The Daughter Of A Witch

The Daughter Of A Witch

Tempat yang asing

Cerita klasik seperti novel fantasi pada umumnya, dimana seorang yang tertabrak, bunuh diri, di racuni dan sebagainya. Lalu saat membuka mata orang tersebut sudah berada di tempat dan waktu yang berbeda.

Entah menjadi Protagonis atau Antagonis.

Mungkin sebagian orang akan senang jika itu nyata terjadi padanya, karena dia sudah tahu isi serta alur tersebut. Makanya mereka tinggal berbelok dari cerita asli yang mengakibatkan kerugian atau kematian, menuju happy ending untuk dirinya sendiri.

Tapi ... Kejadian ini berbeda dengan Seonha yang tidak tahu apa-apa sama sekali. Intinya, ini bukan novel yang Seonha baca dan masuk ke dalam cerita.

Lebih tepatnya, ini di sebut reinkarnasi selanjutnya, yang artinya dia sudah mati.

Sial!

Padahal beberapa saat lalu dia hanya mengikuti reuni SMA dengan teman-temannya sambil minum-minum soju, dan selepas itu dia tidak sadarkan diri lagi. Begitu membuka mata, dia sudah berada di kamar kuno dengan tubuh yang bukan miliknya.

Ahk! Tidak! Ini pasti mimpi.

Seonha bangun dengan tergesa-gesa menuju kearah tembok kamarnya yang begitu indah dengan corak keemasan seperti rumah orang kaya.

Dia memegang tembok itu dan memukul kepalanya cukup keras sampai mengundang beberapa pelayan yang berada di depan pintu untuk masuk.

"Nona!" teriak para pelayan yang merasa panik akan perbuatan gila majikannya.

Seonha tersenyum memegang kepalanya yang berlumuran darah sambil mengumpat kesal dan jatuh pingsan.

...❁❁❁...

Kim Seonha, wanita menawan yang hebat serta memiliki paras yang cantik.

Bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar dan hidup dengan berkecukupan.

Banyak yang begitu menyukai dan mengagumi dirinya dan berharap bisa seperti Seonha, yah karna dia wanita pintar dan multitalenta.

Tapi banyak juga yang tidak menyukainya, itu karena mereka merasa tersaingi dan iri.

Akan tetapi, ada satu fakta yang tidak mereka ketahui. Yakni Seonha adalah seorang yang tidak beruntung dalam hal percintaan.

Pasti kalian sudah beranggapan bahwa kekasihnya itu adalah seorang CEO atau Dosen seperti cerita lainnya, nyatanya tidak.

Kisah percintaan Seonha yang begitu tidak mulus, sampai membuat dia putus harapan saja.

Dari di tinggalkan, di selingkuhi, di buang, di tinggal nikah, dan hal lainnya yang tidak dapat dia sebutkan satu persatu.

Ternyata fisik bukan segalanya, jika ia? lalu kenapa Seonha tidak bahagia! Padahal dia tidak jahat seperti Ibu tiri Cinderella, dia hanya bersikap seperti wanita serta manusia pada umumnya.

Bisa di bilang begitu.

Sekarang pukul tiga sore, Seonha dengan malas mengaduk-aduk jus yang ada di depannya. Mimik wajahnya nampak frustasi—Ralat sebenarnya dia patah hati lagi.

"Bagaimana hubungan mu dengannya?" tanya Rose yang adalah sahabat kecil Seonha dengan ekspresi penasarannya itu.

"Sama saja," jawabnya malas seperti enggan untuk melanjutkan pembicaraan.

"Ohh ... Jangan sedih ... kali ini apa?"

Rose memberikan tatapan peduli pada Seonha. Ia jadi merasa iba akan apa yang telah terjadi pada sahabatnya ini.

"Di selingkuhi lagi."

Perkataan itu sontak membuat adrenalin Rose bergejolak hebat.

"Wah! Dasar pria bregsut! Padahal kau begitu baik dan cantik tapi masih saja—"

"Jangan begitu ... Mungkin ini ketukan cinta."

Mendengar perkataan Seonha, membuat Rose berhenti dari aksinya itu. Dia lantas memukul dahinya sambil mengeleng. Merasa kalap dengan tingkah sahabatnya yang semakin aneh-aneh saja.

"Cerita apa lagi yang kau baca."

Dengan kecepatan angin, Seonha membuka tasnya dan menunjukan beberapa novel yang baru saja dia beli sehabis pulang kantor.

Karena jika dia merasa sedih, jalan terbaik adalah membaca cerita novel yang akan membuat perasaannya menjadi lega.

