...- Selamat Membaca -...
- Flashback 2 tahun lalu -
Suasana didalam kelas menjadi sangat menegangkan, bahkan untuk bernafas saja sulit, semua murid yang ada disana hanya berfokus pada dua gadis yang memancing keributan.
PLAK-
Suara tamparan yang amat keras mengisi pendengaran mereka, gila sekali, benar-benar situasi yang layak ditonton, setidaknya untuk beberapa murid penggosip atau penyebar hoax yang ada diruangan.
Seorang siswi menampar gadis lainnya dengan muka yang memerah, darahnya sudah sampai di ubun-ubun.
Enn terpaku saat kesadarannya tiba-tiba menghilang beberapa saat. Pipinya memerah, matanya membulat tak percaya, terlintas dibenaknya tentang apa maksud dari tamparan keras ini.
Yang lain masih terdiam memperhatikan, hening menyapa di beberapa detik pertamanya, benar! Tamparan itu melayang tanpa sapaan, terjadi sangat cepat dan tidak ada yang memprediksi.
"TIDAK KAH KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU PADAKU? ADRIENNE!" Teriaknya semakin menjadi-jadi.
"Apa yang kau lakukan?!" Jawabnya tak suka.
Enn menatap tajam lawan bicaranya, sudah cukup dia pusing dengan biaya sekolahnya dan kini dia juga harus menghadapi gadis gila yang tiba-tiba meneriaki dan menamparnya.
"OOH, KENAPA? MAU PURA-PURA TIDAK TAHU? REZA SENDIRI YANG BILANG PADAKU KALAU KAU MERAYUNYA! DASAR MURAHAN!! CUIH"
"Reza? Venya kau bilang apa sih, aku bahkan tidak ken-
"APA? MAU MENGELAK? HANYA KARNA WAJAH CANTIKMU, APA KAU PIKIR SEMUA PRIA AKAN TERGODA? DASAR LACUR! KALIAN BERDUA CEPAT BAWA DIA KE WC, DIA HARUS DI BERI PELAJARAN"
Venya menyela kalimat Enn dan tanpa kasihan meluapkan emosinya, tentu saja Adrienne meronta dan mengelak ketika dua orang yang dipanggil langsung mencengkeram tangannya dengan keras, tidak puas di situ saja dia lalu menampar dan mengatai Enn tanpa ampun.
"Venya apa yang kau lakukan? Lepaskan aku! Teman-teman bantu aku, tolong bantu aku, jelaskan kalau dia salah paham! Teman-teman tolong aku, bantu aku menjelas-
"DIAM! APA KAU PIKIR MEREKA AKAN MEMBANTU SEORANG PELACUR?"
Adrienne membeku ditempatnya, dia menoleh kedalam kelas dan mendapati teman sekelasnya hanya terdiam dan acuh dengan masalahnya, dipipinya mulai berjatuhan bulir air mata seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
'Kemana perginya anak-anak yang biasa mendekatiku,meminta bantuan atau sekedar menyapaku? Kenapa mereka tiba-tiba acuh seolah menghakimi tanpa membelaku sedikit saja? Padahal aku tidak bersalah'
'Kenapa aku merasa kalau mereka senang saat tahu aku jatuh dari tempat yang paling tinggi? Rasanya mereka justru menanti-nanti kejadian ini? Kenapa?'
Enn terus meronta tak ingin tubuhnya dibawa dan disiksa, tapi apalah daya dia cukup lemah untuk melawan 3 orang yang menyeretnya tanpa ampun.
BRAK-
"Akh, sakit" Enn mengeluh kesakitan, dia tak tahan dengan dorongan kuat yang dilakukan kedua suruhan Venya.
Setelah itu Venya melucuti pakaian Enn dan menyuruh bawahannya untuk memotret dan menyebarkannya di grup kelas, suara tawa karna puas mengerjai sasarannya menggema ditelinga Enn, dia terus menangis karna dadanya semakin sesak meramalkan betapa hancur dan malu dirinya.
