Tujuh tahun yang lalu adalah sebuah kesalahan, sebuah kejadian yang tak pernah ia inginkan untuk terjadi.
Dan tujuh tahun yang lalu adalah 'Mimpi Buruk' bagi seorang Valerie Hernandez.
Kecelakaan naas yang terjadi seminggu setelah pesta ulang tahunnya merenggut nyawa kedua orangtua nya.
Sikap paman dan bibi serta sepupu perempuannya, berubah selepas pemakaman kedua orangtuanya.
Tanpa belas kasihan mereka memaksa Valerie pergi dari rumah mewah yang telah membesarkan nya selama delapan belas tahun, setelah seluruh aset milik kedua orangtua nya berpindah tangan menjadi milik paman nya.
Seakan takdir masih ingin mempermainkan dirinya.
Valerie harus merasakan kembali Hal yang paling menyakitkan dalam hidup nya yaitu kehilangan mahkota kebanggaan nya akibat dari sebuah kecerobohan.
Malam itu hujan turun dengan deras nya.
Langit dihiasi oleh kilat yang sambar-menyambar dan suara petir yang bersahut-sahutan.
serasi sekali dengan suasana hati Valerie saat ini.
Valerie melajukan kendaraannya menuju sebuah apartemen mewah.
Berharap di sana dirinya bisa meminjam sebuah bahu untuk melepas tangis yang sejak tadi ia tahan.
Lima belas menit lamanya Valerie berdiri di depan pintu apartemen milik “Jo”.
sapaan akrab dari Jonathan Sanchez kekasih Valerie.
Seorang laki-laki tampan yang dipuja dan digilai banyak wanita.
“Maafkan aku sayang”. ucap Jo sebelum sambungan telpon berakhir
Jo saat ini sedang berada di rumah grandma nya yang berada diluar kota.
Setelah mematikan sambungan telpon dengan langkah lesu Valerie kembali kedalam mobilnya.
Suara tangis nya pecah tak kala kedua matanya sudah tidak sanggup lagi membendung cairan bening tersebut.
Hati nya terasa sakit dan tangis nya semakin pilu mengingat semua kejadian yang ia alami hari ini.
“Aku tidak boleh seperti ini,, aku harus kuat!” kata Valerie bertekat dalam hati.
Valerie memaksakan matanya agar berhenti menangis.
punggung tangannya dengan kasar mengelap sisa-sisa air mata yang menuruni pipinya.
Ia kembali menyalakan mesin mobilnya menelusuri jalan yang basah dengan genangan air di atasnya tanpa arah dan tujuan.
Hingga tanpa sadar dia berhenti di depan sebuah Nightclub.
Teman-teman nya pernah berkata jika alkohol bisa membantu seseorang untuk melupakan masalah yang sedang dihadapinya, dan ia akan mencoba membuktikan itu.
Valerie memarkirkan mobilnya mengambil sling bag dan membuka pintu mobil kemudian menguncinya kembali.
Ia langsung berjalan menuju meja bar dan duduk di sana ...
Seorang Bartender menuangkan cairan bening dengan kadar alkohol yang tinggi kedalam gelas.
Vodka nama minuman itu, minuman yang terlihat seperti air biasa.
Valerie menegak minuman itu dalam sekali tegakan. ia meminta bartender menuangkan kembali vodka kedalam gelasnya yang sudah kosong.
Dentuman music EDM yang memekakkan gendang telinga menambah suasana ramai malam itu.
Saat ini kadar alkohol mulai menguasai diri Valerie setengah dari kesadaran nya sudah mulai menghilang.
Valerie berdiri, berjalan sempoyongan menuju ke washroom dan ketika di pintu masuk ia menabrak seseorang.
“Valerie”.
panggil seseorang yang ia tabrak, salah seorang teman nya yang bernama Jessica.
Jessica membantu memapah Valerie. walau mereka tidak berteman akrab tapi hubungan mereka cukup baik.
