanya Vivian kepada Pak Wiraguna. pemilik Cafe nampak tidak berani menjawab perkataan dari Pak Wiraguna, karena pria itu dipaksa oleh Pak Wiraguna untuk menjual cafenya karena dia ingin memaksa Vivian untuk menikah dengan putranya.
"Apa yang anda inginkan?" tanya para pekerja yang ada di sana.
"Saya akan menutup dan menghancurkan kafe ini." jawab Pak Wiraguna. di cafe itu itu telah bekerja sekitar 30 orang, Bagaimana nasib ke-30 orang itu jika tiba-tiba kafe tersebut dihancurkan.
"Kemana kami akan pergi, anda tidak bisa seperti itu, Tuhan. kami selama ini tinggal di sini dan bekerja di sini!" seru Vivian.
"Baiklah kalau begitu, kalau kalian tidak ingin pergi dari tempat ini maka aku mempunyai 1 syarat." ucap pak Wiraguna.
"Apa syaratnya?" tanya semua orang.
Sebuah surat perjanjian, kontrak perjanjian pernikahan selama 2 tahun yang di tujukan oleh pak Wiraguna kepada Vivian.
"Jangan bercanda tuan, saya tidak mau menikah dengan pria setua anda. bahkan anda seumuran dengan bapakku!" seru Vivian.
Bu Irma tersenyum saat melihat expresi dari Vivian, bagaimana tidak. malah gadis itu belum membaca semua isi dari perjanjian itu. malah sekarang dia ngamuk seperti itu.
"Bagaimana anda seperti itu!" seru para karyawan cafe.
"Terserah jika kau tidak mau. maka akan ku hancurkan tempat ini, dan kalian pergi dari sini." jawab pak Wiraguna dengan santai.
"Gadis ini akan bisa membekuk keangkuhan putraku, dan dia bisa menyembuhkan penyakitnya." guman Bu Irma dalam hati.
"Tidak bisa seperti itu dong Pak, itu namanya pemaksaan!" seru Vivian.
"Terserah, aku berikan waktu selama 2 hari aku akan menginap di sekitar tempat ini. jika kau sudah memikirkan dengan seksama maka kau bisa menghubungiku, jika tidak seluruh orang yang ada di tempat ini akan aku usir." jawab Pak Wiraguna orang-orang yang berada di cafe.
Tentu saja mereka langsung lemas seketika, apalagi pria itu begitu keras dan terlihat tidak bisa diajak kompromi sama sekali. Vivian dan yang lain harus memikirkan Bagaimana cara untuk bertahan disana.
"Bagaimana ini, kemana kita harus pergi, kita Ini semua adalah perantauan." ucap para karyawan yang ada di cafe itu. para pekerja di sana kebanyakan perantauan dari luar daerah Bandung, apalagi di sana mereka harus mencari nafkah untuk keluarga mereka.
"Vivian Bagaimana ini?" tanya salah satu pekerja.
"Aku tidak tahu." jawab Vivian.
"Vivian jika kami boleh meminta padamu, Apakah bisa kau menerima pernikahan itu. anggap saja kau bisa menjadi wanita kaya, minta saja uang yang sangat banyak pada pria itu." ucap para pekerja yang ada di cafe. Vivian menghela nafasnya, bagaimanapun juga orang-orang yang ada di cafe itu adalah keluarganya juga.
Dua hari kemudian akhirnya Vivian telah memutuskan untuk menerima perjanjian itu. sebuah perjanjian yang telah dibuat oleh Pak Wiraguna.
"Baiklah, aku sangat senang karena kau sudah menerima perjanjian itu. saat kita ada di rumah kau akan segera aku nikahkan dengan Putraku!" seru pak Wiraguna. ternyata yang akan menikah dengan Vivian adalah putra Pak Wiraguna bukan pria tua itu, terlihat Vivian hanya menganggukkan kepalanya sembari meminta tiga syarat kepada Pak Wiraguna.
kepemilikan dari restoran akan menjadi pemilik Vivian itu berarti para pekerja yang ada di sana tidak boleh diganggu
hanya 2 tahun setelah itu Vivian akan segera pergi
Vivian tidak mau dikekang.
Berapa jam perjalanan dari Bandung ke Jakarta, terlihat Vivian terus menghela nafasnya. entah bagaimana wajah dari seorang pria yang akan menikahinya, entah wajahnya tampan atau tidak yang jelas Vivian benar-benar tidak menyukai hal ini. tentu saja Vivian akan mendapatkan uang yang begitu banyak dari surat perjanjian itu, karena Pak Wiraguna tidak ingin bermain curang dengan gadis muda itu.
Saat berada di sana, terlihat seorang pemuda tampan sudah menunggu kedatangan orang tuanya.
"Assalamualaikum!" seru Bu Irma kepada seorang pemuda tampan yang sudah menunggunya.
"Waalaikumsalam Bu." jawab seorang pria yang telah menunggu kedua orang tuanya. Pak Wiraguna turun sembari memegang seorang wanita yang begitu diharapkan oleh Haikal.
Tatapan mata Haikal menatap seorang wanita yang begitu diinginkan oleh pria itu. seorang wanita yang membuatnya jatuh cinta Namun sayang tidak pernah sekalipun Vivian merespon pemuda itu. apalagi Vivian tahu kalau pemuda itu usianya bahkan lebih muda darinya, karena itu saat Haikal menyatakan cinta di cafe tersebut Vivian menolaknya, karena dia tidak ingin dipermainkan oleh seorang brondong seperti Haikal.
Senyum tampak jelas di wajah Haikal saat melihat Vivian, sedangkan Gadis itu nampak tidak melihat ke arah sebaliknya. matanya terus memutar dan menatap sebuah rumah yang begitu megah.
"Kenapa nasibku buruk amat ya." guman Vivian dalam hati saat melihat taman yang ada di sebelahnya.
** bersambung **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Manggu Manggu
👍💪
2022-11-21
0
Hady Whae
ok
2022-05-19
0
NaNa
duhh ,,, mau dong hiho
2021-10-28
0