Ayyub dan Sadiq adalah sahabat semasa SMA, bersama dengan 3 sahabat lainnya. Mereka dijuluki geng emas meskipun mereka sama sekali tidak merasa begitu.
Persahabatan dengan anggota tiga cowok dan dua cewek itu dimulai ketika mereka menjadi pengurus OSIS di sekolahnya. Sehingga membuat mereka dekat dan nyaman satu sama lain dan memutuskan untuk bersahabat.
"Gue gak yakin Neera pergi gitu aja, pasti ada alasan yang kuat sehingga memutuskan untuk pergi." tiba-tiba saja Syadiq menimpali.
"Entahlah, gue juga gak tau jalan pikirannya." balas Ayyub lagi
"Loe udah coba tanya Fia dan Refan?" tanyanya lagi.
"Udah, mereka juga gatau. Tapi kata Fia dia sempat tanya kabar tapi tetap gak tau dia lagi dimana." serunya masih sibuk melihat pemandangan.
"Nah, loe sendiri kan paling dekat sama dia. Loe aja gak tau apalagi yang lain, atau jangan-jangan loe tau ya tapi sengaja nutupin dari gue."balas Ayyub menyelidik.
"Wait.. Santai dong bos..! Gak mungkinlah. Gue kan pengen yang terbaik buat sahabat-sahabat gue." balas Sadiq seketika.
"Tapi aneh juga ya, masak dia ngilang gitu aja kayak ditelan bumi, padahal aslinya tuh anak narsis banget pake segala diceritain. Gue jadi kangen sama dia. Apa kabar ya dia sekarang ?" Tambah Sadiq seketika.
"Atau jangan-jangan dia punya anak kali makanya di umpetin, takut di ambil apalagi kalau sampai ketahuan sama keluarga Kaisar." Sadiq bermonolog dengan dirinya sendiri tetapi masih bisa didengar oleh sahabatnya itu.
Sejenak terpikirkan olehnya, tetapi dia buru\-buru menepis banyangan itu. Entahlah dia ingin punya anak tapi dia ingin untuk bersama dulu. Tapi apakah mungkin untuk mereka bersama lagi. Sementara sekarang ada Vina yang berusaha disatukan oleh keluarganya dengan dirinya.
Sadiq memang lebih dekat dengan Neera dikarenakan mereka merupakan teman satu kelas. Sementara tiga lainnya, Ayyub, Fia, Refan juga berada di kelas yang sama. Mereka dua tingkat diatas Neera dan Sadiq tetapi mereka tetap bersahabat tanpa memandang senioritas.
Ketika itu Ayyub menjabat sebagai ketua umum dengan wakil Sadiq. Sementara itu Neera menjabat sebagai sekretaris umum sangat cocok dengan kepribadiannya yang teratur dan tertata. Sementara ketua bidang diketuai oleh Refan dan Fia. Berawal dari keseringan rapat dan membuat acara bersama sehingga berlanjut menjadi hubungan persahabatan hingga sampai saat ini.
Ruangan osis yang saat itu menjadi ruang rapat telah berubah menjadi basecamp mereka. Seolah menjadi rumah kedua karena kelimanya tinggal di asrama sekolah. Mereka bersahabat akantetapi sebenarnya ada rasa yang diam\-diam tersimpan dihatinya.
Ayyub yang saat itu telah memiliki rasa pada Neera berusaha untuk menyangkalnya. Lama kelamaan rasa itu makin berkembang dan akhirnya mulai intens untuk mendekatinya di luar sebagai sahabatnya. Sementara disaat yang bersamaan Refan juga menyukai Neera semenjak awal melihatnya. Terlebih lagi mereka berada di club yang sama. Semakin menambah rasa cintanya, diam\-diam Refan selalu memberi perhatian dan menanyakan hal\-hal kecil melalui pesan.
Bedanya Ayyub dan Refan, Ayyub lebih terang\-terangan walau seringkali bersifat cool dan acuh sementara Refan sangat rapat menutupinya sehingga tak ada orang yang tau mengenai rasa cintanya. Jelas saja dia takut untuk merusak persahabatan mereka dan membuat Neera menjauh darinya. Untuk menutupi rasanya Refan berpacaran dengan Kiki yang merupakan teman satu club mereka dan masih satu kelas dengannya.