Jesi meminta sebuah kamar menggunakan kartu akses miliknya karena dia tidak tau dimana alamat rumah Valerie.
Jessica yang masih harus berkerja meminta bantuan kepada seorang pelayan laki-laki agar mengantar Valerie kekamar 306.
Itulah awal dari kehancuran Valerie Hernandez, tidak ada yang bisa ia salahkan kecuali takdir.
Kamar yang ia masuki adalah kamar 309.
Kamar yang di reservasi untuk seorang CEO dari sebuah perusahaan ternama.
...🔹🔹🔹🔹🔹...
Pria itu sangat Anggun dan tampan, set Armani yang melekat pada tubuhnya menambah kesan kharismatik Nya.
pancaran wibawa nya membuat orang di sekelilingnya merasa segan sekaligus tertekan.
Wajah yang terlihat seperti ukiran itu terlihat dingin dan tegas.
'Dan setiap gerakannya penuh dengan rasa bangga dan keangkuhan.
Dua orang di belakangnya juga terlihat mencolok.
yang satu terlihat ramah dan yang satunya lagi terlihat dingin.
Setelah itu enam pria dengan Aura yang sangat menonjol dengan ekspresi dingin berbaris di belakangnya.
“Tuan silahkan.”
kata seorang pelayan membukakan pintu dengan tubuh setengah membungkuk.
Tanpa mengucapkan sepatah kata ataupun mengubah ekspresinya Bryan melangkahkan kakinya masuk.
“Pulang lah, Selena pasti menunggu mu”.
ucap Bryan kepada Nicolas, salah satu sahabat baiknya yang belum lama ini menikah.
Mereka baru saja selesai membahas sebuah proyek besar, di sebuah ruangan VVIP di Nightclub ternama dikota A.
Nico menepuk pundak Bryan dan Felix secara bergantian.
“Kalau begitu aku pulang dulu”.
pamit Nico kepada kedua sahabatnya.
Setelah pintu tertutup Felix membantu Bryan melepaskan dasi yang mengikat lehernya.
“Pergilah beristirahat! aku bisa melakukan nya sendiri, kau juga pastinya lelah”. ujar Bryan
Felix tersenyum lalu berpamitan dan meletakan dasi milik Bryan di atas nakas.
Bryan melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi, ia ingin segera membersihkan tubuhnya yang sudah terasa sangat lengket.
Dia memutar keran hingga air mulai turun membahasi kepalanya, tubuhnya terasa segar ketika air mulai menyiram seluruh tubuhnya yang kotor karena keringat.
Selesai membilas bersih sisa sabun yang menempel di kulitnya, ia mengambil handuk kimono untuk membungkus tubuh kekar nya.
Bryan berjalan mendekati sofa, ia menuangkan wine yang telah di sediakan lalu menegak nya.
Bryan baru menuju tempat tidur setelah menghabiskan hampir setengah botol wine.
Mata nya terperanjat tak kala melihat seorang wanita tidur di tempat tidurnya dengan selimut menutupi hampir seluruh tubuhnya.
“Dasar penjilat.” kata Bryan tersenyum miring,
“Sudah ku katakan jangan mengirimkan wanita untuk ku, tapi masih saja mereka melakukan nya”.
ucap Bryan di tujukan kepada rekan bisnisnya.
Bryan segera menyibakan selimut, berniat untuk mengusir sang wanita yang ia kira seorang jalang suruhan.
Gumam kekesalan nya berganti dengan senyuman nakal tak kala manik matanya menangkap wajah cantik gadis yang berada di dalam selimut.
“Cantik,, Kali ini aku memaafkan kalian”.
ujar Bryan mulai mencumbui leher jenjang Valerie.
“Huh!!! Ternyata dia meminum alkohol.”
batin Bryan berkata saat mencium bibir Valerie
Valerie yang sudah berada dibawah pengaruh alkohol tidak sadar sama sekali dengan apa yang dirinya lakukan.
ia sangat menikmati sentuhan demi sentuhan yang Bryan berikan.