"Ini zaman modern, orang-orang tidak percaya akan hal mistis begitu." jawab Rose sambil menunjuk buku novel yang berjudul 'Cinta yang terkutuk'.

"Terserah akulah!" pekiknya dengan tatapan tajam.

Seonha lalu menyeruput jus yang tinggal setengah itu sampai habis, kemudian bernafas lega sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

"Aku yakin ini kutukan cinta!" teriaknya tiba-tiba yang membuat perhatian orang-orang sekitar langsung tertuju padanya.

"Kau gila apa! Buat malu saja."

Rose mencubit wanita itu hingga membuatnya terperanjat karena sakit.

Sang korban yang akan membalas perbuatannya, mendadak berhenti saat melihat cincin emas elegan yang melingkar di jari manis Rose.

"Kau membeli cincin?" tanya Seonha sambil menarik tangan sahabatnya. Memperhatikan dengan detail cincin tersebut.

"Bukan, ini cincin lamaran."

Rose menarik kembali tangannya dengan wajah yang sudah memerah seperti tomat busuk.

"Ah ... Kau dan dia? Bahagianya ... Jadi kau mengajak ku kesini karena ingin memamerkan lamaran mu? Sungguh jahat sekali! Padahal aku baru saja putus!" tekannya merasa tidak terima.

Dia kemudian memukul meja restoran cukup keras. Melampiaskan kekesalannya pada benda yang tidak bersalah sama sekali.

Sementara Rose, dia hanya terkikik pelan seperti seekor kuda untuk mengejek sahabatnya.

"Sudah, kau akan menemukannya di waktu yang tepat."

Kalimat penyemangat yang ia dengar dari balik bibir sahabatnya, membuat Seonha berdecak kesal.

"Sudah ratusan kali aku mendengar kata-kata itu," jawabnya malas sembari merotasikan kedua maniknya.

"Hehehe ... Oh ya! besok malam ada reuni SMA! Kita harus datang!"

Dengan semangat yang menggebu-gebu, Rose memekik senang akan reuni sekolah yang di laksanakan esok malam.

Seonha hanya mengangguk-angguk sekilas kemudian bangkit berdiri dan segera berpamitan dari sana.

Sungguh, ini adalah hari yang melelahkan untuknya.

Sedangkan dari posisi Rose, dia hanya menatap punggung sahabatnya yang kian menjauh dan menghilang dari pandangan.

"Seonha yang malang ... Aku harap kau bahagia," ucapnya sembari menyeruput sisa jus yang ada. Di detik selanjutnya ia tiba-tiba tersadar akan satu hal.

"Tunggu dulu. Jadi siapa yang akan membayar semua ini?!"

Dia bertanya panik. Menatap tumpukan piring makanan yang ada di atas meja sebelum kemudian seorang pelayan datang memberikan sejumlah tagihan padanya.

"Seonhaaa!!"

...❁❁❁...

Besok malam, Seonha dengan pakaian rapi sedang menunggu Rose di depan rumah. Sudah hampir tiga jam dia berada di dalam mobil, menekan klakson agar wanita itu cepat keluar.

Dan di menit berikutnya, akhirnya Rose keluar dengan gaya yang memukau seperti artis.

"Kau lama sekali!" komentarnya saat Rose sudah masuk dan duduk dengan nyaman di dalam mobil.

"Maaf, aku kan harus tampil cantik."

Rose tertawa. Dia tidak merasa bersalah sama sekali karna sudah membuat Seonha menunggu lama.

Lagi pula, siapa suruh dia meninggalkannya kemarin dengan tumpukan tagihan makanan yang terbilang banyak.

Sekarang terimalah akibatnya. Rose membuat Seonha menunggu selama hampir tiga jam di dalam mobil.

"Haa ... Kenapa juga aku harus menjemput mu, kau kan memiliki seorang tunangan?" sindirnya yang membuat Rose mencebik kesal.

"Dia sedang sibuk. Nanti saat pulang, dia akan datang kok, jadi tenang. Bensin mu juga akan ku bayar."

"Nah bagus!"

Setelah melakukan transaksi yang menyenangkan, Seonha langsung menjalankan mobilnya dan pergi meninggalkan kediaman dengan terburu-buru, mengingat mereka sudah terlambat.

...❁❁❁...

Begitu sampai di tempat pertemuan, keduanya segera masuk ke dalam menemui beberapa teman lama yang mungkin jarang bertemu sekarang.

Setelah itu, terjadi pembagian antara pria dan wanita.