Dia tidak menyangka akan ada hari yang kejam seperti hari ini, tidak ada siapapun yang membela atau berdiri untuknya. Sepi dan menakutkan, hanya itu yang dirasakan Adrienne.
"MULAI HARI INI, KAU ADALAH PELACUR! ADRIENNE" Venya berteriak puas, cepat-cepat dia meninggalkan Enn yang masih menangis dalam diamnya, jujur saja dia terlihat sangat menyedihkan.
-
Setelah hari itu, hidup Adrienne berubah 180 derajat, dari yang awalnya dipuja karna kecantikan dan kepintarannya menjadi target ejekan dan pelecehan yang tak ada akhirnya.
Betapa berat menjadi Adrienne, tidak lama ini tersebar rumor kenapa dia sangat dibenci dan dibully habis-habisan.
Alasannya sangat remeh, hanya karna dia sangat cantik dan berprestasi.
Benar, hampir semua siswi iri kepadanya, itu sebabnya tidak banyak yang membelanya, apalagi laki-laki banyak yang ditolak cintanya sehingga mereka juga turut bersenang-senang saat bisa mempermainkan dan melecehkan gadis cantik itu.
Sialnya, Adrienne harus menyelesaikan sekolahnya karna dia hanya anak panti yang mengandalkan beasiswa, dia tidak mungkin membuang harapan ibu pantinya dan berhenti sekolah.
Meski kadang kalau sudah tak tahan dia akan bolos dan mencari pelarian.
Masa-masa itulah dia mulai jatuh cinta dengan salah satu grup idol yang sekarang menggemparkan dunia, kecintaannya pada seorang member bernama Louis sudah ditahap tergila-gila, dia ingin bertemu, sangat malah.
- Flashback selesai -
...*...
...*...
- Sudut Pandang Adrienne -
Siapa pria itu? Apa dia Reza? Tidak, kumohon bukan, aku tidak mau bertemu dia lagi.
"Lama tak berjumpa Enne"
"Edric? Kamu Edric Walden kan?"
Kalau dia benar-benar Edric aku selamat.
"Lama tidak bertemu, adikku"
Berani sekali dia memanggilku adik setelah meninggalkanku seperti ini.
"Hmph, kamu pikir aku senang dipanggil adik? tidak sama sekali"
"Sebelum kamu marah, sepertinya kau perlu menjelaskan sesuatu"
Gawat! Aku lengah.
Bagaimana ini? Kalau Edric tau aku hamil diluar nikah, dia pasti akan sangat kecewa tapi aku juga tidak punya alasan logis untuk membohongi sahabatku ini.
Lalu aku harus jawab apa sekarang? Ah sudahlah lebih baik aku jujur, Tidak ada gunanya membohongi pria jenius sepertinya.
"A-aku hamil"
"Benar! Dilihat dari segi manapun, kau memang hamil, yang ingin kutahu kenapa? Apa yang membuatmu berfikir untuk hamil diusia semuda ini Adrienne Callie?"
Apa gunanya kamu memarahiku sekarang, dasar egois.
"Hanya anak ini yang menemani saat semua orang menjauhiku, aku tidak punya pilihan, aku sangat mencintai anak ini"
"Tck, aku tidak berpikir kalau kau bisa sejauh ini Enne, cepat beritahu siapa ayahnya?"
Aku tidak mungkin mengatakan siapa ayahnya Edric, meskipun kuberitahu kau juga tidak akan bisa membantu apa-apa.
"Kenapa kau ingin tahu? Sahabat yang pergi sejak 2 tahun yang lalu tanpa kabar sedikitpun tidak berhak mencampuri urusanku lagi, kau tidak tahu sekeras apa aku bertahan hidup Edric"
"Enne, kau tahu aku harus ke amerika kan? Saat itu aku benar-benar tidak sempat mengabarimu dan aku juga tidak punya ponsel waktu itu! Ayolah Enne, kenapa kau mengungkit hal yang sudah berlalu?"