Sesuatu yang kelak akan ia sesali seumur hidup nya.
Hingga saat penyatuan itu tiba ia mencengkram erat seprai berwarna putih yang menjadi saksi bagaimana panasnya malam yang mereka lewati.
Entah sudah berapa kali Bryan menanamkan benihnya diladang subur Valerie.
Kenikmatan yang belum pernah ia rasakan walaupun dirinya seorang Casanova yang kerap melakukan One night stand, hingga ia lupa mengenakan karet pengaman.
“Kau nikmat sekali” bisik Bryan sebelum memejam kan matanya, memeluk erat tubuh polos Valerie.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
...Jangan lupa tinggalkan Jejak Like 👍 ataw Koment serta Vote nya #Thankyou...
...Ini Karya pertama Aku, jika banyak Typo harap dimaklumi, Koment membangun selalu ditunggu...
Valerie tertidur diatas pesawat, sudah beberapa hari ini perasaan tidak tenang menyelimuti hati nya.
Penerbangan dari negara Prancis ke Tiongkok memakan waktu hampir 12 jam.
Dan perjalan dari bandara menuju Kota A memakan waktu hampir dua jam.
Valerie mengerutkan alisnya,, Masih merasa enggan untuk membuka matanya, walaupun sebuah tangan mungil terus menepuk pundak nya.
“Mommie!!! Mommie”.
sebuah suara memaksa nya untuk bangun.
Valerie mengerjapkan mata nya.
melirik ke samping mengikuti arah pandang laki-laki tampan yang duduk di samping nya.
Seorang pramugari yang memiliki wajah cantik dengan riasan sempurna tersenyum ramah kepadanya.
“Sorry madam, to disturb you”.
Ucap sang pramugari yang hendak menawarkan makanan.
Valerie pun tersenyum sebagai jawaban.
...Pramugari : “Would you like chicken or pasta?”...
...Valerie : “I will have the chicken”...
...Pramugari : “Anything to drink?”...
...Valerie : “What kind of juice do you have?”...
...Pramugari : “Orange, guava, soursop, and apple”...
...Valerie : “I want the guava one”...
...Pramugari : “With ice or without ice?”...
...Valerie : “Without ice”...
...Pramugari : “Here you go”...
...Valerie : “Thanks”...
...Pramugari : “Would you like to have anything else?”...
...Valerie : “No, thank you”...
Pria kecil di sebelahnya memiliki wajah tampan yang luar biasa. bibir tipis nya terlihat begitu menawan dengan bulumata yang panjang seperti kipas.
Bentuk sisi wajahnya sederhana dan anggun, membentuk busur yang sempurna.
Walaupun umurnya masih 6 tahun dia sudah memiliki kemampuan membius lawan jenis nya, termasuk para pramugari yang menawari nya makan.
Dia adalah Austin Bryan Hernandez, pelita hidup seorang Valerie.
“Sayang apa yang kau inginkan?”
“Mommie aku tidak lapar”.
Austin menjawab dengan dingin
“Tidak, kau harus makan sesuatu”.
Valerie berkata dengan suara tegas
“Terserah”. jawab Austin pasrah.
...Valerie : “give me pasta and apple juice”...
...Pramugari : “Here you go”...
...Valerie : “Thank You”...
“Makan lah sayang”. bujuk Valerie
Dengan malas Austin mulai membuka mulutnya, hanya dalam hitungan jari dia sudah meletakan kembali garpu ditangannya.
“Aku sudah kenyang”. ucap Austin
Valerie hanya bisa menghela nafas dan menggelangkan kepala menghadapi sikap dingin dan Arogan putra nya.
Terkadang dia bertanya pada dirinya sendiri dari mana sifat putra nya ini berasal, walaupun sebenarnya dia sudah tau pasti jawaban nya.
tentunya saja itu dari dirinya sendiri dan juga ayah biologis Austin.
