ekstrakulikuler Karate

Nara dan Fika menuju kelasnya, di tengah jalan mereka di cegat oleh Antonio bersama seorang temannya Ziel.

"Hay kalian baru dateng ya?" Goda Antonio.

"Mau apa lagi?" Ketus Nara.

"Santai dong santai aku hanya ingin menawarkan perdamaian padamu." Ucap Antonio.

"Ya berdamai saja, kamu sendiri yang mulai ngeselin." Jawab Nara.

"Iya oke aku minta maaf aku salah. Kita berteman ya?" Ucap Antonio.

"Kita berdamai, tapi tidak perlu berteman. Ayo kita ke kelas Fik." Ajak Nara.

"Hey Nara aku tidak akan berhenti mengejarmu sampai kau mau dekat denganku." Teriak Antonio.

"Sudahlah Ton, lagian tu cewek biasa aja gak cantik-cantik amat." Ucap Ziel.

"Memang sih biasa aja tapi dia berbeda dan menarik perhatianku." Senyum Antonio.

"Haha terserah deh punya pacar secantik Grace malah di putusin dan memilih cewek itu." Ucap Ziel.

"Ayolah kita ke kelas, kejar lagi dia nanti." Ajak Antonio.

Di ruang kelas Nara,

"Kak Antonio sepertinya mengejar-ngejar kamu Nara?" Ucap Fika.

"Ah gak penting, aku tidak tertarik pada orang seperti itu badboy dan sok jagoan juga." Ketus Nara.

"Terus kamu sukanya cowok kaya gimana?" Goda Fika.

"Emmmh, ah gak tau deh. Kita masih kecil jangan ngomongin pacaran dulu." Jawab Nara.

"Iya maksudnya tipe kamu yang gimana gitu loh." Jelas Fika.

"Aku sukanya yang sama-sama jago karate kan pasti bakal seru." Ucap Nara.

"Setiap hari bakalan duel gitu?" Ucap Fika.

"Hahaa .... Hahaa .... Gak gitu juga keleuss. Tau ah suuut itu guru udah dateng." Ucap Nara.

Mereka menyelesaikan obrolannya dan pokus belajar. Sampai waktu istirahat tiba Nara dan Fika menghampiri Al, Ar dan Er seperti biasanya.

Mereka mengobrol-ngobrol. Raja ada ke kantin dan hanya membeli sebotol air mineral dan Nara memperhatikannya tidak ada sedikitpun senyuman di wajahnya, wajahnya seakan membeku.

"Woy bengong aja lagi liatin apa sih?" Tanya Er pada Nara.

"E-engga kenapa-kenapa." Senyum Nara.

"Kalian mau ikutan ekskul apa?" Tanya Er.

"Aku karate." Nara semangat.

"Kalau aku mau ikutan basket biar terkenal. Hahaa .... Hahaa ...." Ucap Er.

"Aku karate juga." Singkat Ar.

"Aku ekskul menulis saja." Tambah Alki.

"Wah sama dong aku juga ekskul menulis, wah aku sudah ada teman ternyata." Senyum Fika.

"Ya bagus deh." Singkat Alki.

"Kalian tidak akan ikut karate?" Ucap Nara pada Er dan Alki.

"Dari dulu kan aku ikut karate hanya di paksa olehmu, kan sudah ada Ar yang menemanimu. Jadi aku pilih keinginanku sendiri." Jelas Er.

"Oke baiklah kalau begitu ...." Ucap Nara.

Kepala Nara masih kepikiran tentang Raja yang bikin penasaran. Ikut karate di sekolah juga karena ingin tahu tentang Raja. Sebenarnya mereka punya jadwal 2× seminggu ke perguruan karate yang mereka datangi sejak dulu.

Nara dan Fika kembali ke kelas di ikuti oleh Antonio, sepertinya Antonio tidak berani menghampiri Nara kalau ada sahabat-sahabatnya.

