Mommie
Tujuh tahun yang lalu adalah sebuah kesalahan, sebuah kejadian yang tak pernah ia inginkan untuk terjadi.
Dan tujuh tahun yang lalu adalah 'Mimpi Buruk' bagi seorang Valerie Hernandez.
Kecelakaan naas yang terjadi seminggu setelah pesta ulang tahunnya merenggut nyawa kedua orangtua nya.
Sikap paman dan bibi serta sepupu perempuannya, berubah selepas pemakaman kedua orangtuanya.
Tanpa belas kasihan mereka memaksa Valerie pergi dari rumah mewah yang telah membesarkan nya selama delapan belas tahun, setelah seluruh aset milik kedua orangtua nya berpindah tangan menjadi milik paman nya.
Seakan takdir masih ingin mempermainkan dirinya.
Valerie harus merasakan kembali Hal yang paling menyakitkan dalam hidup nya yaitu kehilangan mahkota kebanggaan nya akibat dari sebuah kecerobohan.
Malam itu hujan turun dengan deras nya.
Langit dihiasi oleh kilat yang sambar-menyambar dan suara petir yang bersahut-sahutan.
serasi sekali dengan suasana hati Valerie saat ini.
Valerie melajukan kendaraannya menuju sebuah apartemen mewah.
Berharap di sana dirinya bisa meminjam sebuah bahu untuk melepas tangis yang sejak tadi ia tahan.
Lima belas menit lamanya Valerie berdiri di depan pintu apartemen milik “Jo”.
sapaan akrab dari Jonathan Sanchez kekasih Valerie.
Seorang laki-laki tampan yang dipuja dan digilai banyak wanita.
“Maafkan aku sayang”. ucap Jo sebelum sambungan telpon berakhir
Jo saat ini sedang berada di rumah grandma nya yang berada diluar kota.
Setelah mematikan sambungan telpon dengan langkah lesu Valerie kembali kedalam mobilnya.
Suara tangis nya pecah tak kala kedua matanya sudah tidak sanggup lagi membendung cairan bening tersebut.
Hati nya terasa sakit dan tangis nya semakin pilu mengingat semua kejadian yang ia alami hari ini.
“Aku tidak boleh seperti ini,, aku harus kuat!” kata Valerie bertekat dalam hati.
Valerie memaksakan matanya agar berhenti menangis.
punggung tangannya dengan kasar mengelap sisa-sisa air mata yang menuruni pipinya.
Ia kembali menyalakan mesin mobilnya menelusuri jalan yang basah dengan genangan air di atasnya tanpa arah dan tujuan.
Hingga tanpa sadar dia berhenti di depan sebuah Nightclub.
Teman-teman nya pernah berkata jika alkohol bisa membantu seseorang untuk melupakan masalah yang sedang dihadapinya, dan ia akan mencoba membuktikan itu.
Valerie memarkirkan mobilnya mengambil sling bag dan membuka pintu mobil kemudian menguncinya kembali.
Ia langsung berjalan menuju meja bar dan duduk di sana ...
Seorang Bartender menuangkan cairan bening dengan kadar alkohol yang tinggi kedalam gelas.
Vodka nama minuman itu, minuman yang terlihat seperti air biasa.
Valerie menegak minuman itu dalam sekali tegakan. ia meminta bartender menuangkan kembali vodka kedalam gelasnya yang sudah kosong.
Dentuman music EDM yang memekakkan gendang telinga menambah suasana ramai malam itu.
Saat ini kadar alkohol mulai menguasai diri Valerie setengah dari kesadaran nya sudah mulai menghilang.
Valerie berdiri, berjalan sempoyongan menuju ke washroom dan ketika di pintu masuk ia menabrak seseorang.
“Valerie”.
panggil seseorang yang ia tabrak, salah seorang teman nya yang bernama Jessica.
Jessica membantu memapah Valerie. walau mereka tidak berteman akrab tapi hubungan mereka cukup baik.
Jesi meminta sebuah kamar menggunakan kartu akses miliknya karena dia tidak tau dimana alamat rumah Valerie.
Jessica yang masih harus berkerja meminta bantuan kepada seorang pelayan laki-laki agar mengantar Valerie kekamar 306.
Itulah awal dari kehancuran Valerie Hernandez, tidak ada yang bisa ia salahkan kecuali takdir.
Kamar yang ia masuki adalah kamar 309.
Kamar yang di reservasi untuk seorang CEO dari sebuah perusahaan ternama.
...🔹🔹🔹🔹🔹...
Pria itu sangat Anggun dan tampan, set Armani yang melekat pada tubuhnya menambah kesan kharismatik Nya.
pancaran wibawa nya membuat orang di sekelilingnya merasa segan sekaligus tertekan.
Wajah yang terlihat seperti ukiran itu terlihat dingin dan tegas.
'Dan setiap gerakannya penuh dengan rasa bangga dan keangkuhan.
Dua orang di belakangnya juga terlihat mencolok.
yang satu terlihat ramah dan yang satunya lagi terlihat dingin.
Setelah itu enam pria dengan Aura yang sangat menonjol dengan ekspresi dingin berbaris di belakangnya.
“Tuan silahkan.”
kata seorang pelayan membukakan pintu dengan tubuh setengah membungkuk.
Tanpa mengucapkan sepatah kata ataupun mengubah ekspresinya Bryan melangkahkan kakinya masuk.
“Pulang lah, Selena pasti menunggu mu”.
ucap Bryan kepada Nicolas, salah satu sahabat baiknya yang belum lama ini menikah.
Mereka baru saja selesai membahas sebuah proyek besar, di sebuah ruangan VVIP di Nightclub ternama dikota A.
Nico menepuk pundak Bryan dan Felix secara bergantian.
“Kalau begitu aku pulang dulu”.
pamit Nico kepada kedua sahabatnya.
Setelah pintu tertutup Felix membantu Bryan melepaskan dasi yang mengikat lehernya.
“Pergilah beristirahat! aku bisa melakukan nya sendiri, kau juga pastinya lelah”. ujar Bryan
Felix tersenyum lalu berpamitan dan meletakan dasi milik Bryan di atas nakas.
Bryan melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi, ia ingin segera membersihkan tubuhnya yang sudah terasa sangat lengket.
Dia memutar keran hingga air mulai turun membahasi kepalanya, tubuhnya terasa segar ketika air mulai menyiram seluruh tubuhnya yang kotor karena keringat.
Selesai membilas bersih sisa sabun yang menempel di kulitnya, ia mengambil handuk kimono untuk membungkus tubuh kekar nya.
Bryan berjalan mendekati sofa, ia menuangkan wine yang telah di sediakan lalu menegak nya.
Bryan baru menuju tempat tidur setelah menghabiskan hampir setengah botol wine.
Mata nya terperanjat tak kala melihat seorang wanita tidur di tempat tidurnya dengan selimut menutupi hampir seluruh tubuhnya.
“Dasar penjilat.” kata Bryan tersenyum miring,
“Sudah ku katakan jangan mengirimkan wanita untuk ku, tapi masih saja mereka melakukan nya”.
ucap Bryan di tujukan kepada rekan bisnisnya.
Bryan segera menyibakan selimut, berniat untuk mengusir sang wanita yang ia kira seorang jalang suruhan.
Gumam kekesalan nya berganti dengan senyuman nakal tak kala manik matanya menangkap wajah cantik gadis yang berada di dalam selimut.
“Cantik,, Kali ini aku memaafkan kalian”.
ujar Bryan mulai mencumbui leher jenjang Valerie.
“Huh!!! Ternyata dia meminum alkohol.”
batin Bryan berkata saat mencium bibir Valerie
Valerie yang sudah berada dibawah pengaruh alkohol tidak sadar sama sekali dengan apa yang dirinya lakukan.
ia sangat menikmati sentuhan demi sentuhan yang Bryan berikan.
Sesuatu yang kelak akan ia sesali seumur hidup nya.
Hingga saat penyatuan itu tiba ia mencengkram erat seprai berwarna putih yang menjadi saksi bagaimana panasnya malam yang mereka lewati.
Entah sudah berapa kali Bryan menanamkan benihnya diladang subur Valerie.
Kenikmatan yang belum pernah ia rasakan walaupun dirinya seorang Casanova yang kerap melakukan One night stand, hingga ia lupa mengenakan karet pengaman.
“Kau nikmat sekali” bisik Bryan sebelum memejam kan matanya, memeluk erat tubuh polos Valerie.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
...Jangan lupa tinggalkan Jejak Like 👍 ataw Koment serta Vote nya #Thankyou...
...Ini Karya pertama Aku, jika banyak Typo harap dimaklumi, Koment membangun selalu ditunggu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Jupiter Borhap
mampir
2021-08-24
1