Valerie mendorong troli belanjaan nya yang berisi berbagai macam snack kesukaan nya dan juga Austin ...
Postur tubuh nya yang tinggi dengan mata berwarna biru dan rambut berwarna kuning keemasan membuat dirinya terlihat mencolok ditengah warga lokal.
Sebuah fitur kecantikan yang membuat iri kaum hawa yang berada didekatnya.
Seorang anak kecil memakai stelan casual putih dengan topi hitam berjalan dengan santai di samping nya.
Austin memasukan sebelah tangannya kedalam saku celana dan sebuah Lollipop berada didalam mulutnya.
saat bulu matanya yang panjang berkedip, membuat banyak orang gemas ingin mencubit nya.
“Austin ini bukan Paris, jadi tolong jangan bersikap terlalu arogan”. ucap Valerie
Valerie sungguh tidak berdaya dengan ekspresi dari putra nya, semakin hari Austin tumbuh semakin Dingin dan Arogan.
“C'mon Mom, What's wrong with me?”.
balas Austin memutar bola matanya kesudut kanan bawah
Valerie berdecak dan menggelengkan kepalanya nya.
Dia meraih pergelangan tangan Austin lalu menepuk dahi putra nya dan berkata “jangan pura-pura lugu! kamu adalah anak ku dan aku tahu baik karakter mu. Mommie peringat kan agar kau berperilaku baik di sini dan jangan membuat masalah. apa kamu mendengar kata-kata Mommie?”
“Don't Worry Mom, aku tahu kau datang untuk berkerja dan aku datang untuk melihat dimana dulu Mommie tubuh dewasa, aku tidak akan melakukan sesuatu yang merepotkan mu!”. balas Austin
“Mom aku adalah putra mu, bagaimana bisa kau memperlakukan ku seperti menjaga seorang musuh?”.
Austin menggerutu dengan ketidak puasan.
Valerie menyentuh kepalanya lalu berkata, “Karena kau sangat nakal, dan aku harus mengingat kan mu”.
“Sudahlah ayo kita membeli kebutuhan sekolah mu” ucap Valerie mengakhiri perdebatan kecil mereka.
“Ok”.
balas Austin meraih tangan Valerie dan berjalan beriringan.
Dari kejauhan Austin melihat sosok yang familiar, tapi dia acuh tak acuh.
Austin diam-diam menatap mommie nya yang sedang memilih kotak pencil.
“Laki-laki itu pasti Jonathan, mantan kekasih Mommie” batin nya.
Tiba-tiba perut Austin terasa sakit.
“Mommie, perut ku terasa mulas, aku harus ke toilet”. ucap Austin sedikit berteriak.
Valerie yang mendengar putranya berteriak, memalingkan wajahnya menatap Austin yang sedang memegangi perutnya dengan wajah memerah dan menggosok2 kedua kakinya seperti menahan sakit.
“Baiklah Mommie akan mengantar mu”
“Tidak Mom, aku tidak bisa menahan nya lagi, kau tunggu saja disini aku akan segera kembali”.
ucap Austin cepat kemudian berlari menuju toilet.
Hp Valerie berbunyi, sebuah nomor tidak dikenal memanggilnya.
...“Halo Nona Catherine, saya adalah Felix dari B.R Corp”...
...“Ya tuan Felix, ada yang bisa saya bantu?”...
...“Nona, malam ini perusahaan mengundang anda untuk makan malam, apakah anda memiliki waktu luang?”...
...“Sayang sekali tuan, saya harus meminta maaf sepertinya saya tidak bisa hadir”...
...“Tidak apa jika begitu, tapi pastikan besok pagi anda hadir untuk penanda tanganan kontrak”...
...“Ya. saya pasti akan hadir”...
...“Kalau begitu terima kasih, dan maaf sudah mengganggu waktu anda”...
...“Tidak masalah”....
...Valerie mengakhiri panggilan....
Valerie berbicara sambil berjalan mendorong troli. dia tidak melihat seorang berdiri tepat didepan nya, hingga tanpa sengaja trolinya menabrak tubuh orang tersebut.
“Maaf tuan aku tidak sengaja”.
Ucap Valerie meminta maaf.
Ia tertegun ketika bola matanya menangkap sosok laki-laki yang sangat familiar menatapnya tajam.
Wajah tampan nan teduh yang dulu pernah mengisi hati nya.
“Jo”. panggil nya lirih
Jonathan mematung ketika melihat wajah cantik kekasihnya yang sudah bertahun2 menghilang tanpa jejak.