"Hai Nara, aku anterin kamu ke kelasmu ya." Antonio mengikutinya.

Nara tidak mempedulikannya dan terus berjalan menuju kelasnya. Di sisi lain Grace melihat itu semua dan merasa cemburu Anton malah mendekati Nara.

"Indri lihatlah Anton malah mendekati cewek itu." Tunjuk Grace dan kemudian berlari menghampiri.

"Tunggu aku Grace." Indri mengikuti Grace.

"Heh Anton tunggu," Grace menarik lengan Anton. "Kenapa kamu malah mengejar cewek ini sih? Jangan-jangan kamu mutusin aku kemarin gara-gara cewek ini lagi." Grace marah.

Grace memang cantik dan berpakain begitu ketat dan seksi.

"Apa si Grace lepasin tanganku, kita sudah putus." Anton mengibaskan tangan Grace dan pergi meninggalkan mereka semua.

"Heh pasti kamu ya yang menggoda pacarku." Grace menarik rambut Nara yang di kuncir.

"Aw sakit kak, apa kakak gak lihat dari tadi kak Anton yang mengikutiku? Mana mungkin kakak bisa menyalahkanku seperti itu." Jelas Nara.

"Heh jangan berani menjawab ya sama kakak kelas." Ujar Indri.

"Kalian yang duluan menuduhku." Ucap Nara lantang.

"Nara sudahlah sudah ayo kita ke kelas." Bisik Fika.

"Awas ya kalau berani-beraninya deketin Anton lagi, habis kau." Ancam Grace.

"Nasehatin aja sana pacarnya jangan nasehatin aku, dia juga yang genit. Lagian mana mau aku sama cowok kaya gitu badboy." Jelas Nara.

"Awas ya kalau aku liat kamu bertingkah lagi." Grace pergi mengejar Anton.

"Sudahlah Nara ayo masuk." Ajak Fika.

"Ngeselin banget tau dia, udah tau pacarnya yang genit gitu malah nyalahin aku. Aku ingin sekali menghajarnya." Ketus Nara.

"Jangan Nara jangan pake kekerasan, sudah ya lupain jangan di bahas lagi." Bujuk Fika menenangkan Nara.

Raja yang melihat itu merasa tidak aneh karena memang Anton begitu ke setiap cewek baru.

Raja, Anton, Grace dan Indri mereka sekelas kelas XI dan kelasnya di lantai yang sama dengan kelas Nara.

"Raja, ini bukumu yang aku pinjam waktu itu. Aku sudah selesai membacanya." Ucap Salma teman Raja. Lebih tepatnya teman Raja satu-satunya yang sering mengobrol dengan Raja.

"Oh oke ...." Raja mengambilnya dan duduk di bangkunya.

Salma tidak heran lagi dengan sikap Raja yang seperti itu. Salma sudah menyukainya dari sejak kelas X tapi tidak pernah di ungkapkannya.

Semua siswa baru mendapatkan pengumuman kalau sepulang sekolah harus kumpul dulu untuk memilih ekskul yang memang ternyata di wajibkan minimal 1 ekskul setiap murid.

Nara memilih karate seperti keinginanya. Kemudian masuk bersama puluhan orang lainnya ke tempat ekskul karate.

Nara dan semuanya dapat pengarahan dari sensei dan tentu saja ternyata Nara mengenalnya.

"Hari ini hanya perkenalan saja dan saya rasa sudah cukup untuk hari ini. Dan mereka semua ini yang di hadapan kalian mereka yang akan membimbing kalian juga." Ucap Sensei Fajar.

"Baik sensei." Jawab mereka serempak.

Semua orang sudah bubar, sensei Fajar sedang mengobrol dengan Raja dan Nara menghampirinya.

"Selamat siang sensei." Nara membungkukan badannya.

"Haiii Nara, kau bersekolah disini?" Tanya Fajar.

"Iya sensei, dan aku ikut ekskul karate juga." Senyum Nara pada Fajar dan Raja.

Raja tetap dingin tidak ada senyuman di wajahnya.

"Kenalin ini Raja dia senpai disini kalau saya tidak ada dia yang menggantikanku." Fajar mengenalkan Raja.

"Salam kenal kak, namaku Nara." Nara mencoba sopan dan membungkukan badannya.

"Iya aku Raja." Jawab Raja.

"Sensei kenal dia?" Tanya Raja.

"Iya dia juga salah satu muridku di cabang yang lainnya." Jelas Fajar. "Ini salah satu muridku sudah dari lama dari kelas 5 SD ya."

"Sudah lama tapi belum cukup mahir." Senyum Nara.

"Bukannya kau dulu juga disana waktu sebelum pindah keluar kota?" Tanya Fajar pada Raja.

"Iya, kan murid disana banyak juga sepertinya kita tidak pernah bertemu." Jawab Raja.

"Berarti kita pernah seperguruan juga kak?" Senyum Nara.

"Waktu SMP aku pindah keluar kota, mungkin aku pindah kamu baru masuk." Ucap Raja.

"Emmmh masuk akal juga." Pikir Nara.

Kemudian Ar yang melihat Nara dan Fajar menghampirinya.

"Sensei kau disini juga?" Ar membungkukan badannya.

"Iya saya di percaya untuk melatih disini sejak 5 tahun lalu lagipula saya alumni SMA ini." Jawab Fajar.

"Iya sensei senang bertemu denganmu disini." Ucap Ar.

"Kamu sudah hebat, sudah sabuk hitam juga harusnya kamu jadi senior aja ikut mengurusi junior." Ucap Fajar.

"Aku akan lebih senang sensei." Ucap Ar.

"Kenalin kak namaku Arfan tadi pagi kita bertemu." Ucap Ar.

"Haii aku Raja senpai disini." Ucap Raja.

"Oh iya kak senang bisa bergabung." Ucap Ar.

"Baiklah kalau gitu saya pergi dulu ya, sampai ketemu di latihan kita minggu depan." Pamit Fajar.

Fajar pergi dan di ikuti oleh Raja.

"E-eh kak Raja--"

Ar menarik tangan Nara. "Ada apalagi sih Nara? ayo kita pulang."

Padahal aku ingin ngobrol dengan kak Raja.

Hati Nara.

Mereka pun pulang bersama seperti biasanya.