Perbincangan pun terjadi sampai pada pekerjaan masing-masing dan pasangan mereka yang di umbarkan.

Seonha yang notabenenya tidak memiliki seorang kekasih, hanya bisa tersenyum mendengarkan cerita dari masing-masing temannya.

"Bagaimana dengan Seonha cantik ini, kapan undangan mu datang?"

Mendengar perkataan itu Seonha lantas tertawa geram.

"Hahaha! Pengantin pria saja tidak ada, bagaimana mau buat undangan."

Jawabannya itu mengundang beberapa orang untuk berbisik antar satu sama lain. Ada juga yang menertawakan Seonha secara diam-diam.

"Padahal kau sangat cantik! Tapi masa kalah sama Lissa."

Sindir seorang lagi yang membuat Seonha mengepalkan kedua tangannya.

Memang benar Lissa tidak secantik Seonha, tapi pasangannya itu adalah seorang atlet muda yang sangat tampan.

"Hei jaga ucapan mu! Baru bertemu sudah menginjak orang!"

Teriak Rose sembari menggebrak meja dan menunjuk teman Lissa yang adalah musuh bebuyutannya sejak SMA.

Tidak ingin memperkeruh suasana, Seonha segera bangkit berdiri dan memulai sebuah game. Siapa yang bertahan sampai akhir.

Semua lantas mengangguk setuju atas saran tersebut. Mereka pun mulai bermain dengan menuangkan soju di masing-masing gelas.

Karena Seonha seorang yang hebat dan tahan alkohol, pastilah dia akan memenangkan permainan ini. Itulah yang yang ia pikirkan.

Namun, saat di tengah-tengah permainan, kepalanya tiba-tiba terasa sakit dan membuat pandangannya menjadi tidak jelas.

Sekilas hanya terdengar suara orang-orang yang tertawa serta Rose yang memanggil-manggil namanya. Dan setelah sadar, dia sudah berada di tempat antah-berantah yang entah di mana.

^^^First Published : 07 - June - 2021^^^

^^^Revised : 23 - July - 2022^^^

Terpopuler

Comments

katanya Kim seonha adalah wanita yang cantik ,kaya raya tapi sering di selingkuhi kayak GK sesuai dengan alur nya

