SEBAGAI PENGANTIN PENGGANTI.
Rachel Agatha usia 20 tahun, memiliki wajah cantik, kulit putih, tinggi semampai dan suara yang lembut. Namun sayang kecantikan dirinya tak seperti kehidupan dirinya. lima tahun yang lalu ketika Rachel masih berusia 15 tahun kedua orangtua Rachel meninggal dunia karena kecelakaan kereta api. saat ini Rachel tinggal bersama dengan Diana, adik kandung dari Almarhum Ibunya
Sudah ke lima kali, Rachel mengganti Baju.
Membuat Arora menjadi jengah melihat tingkah adik sepupu yanh sudah dia anggap seperti adik kandungnya, rasa sayang yanh tulus dia berikan pada Rachel.
"Kamu tuh mau kemana sih? dari tadi tuh bolak-balik di depan cermin? enggak capek kamu bolak-balik? " racau Arora bibirnya mendecak sambil menggelengkan kepalanya.
"Ada deh... "mata Racel melirik ke arah Arora. Senyum manisnya tak melekat dari bibirnya sambil berkaca di cermin
Arora memicingkan matanya adiknya tidak pernah seperti ini tingkah lakunya. sampai acara mau pakai dress segala, bukan rachel banget menurutnya keseharianya tidak pernah mau memakai dress
"Kamu mau kencan yah..."tebak Arora.
"Idih...sama siapa dek?sampai mau pakai dress segala" Arora tertawa melihat gerak gerik Rachel menjadi salah tingkah
"KAKAK..." Rachel tertunduk malu.
"Sini kakak bantu merapikan rambut mu, dek"
Arora menata rambutnya rachel " Di model cepol kaya ala cewek kora aja yah dek, jadi unik loh muka kamu yg kebulean di dandanin ala korea begitu" tangan Arora sangat lincah bermain di helaian Rachel.
"Sempurna..." seru Arora tersenyum di pantulan cermin sambil melihat takjub hasil karyanya yg memoles wajah rachel .
Rachel tersenyum lebar melihat dirinya di depan cermin" kak...ternyata aku cantik baru nyadar aku" kepalanya di goyang ke kiri ke kanan melihat haail karya kakaknya.
"Kak...aku pergi dulu yah" Pamit Rachel pada sang kakak.
"Butuh tumpangan nggak, soalnya aku mau ke Tamrin citty ada jadwal pemotretan di sana"
"Kita tidak searah kak, aku pakai motor aja"
" Jangan naik motor...udah aku dandanin ala Jenny BlackPink, mau naik motor, punya mobil kagak di pakai"
"Aku naik taksi online aja deh, males aku bawa mobil" Rachel langsung berdiri dari depan cermin.
Tring..Tring...Suara telfon dari ponsel Arora.
Meliahat Arora sedang mengangkat telfonnya, Rachel segera meninggalkan kamarnya, kakaknya terlalu kepo dan apalagi dirinya juga sudah sedikit terlambat.
_______
Rachel berlari kecil menuju kearah sebuah cafe.
"Gara-gara kak Ara, aku jadi telat, malah pake acara macet lagi di jalan...semoga saja kak Rey masih menunggu"Gumam Rachel .
Rachel bergeming berdiri tak jauh dari meja, terlihat seorang wanita duduk tepat di sebelah Sang kekasih. Membelakagi pintu masuk cafe.
"Kak Rey" Rachel memasang wajah tanda. Melihat mereka berdua saling menautkan tangan mereka.
Terlihat wajah Rey salah tingkah, begitu juga dengan sang wanita yang duduk di sampingnya, wanita yang Rachel kenal sebagai seniornya di Kampus, salah satu wanita tercantik di kampusnya.
"Duduklah Rachel...ada hal yang ingin ku sampaikan"
Rachel hanya mengikuti ucapan Ray, tanpa mengeluarkan sepatah kata. perasaannya mulai tidak enak.
