Valerie duduk bersandar di tempat tidur.
Fikirannya menerawang kejadian tujuh tahun silam, dimana pada hari itu dia merasakan masa depan nya telah hancur berantakan.
Flashback On ...
Sudah beberapa hari ini dirinya sering buang air kecil dan cepat merasa lelah.
dia juga menjadi sensitif terhadap bau, tapi Valerie tetap mencoba menepis dugaan nya.
Setelah memuntahkan cairan bening ia tetap merasakan mual yang tak henti dan rasa pusing dikepala nya semakin menjadi.
Diapun pingsan di dapur apartemen yang Jessica sewa.
Untung saja saat itu Jessica pulang lebih awal dan membawa nya ke rumah sakit.
“Jes” panggil Valerie lirih.
Mata biru nya menyapu seisi ruangan dan bau obat-obatan menyengat di indra penciuman nya.
Ia melihat kabut ke khawatiran di mata Jessica.
“apa yang terjadi?”. tanya Valerie
Keraguan semakin terlihat jelas di wajah Jessica, mata nya memancarkan sebuah ketakutan besar.
Sebelum menjawab Jessica memeluk erat tubuh Valerie.
“Valerie,, maaf kan aku, maaf kan aku! sungguh aku benar2 meminta maaf kepada mu, ini semua salah ku, ku mohon maaf kan aku”.
ucap Jessica berulang-ulang dengan air mata mengalir dari sudut matanya.
Valerie menatap Jessica penuh dengan tanda tanya.
Hal buruk terlintas di benak nya.
Dia menggelangkan kepala menahan bulir bening yang menggenang agar tidak jatuh di pangkuan nya.
“tidak mungkin”.
ucap Valerie dengan bibir bergetar.
Jessica kembali memeluk Valerie menenangkan gadis itu, dia benar2 merasa bersalah saat ini.
Jika saja saat itu dia yang mengantarkan Valerie mungkin saja hal buruk saat ini tidak akan terjadi.
Mereka berdua larut dalam tangis kesedihan.
🔸🔸🔸
Valerie membuang nafas kasar nya, di temani Jessica ia memutuskan untuk mencari Bryan orang yang telah menanamkan benih di rahim nya.
Sosok Bryan yang seorang Casanova membuat hati Valerie ragu, ia takut jika laki2 itu tidak akan mengakui anak di dalam kandungan nya.
tapi,, walau bagaimana pun Valerie harus mencoba nya ini semua demi anak yang ada didalam perut nya.
Sesaat setelah mereka memarkirkan mobil di basement perusahaan, tanpa sengaja mereka mendengar percakapan antara Asisten pribadi Bryan dengan dua orang bodyguard.
“Kalian bereskan wanita itu, beserta Janin di dalam perut nya”. perintah sang Asisten.
kedua bodyguard itupun pergi setelah menerima perintah.
“Bryan,, Mengapa kau selalu membuat repot diriku!”.
maki sang Asisten yang terdengar jelas telinga Valerie.
Kedua wanita itu bersembunyi dibalik dinding.
Tubuh Valerie gemetar, kedua kakinya terasa lemas dan nyali nya pun hilang.
“Tidak, aku tidak boleh memberi tahu nya! atau dia akan membunuh anak ini”.
gumam Valerie mengusap perut nya yang masih rata.
Dengan cepat Valerie meraih tangan Jessica mengajak nya untuk segera pergi, biarlah anak di kandungan nya akan ia urus sendiri.
Sejak saat itu Valerie bersembunyi dari Bryan, dia sangat takut jika suatu saat Bryan mengetahui keberadaan Austin dan menyakitinya.
Flashback Off.
Valerie membuka mata nya, mengakhiri kenangan buruk yang pernah singgah di kehidupan nya.
“Austin cepat lah tidur, besok pagi kau akan mulai bersekolah”. ucap Valerie
“Yes, mom”.
jawab Austin dengan mata masih focus dilayar komputer
“Austin”.
Valerie mulai menggeram kesal.
“Iya Mommie, sebentar lagi”.
Austin menjawab acuh tak acuh.
Sebuah panggilan vidio call masuk di Hp Valerie, dia sudah bisa menebak siapa yang menghubungi nya selarut ini.
Wajah ceria sahabatnya muncul dengan senyuman mengembang.
...“Sudah ku duga kau tidak akan tidur begitu cepat”. ...
...ujar Jessica setelah Valerie menerima panggilan....
...Valerie tersenyum sebelum bertanya....
...“Ada apa jes?”...
...“Suami ku ingin mengatakan sesuatu kepada mu”...
Valerie beranjak dari tempat tidur, berniat untuk keluar.
tapi sebelumnya ia memperingatkan Austin agar segera mematikan komputer nya, mengancam anak nakal itu melalui sorot mata nya.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Keesokan hari nya ...
Hari ini ibu dan anak itu bangun sangat terlambat.
Valerie lupa memberi pesan kepada pengurus rumah agar membangun kan nya.
Semalam setelah Michael menjelaskan secara rinci pekerjaan yang harus ia selesaikan membuat Valerie tidak bisa memejamkan matanya.
Bayangan wajah Bryan yang Arogan dan kata-kata Asisten nya waktu itu terus menghantui nya.
“Mengapa Michael tidak memberi tahukan Hal sepenting ini sebelum nya”.
Valerie yang sudah mati-matian selama bertahun2 bersembunyi dari laki-laki itu harus dipertemukan dalam sebuah ikatan kerja sama perusahaan, yang mungkin akan memakan waktu yang cukup lama.