Lihat!
Dia hanya bisa mengelak, lalu untuk apa dia datang dan memarahiku seperti ini, dasar egois, kamu sudah berubah Edric, aku marah hanya karna memikirkan betapa kesepiannya aku waktu kau meninggalkanku.
"Aku lelah, kau pulang saja dan jangan bahas hal ini lagi, kumohon"
"Tapi En-
"Kumohon aku benar-benar lelah, pulanglah"
Edric, kenapa kau sangat keras kepala, aku tidak ingin stress, kehamilanku akan terganggu, tolong pergilah, yah aku senang kau datang tapi untuk sekarang pinggangku rasanya mau patah, aku capek sekali.
"Baik, maaf karna aku tidak menemanimu 2 tahun ini, aku pulang"
...*...
...*...
Edric pergi dan sekarang aku mau tidur.
Ah tapi aku lapar, aduh lupa beli stok makan, tck gara-gara kelelahan aku jadi teledor begini.
Tayang, lapar juga yah? Hm, tunggu yah, ibu liat dulu dikulkas, semoga ada cemilan hehe, maafkan ibu yang pelupa yah.
Hm~ hm~ hm~
Entah kenapa sejak hamil, aku jadi suka bersenandung, isi kulkas mungkin sudah habis, tapi cek dulu lah siapa tau masih ada yang bisa dimakan.
Hah? Kulkasnya penuh? Seingatku-ah, dia mengisinya yah, hm dasar. Edric, rupanya dia mencemaskanku, aku jadi tidak enak sudah memarahinya.
Apalagi setelah melihat undangan yang dia simpan diatas meja.
Anak itu dia akan menikah, Tck dasar, pulang-pulang sudah mau beristri, jahat sekali.
Tayangku mau nonton ngga? Sepertinya hari ini papa ada di TV ayo kita liat papa yah.
- Sudut Pandang Selesai -
(TV)
Hai penonton setia gossip ember, Tidak terasa setelah kesuksesan beruntun yang diperoleh aktor tampan kita sekaligus member dari grup global STB, siapa lagi kalau bukan Louis Vit.
"Hm, sayang liat itu papa, papa tampan sekali yah, gimana tayang? Kamu senang kan-"
Kabar baiknya aktor tampan ini akan mengakhiri masa lajangnya , dikabarkan dia akan menikahi model cantik kita Eliza Ma, wahh benar-benar pasang-
"Apa? Louis menikah? Tapi, dia janji akan menikahiku dan menjagaku, tidak ini pasti salah setelah 5 bulan menunggu dia, tidak mungkin mengingkari janji dan bahkan menikah dengan wanita lain, tidak-
Enn mengecilkan volume tv, gila, berita yang sangat mengada-ada, dia tidak percaya ayah dari bayinya akan menikah dengan orang lain, tapi air matanya sudah terlanjur jatuh, sangat deras dan itu membuktikan kalau kabar yang dilihatnya adalah nyata, dan Louis melanggar janjinya.
Adrienne menangis kencang, tak terhenti dan tak ada yang menghentikannya, dalam kesendiriannya, ia menahan sakit dan lelah, harapannya dihapus begitu saja, wajar jika hatinya yang remuk muncul dan menampakkan diri dalam bentuk air mata dan suara putus asa yang terdengar berulang kali.
"Louis, j-janjimu, te-pati j-janji-
Enn lelah, tanpa sadar dia terlelap dalam sakitnya, harinya berlalu begitu saja tanpa peduli sehancur apa perasaannya.
...Ini udah direvisi kalo masih aneh,di komen deng! Mengoreksi lebih baik daripada membiarkan hehe, thank you for your support deng, baiiii💜...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
putry
like thor
2022-02-05
1
Biru~
Jadi Enn sama Edric itu sahabatan yah, cuma Edric lebih nganggap Enn adik karna dia lebih tua dibandingkan Enn, oke semoga membantu rasa penasaran kalian😘
2021-06-05
2