Hari ini habis sudah masa cuti pengantin baru itu. Syiera mulai menjabat kembali menjadi pimpinan di kantor NARAYAN GROUP. Semua karyawan memberikan selamat, ada pula yang mencibirnya. Cantik, kaya, tapi nikahnya malah sama OB. Ya, gitulah kira-kira omongan yang membuatnya semakin benci, benci pada hidupnya.
Syiera mendudukkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Apa arti jabatan baginya? Kalau suami hanya seorang OB, muak akan hal itu, ia membanting barang yang ada di atas mejanya, hingga berhamburan dimana-mana.
"Ya, Tuhan ..." teriaknya dengan kencang sambil menangis.
Sedangkan Attar
Ia masih berada di rumah mertuanya, bingung. Ia akan ke kantor apa tidak hari ini? Namun, ia tetap harus ke kantor. Tak perduli jika ada omongan yang akan menyayat hati. Ia masih baru di kantor itu, mungkin, pasti ada yang bilang kalau ia mengincar harta keluarga istrinya yang sudah terkenal mendunia. NARAYAN GROUP adalah perusahaan yang sangat besar. Banyak orang yang berlomba-lomba ingin bekerja sama dengan perusahaan yang di pimpin oleh istrinya itu.
Tapi Attar tak berkecil hati. Ia akan membuktikan pada semua orang, kalau ia pantas bersanding dengannya. Optimis, harus optimis. Itu yang terpikir olehnya saat ini.
Attar sudah siap untuk berangkat. Dan hari ini, ia akan mengundurkan diri sebagai OB. Mulai hari ini dan detik ini, ia akan menjadi dirinya.
Ia mengenakan baju setelan berwarna putih, sangat terlihat tampan. Ia memandang dirinya di cermin.
"Syiera, sudah saatnya aku memperjuangkanmu," ucapnya mantap.
Ia keluar dari kamar, dilihatnya ada ibu mertuanya di sana. Attar menuruni anak tangga, dan menghampiri mertuanya, ada adik iparnya juga di sana. Sepertinya, Dam akan pergi kuliah.
"Mom, aku akan pergi ke kantor hari ini," pamit Attar pada Dania, ibu mertuanya.
Dania menatap Attar, dari ujung kaki hingga ujung rambut. Bahkan tak berkedip sedikit pun. Beda dari biasanya.
"Wah ... Kak, kamu terlihat tampan sekali," puji Dam pada kakak iparnya.
Attar hanya tersenyum kikuk, malu rasanya dapat pujian dari keluarga istrinya. Semua anggota keluarga di sini sangat baik, termasuk para asisten yang pada ganjen padanya. Tapi tidak dengan istrinya, Syiera sangat dingin, bahkan ucapan pedasnya melebihi hot cabe yang levelnya mungkin 20.
"Kak Attar, mau ke kantor?" tanya Dam. "Bareng aku aja, Kak. Kampusku searah kok, dengan kantor Daddy," ajaknya.
Attar tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, itu artinya Attar menolak ajakan dari adik iparnya, namun secara halus.
"Tidak usah, Dam. Kakak berangkat sendiri," jawabnya. Akhirnya ia pun pergi menuju kantor. Saat di luar dan melewati gerbang yang menjulang tinggi. Sebuah mobil mewah sudah menanti Attar. Attar masuk ke dalam mobil itu, dan ... Jiusss mobil melesat dengan kecangnya tanpa menimbulkan kebisingan.
Sampailah Attar di kantor. Semua orang menatap ke arahnya. Lihat, bahkan Attar berpenampilan tidak seperti biasanya. Apa karena dia sudah menikah dengan pemilik perusahaan sehingga dalam sekejap mampu merubah nasibnya. Seorang OB menjadi bangsawan.
"Attar," panggil Toni.
Attar pun menoleh ke arah Toni, ia adalah temannya di sini. Walau baru sebentar berteman denganya, tapi Attar sudah dekat. Tidak merasa canggung, karena sosok Attar memang mudah bergaul.
Dari kejauh, seseorang menatapnya tidak suka dengan keberadaannya di sini. Tapi lihat! Ia sudah berani bertampil beda. Apa dia mulai menyombongkan diri setelah berhasil menikahi atasannya. Ya, itulah pikiran Syiera. Syiera menghampiri mereka. Ia hanya akan menegur karyawannya. Ia menggagap Attar sebagai bawahannya, bukan suaminya.
Tap tap tap
Syiera mendekati ke arah dua orang yang telah membuang waktu kerjanya dengan mengobrol.
"Kerja yang bener, kalau masih betah ada di sini!" cetusnya dan tatapannya mengintimidasi keduanya.
