BAB 2

Seorang pria sudah berdiri di depan meja yang ku tempati. Segera aku mengitari pandangan keseluruh cafe. Benar saja semua meja telah terisi oleh puluhan muda mudi maupun keluarga yang makan bersama.

"Baiklah, silakan sir." demi menjaga kesopanan aku membiarkan saja walau sebenarnya sedikit risih. Setelahnya aku kembali menyibukkan diri dengan mengawasi triplets dan sesekali tersenyum melihat tingkah lucu mereka.

"Maaf nona, apa aku boleh tau namamu ?. Aku Robert." pria itu tersenyum padaku.

"Tidak bisakah dia melihat bahwa aku sibuk dan lagi apa ??! dia memanggilku nona !! Tidak tahukah dia anakku sudah tiga, ah tapi untuk apa juga kuperjelas toh aku bukan orang yang akan membicarakan masalah pribadiku pada orang asing". batin ku sedikit kesal.

"Maaf nona." ucapnya lagi menbuyarkan pikiranku.

"Neera" hanya itu yang keluar dari mulutku. Sejujurnya aku enggan tapi tak mungkin saja aku tiba - tiba bersikap sinis dan lari dari sana. Ayolah.. aku bukan lagi bocah belasan tahun yang tidak bisa mengendalikan sikap, sekalipun aku tidak menyukainya.

Takut pembicaraan ini berlanjut, segera aku pamit padanya dan berjalan menuju triplets yang masih sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Sejujurnya tidak hanya sekali atau dua kali pria mendekatiku. Entah karena penasaran karena hijab yang digunakan atau memang tertarik dengan wajah oriental asia yang kumiliki.

Aku tidak terlalu tinggi jika berada diantara orang eropa. Kulit putih dan bulu mata yang lentik. Hidung yang mungil dan mata yang bulat. Wajah khas yang kata orang - orang manis dan memiliki kharisma tersendiri.

Bahkan tak jarang aku mendapatkan pujian cantik dan banyak juga yang mengatakan wajahku tidak mudah untuk dilupakan. Entah itu gombal semata atau sesungguhnya.

 

Bodi jangan ditanya, apalagi setelah melahirkan dan membesarkan triplets makin memperindah lekukan tubuh dan tentu saja dada ikut membengkak. Meskipun demikian aku tidak menggunakan baju yang terlalu ketat, menyesuaikan dengan hijabku dan dengan pakaian masyarakat disini. Cukup sederhana tapi aku membuatnya fancy.

Sejujurnya aku memiliki sense tersendiri dalam fashion, membuat pakaian senyaman mungkin dengan tampilan yang pas. Itulah alasan yang mebuatku membuka bisnis online dahulu.

Hingga kini telah berkembang dan memiliki toko online sendiri. Dari sana juga modal aku pindah kesini dan memulai segalanya. Walau aku aplikasi mengajar dan beasiswa S3 ku diterima tapi tetap saja aku butuh modal untuk sampai kesini. Apalagi setelah satu minggu disini aku mendapati diriku hamil dengan usia hampir dua bulan.

Segera aku menjemput triplets dan menaikkan mereka ke stroler setelah sebelumnya terjadi adegan kejar mengejar karena mereka enggan meninggalkan tempat bermain ini.

Lihat saja bahkan Qai sampai mengubur dirinya di dalam bola. Tentu saja aku berpura-pura tidak tau dan mencarinya. Kemudian langsung saja kutarik kakinya sehingga membuatnya tertawa terbahak-bahak.

"Cukup sayang, lain kali kita kesini lagi. Sekarang kita akan ke Triplets Bakery oke ??"

Mendengarkan itu mereka langsung bersemangat. Jelas saja disana mereka dapat makan kue yang mereka inginkan dan banyak candy serta minuman manis lainnya. Surga bagi anak-anak diusia mereka.

"Baiklah sekarang kita pasang mantel dan sepatu kalian" aku berseru pada ketiganya.

"Oke anak-anak ucapkan salam pada uncle nya, mereka sudah baik membiarkan kalian bermain disini.

"Taks uncle (thanks uncle). Bye bye" mereka bicara dengan William. Pemuda usia awal dua puluhan itu memang sudah mengenal baik triplets karena kami sudah menjadi langganan disini. Sering sekali dia membantu mengawasi triplets bermain. Aku sangat bersyukur karenanya.