Jonathan langsung memeluk tubuh Valerie setelah kesadaran nya kembali.
“Valerie”.
panggil Jonathan.
“Benarkah ini dirimu Valerie Hernandez?? kamu masih hidup? kemana saja dirimu selama ini Val? aku hampir gila karena mencari mu! apa dirimu tidak tau jika aku sangat merindukan mu,, hah!!!”.
tanya Jonathan bertubi-tubi
Valerie hanya diam tak membalas pelukan Jonathan, dia Masih shock melihat mantan kekasihnya itu.
Sampai sebuah tangan kecil mendorong paksa tubuh Jonathan agar menjauh.
“Lepaskan pelukan mu” ucap Austin geram.
“Mommie are you Okay?”.
Austin bertanya dengan cemas
Jonathan terperanjat ketika seorang anak kecil memeluk Valerie, dan memanggilnya dengan sebutan ibu.
“Kau sudah menikah?”.
tanya Jonathan tanpa bisa menyembunyikan raut kecewanya.
Valerie tidak tau harus menjawab apa, dia hanya menganggukan kepalanya.
Tak lama sebuah suara familiar terdengar ditelinganya.
“Honey, ternyata kau disini, aku mencari mu kemana-mana”.
ucap seorang wanita cantik berambut pendek.
“Amanda, apa hubungan mereka”. batin Valerie
Amanda sama terkejutnya dengan Valerie.
“Kau-”.
ucap Amanda langsung memeluk erat lengan Jonathan ingin menunjukan kepemilikan nya
“Jonathan adalah kekasih ku”.
Amanda berkata tanpa menunggu Valerie bertanya.
Valerie menatap Jonathan dan Amanda secara bergantian.
“Selamat untuk kalian”.
ucap Valerie dengan suara dingin lalu menggenggam tangan Austin.
Entah mengapa hati nya terasa nyeri, bukan karena ia masih mencintai laki-laki itu tetapi lebih karena siapa yang menjadi kekasih mantan nya itu.
“Mengapa harus Amanda? apa dia tidak bisa mencari wanita lain yang tidak ada hubungan nya dengan ku”. gerutu Valerie dalam hati
Amanda melirik kepada anak kecil disamping Valerie.
“Siapa anak ini?”. tanya Amanda penasaran
“Mommie ayo kita pergi”.
ajak Austin mengacuhkan pertanyaan Amanda.
Austin tau siapa Amanda walau Mommie nya tidak pernah bercerita kepada nya.
dia juga tau bagaimana kehidupan Mommie nya dulu.
Maka salah satu alasannya bersedia ikut menemani Valerie ke Tiongkok adalah untuk memberikan sedikit pelajaran kepada orang-orang yang pernah menyakiti Mommie nya.
Jonathan yang Masih dalam keadaan bingung, ditambah Amanda yang begitu erat memeluk nya tidak dapat mencegah langkah kaki Valerie.
Rasa nya juga mustahil baginya untuk bisa berbicara dengan wanita yang dulu sangat ia cintai itu.
biarlah untuk saat ini ia mengalah, nanti jika ada kesempatan ia akan mencari Valerie dan meminta penjelasan.
Setelah melakukan pembayaran Valerie dan Austin berniat langsung pulang, mood Valerie menjadi buruk setelah bertemu dengan kedua orang dari Masa lalu nya.
Selesai memasukan belanjaan, lagi-lagi Valerie harus dibuat terkejut.
Ia melihat sosok Bryan berjalan bersama dua orang pria.
Salah satunya adalah asisten pribadi Bryan yang pernah ia lihat tujuh tahun yang lalu ketika dirinya dan Jessica berniat menemui Bryan untuk meminta pertanggung jawaban.
“Apa yang mereka lakukan disini?”
Austin yang sudah duduk dikursi co-drive mengikuti arah pandang Mommie nya yang masih mematung memegangi handle pintu.
“Daddy”.
gumam Austin.
Rasanya ingin sekali Austin turun dan menghampiri daddy nya lalu menghajar wajah tampan yang sialnya mirip sekali dengan wajah nya sendiri.
Austin begitu kesal akan kenyataan jika daddy nya tidak mengingat Mommie nya sedikitpun.
Walau sebenar nya terselip rasa rindu yang teramat sangat di hati kecil nya.
Rindu akan sosok seorang daddy yang selalu teman-teman sekolah nya pamer kan kepadanya
“See you soon, Daddy”.
ucap Austin dengan seringai di sudut bibirnya.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
...Jangan lupa tinggal kan jejak Like nya 👍...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments