"Ini sudah malam, kau pergilah, aku sudah muak melihat wajahmu ada di rumahku," jutek Aida segera beranjak dari sofa. Adrian segera menarik pergelangan tangan Aida dan tubuh merekapun kini bertumpuk satu sama lain. Hidung mancung menempel sempura wajah keduanya sangat dekat hingga hembusan nafas mint Adrian tercium olehnya. Tatapan itu terus beradu pandang. Hingga keduanya tersadar dan segera bangkit.
"Besok aku akan membawa semua barangku ke rumah ini, jadi kau tidak akan berani lagi mengusirku," seru Adrian bangkit dan segera meninggalkan Aida yang masih tercengang.
"Dasar Pria menyebalkan, awas saja akan aku buat kamu tidak betah berada di sini," kesal Aida mengepal geram. Ia pun segera beranjak menaiki anak tangga.
Di dalam mobil.
Adrian hanya menatap rumah mewah Darren dengan sinis, ia segera menghidupkan mesin mobil dan berlalu pergi. Di sepanjang jalan pikirannya mengingat momen di mana mereka saling tatap-menatap. Ia berdecak kesal karena wajah Amira tidak bisa di usir dari pikirannya.
"Kalau bukan untuk membalaskan dendamku pada mereka. Ogah banget menginjakkan kaki ke rumahnya, wanita sialan itu tidak akan aku beri ampun. Lihat saja besok apa yang akan aku lakukan padanya. Suara ponsel berbunyi, terlihat nama adik kelasnya yang menghubungi, Adrian segera mengangkat ponselnya.
"Hallo." ~ Adrian.
"Sayang, besok temui aku di hotel garden." ~ Siska.
"Baiklah, tapi aku ingatkan kamu, aku tidak akan memakai sabuk pengaman. Aku pastikan terlebih dahulu kalau kamu sudah meminum obat pencegah kehamilan." ~ Adrian.
"Kamu tenang saya sayang, itu sudah aku atur. Pulang sekolah kita jalan bersama." ~ Siska.
Percakapan mereka pun berakhir, senyum licik dari raut wajah Adrian terukir manis. Hanya dengan mengandalkan rayuan dan wajah tampannya. Adrian sudah banyak mengikat banyak siswi yang mengantri untuk dia tiduri.
"Aida, aku akan menunggu kamu mendengar erangan yang aku buat," seru Adrian di dalam mobil sambil tertawa kecil.
Di rumah.
Aida masih mundar-mandir di balik pintu, besok dia akan menolak pertunangannya dengan Adrian. Mengingat dia masih umur tiga belas tahun, juga Aida tidak mungkin bisa serumah dengan musuhnya.
"Aku tidak akan membiarkan Adrian menang dari permainannya. Kita lihat aku akan menolak pertunangan ini kepada orangtuaku," ucap Aida.
Tidak dapat di bayangkan kalau Adrian serumah dengannya. Pasti dia lebih leluasa mengerjainya juga menghinanya lagi.
Di dalam kamar Amira.
Keduanya sudah memakai baju kimono putih. Darren membantu Istrinya mengeringkan rambut panjang menjuntai basah. Permainan yang mereka buat membuat seluruh badan Amira tidak karuan.
"Sayang, semoga secepatnya kamu hamil, aku sudah tidak sabar melihat Istri kesayanganku mengandung anak pertama kita," seru Darren mengec*p kepala Amira.
"Aku juga berharap begitu, terima kasih sudah menyayangiku," sahut Amira tersenyum dari balik cermin.
"Kebahagianmu adalah hidupku. Aku tidak mau ada yang mencelaki mu juga anak kita nantinya," ujarnya.
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan, semoga Tuhan melindungi kita semua termasuk Aida anak kita," timpal Amira membuat Darren kagum pada Istrinya.
Tidak lama ponsel Darren berbunyi dan terlihat nama Ken. Ia berdecak kesal, lagi-lagi Ken menggangu mereka lagi di saat romantis-romantisnya.
"Apa," pekik Darren setelah menerima tlp dari Ken. Darren menutup kembali ponselnya setelah di beritahu oleh Ken bahwa Istrinya mengalami keguguran.
"Ada apa sayang?" Tanya Amira.
"Lusiana keguguran dan sekarang dia mengalami pendarahan di rumah sakit," ujar Darren menatap sendu ke arah Istrinya.
Mendengarnya begitu kaget, Amira segera bangkit dan segera berganti baju menuju rumah sakit di mana Lusi di rawat.
JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR.
LIKE
KOMEN
RANTING 5
VOTE
HADIAH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Elis Konkon
masih nyimak thor
2021-11-28
0
Indria Agustini
haduuuuhhhh ini ceritanya anak usia belasan thn tp kok malah udah dewasa banget pake adegan ena ena 😵😵😵
2021-11-07
0
Sugianti
msh belom faham... aida ibunya meninggal tp aida manggil mama amira... daren amira mengharapkan anak pwetama pusiiing...😇🤕
2021-08-11
0