⬇️⬇️

Episodes
1 Prolog
2 Hari pertama sekolah setelah ospek
3 Raja
4 ekstrakulikuler Karate
5 Beringas
6 Mematahkan tangan Antonio???
7 Queen?
8 Penyebab Arfan jadi dingin
9 Ke rumah Nara
10 Nara di undang ke ulang tahun Grace
11 Bertemu Raja di Mall
12 2 sifat berbeda
13 Kegaduhan
14 Ar dan Antonio di skors
15 Raja setuju papanya menikah lagi
16 Seleksi untuk kejuaraan
17 Raja menemukan Queen
18 Perasaan Ar pada Nara
19 Raja tidak sesuai dugaan Antonio
20 Nara kembali bersekolah
21 Back to school!
22 Raja dan Antonio akan jadi saudara
23 Queen dan Suga saling merindukan?
24 Papanya Raja menikah lagi
25 Sapu tangan yang sama
26 Ar sakit
27 Suga adalah Raja
28 Raja mengacuhkan Nara?
29 Ajakan Antonio untuk ke pestanya
30 Datang ke Pesta
31 Pacaran? - Tragedi jatuh ke kolam renang
32 Sah jadian!
33 No publish!
34 Nara ke rumah Raja
35 Senang bersama Raja - Melupakan Ar?
36 Ar sakit parah?
37 Salma pelakunya
38 Ar belum tahu penyakitnya
39 Ketahuan
40 Berenang - First kiss
41 Surprise!
42 Kecemasan Raja
43 Antonio di rumah Raja
44 Cemburu tanda Cinta
45 Raja marah?
46 Tidak Marah
47 Nara tidak menyadari kecemburuan Raja
48 Mentari meluluhkan Es
49 Makan malam
50 Kebenarannya
51 Operasi Ar - Melupakan Janji
52 Mencari-cari
53 Rumit
54 Sementara
55 Resah
56 Pergi
57 Finally - Ajakan Ar
58 Kenyataan pahit
59 Fakta
60 Sebuah Solusi
61 Meninggalkan Nara
62 Nasehat
63 Good bye
64 S2 : New Day
65 S2: Acuh
66 S2: Teman Lama
67 S2: Cewek Halu!
68 S2: Saran Ria
69 S2: Bersaing mendapatkan Nara
70 S2: Pengakuan Raja di hadapan teman-temannya
71 S2: Tersadar
72 S2: Ingin sebuah Pengakuan
73 S2: Jealous
74 S2: Putus?
75 S2: Taruhan
76 S2: Langsung berubah!
77 S2: Bar-bar
78 S2: Di beri Peringatan
79 S2: Cowok dingin
80 S2: Jadian berujung salah paham
81 Meninggalnya Oma uyut
82 Kembali bersama (end)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Hari pertama sekolah setelah ospek
3
Raja
4
ekstrakulikuler Karate
5
Beringas
6
Mematahkan tangan Antonio???
7
Queen?
8
Penyebab Arfan jadi dingin
9
Ke rumah Nara
10
Nara di undang ke ulang tahun Grace
11
Bertemu Raja di Mall
12
2 sifat berbeda
13
Kegaduhan
14
Ar dan Antonio di skors
15
Raja setuju papanya menikah lagi
16
Seleksi untuk kejuaraan
17
Raja menemukan Queen
18
Perasaan Ar pada Nara
19
Raja tidak sesuai dugaan Antonio
20
Nara kembali bersekolah
21
Back to school!
22
Raja dan Antonio akan jadi saudara
23
Queen dan Suga saling merindukan?
24
Papanya Raja menikah lagi
25
Sapu tangan yang sama
26
Ar sakit
27
Suga adalah Raja
28
Raja mengacuhkan Nara?
29
Ajakan Antonio untuk ke pestanya
30
Datang ke Pesta
31
Pacaran? - Tragedi jatuh ke kolam renang
32
Sah jadian!
33
No publish!
34
Nara ke rumah Raja
35
Senang bersama Raja - Melupakan Ar?
36
Ar sakit parah?
37
Salma pelakunya
38
Ar belum tahu penyakitnya
39
Ketahuan
40
Berenang - First kiss
41
Surprise!
42
Kecemasan Raja
43
Antonio di rumah Raja
44
Cemburu tanda Cinta
45
Raja marah?
46
Tidak Marah
47
Nara tidak menyadari kecemburuan Raja
48
Mentari meluluhkan Es
49
Makan malam
50
Kebenarannya
51
Operasi Ar - Melupakan Janji
52
Mencari-cari
53
Rumit
54
Sementara
55
Resah
56
Pergi
57
Finally - Ajakan Ar
58
Kenyataan pahit
59
Fakta
60
Sebuah Solusi
61
Meninggalkan Nara
62
Nasehat
63
Good bye
64
S2 : New Day
65
S2: Acuh
66
S2: Teman Lama
67
S2: Cewek Halu!
68
S2: Saran Ria
69
S2: Bersaing mendapatkan Nara
70
S2: Pengakuan Raja di hadapan teman-temannya
71
S2: Tersadar
72
S2: Ingin sebuah Pengakuan
73
S2: Jealous
74
S2: Putus?
75
S2: Taruhan
76
S2: Langsung berubah!
77
S2: Bar-bar
78
S2: Di beri Peringatan
79
S2: Cowok dingin
80
S2: Jadian berujung salah paham
81
Meninggalnya Oma uyut
82
Kembali bersama (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!