“Pak, aku boleh tanya sesuatu tidak?” ucapku saat di dalam mobil
“Hmm.. Ada apa?” tanya pak Sendy
“Koperku ada di mana ya?” tanyaku
“Di bagasi mobil.” Sahutnya singkat
“Oh..” ucapku yang kemudian di sepanjang perjalanan aku pun diam.
Setelah sampai di rumah pak Sendy, aku hanya diam terpaku di depan rumahnya yang menurutku seperti istana tapi imut.
"Sumpah, ini rumah bagus banget..😍" pikirku saat itu
“Ayo masuk. Untuk apa bengong saja di situ?” ucap pak Sendy
"Ah.. iya.. iya.. pak." sahutku sambil masih mengagumi rumahnya
“Ini kamarmu. Gantilah baju setelah itu makan. Aku tunggu kamu di bawah.” Ucap pak Sendy menunjukkan sebuah kamar di lantai dua
“Iya, pak.” Sahutku
Tanpa menunggu lama, aku pun langsung masuk ke kamar untuk mengganti pakaian. Tapi, saat aku masuk ke dalam kamar tiba-tiba...
"Wow... luas sekali kamarnya.. tempat tidurnya juga besar 😮. Ternyata pak Sendy kaya juga ya?!" ucapku sambil mengganti pakaian
"Andai aku punya suami atau pacar orang kaya..😌" khayalku
"Ah.. tidak.. tidak.. aku ini mikir apa sih?! Siapa juga yang mau sama cewe' seperti aku..😔?! Ah, sudah ah. Lebih baik aku cepat turun." gumamku
Ketika aku sudah sampai di bawah, ternyata pak Sendy sudah menungguku.
“Ayo sini. Duduk dan makan.” Ucap pak Sendy
“Iya, pak.” Sahutku yang kemudian duduk di hadapannya
“Bapak mau aku ambilkan?” tanyaku
“Hmm...” sahutnya singkat
Lalu aku pun mengambilkan nasi beserta sayur dan lauknya.
“Ini, pak.” Ucapku sambil memberikan makanan yang tadi sudah aku ambilkan
“Hmm..” sahutnya yang lagi-lagi singkat
“Hmm.... Lezatnya. Semua masakan ini bapak yang buat?” tanyaku sambil mengunyah makananku
“Hmm..” sahutnya
“Oh.. Bapak hebat ya. Bundaku saja masakannya tidak seenak ini.” Ucapku
“Sudah jangan banyak bicara. Cepat makan.” Ucapnya tegas
“Baiklah.” Sahutku
"Galak benar😕." gerutuku dalam hati
Setelah makan, aku pun ke kamarku dan membereskan baju-bajuku di kamar.
***
Keesokan harinya, ketika aku hendak berangkat ke sekolah...
“Kamu mau kemana?” tanya pak Sendy dari dalam mobil
“Aku mau berangkat sekolah, pak. Memang kenapa?” tanyaku yang heran dengan pertanyaan pak Sendy
"Ni guru.. basa basi busuk banget sih..😕" gumamku dalam hati
“Ayo naik.” Ucap pak Sendy
“Maksud bapak?” tanyaku bingung
“Kamu tadi kan bilang mau ke sekolah?! Ayo naik. Nanti telat lho.” Ucap pak Sendy
“O..” sahutku singkat dan lansung masuk ke dalam mobil
Sesampainya di sekolah, aku pun segera turun dari mobil. Namun sebelum aku turun...
“Pulang sekolah nanti datang ke ruang BK. Jangan sampai tidak.” Ucapnya
“Tapi, pak..” ucapku dipotong langsung oleh pak sendy
“Tidak ada tapi tapian. Pokok nya pulang sekolah nanti ke ruang BK. Titik tidak pakai koma.” Ucap pak Sendy yang tidak mau di bantah.
“Baiklah, pak.” Sahutku pada akhirnya dan setelah itu pun aku langsung turun
"Ish benar-benar deh, ditaktor banget ni guru..😕" ucap setelah turun dari mobil
Sesampainya di kelas, aku langsung duduk di tempat dudukku. Dan tiba-tiba...
“Hai Tia, kamu kok bengong saja. Kamu lagi mikirin apa sih?” tanya Rika teman baruku
“Eh kamu, Rik. Mengagetkan aku saja. Tidak kok. Aku tidak lagi pikirin apa-apa.” Ucapku
“Tapi kalau kamu tidak pikirin apa-apa, kenapa mukamu tegang gitu?!” tanya Rika
“Ah masa’ sih?” tanyaku yang memang tidak sadar dan Rika pun mengangguk
“Hmm... Aku sih cuma bingung saja sama jalan pikiran orang tuaku.” Ucapku
“Memang ada apa sama orang tuamu?” tanya Rika
“Orang tuaku tahu-tahu menitipkan aku ke guru BK yang namanya pak Sendy itu.” Jelasku
“Maksud kamu apa, Tia?” tanya Rika yang masih belum paham
“Iya, aku disuruh tinggal di rumahnya pak Sendy.” Jelasku lagi
“What??” teriak Rika spontan
“Ststtst... Jangan teriak begitu napa? Anak-anak jadi lihatin kita tuh.” Protesku
“Iya... Iya... Sori. Terus.. Terus..” ucap Rika Kepo
“Terus..terus nabrak deh.” Sahutku
“Ya ela kamu. Aku tuh serius tahu, ingin tahu kelanjutan ceritanya.” Ucap Rika yang penasaran
“Haizz... kamu ini ya. Tapi kamu janji jangan menyebarkan gosip yang tidak-tidak.” Ucapku
“Rebes eh beres bos. Kamu tenang saja. Aman..” sahutnya serius
“Ayo buruan cerita. Keburu masuk nih.” Ucap Rika tidak sabaran
“Iya.. Iya.. Aku lanjutkan. Sabar napa. Aku kan juga butuh nafas.” Ucapku
“Ya sudah. Buruan cerita.” Ucap Rika
“Iya. Nih aku cerita. Kamu dengerkan baik-baik ya.” Ucapku dan Rika pun mengangguk
.
.
.
.
.
Lanjut yuk...😙
Jangan lupa like dan comentarnya ya...🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
kharenina
msh memantau.... sejauh ini sih ok
2021-07-23
0
Rini Handa
hub keluarga tia sm sendy ap ya thor , kok maen di titip kaya barang aj
2021-05-14
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
critanya bagus juga menarik thorrr,,,baper q sprt msh abg sewaktu sklh dlu thorrr 😁😁😁
2021-03-22
1