"Thanks William, semoga hari mu menyenangkan." aku ikut mengucapkan salam padanya.

Segera kubawa mereka pergi menuju toko kue kami. Sebenarnya aku juga menyediakan tempat duduk dengan nuansa cafe disana. Tetapi aku lebih memilih menamai tokoku dengan embel-embel bakery karena memang produk utama yang kujual adalah berbagai jenis kue.

Bahkan tak jarang kami mendapatkan orderan kue pesta baik ulang tahun ataupun pernikahan.

"Wah... Alhamdulillah sayang toko kita ramai. Semoga saja secepatnya kita bisa membuka cabang baru." aku mengajak mereka berbicara hanya dibalas senyuman dan jingkrak-jinkrak mereka.

Melihat aku kesusahan dengan pintu langsung saja Valen berlari dan membukakan pintu untuk kami dan mengambil alih stroler si kembar. Valen merupakan orang yang aku percayakan disini.

"Bagaimana toko kita Valen, apakah semua berjalan dengan baik?" tanyaku setelah duduk di salah satu meja. Sebenarnya aku memiliki ruangan disini hanya saja aku ingin mengawasi kinerja mereka dan keadaan toko sehingga aku memilih duduk meja cafe.

"Baik-baik saja Bos, hanya saja kita agak keteteran belakangan karena banyak pesanan sementara kue di etalase depan juga butuh untuk diisi. Selain itu pengunjung juga lebih banyak. Sepertinya sudah banyak orang mengetahui kelezatan kue kita belakangan ini." Valen menyampaikan keluh kesahnya padaku

"Bagaimana dengan profit yang kita dapatkan. Apakah pemasukan dan pengeluarkan kita memungkinkan untuk menambah staff dapur." kembali aku bertanya pada Valen.

Segera dia berlari mengambil buku laporan keuangan padaku. Aku melihat dengan teliti dan mengecek setiap dana yang terinci disana.

"Baiklah, sepertinya kita bisa menambah dua karyawan dapur untuk saat ini Valen. Silakan pasang pemberitahuan. Pastikan mereka yang bekerja memiliki pengalaman dan tidak mengacau." jawabku setelah memeriksa laporan toko.

"Siap bos. Lalu bos bahan - bahan kita juga sudah mulai menipis di gudang. Sepertinya akan kurang jika melihat pesanan kita hingga bulan depan." kembali Valen menyampaikan persoalannya.

"Aku akan menghungi supplayer kita dan nanti aku akan meninggalkan nomornya padamu agar kalian bisa berkomunikasi dan koordinasi ulang." ucapku setelahnya mengambil ponsel dalam tas.

"Ohiya, sebelum itu Valen tolong bikinkan tiga coklat hangat untuk mereka dan satu teh cacomail untukku." titahku pada Valen.

Langsung saja dia bergegas setelah sebelumnya berseru oke bos dengan semangatnya.

"Baiklah anak-anak bunda, mau kue apa ?" aku bertanya pada ketiganya.

"Cheese buna." seru Qai.

"Belly buna." tambah Qe.

"Oh ayolah sayang, Strawberry" ulangku membenarkan kata - katanya.

"Sto belly buna" ulangnya dengan cengengesan manja.

"Oke, baiklah sayang sudah lebih baik"

"Princess, kamu mau apa sayang ?" aku bertanya pada Baby Qal.

"Esklim buna." lirih dia menjawab pertanyaanku.

"Oh no sayang.., ini winter kamu akan sakit jika memakannya. Bagaimana jika kita melihat sesuatu yang lain yang lebih manarik ?" bujukku pada si bungsu.

Segera aku membawa Qalundra ke bagian kue setelah sebelumnya Valen datang dengan pesanan minuman kami Aku juga sudah meminta Valen untuk menjaga si kembar sebentar dan tentu saja dengan senang hati dia bersedia.

Beruntung pilihan baby girl ini jatuh pada banana bread. Pesanan sudah lengkap untuk triplets dan diriku sendiri. Sambil sesekali aku membetulkan letak kue yang tersusun rapi di etalase.

Setelahnya aku menempatkan mereka dalam kursi anak yang tersedia di cafe kami. Memasang rib di leher mereka dan memberikan pesanan mereka masing - masing.