“Mommie, mengapa Dad Michael mengirim kita ke Tiongkok? apa dia sudah tidak menyayangi ku lagi?”.
Austin bertanya dengan mata terpejam entah memikirkan apa
“Bukan begitu sayang, Dad Michael ingin Mommie menangani kontrak kerja disini dan jika sudah selesai maka kita akan kembali ke Prancis”.
Valerie menjawab dengan lembut.
“Oh-” balas Austin
“Tidurlah, mommie akan membangunkan mu jika sudah sampai”
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Lama nya penerbangan dan jauh nya perjalan membawa mereka ke sebuah rumah Classic dua lantai bergaya Eropa.
“Mommie apa kita akan tinggal disini?”.
tanya Austin menatap bangunan bercat putih yang akan menjadi tempat tinggal sementara mereka.
“Ya sayang”
Seorang kepala pengurus rumah datang bersama dua Asisten rumah tangga.
mereka membantu membawakan barang-barang bawaan Valerie.
“Terima kasih” ucap Valerie ramah
“Ayo sayang” ajak Valerie merengkuh pundak kecil Austin.
Makan malam mereka lakukan dengan sangat terlambat ketika jarum jam menunjukan ke angka delapan lewat dua puluh.
Dering Hp Valerie memanggil, sebuah panggilan vidio call dari sahabatnya Jesi. orang yang paling berjasa kepadanya versi vale sekaligus orang yang paling merasa berdosa versi Jesi.
“Bagaimana kabar kalian?”.
suara lembut Jesi terdengar setelah tombol hijau ditarik keatas.
“Kami baik-baik saja Jes, jangan khawatir”
“Aaaa ... Vale, aku sungguh merindukan kalian” Jesi berkata dengan bibir melengkung ke bawah.
“Aku juga Mommie”.
suara anak perempuan tiba-tiba menimpali dan raut wajah yang menggemas kan berpipi cabbi itu muncul didalam layar.
Valerie tertawa mendengar kata-kata mereka, mereka orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan nya, tapi terasa seperti saudara kandung nya.
“Dimana Austin?”.
tanya gadis cilik yang biasa dipanggil Angel
Valerie memutar layar Hp nya, mengarahkan ke wajah Austin yang selalu dingin tanpa senyuman.
“Austin, apa kau merindukan ku?”.
tanya Angel dengan suara riang.
“Tidak” jawab Austin datar
“Tidak apa yang penting aku merindukan mu”.
Angel berkata tanpa berkecil hati
Setelah Drama percekcokan antara kedua bocah cilik itu, Valerie berbicara dengan Michael tentang pekerjaan yang harus ia lakukan besok lusa.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Keesokan harinya ...
Sudut mata Bryan bergerak menatap Felix
“Felix, apakah tidak ada foto Catherine?”. tanya Bryan
“Tidak ada, D.H group melindungi prevesi Catherine secara ketat dan aku tidak dapat menemukan satu pun foto Catherine”. Jawab Felix.
“Tapi salah satu media mengatakan jika dia adalah wanita yang sangat cantik”. ucap Felix menjelaskan
Felix tidak dapat membayangkan bahwa seorang desainer mobil yang sedang populer di dunia adalah seorang wanita yang cantik.
“Ini sedikit tidak logis, Wanita seperti apa yang akan tertarik dengan mobil?”.
Ucap Felix mengeluar kan rasa penasaran dihati nya.
Bryan hanya diam, dia tidak tertarik untuk menanggapi pertanyaan yang Felix utarakan.
Setelah kejadian malam itu hati Bryan sudah tertutup untuk segala jenis wanita cantik.
bagi nya, Valerie adalah wanita tercantik yang tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan nya termasuk Catherine.
Bryan masih focus menatap lembar kertas yang berisikan biodata Catherine yang memiliki nama original Valerie Catharine Hernandez.
Nama yang hampir sama dengan nama seorang wanita yang tujuh tahun silam yang tanpa sengaja berhasil membawa hatinya pergi.
“Ah, mengapa aku tiba2 sangat merindukan mu Valerie?”. gumam Bryan
“Felix apa sudah ada kemajuan?”
Felix mengerti kemana arah tujuan Bryan bertanya.
“Belum, apa kau masih belum mau menyerah?”
Kedua alis Bryan nampak mengkerut, matanya memandang tajam kepada Felix.
Bryan meletakan kertas ditangan nya dengan kasar.
“Kau fikir setelah dia pergi membawa benih ku, aku akan melupakan nya begitu saja,, hah!!!”.
suara Bryan memenuhi ruangan.
“Mengapa kau begitu yakin jika dia mengandung anak mu?”.
Felix bertanya menahan kesal.
“Karena aku melakukan nya tanpa pengaman, begitu pula dirinya”.
jawab Bryan membuat kepala Felix semakin pening saja.
“Tetap kau cari Valerie, dan jangan pernah berhenti sampai kapan pun”.
Bryan berkata dengan tegas.
“Dasar penjahat kelamin, wajar saja jika Valerie bersembunyi dari mu, itu karena gelar Casanova mu”.
Felix mamaki dalam hati nya
“Ya, aku akan berusaha lebih keras lagi”. jawab Felix
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
“Mommie apa aku harus secepat ini bersekolan”.
Austin bertanya dengan malas.
“Austin-”.
Valerie memanggil geram dengan mata membesar.
“Iya,, Iya baik lah mom. aku akan menuruti apa kata mu”. jawab Austin terpaksa
“Ya tuhan, mengapa anak ini selalu saja seperti ini” batin Valerie
Perdebatan akan selalu terjadi ketika Valerie minta Austin untuk berinteraksi dengan dunia luar.
“Dulu rasanya sifat ku tidak seperti ini, atau mungkin ini sifat bawaan dari daddy nya, ahh... tidak! tidak” .
Valerie menggelangkan kepalanya.
“Daddy nya juga tidak seperti ini,, bahkan daddy nya adalah seorang yang mudah disentuh oleh banyak orang terutama wanita.
Hei, mengapa aku jadi memikirkan laki-laki yang tidak berperasaan itu? tidak mungkin kan aku cemburu? aku benar-benar bisa gila jika terlalu lama berada di negara ini” batin Valerie bermonolog.
“Mommie ada apa? mengapa kau terus-menerus menggeleng kan kepala mu? apa kepala mu sakit?”.
tanya Justin bersedekap dada.
“Tidak apa-apa sayang” jawab Valerie memilih untuk berbohong.
“Ayo kita pergi membeli keperluan sekolah mu” ajak Valerie mengalihkan pertanyaan.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Jangan lupa tinggalkan Jejak Like 👍 atau Koment serta Vote nya #Thankyou
Valerie mendorong troli belanjaan nya yang berisi berbagai macam snack kesukaan nya dan juga Austin ...
Postur tubuh nya yang tinggi dengan mata berwarna biru dan rambut berwarna kuning keemasan membuat dirinya terlihat mencolok ditengah warga lokal.
Sebuah fitur kecantikan yang membuat iri kaum hawa yang berada didekatnya.
Seorang anak kecil memakai stelan casual putih dengan topi hitam berjalan dengan santai di samping nya.
Austin memasukan sebelah tangannya kedalam saku celana dan sebuah Lollipop berada didalam mulutnya.
saat bulu matanya yang panjang berkedip, membuat banyak orang gemas ingin mencubit nya.
“Austin ini bukan Paris, jadi tolong jangan bersikap terlalu arogan”. ucap Valerie
Valerie sungguh tidak berdaya dengan ekspresi dari putra nya, semakin hari Austin tumbuh semakin Dingin dan Arogan.
“C'mon Mom, What's wrong with me?”.
balas Austin memutar bola matanya kesudut kanan bawah
Valerie berdecak dan menggelengkan kepalanya nya.
Dia meraih pergelangan tangan Austin lalu menepuk dahi putra nya dan berkata “jangan pura-pura lugu! kamu adalah anak ku dan aku tahu baik karakter mu. Mommie peringat kan agar kau berperilaku baik di sini dan jangan membuat masalah. apa kamu mendengar kata-kata Mommie?”
“Don't Worry Mom, aku tahu kau datang untuk berkerja dan aku datang untuk melihat dimana dulu Mommie tubuh dewasa, aku tidak akan melakukan sesuatu yang merepotkan mu!”. balas Austin
“Mom aku adalah putra mu, bagaimana bisa kau memperlakukan ku seperti menjaga seorang musuh?”.
Austin menggerutu dengan ketidak puasan.
Valerie menyentuh kepalanya lalu berkata, “Karena kau sangat nakal, dan aku harus mengingat kan mu”.
“Sudahlah ayo kita membeli kebutuhan sekolah mu” ucap Valerie mengakhiri perdebatan kecil mereka.
“Ok”.
balas Austin meraih tangan Valerie dan berjalan beriringan.
Dari kejauhan Austin melihat sosok yang familiar, tapi dia acuh tak acuh.
Austin diam-diam menatap mommie nya yang sedang memilih kotak pencil.
“Laki-laki itu pasti Jonathan, mantan kekasih Mommie” batin nya.
Tiba-tiba perut Austin terasa sakit.
“Mommie, perut ku terasa mulas, aku harus ke toilet”. ucap Austin sedikit berteriak.
Valerie yang mendengar putranya berteriak, memalingkan wajahnya menatap Austin yang sedang memegangi perutnya dengan wajah memerah dan menggosok2 kedua kakinya seperti menahan sakit.
“Baiklah Mommie akan mengantar mu”
“Tidak Mom, aku tidak bisa menahan nya lagi, kau tunggu saja disini aku akan segera kembali”.
ucap Austin cepat kemudian berlari menuju toilet.
Hp Valerie berbunyi, sebuah nomor tidak dikenal memanggilnya.
...“Halo Nona Catherine, saya adalah Felix dari B.R Corp”...
...“Ya tuan Felix, ada yang bisa saya bantu?”...
...“Nona, malam ini perusahaan mengundang anda untuk makan malam, apakah anda memiliki waktu luang?”...
...“Sayang sekali tuan, saya harus meminta maaf sepertinya saya tidak bisa hadir”...
...“Tidak apa jika begitu, tapi pastikan besok pagi anda hadir untuk penanda tanganan kontrak”...
...“Ya. saya pasti akan hadir”...
...“Kalau begitu terima kasih, dan maaf sudah mengganggu waktu anda”...
...“Tidak masalah”....
...Valerie mengakhiri panggilan....
Valerie berbicara sambil berjalan mendorong troli. dia tidak melihat seorang berdiri tepat didepan nya, hingga tanpa sengaja trolinya menabrak tubuh orang tersebut.
“Maaf tuan aku tidak sengaja”.
Ucap Valerie meminta maaf.
Ia tertegun ketika bola matanya menangkap sosok laki-laki yang sangat familiar menatapnya tajam.
Wajah tampan nan teduh yang dulu pernah mengisi hati nya.
“Jo”. panggil nya lirih
Jonathan mematung ketika melihat wajah cantik kekasihnya yang sudah bertahun2 menghilang tanpa jejak.
Jonathan langsung memeluk tubuh Valerie setelah kesadaran nya kembali.
“Valerie”.
panggil Jonathan.
“Benarkah ini dirimu Valerie Hernandez?? kamu masih hidup? kemana saja dirimu selama ini Val? aku hampir gila karena mencari mu! apa dirimu tidak tau jika aku sangat merindukan mu,, hah!!!”.
tanya Jonathan bertubi-tubi
Valerie hanya diam tak membalas pelukan Jonathan, dia Masih shock melihat mantan kekasihnya itu.
Sampai sebuah tangan kecil mendorong paksa tubuh Jonathan agar menjauh.
“Lepaskan pelukan mu” ucap Austin geram.
“Mommie are you Okay?”.
Austin bertanya dengan cemas
Jonathan terperanjat ketika seorang anak kecil memeluk Valerie, dan memanggilnya dengan sebutan ibu.
“Kau sudah menikah?”.
tanya Jonathan tanpa bisa menyembunyikan raut kecewanya.
Valerie tidak tau harus menjawab apa, dia hanya menganggukan kepalanya.
Tak lama sebuah suara familiar terdengar ditelinganya.
“Honey, ternyata kau disini, aku mencari mu kemana-mana”.
ucap seorang wanita cantik berambut pendek.
“Amanda, apa hubungan mereka”. batin Valerie
Amanda sama terkejutnya dengan Valerie.
“Kau-”.
ucap Amanda langsung memeluk erat lengan Jonathan ingin menunjukan kepemilikan nya
“Jonathan adalah kekasih ku”.
Amanda berkata tanpa menunggu Valerie bertanya.
Valerie menatap Jonathan dan Amanda secara bergantian.
“Selamat untuk kalian”.
ucap Valerie dengan suara dingin lalu menggenggam tangan Austin.
Entah mengapa hati nya terasa nyeri, bukan karena ia masih mencintai laki-laki itu tetapi lebih karena siapa yang menjadi kekasih mantan nya itu.
“Mengapa harus Amanda? apa dia tidak bisa mencari wanita lain yang tidak ada hubungan nya dengan ku”. gerutu Valerie dalam hati
Amanda melirik kepada anak kecil disamping Valerie.
“Siapa anak ini?”. tanya Amanda penasaran
“Mommie ayo kita pergi”.
ajak Austin mengacuhkan pertanyaan Amanda.
Austin tau siapa Amanda walau Mommie nya tidak pernah bercerita kepada nya.
dia juga tau bagaimana kehidupan Mommie nya dulu.
Maka salah satu alasannya bersedia ikut menemani Valerie ke Tiongkok adalah untuk memberikan sedikit pelajaran kepada orang-orang yang pernah menyakiti Mommie nya.
Jonathan yang Masih dalam keadaan bingung, ditambah Amanda yang begitu erat memeluk nya tidak dapat mencegah langkah kaki Valerie.
Rasa nya juga mustahil baginya untuk bisa berbicara dengan wanita yang dulu sangat ia cintai itu.
biarlah untuk saat ini ia mengalah, nanti jika ada kesempatan ia akan mencari Valerie dan meminta penjelasan.
Setelah melakukan pembayaran Valerie dan Austin berniat langsung pulang, mood Valerie menjadi buruk setelah bertemu dengan kedua orang dari Masa lalu nya.
Selesai memasukan belanjaan, lagi-lagi Valerie harus dibuat terkejut.
Ia melihat sosok Bryan berjalan bersama dua orang pria.
Salah satunya adalah asisten pribadi Bryan yang pernah ia lihat tujuh tahun yang lalu ketika dirinya dan Jessica berniat menemui Bryan untuk meminta pertanggung jawaban.
“Apa yang mereka lakukan disini?”
Austin yang sudah duduk dikursi co-drive mengikuti arah pandang Mommie nya yang masih mematung memegangi handle pintu.
“Daddy”.
gumam Austin.
Rasanya ingin sekali Austin turun dan menghampiri daddy nya lalu menghajar wajah tampan yang sialnya mirip sekali dengan wajah nya sendiri.
Austin begitu kesal akan kenyataan jika daddy nya tidak mengingat Mommie nya sedikitpun.
Walau sebenar nya terselip rasa rindu yang teramat sangat di hati kecil nya.
Rindu akan sosok seorang daddy yang selalu teman-teman sekolah nya pamer kan kepadanya
“See you soon, Daddy”.
ucap Austin dengan seringai di sudut bibirnya.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
...Jangan lupa tinggal kan jejak Like nya 👍...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!