Neera yang saat itu tak pernah memikirkan tentang pacaran hanya bersikap biasa walaupun terkadang godaan jahil dari temannya membuat dia tersipu. Seringkali Sadiq dan Fia menggodanya ketika rapat OSIS bahkan satu sekolah dengan guru\-guru pun jahil menggoda mereka.
Neera gadis yang aktif dan friendly itu mendapat peringatan keras dari orang tuanya mengenai pacaran. Maka sekuat apapun godaannya dia berusaha untuk menahannya. Walaupun pada akhir kelulusan sahabatnya itu dia menjadi lebih intens berkomunikasi dengan Ayyub tapi masih dengan status sahabat. Sahabat rasa pacar 😂😅.
Setelah lulus mereka melanjukan impian mereka masing\-masing. Ayyub memutuskan untuk masuk dalam sekolah tinggi penerbangan. Refan memilih ilmu komunikasi yang berbeda pulau. Sementara Fia memutuskan untuk kuliah dibidang hukum.
Menyusul Neera dan Sadiq setelah kelulusannya Neera memutuskan studi di bidang veterinary madicine atau kedokteran hewan karena menurutnya bidang ini memiliki prospek kerja yang bagus dan peluang yang tinggi. Benar saja setelah menamatkan pendidikan profesinya dia mendapatkan beasiswa S2 di Amerika. Berbeda dengan Sadiq yang lebih memilih mendalami ilmu teknik dengan alasan agar cepat kaya.
Meskipun mereka berbeda kota, wilayah, pulau maupun benua mereka masih akrab dan tetap menjaga komunikasi hingga persahabatan mereka awet hingga sekarang. Bahkan Neera yang berada di belahan dunia lain masih aktif berkomunikasi disela kesibukannya menuntut ilmu dan bekerja sambilan. Jangan lupakan Ayyub yang kala itu sudah berprofesi sebagai pilot yang masih saja selalu menghubungi sahabatnya di tempat pemberhentian terbangnya. Sekedar untuk menyapa atau melepas rindu.
Janji pun tinggal janji, berkali\-kali mereka berencana untuk berkumpul saat libutan selalu saja ada yang mangkir. Tentu saja orang itu Neera. Setelah memilih menuntut ilmu diujung pulau, kini dia telah terbang ke belahan dunia lain. Jangankan untuk bertemu sahabatnya untuk sekedar pulang kerumah saja dia tidak sempat.
Memang kala itu Neera berusaha untuk memadatkan kuliah agar cepat menyelesaikan studi sehingga dapat membanggakan orang tuanya. Kala itu dia telah menyusun rencana studinya hingga nanti dapat mendapatkan pekerjaan yang mapan dalam usia muda. Tentu saja dia mengandalkan beasiswa untuk setiap pendidikannya. Karena menurutnya biaya pendidikan dibidang medis lumayan mahal apalagi jika harus menempuh pendidikan di luar negri.
Bukannya orang tuanya tidak mampu. Bahkan lebih dari mampu untuk membiayai pendidikan sampai mana yang dia inginkan. Hanya saja Neera memilih mandiri tanpa membebani orang tuanya meskipun setiap bulan selalu saja ada uang kiriman dalam rekeningnya.
Neera merupakan anak orang berada Apa nya beprofesi sebagai kepala sekolah sekaligus dosen terbang. Selain itu bakat seni di tambah dengan latar pendidikannya, beliau juga seorang arsitek yang sering kali mendapatkan tender proyek\-proyek besar. Selain itu beliau juga memiliki usaha ternak sapi dan berjualan daging setiap akhir pekan. Bukan tanpa alasan usaha ini adalah peninggalan dari kakek Neera selain itu usaha ini merupakan kebutuhan bagi masyarakat setempat mengingat Apa Neera satu\-satunya pemasok daging sapi segar di daerahnya. Selain itu peternakan ini juga menjadi ladang kerja penduduk di daerahnya. Maka dari itu Apa Neera berusaha untuk mengembangkannya bahkan sampai sekarang jauh lebih berkembang dan menjadi skala besar setelah Neera memutuskan menempuh pendidikan di bidang kedokteran hewan.
Ilmu yang didapatkan Neera sedikit demi sedikit dia implementasikan bahkan tak jarang terjadi error tapi berkat keyakinan mereka usaha itu terus maju secara pesat setelah penerapan ilmu\-ilmu modern di gabung dengan pemeliharaan konvensional yang selama ini dijalankan peternak, sehingga didapatkanlah satu metode efektif untuk pengembangannya. Bahkan tak jarang Neera memberikan perbaruan ilmu, management pemeliharaan dan membuat pakan dengan pengaturan ransum yang tepat.
Semua ini Neera diskusikan dengan Apa nya untuk kemudian dijelaskan pada para pekerja lapangan yang mengurusi ternak. Selain itu Neera juga sering bersiskusi dengan dokter hewan yang menangani ternak Apa nya sehingga membuahkan hasil yang bagus. Kini ternak orang tua Neera menjadi sektor perekonomian terkuat setelah pertanian. Banyak tenaga kerja yang terserap dan bergantung hidup dengan usahanya. Secara tidak langsung itu adalah usaha milik Neera dan Apa nya.
Lain dengan sang Ama yang memilih mandiri dengan usaha toko kelontong mengusung tema mini market tidak hanya satu bahkan ada beberapa di daerah pasar. Selain ini Ama juga membuat usaha dendeng kering yang tentu saja sudah melegenda kemana\-mana bahkan banjir pesanan ketika musim haji dan musim anak sekolah. Sebagai bekal lauk untuk mereka yang bepergian karena sifatnya yang tahan lama.
Tidak habis sampai disitu karena hobi sang Ama mengoleksi peralatan masak dari yang kecil hingga yang besar maka dimulailah usaha catering Ama, dengan dibantu Mak Etek Neera sebagai koki utama, tentu saja karena keluarga Ama Neera adalah pengusaha rumah makan yang sudah tersebar di berbagai pulau di negaranya.
Disamping itu mereka juga memiliki lahan pertanian berupa sawah yang luas yang semua diurus oleh orang lain dan saatnya panen tiba maka padi sudah menumpuk memenuhi gudang padi mereka. Semacam perjanjian kerjasama antara tuan tanah dan pengolola dengan sistem bagi hasil.
Mungkin dari merekalah jiwa wiraswasta Neera muncul dan berkembang menjadi pundi\-pundi rezeki. Jangan salah, Neera juga menanam saham dalam usaha ternak Apa yang kini telah menjadi PT. Akan tetapi mereka tetap profesional dalam pengolaahan usaha peternakan tidak sembarang meskipun mereka berdua sebagai pemegang saham utama.
Namun harta tidak menjadikan keluarga Neera hidup ditengah kota dengan segala kemewahan dan bergelimang harta. Mereka memilih tinggal di kampung halaman orang tua Neera dan membangun daerah disana. Bahkan orang tua Neera juga membangun tempat ibadah dikampungnya dan sering kali berderma dengan mereka yang membutuhkan selain dengan membuka lapangan pekerjaan yang banyak bagi penduduk disana.
Begitulah Neera dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, bersahaja dan dipenuhi oleh berbagai norma agama dan kesopanan tingkah laku maupun bertutur kata. Neera dan saudaranya juga diajarkan untuk bekerja keras tidak serta merta mendapatkan apa yang mereka inginkan karenanya pribadinya terbentuk dengan baik menjadi seorang pekerja keras, santun, rendah hati dan suka berderma.
Setelah menamatkan sekolah dasarnya Neera dimasukkan ke sekolah yang ada dikota dengan fasilitas asrama. Disana lah terbentuk kemandiriannya. Tidak hanya itu setelah lulus Neera kembali dimasukkan ke sekolah di kota yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik tentu saja juga masih tinggal di asrama dan disanalah dia bertemu dengan sahabat\-sahabatnya.
Sebetulnya keluarga Apa Neera juga merupakan keluaga dengan profesi dokter, dosen, polisi bahkan penjabat. Mereka tinggal dikota yang juga besar tetapi Neera memutuskan untuk tinggal sendiri di asrama dibanding tinggal bersama nenek atau saudara lainnya. Agar lebih mandiri alsannya, tentu saja orang tuanya menyetujui.
