Pagi itu Hanz sudah terlihat rapi dengan kaos putih panjang dan celana jeans, ia sengaja menggunakan pakaian santai, kemudian mengendarai mobil nya.
"Annabel pasti bisa diandalkan aku tidak harus khawatir, hari ini aku ingin mencari udara segar dulu. " ucap Hanz pada dirinya sendiri.
Selang beberapa waktu Hanz menghentikan mobilnya di dekat sebuah Danau buatan. Ya.. Itu adalah sebuah danau buatan proyek milik Perusahaan Samudra yang kini sedang ditangani oleh Hanz sendiri.
Ia segera turun dari mobil dan melangkahkan kaki nya menyusuri tepi danau.
Sekali kali ia merentang tangan nya dan menghirup dalam dalam udara segar dan membuang nya berkali kali. Mata nya memandang ke setitik awan yang bergantung di Langit biru. Sekelebat bayangan Nona Azkayra melintas di khayalan nya. Ia tersenyum sendiri.
"Secantik apa Nona Azka sekarang ya..? " ucap nya dalam hati.
Tiba tiba Hanz jatuh tersungkur, sepertinya kakinya menyandung sesuatu.
"Heiii... Kau buta ya...! "Teriak seseorang berdiri didepannya.
Ternyata Hanz tak sengaja menyandung kaki seorang gadis yang sedang duduk dipinggir danau itu juga.
"Kau...! " teriak gadis itu.
"Kau mengenalku..? " sapa Hanz.
"Hahhh.. Apa..? Memang kau siapa.? Artis..? " tanya gadis itu.
"Ooh.. Kupikir kau mengenaliku. "jawab Hanz bangun dan melangkah pergi.
"Hei... Kau sudah membuat kakiku sakit. Bukan nya minta maaf malah seenak nya pergi. "gadis itu mengejar Hanz dan menampar nya.
"Itu salah mu sendiri, kenapa melamun disini. "ucap Hanz kesal sembari memegang pipinya yang terasa panas.
"Kau yang melamun. Dasar tidak tau sopan santun.Minta maaf atau aku akan menghajarmu. "ucap Gadis itu.
"Apa kau mau menghajar ku gadis kecil.!!" jawab Hanz tersenyum memandang gadis yang ternyata berwajah jelita itu.
"Ya.. Kau pikir aku takut dengan mu. "
"Baik lah aku minta maaf. Aku yang salah. " jawab Hanz tak ingin berdebat.
Hanz melangkah meninggalkan gadis yang masih kesal itu. Hanz melanjut kan langkah nya menyusuri tepian danau.
Tiba tiba seseorang datang dan segera memukul tengkuknya dengan sebilah kayu membuat Hanz jatuh dan pusing. Hanz menoleh kearah seseorang itu. Pria berbadan tinggi besar yang menutupi wajah nya dengan kain itu telah berdiri dihadapan nya. Hanz mencoba berdiri, tapi pria itu menendang nya dan membuat Hanz jatuh kembali.
Pria itu mengeluarkan pisau dari balik bajunya dan segera mengarah kan nya ke tubuh Hanz. Tiba tiba pisau itu terpental terkena pukulan sebilah kayu dari seseorang tepat sebelum sempat mengenai tubuh Hanz.
Pria itu kaget dan menoleh. Seorang gadis terlihat tengah menggenggam sebilah kayu yang digunakan Pria itu untuk memukul Hanz tadi. Sang gadis dengan cepat mengarahkan kayu itu pada si pria jahat itu berulang kali hingga membuat Pria itu memilih kabur dari tempat itu tanpa sempat mengambil kembali pisaunya.
Hanz menatap gadis yang baru saja menyelamatkan nyawanya itu dan ternyata dia gadis yang telah ia sandung kakinya tadi.
"Kau tidak apa apa..? " sapa gadis itu membantu Hanz berdiri.
"Tidak.. Terimakasih kau telah menolongku."jawab Hanz.
"Kau berhutang dua kali padaku, pertama membuat kaki ku sakit, kedua aku sudah menolongmu, jadi kau jangan angkuh lagi. " jawab gadis itu berlalu.
"Hei.. Tunggu, siapa namamu gadis kecil. " Hanz mengejarnya.
"Jangan mentang mentang kau sudah dewasa lalu memanggilku gadis kecil. Umur ku sudah sembilan belas tahun..! "bentak gadis itu.
"Ooh ya maaf, kau terlihat masih kecil. Aku Ero begitu orang biasa memanggilku. Namamu siapa,siapa tau kita bisa berteman baik. " tanya Hanz kali ini dengan nada lembut.
"Azkayra.. Terserah kau mau memanggil apa. " jawab gadis itu yang ternyata Azkayra.
"Azkayra..!! " Hanz kaget mendengar gadis itu menyebutkan namanya.
"Kenapa, kau terkejut. Memang kau sudah mengenal namaku..? "tanya Azka.
Hanz menggeleng.
kenapa namanya seperti nona, aahhhh mungkin ini hanya kebetulan saja. gumam Hanz dalam hati.
"Aku akan mengantar mu pulang, untuk membalas budi mu, bagaimana..?" tanya Hanz menawarkan diri.