“Ayolah Valerie, dia tidak akan mengenali mu” bujuk Michael semalam.
Setelah berperang dengan fikiran nya akhirnya Valerie menyetujui permintaan Michael, lagi pula apa yang di katakan Michael ada benar nya.
Mana mungkin Bryan ingat akan dirinya, mengingat begitu banyak wanita yang mengisi kehidupan Bryan sang Casanova.
Sedangkan Austin yang larut dengan hoby nya tertidur ketika malam sudah menjelang pagi, bocah kecil itu akan lupa waktu jika berkutat didepan komputer, dengan berbagai Aplikasi yang ia ciptakan.
Sehingga pagi ini ia pun bangun kesiangan.
“Austin cepat lah”.
teriak Valerie dari lantai bawah
Austin berlari menjinjing tas ransel nya, dengan sepasang sepatu di tangan kanan nya.
“Mom, tapi aku belum sarapan”.
ucap Austin ketika sudah berdiri sejajar dengan Mommie nya.
“Mommie sudah memasukan sarapan mu kedalam kotak bekal, makan lah di dalam mobil nanti”
Valerie bergegas melajukan mobilnya menuju sekolah baru Austin.
Diperjalan PhoneCell milik nya berdering tanpa henti.
Dia sudah melewatkan jadwal pertemuan nya, dan Michael pasti ingin mengomeli nya.
...“Ya, Mich”....
...jawab Valerie menggunakan Earphones...
...“Mengapa kau belum tiba?”...
...“Semalam aku tidak bisa tidur jadi pagi ini aku bangun terlambat, dan sekarang aku sedang dijalan mengantar Austin”. ...
...ucap Vale menjelaskan...
...“Aku sudah mengatakan kepada pihak B.R jika kau akan datang terlambat, mereka akan menunggu mu sampai tiga puluh menit kedepan, jadi usahakan kau tiba tepat waktu”...
...“Terima kasih mich, kau memang pahlawan ku” balas Valerie tertawa....
...“Aku sudah tiba disekolah Austin, nanti aku akan menghubungi mu lagi”....
...ucap Valerie mematikan sambungan....
Valerie dengan cepat menyelesaikan semua prosedur pendaftaran.
“Austin, Mommie peringatan sekali lagi jaga sikap mu dan jangan membuat masalah”.
ucap Valerie mengusap kepala putra nya
Austin mendengus kesal mendengar ancaman mommie nya untuk yang kesekian kali nya.
“I know mom, don't worry”. jawab Austin malas
“Kau tau mommie akan menyita semua komputer milik mu jika kau melanggar nya”
“Iya,, iya aku berjanji”.
menjawab dengan kesal.
“Cepatlah pergi atau kau akan terlambat lagi”. ucap Austin tidak ingin mendengarkan Ancaman Mommie nya lagi.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
di perusahaan B.R Corp
Valerie berjalan dengan tergesa-gesa.
Sepatu high heel nya menjadi bantalan makian sepanjang langkah nya.
seolah-olah benda itulah yang bersalah telah memperlambat jalan nya.
Setelah menunjukan kartu identitas nya kepada resepsionis, seseorang mengantarnya keruang rapat.
Berulang kali Valerie membuang nafas kasar nya. untuk pertama kalinya ia merasa gugup sepanjang carrier nya.
Ia bukan takut akan kegagalan pekerjaan nya karena itu pasti nya tidak akan mungkin terjadi. tapi yang ia takutkan adalah bertemu dengan Bryan, seseorang yang sejak dulu ia hindari.
Ia memejamkan matanya, mengumpulkan semua keberanian nya sesaat sebelum pintu ruangan terbuka.
Seorang wanita berkulit hitam, berambut keriting dengan posture tubuh tambun menghampiri dirinya seraya mengulurkan tangan.
Valerie Masih diam, dengan pandangan menyapu seluruh isi ruangan.
“Sukurlah dia tidak ada”. ucap Valerie dalam hati
“Nona Catherine, perkenalkan saya adalah Helen secretary tuan Bryan yang akan mewakili B.R Corp”.
Helen berkata dengan nada professional.
Valerie tersenyum membalas uluran tangan Helen.
“Catherine”. ucap nya memperkenalkan diri.
“Karena anda datang terlambat, maka tuan Bryan mewakilkan semua urusan kepada saya. beliau harus menghadiri rapat penting diluar kota”. ucap Helen menjelaskan
“Apa kita bisa memulai nya sekarang?” Helen bertanya tanpa bisa-basi.
Valerie menggangguk sebagai jawaban.
Ia bernafas lega mengetahui fakta jika dirinya tidak perlu bertemu dengan pimpinan B.R Corp. setidak nya untuk hari ini karena dia benar-benar belum siap.
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
30 Menit sebelum nya ...
“Maaf tuan,, D.H Group mengatakan jika Nona Catherine akan terlambat tiba karena suatu urusan”.
Helen berkata dengan takut
“Aku kira dia seorang yang professional, ternyata tidak”. ucap Bryan
“Helen kau akan mewakili ku”.
Bryan berkata dengan datar.
“Baik tuan”. jawab Helen
Bryan mengalihkan pandangannya ke wajah Asisten pribadi nya.
“Felix, apa semuanya sudah siap?”. tanya Bryan
“Ya tuan”.
Felix menjawab dengan bahasa formal.
Mereka pergi dengan jet pribadi perusahaan menuju Kota B untuk menghadiri rapat penting dan memeriksa langsung perkembangan perusahaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments