Azkayra telah sampai kembali ke Mansion nya dengan menumpangi sebuah Taksi lagi, Ia segera disambut tatapan kekhawatiran oleh sang Ayah.
"Darimana kau Azka, kenapa pergi tanpa pamitan..? Kau tau, disini berbahaya untuk mu berkeliaran di luar sana..! " bentak Ayah nya dengan kekhawatiran yang luas.
"Ayah.. Azka hanya ke taman. Toh belum ada yang mengenali Azka, jadi menurut Azka ini masih belum berbahaya. "jawab Azka berusaha membela diri memberi alasan agar sang Ayah tidak terlalu khawatir.
"Tetap saja Azka, kau tidak boleh sembrono. "Ucap Ayah nya.
"Iya Ayah. Maaf. Azka tidak akan mengulanginya lagi. " jawab Azkayra.
"Baiklah, kali ini Ayah memaafkan mu, tapi jika kau sembrono lagi, Ayah akan menghukum mu. Sekarang masuk lah ke kamarmu, jika kau ingin makan biar pelayan yang akan mengantarkan makanan ke kamarmu."ucap Ginanjar.
Azka mengangguk dan segera kembali ke kamarnya. Ia mengerti akan kekhawatiran Ayah nya.
Ginanjar memang sangat takut jika terjadi apa apa dengan Putri semata wayang nya ,selama ini ia melakukan segala cara agar bisa melindungi putrinya dari hal hal yang tidak diinginkan.
Ginanjar segera beranjak ke kamar nya, tanpa berpikir lagi ia langsung menghubungi Hanz.
"Hanz.. Kau harus kembali secepatnya." ucap Ginanjar begitu Hanz mengangkat panggilannya.
"Iya Tuan. Emm.....apa Nona sudah akan kembali.? "tanya Hanz di sana.
"Nona sudah berada disini sejak kemarin. Dan hari ini tanpa sepengetahuan siapapun ia keluar rumah." Jawab Ginanjar mengejutkan Hanz.
"Kenapa tidak ada yang memberitahu saya Tuan.?" tanya yang di sana.
"Tadinya aku tidak ingin mengganggu mu dulu, tapi melihat Azka masih sangat liar, aku jadi khawatir dan memutuskan untuk segera memberitahumu. Ku rasa hanya kau yang bisa mengurusnya. " ucap Ginanjar.
"Baik Tuan, saya akan segera kembali."jawab Hanz.
"Ya sudah, usahakan kau segera sampai kesini." Ginanjar mengakhiri panggilan.
.
.
Beralih ke Apartement Hanz.
Ia terlihat bingung
"Ternyata Nona sudah kembali, kenapa Annabel juga tidak memberitahuku.. Ahhh.. Sore ini aku sudah berjanji bertemu dengan gadis itu. Bagaimana ini..? " Hanz tampak berpikir.
"Nona lebih penting. Ini juga belum sore, sore nanti aku masih ada waktu untuk menemui gadis itu. Lebih baik aku ke rumah utama dulu." Hanz mengambil keputusan.
Ia segera berkemas dan kembali ke mobilnya untuk segera ke Rumah Utama.
Hanz terlihat tersenyum sendiri, ternyata wajah cantik Azka gadis yang baru saja dikenal nya pagi tadi berhasil melintas di benaknya.
"Kenapa aku jadi memikirkan gadis itu, sepertinya ia berhasil memikat hati ku. Ahhh... Kenapa aku bertemu dengan nya diwaktu yang tidak tepat, saat aku harus konsentrasi dengan tugas baruku menjaga Nona Azkayra. Azka dan Nona Azkayra benar benar membuat ku penasaran. " Hanz terus bergumam sendirian.
Tak lama kemudian Hanz sudah memasuki halaman luas milik mansion mewah keluarga Samudra, ia bergegas memasuki Mansion itu dan segera menemui Tuannya.
"Tuan." sapa Hanz kepada Ginanjar yang masih duduk bersantai di ruang tengah.
"Hanz.. Kenapa cepat sekali kau sampai disini.?" ucap Ginanjar sempat heran melihat Hanz sudah didepannya saja.
"Saat Tuan menghubungi saya tadi, sebenarnya saya sudah diperjalanan dan sudah memasuki kota. " jawab Hanz memberi alasan agar Tuan nya tidak curiga jika sebenar nya dia sudah berada di kota ini sejak kemarin.
"Oh.. Baik lah, aku akan menyuruh pelayan untuk memanggil Azka. " Ginanjar segera memanggil pelayan.