"Aahh tidak,! aku belum mau pulang. Kalau kau mau, kau bisa mengajak ku jalan jalan atau makan kek.. Aku belum tau daerah sini soalnya. "jawab Azka .
"Baik lah, ikut aku. " ucap Hanz melangkah menuju mobilnya.
Yeessss.... setidak nya aku mempunyai teman baru disini dan bisa keliling kota gratis, " bisik Azka dalam hati mengikut dibelakang Hanz.
Hanz segera membuka pintu mobil dan mempersilahkan Azka naik.Ia melajukan mobilnya dan sempat melirik wajah gadis yang kini duduk disamping nya itu. "Manis sekali dia. Dan juga pemberani. " tanpa sengaja hati Hanz mengagumi gadis itu.
Ia menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah makan.
"Kau tunggu dimobil sebentar." ucap Hanz turun dari mobil.
Hanz memesan beberapa minuman dan makanan ringan dan kembali ke mobil.
Ia membawa Azka ke sebuah taman kota dan mengajak Azka duduk disalah satu bangku yang tersedia di sana.
"Minum lah. "Hanz menyodorkan minuman botol kepada Azka.
Azka menerimanya dan segera menengguknya.
"wajah gadis ini cantik sekali.. apa nona Azkayra secantik dia juga.. . "ucap Hanz dalam hati memandangi gadis yang sibuk dengan cemilan itu.
"Kenapa pria tadi menyerangmu, apa kau bermasalah dengan nya.? "tanya Azka.
"Tidak.. Mungkin dia hanya berniat merampok ku. " jawab Hanz, didalam hatinya ia sudah mencurigai jika seseorang tadi adalah preman bayaran yang mungkin dibayar salah satu musuh perusahaan Samudra untuk membunuhnya. Mungkin mereka melihat Hanz berkeliaran sendirian dan mengenalinya tanpa disadari oleh Hanz.
"Sepertinya kau baru dikota ini ya.? "Hanz bertanya.
"Ya.. Aku baru datang dari kampung ." jawab Azka tanpa menoleh.
"Kau tinggal dimana.?"
"Aku tinggal di... Di kosan.. Ya.. Dikosan." jawab Azka gelagapan.
"Kosan.. Kau masih sekolah..?"tanya Hanz Hanz sedikit heran.
"Begitu lah. Rencananya..!"jawab Azka berbohong.
"Ohh.. "
"Kak.. Siapa tadi nama mu..? " tanya Azka lupa namanya.
"Ero. "
"Ooh ya.. Kak Ero seperti orang kaya. Kerja apa..? " tanya Azka sedikit penasaran melihat Ero yang berpenampilan rapi dengan mobil yang mewah dan wajah yang cukup tampan.
"Aku hanya pembisnis kecil kecilan." jawab Ero tak mungkin terus terang siapa dirinya yang sebenarnya.
"Emm. Kak Ero sudah menikah..?" tanya Azka lagi melihat wajah yang sudah cukup matang itu.
"Memang kelihatan nya aku sudah beristri ya..? " ucap Hanz tersenyum.
"Kalau memandang umur sihh.. Kak Ero sudah pantas beristri. " jawab Azka menatap pria yang terlihat tampan dan bisa membuat jantung nya bergetar itu.
"Aku belum menikah, memikirkan wanita saja belum pernah." jawan Hanz berterus terang.
Benar saja apa yang dikatakan Hanz bagaimana ia akan menikah, mengenal wanita saja dia belum pernah kecuali para pelayan dan staf karyawan yang bekerja di perusahaan Samudra.
Azka menatap Pria itu yang tak sengaja juga menatapnya, pandangan mereka beradu, Hanz merasa jantung nya berdebar cepat, ia segera mengalihkan pandangannya.
"Sekarang kau mau kemana, biar ku antar. " ucap Hanz membuyarkan lamunan Azka yang masih saja menatapnya.
"Ahh.. Aku.. Aku mau pulang saja." jawab Azka gelagapan.
"Boleh aku mengantarmu..? " tanya Hanz sekali lagi.
"Tidak perlu.. Aku bisa pulang sendiri." jawab Azka.
"Baiklah,. Boleh aku minta nomormu..? Kurasa hutang ku belum lunas. "ucap Hanz beralasan.
"Aku tidak membawa Hp. "jawab Azka singkat.
"Sebutkan saja nomornya."Hanz mengeluarkan Hp nya.
"Kebetulan aku tidak hafal. "
Hanz mendengus.
"Bagaimana cara ku untung membayar hutang ku padamu." ucap Hanz seperti kecewa.
"Nanti sore kita ketemu disni lagi, aku akan membawa Hp ku, bagaimana.? "ucap Azka.
Hanz mengangguk setuju saja.
"Kalau begitu aku pulang dulu ya.. Sampai ketemu nanti..! "ucap Azka melangkah pergi.
Hanz hanya tersenyum memandangi langkah gadis itu hingga menghilang dari pandangan nya.
Kau cantik sekali,.. mungkin aku akan jatuh cinta padamu.
________________
Mmapir ke karya pertama Author juga ya teman teman..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ummi Salsabila
love at the first sight nih ceritanya
2021-10-28
0
Lita
titip jejak thor kuh...
2021-10-26
0
Fira Ummu Arfi
semangaatttt
2021-09-22
0