Kami kembali berdiskusi mengenai toko kue dengan mengecek setiap pesanan dan aku juga menambahkan beberapa resep baru untuk kue jenis baru.

Setelahnya aku disibukkan kembali dengan laporan toko untuk dianalisis dan menyesuaikan apa yang aku lihat.

Disamping itu aku juga membaca catatan kecil yang ditulis Valen mengenai kinerja masing-masing karyawan. Sementara Valen telah kembali bekerja.

Tentu saja aku tidak begitu saja mempercayakan sepenuhnya toko pada mereka.

Aku akan tetap memantau melalui Valen atau melalui CCTV toko yang kupasang dan menyambung langsung pada ponsel dan pc. Sudah ku bilang pengalaman mengajarkanku untuk tidak mudah mempercayakan penuh apapun pada siapun.

Setelah mengecek dapur, persediaan bahan dan kebersihan toko serta apapun yang perlu kuperiksa aku kembali pada meja triplets. Tentu saja aku meminta Millie gadis yang bertugas di depan untuk menjaga mereka.

Hari sudah sore, waktunya aku membawa triplets pulang sepertinya mereka juga telah lelah seharian ini bermain.

Tidak lupa aku berterima kasih dan mengucapkan salam pada semua pegawai setelah sebelumnya mereka berkumpul untuk menerima petuah singkatku.

Jangan sedih, aku juga sudah berdiskusi singkat dengan staff dapur maupun staff depan disela mereka kerja ketika aku melakukan pengecekan.

Perlahan aku melangkah menuju rumah. Triplets sudah mulai rewel, aku khawatir mereka tertidur sebelum mandi. Sedikit kupercepat langkah menuju rumah. Melewati jalan yang bersih dan teratur.

Segera aku mandikan mereka setelah sampai dirumah. Sepertinya mereka sudah kenyang jadi aku langsung menidurkan ketiganya. Ku senandungkan lagu cinta untuk ketiganya. Lagu yang kubuat sendiri untuk pengantar tidur mereka.

Tripletsku sayang, buah hati bunda~

Tutup matamu, cinta~

Kelak kau akan terbangun dengan hari baru~

Hari akan selalu berganti~

Bumi akan selalu putar~

Tutup mata kecilmu~

Tak selamanya lelahmu~

Lihatlah bulan tersenyum padamu malam ini~

Tutup matamu sayang~

Bintang lain akan datang sekalipun dalam kegelapan malam~

Bunda selalu bersamamu~

Pegang tangan bunda, bunda akan selalu dihatimu~

Tidurlah sayangku, hilangkan lelahmu.

Setelah memastikan mereka tidur aku membersihkan diri dan berganti baju. Setelahnya aku memasak makan malam dan menyiapkan beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan agar nantinya tidak menumpuk dan aku punya banyak waktu untuk triplets.

Kalau dipikir-pikir banyak hal yang kulakukan setiap harinya. Akan tetapi aku tak pernah merasakan frustasi atau kelelahan yang berlebihan. Aku bahagia dengan hidup yang kujalani. Memang bersyukur membuat kita hidup dalam damai. Apalagi sekarang aku memiliki vitamin untuk setiap lelahku.

Bagaimana dengannya, apakah dia bahagia dengan harinya. Apakah mereka sudah menikah dan memiliki anak juga. Bagaimana jika nanti triplets tau ayahnya sudah memiliki anak baru dan mereka terluka, ahh.. tidak lebih baik aku tidak membiarkan mereka bertemu.

Masihkah ada kami dihatinya. Ah apa yang kupikirkan, bagaimana kami ada di hatinya sementara dia tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki tiga anak. Apakah dia bahagia mengetahui kenyataan ini atau malah tidak peduli.

Dimanakah dia sekarang, apakah masih sangat tampan dengan seragamnya. Apakah kariernya sudah menanjak semenjak kepergianku. Bagaimana dengan wanita itu apakah mereka hidup dengan baik. Wanita yang menjadi alasan keluarganya mencampakkan aku sehingga aku sampai kesini.

Sungguh aku tidak tau apa yang nanti harus kulakukan dan kukatakan jika bertemu dengannya lagi. Haruskah kutanyakan mengapa dia menjadikan aku pendampingnya jika ada wanita yang ada disampingnya.

Mengapa dia membiarkan keluarganya memperlakukan aku yang telah berusaha memenuhi keinginan mereka ?

Haruskah kutanyakan mengapa mereka menusukku dengan menggunakan kelemahanku setelah aku begitu mempercayai mereka sepenuhnya. Banyak pertanyaan yang belum kudapatkan jawabannya.

Cukup sekali saja, aku tidak ingin mengambil resiko untuk triplets. Biarlah aku membesarkan mereka.

Tak jadi masalah, suatu saat aku akan menjelaskan pada mereka dan meminta maaf dari ketiganya atas sikapku sekarang.

Aku akan memohon ampun tidak membiarkan mereka mengenal ayahnya. Maafkan bunda nak, semoga kalian mengerti dan tidak membenci bunda.

Aku masih setia duduk di dekat perapian sembari melihat salju turun dari jendela rumah sederhana kami.

Rumah model klasik yang aku beli dengan mengumpulkan sedikit - sedikit penghasilanku.

Tentu saja rumah ini sangat hangat dan halaman yang cukup luas. Rumah yang kubeli setelah mengeluarkan deposito untung saja pemiliknya sangat baik dan memberikan harga yang rendah dan tentu saja sesuai dengan bangunan dan luas tanahnya.

Oh iya, tentu saja secara aturan anakku adalah penduduk negara ini dikarenakan mereka lahir disini. Berkat merekalah aku bisa membeli bangunan disini dengan menggunakan nama mereka.

Tetangga disini juga sangat ramah dan baik hati, meskipun aku kelompok minoritas disini tapi mereka sangat toleransi dan tidak membedakan perlakuan padaku.

Sekali lagi aku bersyukur atas kasih sayang yang Tuhan berikan padaku. Di saat aku kehilangan, Tuhan menggantikan dengan berjuta kebahagiaan lain. Memberikan keluarga baru dan orang-orang positif yang bisa menerima kami.

Letak rumah kami sangat strategis, berada di tengah kota. Kota kecil yang sangat indah, kota yang dijuluki kota pendidikan, membuatku bersemangat untuk meriset sekolah - sekolah mana yang nanti akan menjadi pilihanku untuk triplets.

Ya.. aku sudah merencanakannya sejauh itu. Hmmm aku adalah seorang wanita dengan kepribadian malanlokis alias perfectionis. Sudah pasti aku membuat list lengkap tentang rencana masa depan kami agar lebih terarah. Walaupun nantinya tidak akan sesuai dengan keinginanku setidaknya kehidupan kami lebih terarah dan tertata.

Jelas saja aku menginginkan yang terbaik untuk tripletsku. Makanya dari sekarang aku harus menyiapkan segala sesuatu baik secara finansial maupun pendidikan. Merekalah tujuan hidupku.

"Ah iya, bagaimana dengan Ama, Apa dan Adek. Apakah mereka sudah ada kabar ya ?"

gumamku pada diriku sendiri.

Tak mungkin aku menelpon mereka sekarang. Perbedaan waktu disini dan kampungku sangat jauh. Lebih baik aku menunggu beberapa jam lagi sehingga tidak mengganggu mereka.

Atau lebih baik aku tunggu saja telepon dari Apa atau Ama. Rindu sekali dengan mereka. Lidahku sudah tak sabar mencicipi rasa masakan Ama yang luar biasa enaknya.

Aku tentu saja aku juga handal dalam memasak. Tangan Minangku sangat ahli meracik berbagai jenis menu lokal maupun mancanegara walaupun tak sekelas chef akantetapi rasa masakan Ama selalu berbeda dan tak bisa tergantikan.

Semoga saja nanti ada rendang yang dibawakan Ama. Membanyangkannya saja sudah membuat air liurku menetes. Segera aku kedapur untuk mengambil air minum untuk menuntaskan dahaga akibat membayangkan rendang Ama.

Terpopuler

Comments

KomaLia

KomaLia

ooh orang padang tooh

2020-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144
146 BAB 145
147 BAB 146
148 BAB 147
149 BAB 148
150 BAB 149
151 BAB 150
152 BAB 151
153 BAB 152
154 BAB 153
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
160 BAB 159
161 BAB 160
162 BAB 161
163 BAB 162
164 BAB 163
165 BAB 164
166 BAB 165
167 BAB 166
168 BAB 167
169 BAB 168
170 BAB 169
171 BAB 170
172 BAB 171
173 BAB 172
174 BAB 173
175 BAB 174
176 BAB 175
177 BAB 176
178 BAB 177
179 BAB 178
180 BAB 179
181 BAB 180
182 BAB 181
183 BAB 182
184 BAB 183
185 BAB 184
186 BAB 185
187 BAB 186
188 BAB 187
189 BAB 188
190 BAB 189
191 BAB 190
192 BAB 191
193 BAB 192
194 BAB 193
195 BAB 194
196 BAB 195
197 BAB 196
198 BAB 197
199 BAB 198
200 BAB 199
201 BAB 200
202 BAB 201
203 BAB 202
204 BAB 203
205 BAB 204
206 BAB 205
207 BAB 206
208 BAB 207
209 BAB 208
210 BAB 209
211 BAB 210
212 BAB 211
213 BAB 212
214 BAB 213
215 BAB 214
216 BAB 215
217 BAB 216
218 BAB 217
219 BAB 218
220 BAB 219
221 BAB 220
222 BAB 221
223 BAB 222
224 BAB 223
225 BAB 224
226 BAB 225
227 BAB 226
228 BAB 227
229 BAB 228
230 BAB 229
231 BAB 230
232 BAB 231
233 BAB 232
234 BAB 233
235 BAB 234
236 BAB 235
237 BAB 236
238 BAB 237
239 BAB 238
240 BAB 239
241 BAB 240
242 BAB 241
243 BAB 242
244 BAB 243
245 BAB 244
246 BAB 245
247 BAB 246
248 BAB 247
249 BAB 248
250 BAB 249
251 BAB 250
252 BAB 251
253 BAB 252
254 BAB 253
255 BAB 254
256 BAB 255
257 BAB 256
258 BAB 257
259 BAB 258
260 BAB 259
261 BAB 260
262 BAB 261
263 BAB 262
264 BAB 263
265 BAB 264
266 BAB 265
267 BAB 266
268 BAB 267
269 BAB 268
Episodes

Updated 269 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144
146
BAB 145
147
BAB 146
148
BAB 147
149
BAB 148
150
BAB 149
151
BAB 150
152
BAB 151
153
BAB 152
154
BAB 153
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158
160
BAB 159
161
BAB 160
162
BAB 161
163
BAB 162
164
BAB 163
165
BAB 164
166
BAB 165
167
BAB 166
168
BAB 167
169
BAB 168
170
BAB 169
171
BAB 170
172
BAB 171
173
BAB 172
174
BAB 173
175
BAB 174
176
BAB 175
177
BAB 176
178
BAB 177
179
BAB 178
180
BAB 179
181
BAB 180
182
BAB 181
183
BAB 182
184
BAB 183
185
BAB 184
186
BAB 185
187
BAB 186
188
BAB 187
189
BAB 188
190
BAB 189
191
BAB 190
192
BAB 191
193
BAB 192
194
BAB 193
195
BAB 194
196
BAB 195
197
BAB 196
198
BAB 197
199
BAB 198
200
BAB 199
201
BAB 200
202
BAB 201
203
BAB 202
204
BAB 203
205
BAB 204
206
BAB 205
207
BAB 206
208
BAB 207
209
BAB 208
210
BAB 209
211
BAB 210
212
BAB 211
213
BAB 212
214
BAB 213
215
BAB 214
216
BAB 215
217
BAB 216
218
BAB 217
219
BAB 218
220
BAB 219
221
BAB 220
222
BAB 221
223
BAB 222
224
BAB 223
225
BAB 224
226
BAB 225
227
BAB 226
228
BAB 227
229
BAB 228
230
BAB 229
231
BAB 230
232
BAB 231
233
BAB 232
234
BAB 233
235
BAB 234
236
BAB 235
237
BAB 236
238
BAB 237
239
BAB 238
240
BAB 239
241
BAB 240
242
BAB 241
243
BAB 242
244
BAB 243
245
BAB 244
246
BAB 245
247
BAB 246
248
BAB 247
249
BAB 248
250
BAB 249
251
BAB 250
252
BAB 251
253
BAB 252
254
BAB 253
255
BAB 254
256
BAB 255
257
BAB 256
258
BAB 257
259
BAB 258
260
BAB 259
261
BAB 260
262
BAB 261
263
BAB 262
264
BAB 263
265
BAB 264
266
BAB 265
267
BAB 266
268
BAB 267
269
BAB 268

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!