"Panggil Nona Azkayra untuk menemui ku disini."Ginanjar memberi perintah.
Hanz masih setia berdiri di sana dengan jantung berdebar menantikan kedatangan Sang Nona yang sangat di tunggunya itu.
Sedang Sang pelayan langsung bergegas ke kamar Nona nya.
.
Dikamar Azkayra,
Ia telah selesai mandi dan terlihat sedang asyik menyantap makanan yang baru saja diantar oleh Berlinda. Sekali kali terlihat ia tersenyum membayangkan wajah pria yang baru saja pagi tadi ia kenal.
"Walau dia terlihat jauh lebih dewasa dari aku, tapi dia tampan sekali. Sepertimya aku menyukainya. " pikiran Azka melayang kepada kejadian pagi tadi.
"Nona... " panggilan dan ketukan pintu mengagetkan nya.
"Masuk. " jawab Azkayra sambil menoleh ke arah pintu.
Seorang pelayan membuka pintu, kemudian masuk setelah mengangguk hormat lqda Azkayra. Lalu melangkah mendekat.
"Nona.. Tuan memanggil Nona. Sekarang juga Nona diminta untuk menemuinya. " ucapnya.
"Ada apa..,? Kenapa Ayah memanggilku,biasanya Ayah akan datang kesini sendiri menemuiku.? " tanya Azka merasa heran, ia mengira Ayah nya masih marah karena ia pergi tanpa pamitan tadi pagi.
"Tuan ingin mengenalkan Tuan Hanz kepada Nona. " jelas sang pelayan.
"Apa..? Hanz..? Dia sudah disini..! " tanyaAzka terkejut.
"Benar Nona, Tuan Hanz baru saja kembali. " jelas pelayan itu, lagi.
"Mari Nona.. " sang pelayan mempersilahkan Nona nya.
Azka hanya mengangguk. Ia kemudian berdiri melangkah mengikuti langkah kaki pelayan tersebut, dalam hatinya Azkayra berkata, kembalinya Hanz pasti akan menjadi belenggu baginya. Apalagi ia sudah berjanji sore ini akan bertemu Ero di taman kota itu kembali.
'Ini tidak bisa dibiarkan.'
Tiba diruangan tengah Azka melihat Ayah nya tengah duduk, disampingnya berdiri seorang pria.
Mungkin itu Hanz. Pikirnya. Ia menghampiri Ayahnya tanpa melihat wajah pria yang berdiri disamping Ayahnya itu.
"Ayah.. " sapa Azka.
Ayahnya menoleh dan langsung tersenyum padanya.
"Azka.. Kenal kan ini Hanz yang akan mendampingimu. Dan Hanz ini lah Putri ku Azkayra yang harus selalu kau jaga. " ucap Ayahnya memperkenalkan mereka berdua.
Azka menatap wajah pria yang juga langsung memandangnya, betapa terkejutnya mereka berdua, saat mereka ternyata sudah saling mengenali satu sama lain.
"Kau ..ternyata kau yang bernama Hanz.. " ucap Azka dengan sangat terkejut.
Hanz yang tak kalah terkejutnya, sontak mengangguk kan kepala.
"Kau sudah mengenalnya Azka.? " tanya Ayah nya heran melihat ekpresi wajah Azka.
"Ooh.. Tidak Ayah. Azka hanya sedikit terkejut. Ternyata Hanz yang selama ini Ayah ceritakan itu.. Begini bentuknya." jawab Azka berbohong.
Hanz hanya terdiam, ia masih sangat merasa syok saat mengetahui Nona Azkayranya ternyata adalah gadis yang ia kenal di Tepi danau tadi pagi.
"Baiklah.. Kalian berdua duduk lah, kalian harus mengobrol dulu agar saling mengenal satu sama lain. Ayah harus ke kamar dulu. "Ucap Ginanjar segera bangkit dari duduknya dan berlalu meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri mematung. Sama sama terdiam dengan cukup lama. Lalu Azka mulai bergerak.
Azka menghampiri Hanz yang masih berdiri terdiam.
"Ternyata kau.. Hanz..!! " Ucap Azka dengan mata mendelik.
"Iya Nona, dan Saya tidak menyangka kalau yang telah menolong saya adalah Nona Azkayra. "jawab Hanz sungguh canggung sambil menudukkan kepalanya.
Sungguh ini adalah perkenalan yang mengejutkan bagi mereka berdua.
____________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Liani ptri
masih setia
2021-07-21
0
Gesia Resai
suka kakak.
2021-07-18
0
Irfan Sinaga
Yo lmjut
2021-07-09
0