"Gua kerja dulu," bisik Toni ke telinga Attar, Toni pun melipir pergi.
Kini hanya ada Attar dan Syiera di sana. Syiera memutarkan tubuhnya sambil mengibaskan rambut panjangnya, hingga rambut itu mengenai tepat di wajah Attar.
Ketika itu terjadi, Attar hanya bisa memejamkan matanya, menghindari dari rambut yang takut mengenai matanya. Dengan santai, Syiera melangkah pergi meniggalkan Attar.
Attar menghela napasnya panjang. Sabar, sabar. Belum saatnya ia beraksi.
Sebelum Attar masuk keruangan istrinya, lebih tepatnya ruangan atasannya. Ia lebih dulu menemui ruangan mertuanya, yang kebetulan, beliau ada di sana.
Tok tok tok
"Masuk." Darren mempersilahkan menantunya untuk masuk, sebelumnya, Attar memang sudah berpesan, bahwa ia akan menemuinya di kantor. Padahal mereka satu rumah, bisa saja ia membahas masalah ini di rumahnya. Tapi tidak dengan prinsip Darren, masalah kantor harus diselesaikan di kantor. Ia tak ingin urusan kantor dibawa-bawa ke rumah.
Seperti halnya dengan rumah tangga anaknya yang baru saja akan dimulainya. Syiera harus patuh dan menghormati suaminya di rumah, walau ia tahu kalau Attar bawahannya. Tapi itu berlaku jika sedang di kantor.
"Ada apa Attar?" tanya Darren kemudian.
"Sa_saya akan mengundurkan diri," jawab Attar.
"Sudah siap kamu?" Darren hanya meyakinkan menantunya itu. Darren tahu alasannya, tapi, ia lebih ingin tahu darinya langsung. Akankah Attar jujur pada mertuanya. Ah ... Sebaiknya memang harus jujur.
Attah menghirup oxigen sebanyak-banyaknya.
"Sebelumnya saya minta maaf, Pak," kata Attar mengunakan kata pormal. Ia harus menghormati Darren sebagai atasannya bukan sebagai mertuanya.
"Saya harus undur diri dari kantor ini. Bukannya saya niat menipu, tapi saya datang kesini dengan cara baik, bahkan melamar bekerja ke sini menggunakan ijazah asli."
Darren mengerti arah pembicaraan Attar kali ini.
"Ya, saya sudah tahu. Namamu Austin Attar 'kan? Seorang Dokter. Sekaligus pemilik rumah sakit terbesar di Kota ini."
Attar terkejut, dari mana mertuanya itu tahu jati dirinya? Ah ... Attar melupakan sesuatu. Mana mungkin seorang Darren mengijinkan anaknya menikah dengan orang sembarangan. Tentu ia akan memilih pasangan untuk anaknya. Jadi ini alasan Darren memilih Attar menjadi menantunya.
"Tapi yang saya tidak tahu, itu tujuanmu. Apa tujuanmu menjadi OB di sini?"
Matilah kau Attar ...
Tak berkutik dengan pertanyaan dari atasannya itu. Attar malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Apa tujuanmu?" tanya Darren untuk yang kedua kalinya.
Namun kali ini Attar harus menjawab, agar tidak jadi masalah dikemudian hari.
"Cinta." Satu kata yang ia keluarkan dari mulutnya. Tapi mampu membuat Darren terpaku.
"Cinta?"
Attar mengangguk. Akhirnya, Attar mengakui semuanya pada mertuanya itu.
Ia datang kesini karena mengejar cinta Syiera yang tak kecapain sewaktu dulu. Attar satu kampus dengan Syiera. Hanya, Syiera tak mengenalnya. Karena memang beda jurusan, Attar menyukai Syiera secara diam. Awalnya hanya sekedar suka, tapi makin kesini ia semakin penasaran. Dan pada akhirnya, ia rela menjadi OB untuk mengejar cintanya.
Tapi perjuangannya ternyata membuahkan hasil.
Perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai, Attar. Perjuanganmu masih jauh. Akan ada banyak krikil yang menerjang rumah tanggamu.
Darren hanya manggut-manggut.
"Buat Syiera bahagia, buat dia jatuh cinta padamu. Kamu pantas mendapatkannya," ujarnya memberi dukungan dan semangat.
Attar tersenyum lebar.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Zebua Poenya Jr.
hy syiva
2022-06-02
0
Ajeng Ajeng
cinta yg tulusssss milik Attar.
2021-12-11
0
Maya Ratnasari
ternyata orang kaya juga. hiks. org Miss queen seperti aku kek nya ngga cucok buat dijadiin tema cerita. Miss queen mah misqueen ajaaah.
2021-11-17
0