2023-01-14

1

awal yang membangongkan ,jadi bosan

2023-01-13

0

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

nyimak

2022-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Tempat yang asing
2 Pria tampan itu ayah ku?
3 Anak penyihir
4 Pertemuan dengan pria menyebalkan
5 Tersesat
6 Acara kekaisaran?
7 Keributan
8 Kehidupan awal?
9 Adu mulut
10 Ibu
11 Duke Timothy
12 Serigala
13 Ungkapan
14 Hubungan masa lalu
15 Rencana
16 Tidak sesuai rencana
17 Sihir
18 Latihan
19 Sihir kedua
20 Kucing jelek?!
21 Pelukan
22 Ayah
23 Penyelidikan
24 Sihir ketiga
25 Gagal
26 Tea party
27 Kacau sudah
28 Pangeran mahkota!
29 Sakit
30 Ingatan lama
31 Pembalasan
32 Menyelidiki
33 Latihan berkuda
34 Terkejut!
35 Perpustakaan
36 Siapa dia?
37 Pertengkaran
38 Penyelidikan 2
39 Serangan
40 Bertemu lagi
41 Salah sangkah
42 Dua surat
43 Tertuduh
44 Perubahan
45 Beruang
46 Cerita
47 Berbagai pertemuan
48 Berbagai pertemuan
49 Berbagai pertemuan
50 Festival
51 Festival
52 Pengumuman
53 Festival 2
54 Mencari tahu
55 Kebenaran
56 Bayangan
57 Penjelasan
58 Kesadaran yg hilang
59 Dendam masa lalu
60 Berhasil
61 Kalah telak
62 Tipe?
63 Mawar biru?
64 Perpustakaan 2
65 Tamu
66 Penyelesaian
67 Tempat yg salah
68 Satu kenyataan
69 Pertarungan mulut
70 Serangan
71 Rumah kaca
72 Persiapan
73 Restoran
74 Bodoh?
75 Monster sihir
76 Pengumuman 2
77 Monster sihir 2
78 Kepulangannya
79 Terkenal?
80 Madeline?
81 {S2} Patner masa lalu
82 Pengumuman 3 + curhat
83 {S2} Dendam yang sama?
84 {S2} Bersalah
85 {S2} Saudari
86 {S2} Masa lalu
87 {S2} Persetujuan
88 {S2} Meterai perjanjian
89 {S2} Lukisan
90 {S2} Sebuah pertanyaan
91 {S2} Status atau cinta?
92 {S2} Lenyap
93 {S2} Malu
94 {S2} Hadia
95 {S2} Pusing
96 {S2} Mimpi buruk
97 {S2} Annora
98 {S2} Uji coba
99 Pengumuman 4
100 {S2} Kota perlindungan
101 {S2} Lari II
102 {S2} Di tuduh
103 {S2} Surat
104 {S2} Siasat
105 Pengumuman 5 + Curhat lagi
106 {S2} Jujur
107 {S2} Jatuh
108 {S2} Ketahuan
109 {S2} Perasaan
110 {S2} Wadah
111 {S2} Kekuatan sebenarnya
112 {S2} Arina
113 {S2} Hantu?
114 {S2} Berdebar
115 {S2} Kelupaan
116 Pengumuman 6
117 {S2} Aku?!
118 {S2} Anti romantis?
119 {S2} Bingung
120 {S2} Perasaan I
121 {S2} Perasaan II
122 {S2} Perasaan III
123 {S2} Sadar
124 {S2} Dasha
125 Balik lagi
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Tempat yang asing
2
Pria tampan itu ayah ku?
3
Anak penyihir
4
Pertemuan dengan pria menyebalkan
5
Tersesat
6
Acara kekaisaran?
7
Keributan
8
Kehidupan awal?
9
Adu mulut
10
Ibu
11
Duke Timothy
12
Serigala
13
Ungkapan
14
Hubungan masa lalu
15
Rencana
16
Tidak sesuai rencana
17
Sihir
18
Latihan
19
Sihir kedua
20
Kucing jelek?!
21
Pelukan
22
Ayah
23
Penyelidikan
24
Sihir ketiga
25
Gagal
26
Tea party
27
Kacau sudah
28
Pangeran mahkota!
29
Sakit
30
Ingatan lama
31
Pembalasan
32
Menyelidiki
33
Latihan berkuda
34
Terkejut!
35
Perpustakaan
36
Siapa dia?
37
Pertengkaran
38
Penyelidikan 2
39
Serangan
40
Bertemu lagi
41
Salah sangkah
42
Dua surat
43
Tertuduh
44
Perubahan
45
Beruang
46
Cerita
47
Berbagai pertemuan
48
Berbagai pertemuan
49
Berbagai pertemuan
50
Festival
51
Festival
52
Pengumuman
53
Festival 2
54
Mencari tahu
55
Kebenaran
56
Bayangan
57
Penjelasan
58
Kesadaran yg hilang
59
Dendam masa lalu
60
Berhasil
61
Kalah telak
62
Tipe?
63
Mawar biru?
64
Perpustakaan 2
65
Tamu
66
Penyelesaian
67
Tempat yg salah
68
Satu kenyataan
69
Pertarungan mulut
70
Serangan
71
Rumah kaca
72
Persiapan
73
Restoran
74
Bodoh?
75
Monster sihir
76
Pengumuman 2
77
Monster sihir 2
78
Kepulangannya
79
Terkenal?
80
Madeline?
81
{S2} Patner masa lalu
82
Pengumuman 3 + curhat
83
{S2} Dendam yang sama?
84
{S2} Bersalah
85
{S2} Saudari
86
{S2} Masa lalu
87
{S2} Persetujuan
88
{S2} Meterai perjanjian
89
{S2} Lukisan
90
{S2} Sebuah pertanyaan
91
{S2} Status atau cinta?
92
{S2} Lenyap
93
{S2} Malu
94
{S2} Hadia
95
{S2} Pusing
96
{S2} Mimpi buruk
97
{S2} Annora
98
{S2} Uji coba
99
Pengumuman 4
100
{S2} Kota perlindungan
101
{S2} Lari II
102
{S2} Di tuduh
103
{S2} Surat
104
{S2} Siasat
105
Pengumuman 5 + Curhat lagi
106
{S2} Jujur
107
{S2} Jatuh
108
{S2} Ketahuan
109
{S2} Perasaan
110
{S2} Wadah
111
{S2} Kekuatan sebenarnya
112
{S2} Arina
113
{S2} Hantu?
114
{S2} Berdebar
115
{S2} Kelupaan
116
Pengumuman 6
117
{S2} Aku?!
118
{S2} Anti romantis?
119
{S2} Bingung
120
{S2} Perasaan I
121
{S2} Perasaan II
122
{S2} Perasaan III
123
{S2} Sadar
124
{S2} Dasha
125
Balik lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!