"Mulai hari ini... kita putus!!" Rey mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Silviana. Menatap wajah Rachel.
Rachel hanya diam, matanya hanya menatap wajah Rey, putus apa gw salah dengar. kalu benar tega amat dia sama gw.
Rachel mendengus kecil. menundukkan wajahnya
"Rey...!!" Silviana menatap pria yang duduk di sampingnya. Menggeleng kan kepalanya pelan.
"Jangan Rey, Jangan putus dari Rachel..." pinta Silviana.
Rachel tetap diam dan melihat tingkah mereka di hadapannya. Rasanya di ia ingin pergi secepatnya dari hadapan Rey dan Silviana.
"Kenapa? sekarangkan aku memiliki kamu" sahut Rey tersenyum manis memandang Silviana tanpa menoleh ke arah Rachel yang ada di hadapannya.
"Tapi Rey..."
"Dia harus tahu Ana, kalau kamu hanya milik ku" sahut Rey.
Rachel tersenyum miris melihat pemandangan di hadapannya, pria yang membuat hatinya terluka sangat perhatian dengan wanita yang ada di sebelahnya.
"Kalian berhentilah berdebat!" ucap Rachel menatap sendu ke arah Ray. kepalanya mulai terasa sakit. dirinya malah merutuki dirinya yang telat tidak makan tadi di rumah.
Rey dan Silviana terdiam seketika, lalu berbalik memandang Rachel. Silviana terkejut melihat wajah Rachel yang berubah menjadi pucat.
"Kau baik-baik saja?" tanya Silviana.
"Yah...aku baik-baik saja" Jawab Rachel. keringat dingin mulai membasahi tubuhnya, Rachel berdiri dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan Rey dan Silviana tanpa berbicara apapun.
"Rachel..."panggil Rey.
Rachel tidak menggubris panggilan Rey air matanya mulai jatuh. dia sudah tidak peduli dengan para pengunjung kafe yang melihat ke arah dirinya . mereka mulai berbisik-bisik.
"Rey...kamu kejar dia,Rey!" Silviana menarik tangan Rey agar mengejar Rachel. Silviana khawatir dengan ke adaan Rachel.
"Biarkan dia pergi " Rey menyandarkan punggungnya di kepala sofa. memejamkan matanya
"Kita sudah terlalu kejam Rey...kejar dia Rey! kamu tidak liat wajah Rachel? aku takut terjadi sesuatu pada Rachel.
"Ternyata kamu tidak pernah berubah Ana selalu khawatir dengan keadaan orang lain" batin Rey .
"Rey... cepat Rey!" Silviana menepuk bahu Rey
Yang sedang diam membisu .
"Ada apa?" Tanya Rey seketika tersadar dari lamunannya.
"Kejar Rachel Rey! Sekarang!" Silviana menatap datar pada Rey.
Rey berlari keluar dari Kafe mencari keberadaan Rachel, tapi Rachel sudah tidak ada
Di sekitar Kafe. Silviana mengikuti arah jalan Rey.
"Ketemu Rachelnya?" tegur Silviana.
Rey terkejut mendengar suara Silviana. yang sudah ada di belakangnya
"Kamu lari dari dalam cafe?" tanya Rey.
"Iya..." Jawab Silviana.
Rey mendengus kasar mendengar ucapan wanita di hadapannya.
"Apa kamu Lupa saat ini kamu sedang hamil!" Rey menekan suaranya menatap marah pada Silviana " kalau terjadi sesuatu pada kandungan mu, aku tidak bisa..."
"Cukup Rey..." Silviana menghentikan ucapan Rey.
Rey mendengus kencang, mengusap kasar wajahnya" Maafkan aku...Ayo kita pulang "
_____
Hai para Raiders... salam kenal dari aku.
Penulis baru yang sedang mencoba menjadi pengarang Halu😌😌😌.
Typo bertebaran, aku minta Like dan saran kritik dari kalian semua
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
ceria selalu
2022-09-14
0