Setelah kami semua sudah masuk ke dalam mobil, pak Sendy pun langsung menjalankan mobilnya.
“Eh Tia, kamu kan baru tinggal satu hari dengan pak Sendy, gimana kesan kamu?” tanya pak Rio yang dari awal sudah tahu kalau aku di titipkan oleh orang tuaku
“Hmm.. Biasa saja, pak. Memangnya kenapa?” tanyaku
“Ya tidak kenapa-kenapa sih? Cuma ingin tahu saja rasanya bisa serumah sama orang dingin kaya’ dia.” Ucap pak Rio
“Oh begitu?! Kenapa bapak tidak coba sendiri saja?!” ucapku
“Oh iya, benar juga. Kenapa kok aku tidak kepikiran ya?” gumam pak Rio tapi aku masih bisa dengar
“Eh Sen, akhir pekan ini, aku menginap di rumahmu, ya?!” Ucap pak Rio
“Terserah kamu.” Sahut pak Sendy singkat
“Asyik... Tia, kamu tadi dengar tidak?! Aku akhir pekan ini mau menginap di rumah Sendy. Asik...” ucap pak Rio kegirangan dan aku pun hanya tersenyum melihatnya
Sesampainya di rumah pak Rio...
“Sen, thanks ya tumpangannya.” Ucap pak Rio saat sudah keluar dari mobil
“Hmm..” sahutnya yang lagi dan lagi singkat
“Da dah.. Tia..” ucap pak Rio
“Dagh..” sahutku tersenyum
Ketika pak Rio sudah di antarkan pulang ke rumahnya, lalu tiba-tiba...
“Tia, jangan terlalu dekat dengan pak Rio.” Perintahnya
“Tapi kenapa, pak?” tanyaku bingung
“Tidak ada tapi-tapian. Sekali tidak boleh ya tidak boleh.” Ucap pak Sendy tegas
“O..” sahutku
“Ini orang tuh kenapa sih?! Kok segitunya sama temannya sendiri 😕.” Gumamku dalam hati
Setelah sampai di rumah, aku pun langsung ganti pakaian dan kemudian merebahkan diri di atas kasur
“Ayah.. Bunda.. Kapan kalian akan pulang?! 🙁” gumamku yang pada akhirnya aku pun tertidur
“Tia.. Tia.. Ayo makan.” Panggilnya dari luar kamarku
Karena tidak juga dapat jawaban dariku, akhirnya pak Sendy pun masuk ke dalam karena memang aku terbiasa tidak mengunci pintu kamar kalau sedang ada di rumah
Saat masuk, pak Sendy pun melihatku yang sedang tertidur. Lalu dia pun duduk di sampingku dan mengelus-ngelus kepalaku dengan lembut
‘Cup..’ lalu di ciumnya keningku
“Aku akan selalu menjagamu, Tia.” Gumannya dalam hati lalu setelah itu pergi tanpa membangunkan aku
Beberapa saat kemudian, aku pun terbangun.
“Oh tidak, tadi itu perasaan ada yang mengelus-elus rambutku dan juga mencium keningku. Tapi siapa?! Apa aku cuma mimpi saja ya?! 🤔” gumamku lirih sambil melihat ke arah jam. Dan ternyata...
“Ya ampun, sudah jam segini. Pantas saja perutku lapar.” Ucapku sambil memegang perut
Tak menunggu lama, aku pun keluar tapi aku bingung, kenapa tiba-tiba rumah ini sepi. Lalu aku melihat di atas meja makan, ada sebuah surat
‘Tia, aku keluar sebentar. Kamu tolong jaga rumah. Dan kamu juga jangan lupa makan. Makanan yang di atas meja, kamu makan saja.’
Begitulah isi suratnya..
“Oh ternyata dia sedang keluar. Pantas saja sepi. Ya sudahlah biarkan saja. Yang penting sekarang makan 😋.” Ucapku sambil mengambil piring
***
Setelah beberapa hari di rumahnya, aku pun sudah mulai terbiasa dengan suasananya.
“Pak..” sapaku saat di mobil
“Hmm..” sahutnya
“Siang ini, aku tidak bisa pulang bareng sama bapak, ya.” Ucapku
“Kamu mau kemana?” Tanya pak Sendy
“Aku mau main dulu ke rumah Rika.” Ucapku
“Ini.” Ucap pak Sendy sambil memberikanku sebuah HP.
“Apa ini pak?!” tanyaku.
“HP.” Sahutnya
“Iya aku tahu ini tuh HP. Tapi untuk apa bapak kasih aku ini?!” Ucapanku aku perjelas lagi
“Itu buat aku bisa ngehubungi kamu kalau kamu lagi main.” Ucapnya
“O..” sahutku
“Tapi jangan dipakai kalau lagi ada di sekolah.” Ucapnya lagi
“Hmm..” sahutku sambil mengangguk
"Aneh.. tapi ya sudahlah.. asyik dapat hp baru..😀" ucapku dalam hati
.
.
.
.
.
next..👉
Jangan lupa like dan comentarnya ya...🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Apa ortunya gak mampu beliin Tia hp ya,udah gede segitunya gak ada hp,,,
2022-10-17
0
Qaisaa Nazarudin
Hadeeehh masih aja jamannya surat menyirat ya..tahun kapan ini ya?haaaaahaaaa…
2022-10-17
0
🌸so0bin🌸
kayanya mau di jodohkan ya,,, jadi orang tuanya sengaja nitipin Tia ke Sendy biar lebih akrab satu sama lain,,
2020-10-22
5