MELAHIRKAN ANAK IDOLAKU

MELAHIRKAN ANAK IDOLAKU

1

...  - Selamat membaca -...

...*...

...*...

Pagi yang indah bagi wanita paruh baya yang kini tengah asik mengetuk pintu apartemen mini, milik seseorang yang mungkin akrab dengannya.

Ditangan bibi ada kantung hitam berukuran besar yang menggantung kuat digenggamannya, entah apa isinya.

Meski waktu berlalu tanpa ada jawaban namun raut wajahnya masih saja berseri.

Tokk~

Tokk~

Kali ini bibi mencoba mengetuk lebih keras, dia berharap ada yang mendengar upayanya.

"Enn, Apa kau didalam?" Teriaknya bersemangat, dia hampir kehilangan kesabaran karna tak kunjung mendapat jawaban.

Komplek apartemennya memang belum secanggih yang lain jadi tidak ada bel disediakan, lingkungannya bukan tempat yang kumuh, hanya saja teknologi canggih memang belum diterapkan disana.

"Ia, Tunggu sebentar" akhirnya seseorang menjawab panggilan bibi, meski terdengar samar dan agak kecil tapi suara lembutnya berhasil mengundang senyum wanita paruh baya yang nampak kuat dan tangguh itu.

Pandangannya melebar kekiri dan kanan, mencoba mengisi kesenggangannya dengan memperhatikan beberapa benda mati yang ada disekitar apartemen Enn.

"Hm, dia tidak merawat bunga lagi ya? " monolognya penasaran.

Tak butuh waktu lama dan pintu pun terbuka lebar, dibaliknya ada seorang gadis yang senyumnya menawan hati, parasnya sempurna sampai-sampai bibi terhipnotis dan terus memandanginya.

"O' bibi Tang, ada apa bi'?" Enne merespon cepat, matanya bergetar karna terkejut, tidak biasanya bibi ada di apartemen apalagi saat pagi.

"Ah ini Enn, aku bawakan buah, oleh-oleh yang dibawa keponakanku, aku senang sekali dia datang mengunjungiku" ungkapnya merasa gembira.

"Benarkah? Keponakan yang bibi bilang super ganteng dan baik itu? Yang itu?" Enn mencoba memastikan, rasa penasaran terlihat tulus dari wajahnya.

"Iyah yang itu Enn" dengan lebih bahagia bibi Tang membalas pertanyaan Enn.

Tanpa sadar bibi menggenggam tangan Enn, senyumnya terus mengembang, sorot matanya yang sayu tak sengaja menangkap sesuatu yang aneh.

Keningnya mengerut, tepat dibawah sana dia melihat perut Enn yang agak buncit.

Enn melihatnya dan ingin menjelaskan, sudah waktunya dia memberitahu keadaan yang dialaminya, benar... hanya bibi Tang orang yang bisa membantunya apalagi sebentar lagi perutnya akan lebih besar.

Namun sebelum bibir mungil Enn mengucapkan sepatah kata, wanita paruh baya itu sudah lebih dulu menanyakan perihal kondisinya.

"Enn, Kau hamil?" tanyanya tanpa basa-basi.

- Sudut Pandang Adrienne -

Seketika tubuhku gemetar, detak jantungku berpacu cepat, akhirnya pertanyaan itu dilayangkan padaku.

Rasanya memacu adrenalin.

Tapi aku hanya bisa mengangguk mengiyakan untuk menjawab pertanyaan bibi yang blak-blakan.

Mungkin dia akan terkejut dengan keadaanku tapi sudah cukup perut ini kusembunyikan darinya, suatu saat aku pasti butuh orang terdekat menjelang kelahiran anakku.

"Astaga, siapa pelakunya? Siapa yang berani menghamili mu Enn? Aku tahu kamu bukan anak nakal yang akan membiarkan dirimu dirusak begini, cepat beritahu aku, siapa yang berani menipumu?"

Maafkan aku bi, tapi anak ini ada karna perbuatanku sendiri, semuanya dilakukan atas dasar suka sama suka, aku senang bibi mempercayai ku sebesar ini, jadi biarkan saja aku berbohong sekali ini saja.

"Aku tidak ingat apa-apa bi' tahu-tahu sudah begini"

"Yaampun tega sekali orang-orang bejat itu, kalau sampai aku tahu siapa yang sudah menjahatimu, dia akan mati ditangan ku Enn, duh kasian sekali kamu nak, aku tidak tega mereka melakukan ini padamu"

Aku tahu bi' kata-kata mu bukan kepura-puraan, kilatan matamu tulus bersedih atas hal buruk yang menimpaku, terima kasih, aku sangat senang mengetahui ada orang yang berdiri untukku.

"Aduh Enn, sayang sekali aku masih ada urusan, aku harus pergi sekarang, eh ingat yah kalau ada waktu ceritakan semuanya secara detail, bibi akan membantumu mencari pelakunya, maaf yah... bye"

"i-iya bi hati-hati"

- Sudut Pandang Selesai -

...*...

...*...

Enne merasa lega setelah mengakui kehamilannya, untung saja bibi menanggapi dengan positif keadaannya, dia mengira akan dipandang sebelah mata tapi seperti biasa bibi selalu melihat dari kacamata yang berbeda.

Akhirnya beban Enne sedikit berkurang, pundaknya kini terasa lebih nyaman. Dia berjalan masuk kearah dapur, senyumnya mengembang sempurna, dia letakkan kantung pemberian bibi diatas meja makan sambil tak sabar mengeluarkan buah-buahan dari dalam sana.

"Hm, anakku apa kau lapar?" tanyanya antusias, tangan kanannya terus mengelus perut bagian bawah yang dia percaya disitulah letak si janin berada.

"Ooh tayang~ mau makan yah? Tayangku mau makan buah ngga? Hehe kita makan apel aja yuk" lanjutnya bersenang-senang, sepertinya suasana hatinya sedang sangat baik.

Enn meluluh, senyumnya terasa hangat, sorot matanya berbinar menatapi perut yang selalu saja mencuri perhatiannya.

"Kau akan tumbuh dipenuhi kasih sayang, ibu akan memberi semua kebahagiaan untukmu" gumamnya lembut sekali.

-

Enn lahir menjadi perempuan yang mandiri dan kuat karna dibesarkan tanpa ada sosok ayah dan ibu yang menuntunnya, itu juga lah penyebab dia menjadi anak lemah yang begitu merindukan sosok orangtua.

Adrienne tidak pernah berfikir untuk menggugurkan kandungannya, setidaknya dia akan mencoba menjadi ibu lalu merawat dan menyayangi anaknya serta memberi apa yang tidak diberi untuknya.

Padahal usianya masih 19 tahun, sangat muda dan penuh impian, diusianya yang masih belia harusnya ada banyak hal yang bisa dia lakukan tanpa ragu atau merasa terkekang tapi hatinya yang rapuh tak mampu membunuh bayi dikandungannya.

Rupanya menjadi ibu adalah pilihan Enn sejak awal, meski dia tahu banyak impiannya yang akan terhenti tapi baginya janin dirahimnya tidak punya kesalahan apapun, jadi tidak apa-apa untuk menjeda mimpi-mimpi yang pernah ada.

... *...

...*...

Siang harinya, Enn bersiap ke tempat kerja, untung saja perasaannya sedang senang, hari ini sudah berapa kali dia menyandungkan lagu idolanya, benar-benar hari yang bersemangat yah.

Enne melangkah santai di trotoar yang bersih dari sampah, lagi-lagi dia tersenyum karna takjub, jarang sekali ada lingkungan yang bersih dan asri seperti ini.

Gadis berbadan dua itu sangat menikmati perjalanannya, dia sedang menuju mini mart yang terletak di persimpangan jalan sana.

Dia terus saja bersenandung sambil sesekali menatapi gedung-gedung lama yang terbengkalai disisi kiri dan kanannya.

Tapi ada yang aneh dengan bangunannya, entah mengapa Enne selalu tertarik ke arah sana sambil pikirannya menilisik jauh tentang bagaimana sejarah dan alasan diberhentikannya tempat-tempat itu.

Sayang sekali, padahal perkembangan disekitar apartemen sudah meningkat pesat, banyak pelanggan yang bisa menarik keuntungan ganda, akan bagus kalau mereka membukanya lagi.

...*...

...*...

Enne memasuki toko dengan wajah cerianya, rasanya hari ini tidak ada siapapun yang bisa menurunkan moodnya, dia sudah terlanjur senang.

"AKU DATANG" serunya.

Lisa yang sedang shift terlihat tak sabar dan segera menyambutnya penuh semangat. Dia ceria sekali, langkahnya asik mengekori Enn dan dia peka dengan tingkah si kasir muda itu.

"Ada apa adik kecilku?" Tanyanya berpura-pura bodoh.

"Kakak tolong aku, hari ini aku ada les dan tidak boleh terlambat, please bisa gantikan jam kerjaku? Besok aku ganti kak, kakak Enn tidak perlu datang, biar aku yang mengisi jam kakak juga, bagaimana?" Tawar Lisa penuh harap.

"Hm, baiklah, bukan tawaran yang buruk" Enn berlagak, membuat Lisa terkekeh senang.

"Eii, sejujurnya itu tawaran yang bagus kan?" goda Lisa, dia tahu hari libur sangatlah menyenangkan.

Mereka saling menyambut tawa dan setelahnya Lisa bergegas mengganti seragamnya dan mengambil tas berisi buku-buku pelajarannya tak lupa dia berterimakasih atas kebaikan Enn.

"Aku berangkat kak"

"Em, belajar yang rajin, jangan jadi seperti ku" sahut Enn mencoba menasehati tapi Lisa malah cemberut dan membalas ucapan itu penuh amarah.

"Ih kakak bilang apa sih, justru aku mau jadi sekuat kak Enn hmph" balasnya tak tahan

"Hahahaha baiklah lakukan semaumu Lisa"

...*...

...*...

Waktu berlalu dan Enn menyambut malam yang semakin gelap, sebentar lagi jam kerjanya selesai, ada setitik lega diwajahnya, akhirnya dia bisa pulang dan beristirahat sambil memakan buah yang diberi bibi Tang dan juga menonton idola kesayangannya.

Tak berlangsung lama, seseorang masuk dan menyapa Enn begitu hangat, layaknya seorang putri kesayangan.

 

"Adrienne" suaranya terdengar berkarisma.

"Iya bu?"

"Apa makananmu masih banyak? Ingat kamu sedang hamil, harus selalu menyediakan makanan untuk janin yang sehat" ujarnya penuh perhatian.

"Ah, iya bu bos masih banyak kok, kebetulan bibi tetangga apartemenku memberikan buah-buahan pagi ini"

Ternyata dia si pemilik toko, pantas saja auranya berbeda, tapi untuk ukuran bos, dia terbilang sangat ramah dan baik hati amat berbeda dari luarannya yang terlihat menakutkan untuk diajak bicara.

-

Dan akhirnya hari yang melelahkan ini berlalu, untung saja tempat tinggal Enn tidak begitu jauh, dia meneruskan langkahnya agar bisa cepat sampai diapartemennya.

Langkahnya semakin melambat, sisa beberapa lagi agar dia bisa masuk kedalam, tangannya yang agak panjang mulai merogoh tas coklat kusam yang selalu dipakainya, meski agak kesusahan mencari kunci, dia tetap bisa menemukannya.

Buru-buru dia membuka pintu dan memasuki apartemen, ada rasa lega saat sudah berada didalam tapi ada yang aneh, samar-samar terdengar suara tv diruang santai, air mukanya berubah takut, dengan gugup kakinya melangkah pelan menuju sumber suara dan tampak siluet pria ditengah sofa sedang terduduk kaku, pria itu menoleh kearahnya sambil tersenyum.

...Ini udah direvisi kalo masih aneh,di komen deng! Mengoreksi lebih baik daripada membiarkan hehe, thank you for your support deng, baiiii💜...

Terpopuler

Comments

putry

putry

mampir kk

2021-12-15

1

Chtan

Chtan

jeng jeng siapakah dia?

2021-08-10

2

ೀ ː 𝐧𝐚𝐲𝐲 ♡🌷 ໋֢ 𖥻

ೀ ː 𝐧𝐚𝐲𝐲 ♡🌷 ໋֢ 𖥻

arshaka aruna mampir, semangat yaa

2021-08-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!