Diantara ketiga saudaranya Neera merupakan anak yang lebih menonjol di bidang akademik. Sementara Uni nya lebih berfokus di bidang seni mengikuti pendidikan sang Apa. Sedangkan sang Adik yang terpaut jarak delapan tahun lebih tertarik pada bidang teknik dan merakit beberapa mesin. Kendaraan dirumah Neera juga menjadi korban percobaannya. Bahkan berbagai mesin sederhana di rumah eletronik ataupun mesin lain juga bisa diperbaikinya saat terjadi kerusakan. Tentu saja hal ini dipelajarinya dari sang Apa yang juga bisa dalam kegiatan bongkar mesin.
Ada satu hal yang dipelajari Neera dari orang tuanya. Meskipun mereka memiliki banyak usaha dan pekerjaan ketika dirumah maka semuanya hanya ada peran tunggal. Tidak seorang seorang pengusaha, arsitek, pelajar ataupun pedagang lagi semuanya berubah peran menjadi orang tua dan anak. Mereka hidup dalam keserhanaan dan kasih sayang yang melimpah. Meskipun jauh sekalipun dari orang tua Neera dan saudaranya tak pernah melupakan aturan\-aturan dan norma yang telah ditanamkan keduanya. Walaupun sang kakak terkesan lebih bebas dan sedikit bandel tetapi tidak lepas dari koridor yang telah ada.
Berbeda dengan sang Uni yang lebih keras kepala, otoriter, dan pemberani terlebih dia adalah anak pertama, membuatnya menjadi karakter yang keras. Sementara Neera adalah sosok gadis yang lembut dan perasa.
Menjadi anak kedua membuatnya lebih dewasa dari kedua saudaranya, jelas saja dia harus menuruti perintah kakaknya sementara dia tidak bisa memerintah sang adik dalam pekerjaan rumah. Dia harus menghormati uni disaat yang bersamaan di harus mengayomi adik yang usianya jauh dibawahnya. Alhasil dia lah yang selalu mengalah dan menenggang rasa orang\-orang sekitarnya.
Karena itu pula Apa nya seringkali mengajak Neera bicara dan membawanya keluar untuk melepaskan beban di hatinya. Neera cenderung memendam sendiri perasaannya kemudian tersenyum kepada orang\-orang disekitarnya. Dialah anak yang selalu berkorban untuk saudara\-saudaranya.
Oleh sebab itu Apa selalu meminta Neera menceritakan segala keluh kesah di hatinya. Hanya Apa yang paling mengerti dirinya, apapun yang disembunyikan akan keluar ketika sudah dikorek oleh Apa nya, bahkan tak jarang air mata yang ditahannya luruh seketika mendapatkan pelukan dari Apa.
Tak ada lagi sosok Neera yang tegar dan kuat. Hilang sudah senyuman yang selalu ditampilkannya untuk menutupi gundah hatiku. Hanya kepada Apa dia bisa mencurahkan segala keluh kesah dihatinya.
Di depan Apa dia selalu menjadi putri kecil yang menangis dan memerlukan perlindungan dari kejamnya dunia.
Ama juga sangat menyayangi Neera tapi entah mengapa hanya Apa yang mampu menyentuh lubuk hati yang terdalam Neera. Bagaimanapun Neera selalu mencintai keluarga Apa, Ama, Uni dan Adiknya, bahkan Neera akan berusaha yang terbaik untuk memberikan kebahagiaan bagi mereka. Neera akan berusaha memenuhi apapun keinginan saudara\-saudaranya. Bahkan kini hanya mereka yang Neera punya. Mereka yang selalu berdiri di pihak Neera dan mereka yang selalu ada dalam setiap keadaan.
Kini keluarganya telah bertambah dengan satu ipar dan tiga keponakan lainnya. Neera sangat menyayangi mereka bahkan tak jarang Neera selalu mengirimkan baju-baju dengan model baru untuk ketiganya. Bagi Neera keluarga adalah segalanya.
_____________
Apa \= Papa / Ayah
Ama \= Mama/ Ibu
Uni \= Kakak perempuan
Atuk \= Kakek
Nana\= Nenek
Mak Etek \= Paman yang paling kecil dari ibu.
(bahasa Neera untuk memanggil keluarganya)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Lientina Lientina
horang kaya g kepalang bnyk bisnisnya hmmm
2020-07-10
0